Anda di halaman 1dari 16

STRATEGI PENYULUHAN IBU HAMIL DENGAN RESTI

HIPERTENSI DI PKM PERMATA SUKARAME

Program Profesi Ners

Disusun Oleh
Kelompok 7

1. Muhamad Solih 2211515023


2. Nada Firdaus Pratiwi 2211515005
3. Popy Lestari 2211515013
4. Reski Putri Remayang 2211515007
5. Yessy Dwi Anggara 2211515015

PROGAM STUDI PROFESI NERS FAKULTAS KESEHATAN


UNIVERSITAS MITRA INDONESIA
2022/2023
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Materi : Hipertensi
Pokok Bahasan : Hipertensi Dalam Kehamilan
Hari/tanggal : kamis, 22 Desember 2022
Tempat : Rumah Ny. T
Waktu Pertemuan : 09.00 – Selesai
Sasaran : Ibu hamil di wilayah kerja pkm permata sukarame
Metode : Diskusi dan ceramah

A. Latar Belakang
Hipertensi merupakan masalah kesehatan masyarakat yang umum terjadi di
Negara berkembang dan merupakan penyebab kematian tertinggi kedua di
Indonesia. Tekanan darah tinggi juga merupakan factor resiko penting
penyakit jantung koroner. Pada beberapa penelitian di Indonesia, bahwa
prevalensi hipertensi berkisar antara 10%. ( Lany, 2012).

Peningkatan tekanan darah arteri dapat meningkatkan resiko terjadinya gagal


ginjal, penyakit jantung, pengerasan dinding arteri yang b iasa disebut
arterosklerosis juga terjadinya stroke. Kompliklasi ini sering berakhir
menjadi kerusakan atau kematian. Oleh sebab itu diagnosis dari hipertensi
harus dideteksi sedini mungkin untuk menghjindari berbagai komplikasi
tersebut ( Slamet, 2014).

Penyakit ini telah menjadi masalah utama dalam kesehatan masyarakat yang
ada di Indonesia maupun di beberapa Negara yang ada di dunia. Diperkirakan
sekitar 80% kenaikan kasus hipertensi terutama di Negara berkembang tahun
2025 dari sejumlah 639 juta kasus di tahun 2000, diperkirakan menjadi 1,15
milyar kasus di tahun 2025. Prediksi didasarkan pada angka penderita
hipertensi saat ini dan opertambahan penduduk saat kini. (Slamet, 2014).
B. Tujuan

1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti penyuluhan ini diharapkan ibu hamil dapat memahami
tentang bahaya hipertensi dalam kehamilan
2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan ini ibu–ibu diharapkan mampu :
a. Menjelaskan pengertian hipertensi
b. Mengetahui penyebab hipertensi
c. Menyebutkan gejala-gejala ibu hamil yang mengalami hipertensi
d. Menyebutkan Komplikasi hipertensi
e. Memahami cara untuk pencegahannya
f. Mengetahui Penatalaksanaan Hipertensi

C. Rencana Tindakan
1. Topik : Asuhan Keperawatan Hipertensi
2. Metode : diskusi dan ceramah
3. Waktu :

D. POKOK-POKOK MATERI
1. Pengertian hipertensi
2. Penyebab hipertensi
3. Gejala-gejala ibu hamil yang mengalami hipertensi
4. Komplikasi hipertensi
5. Cara pencegahan hipertensi
6. Penatalaksanaan hipertensi
E. Kegiatan penyuluhan

No Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Keluarga Waktu


1. Orientasi
Salam terapeutik Menjawab
Menjelaskan tujuan kunjungan Mendengarkan
5 menit
Kontrak waktu Menyetujui

2.Fase kerja
a. Menjelaskan pengertianMendengarkan
hipertensi
Menjelaskan
b. hipertensi penyebab Mendengarkan
Menjelaskan

c. gejala-gejala ibu Mendengarkan 30 menit


hamil yang mengalami
hipertensi

d. Menjelaskan makanan Mendengarkan


(buah/sayuran) yangdapat

menyebabkan hipertensi
e. Menjelaskan makananMendengarkan
(buah/sayuran)
yang dapat
menurunkan tekakan darah
f.MenjelaskancarauntukMendengarkan mencegah
hipertensi

g. Menjelaskan cara untukMendengarkan


menurunkan hipertensi

3.Terminasi
a. Memberi kesempatan keluarga Bertanya 5 menit
bertanya
Membuat kontrak waktu
b. Mengucapkan salam Menyetujui
c. Menjawab
F. Setting tempat

Keterangan :

Penbimbing Akademik
Penyaji
Pembimbing klinik
Klien

Observator
Fasilitator

G. Pengorganisasian
a. Struktur
1) Penyaji : Yessy Dwi Anggara
2) Moderator : Reski Putri Remayang
3) Fasilitator : M. Solih
Nada Firdaus Pratiwi
5) Dokumentasi : Popy Lestari
b. Penugasan
Penyaji
Tugas :

1) Moderator Tugas :
• Membuka acara.
• Memperkenalkan mahasiswa dan pembimbing.
• Menjelaskan tujuan dan topik.
• Menjelaskan kontrak waktu.
• Mengarahkan alur diskusi.
• Memimpin jalannya diskusi.
• Menutup acara.
• Ikut serta Menjawab pertanyaan yang muncul.
2) Observer Tugas :
• Mengamati proses pelaksanaan kegiatan dari awal sampai akhir.
• Mengobservasi perilaku semua anggota kelompok.

3) Fasilitator Tugas :
• Meminta persetujua/mengontrak klien.
• Mempersiapkan media dan alat yang akan digunakan.
• Mempersiapkan ruangan.
• Berdiri disamping klien untuk mendampingi klien.
• Memotivasi klien untuk berperan aktif dalam jalannya kegiatan.
4) Dokumentasi Tugas :
• Mendokumentasikan hasil kegiatan dari awal sampai akhir..
LAMPIRAN MATERI

A. Pengertian Hipertensi

Tekanan darah tinggi atau hipertensi adalah kondisi medis di mana terjadi
peningkatan
tekanan darah secara kronis (dalam jangka waktu lama).
Penderita yang mempunyai sekurang-kurangnya tiga bacaan tekanan darah
yang melebihi 140/90 mmHg saat istirahat diperkirakan mempunyai keadaan
darah tinggi. Tekanan darah yang selalu tinggi adalah salah satu faktor resiko
untuk stroke, serangan jantung, gagal jantung dan aneurisma arterial, dan
merupakan penyebab utama gagal jantung kronis (Lany, 2012).

Hipertensi atau tekanan darah tinggi semasa hamil merupakan keadaan di


mana tekanan darah wanita hamil meningkat melebihi batas normal. Protein
mungkin hadir di dalam air kencing (kencing kotor), berlaku peningkatan
berat badan secara mendadak dan kaki membengkak (sembab) (Lany, 2012).

Hipertensi atau penyakit darah tinggi terjadi karena adanya pembuluh darah
yang menegang sehingga membuat tekanan darah meningkat (Slamet, 2014).
Klasifikasi hipertensi dalam kehamilan :
a. Hipertensi kronik adalah hipertensi yang timbul sebelum usia kehamilan
20 minggu atau hipertensi pertama kali didiagnosis setelah umur
kehamilan 20 minggu dan hipertesi menetap sampai 12 minggu pasca
persalinan.
b. Preeklamsi adalah hipertensi yang timbul setelah 20 minggu kehamilan
disertai dengan proteinuria.
c. Eklamsi adalah preeklamsi yang disertai dengan kejang-kejang sampai
dengan koma.
d. Hipertensi kronik dengan superpossed preeklamsi adalah hipertensi
kronik di sertai tanda-tanda preeklamsi atau hipertensi kronik disertai
proteinuria.
e. Hipertensi gestasional adalah hipertensi yang timbul pada kehamilan
tanpa disertai proteinuria dan hipertensi menghilang setelah 3 bulan
pascapersalinan atau kehamilan dengan preeklamsi tetapi tanpa
proteinuria.

B. Penyebab dan Faktor Risiko Hipertensi


Hipertensi berdasarkan penyebabnya dibagi menjadi 2 jenis :
1. Hipertensi primer atau esensial adalah hipertensi yang tidak / belum
diketahui penyebabnya (terdapat pada kurang lebih 90 % dari seluruh
hipertensi).
2. Hipertensi sekunder adalah hipertensi yang disebabkan/ sebagai akibat
dari adanya penyakit lain.
Hipertensi primer kemungkinan memiliki banyak penyebab; beberapa
perubahan pada jantung dan pembuluh darah kemungkinan bersama-sama
menyebabkan meningkatnya tekanan darah. Jika penyebabnya diketahui, maka
disebut hipertensi sekunder. Pada sekitar 5-10% penderita hipertensi,
penyebabnya adalah penyakit ginjal. Pada sekitar 1-2%, penyebabnya adalah
kelainan hormonal atau pemakaian obat tertentu (misalnya pil KB). Penyebab
hipertensi lainnya yang jarang adalah feokromositoma, yaitu tumor pada
kelenjar adrenal yang menghasilkan hormon epinefrin (adrenalin) atau
norepinefrin (noradrenalin). Kegemukan (obesitas), gaya hidup yang tidak
aktif (malas
berolah raga), stres, alkohol atau garam dalam makanan; bisa
memicu terjadinya hipertensi pada orang-orang memiliki kepekaan yang
diturunkan. Stres cenderung menyebabkan kenaikan tekanan darah untuk
sementara waktu, jika stres telah berlalu, maka tekanan darah biasanya akan
kembali normal. Beberapa penyebab terjadinya hipertensi sekunder:
1. Penyakit Ginjal
a. Stenosis arteri renalis
b. Pielonefritis dan Glomerulonefritis
c. Tumor-tumor ginjal
d. Penyakit ginjal polikista (biasanya diturunkan)
e. Trauma pada ginjal (luka yang mengenai ginjal)
f. Terapi penyinaran yang mengenai ginjal
2. Kelainan Hormonal
a. Hiperaldosteronisme
b. Sindroma Cushing
c. Feokromositoma
3. Obat-obatan
a. Pil KB
b. Kortikosteroid
c. Siklosporin dan Eritropoietin
d. Penyalahgunaan alkohol, Kokain dan rokok
e. Kayu manis (dalam jumlah sangat besar)
4. Penyebab Lainnya
a. Koartasio aorta
b. Preeklamsi pada kehamilan
c. Porfiria intermiten akut
5. Makanan (buah/sayuran) yang dapat meningkatkan tekanan darah
a. Daging (jeroan)
b. Chery
c. Bayam merah
d. Makan-makanan yang asin
6. Makanan (buah/sayuran) Yang Dapat Menurunkan Tekanan Darah :
a. Alpukat
b. Semangka
c. Seledri
d. Bawang putih
e. Mentimun
C. Faktor Risiko hipertensi pada ibu hamil :
Faktor-faktor yang dapat meningkatkan risiko timbulnya hipertensi antara lain :
1. Faktor Keturunan: diduga faktor genetik berperan dalam kejadian
hipertensi di mana apabila ada riwayat hipertensi pada kedua orang tua,
maka risiko kemungkinan hipertensi di masa yang akan datang lebih
besar.
2. Faktor Lingkungan: faktor lingkungan seperti stress, kegemukan
(obesitas) dan kurangnya olahraga berpengaruh terhadap timbulnya
hipertensi.
Berdasarkan penelitian, kegemukan (obesitas) merupakan ciri khas dari
populasi hipertensi dan terbukti bahwa faktor ini mempunyai kaitan yang erat
dengan terjadinya hipertensi di kemudian hari. Obesitas, khususnya obesitas
sentral (terkonsentrasi di daerah perut), berkaitan erat dengan gangguan
metabolic, peningkatan risiko gangguan konsentrasi gula tubuh, gangguan
konsentrasi lemak, hipertensi dan Penyakit Jantung Koroner (PJK) (Slamet,
2014).

D. Gejala-gejala Ibu Hamil Yang Mengalami Hipertensi


Pada sebagian besar penderita, hipertensi tidak menimbulkan gejala; meskipun
secara tidak sengaja beberapa gejala terjadi bersamaan dan dipercaya berhubungan
dengan tekanan darah tinggi (padahal sesungguhnya tidak). Gejala yang dimaksud
adalah sakit kepala, perdarahan dari hidung, pusing, wajah kemerahan dan kelelahan;
yang bisa saja terjadi baik pada
penderita hipertensi, maupun pada seseorang dengan tekanan darah yang
normal.
Jika hipertensinya berat atau menahun dan tidak diobati, bisa timbul gejala
berikut:
1. Sakit kepala
2. Kelelahan
3. Mual dan muntah
4. Mudah marah
5. Sukar tidur
6. Sesak nafas
7. Gelisah
8. Pandangan menjadi kabur yang terjadi karena adanya kerusakan pada
otak, mata, jantung dan ginjal.
Kadang penderita hipertensi berat mengalami penurunan kesadaran dan
bahkan koma karena terjadi pembengkakan otak. Keadaan ini disebut
ensefalopati hipertensif, yang memerlukan penanganan segera (Friedman,
2008).
E. Komplikasi Hipertensi
Purwningsih & Fatmawati (2010) dan mitayani (2011), menyebutkan
beberapa komplikasi yang mungkin terjadi akibat hipertensi dalam kehamilan
pada ibu dan janin.
Pada ibu :
f. Eklamsia
g. Pre Eklamsia Berat
h. Solusio Plasenta
i. Kelainan ginjal
j. Perdarahan Subkapsul hepar
k. Kelainan pembekuan darah
l. Sindrom HELPP (hemolisis, elevated, liver, enzymes, dan low platellet
count).
m. Ablasio retina.
Pada janin :
a. Terhambatnya pertumbuhan janin didalam uterus
b. Kelahiran prematur
c. Asfiksia neonatorum
d. Kematian dalam uterus
e. Peningkatan angka kematian dan kesakitan perinatal

F. Cara Untuk Mencegah Hipertensi


a. Mengurangi konsumsi garam
b. Menghindari kegemukan
c. Membatasi konsumsi lemak
d. Olahraga teratur
e. Makan banyak sayur segar
f. Tidak merokok dan tidak minum alkohol
g. Latihan relaksasi atau meditasi
h. Berusaha membina hidup yang positif.
Pengobatan nonfarmakologis perlu dilakukan pada wanita hamil dengan
hipertensi ringan (tekanan diastolik kurang dari 95 mmHg). Penatalaksanaan
yang dilakukan antara lain pengawasan ketat, pembatasan aktivitas, istirahat
di tempat tidur dengan posisi lateral kiri yang bergantung pada tingginya
tekanan darah, umur kehamilan, serta faktor risiko yang ada pada ibu dan
janin. “Dianjurkan untuk diet normal tanpa pembatasan garam,”

Ibu hamil dengan hipertensi sedang (tekanan _iastolic lebih dari 95 mmHg)
dapat diberi obat antihipertensi. Jika hipertensi lebih berat (tekanan darah
lebih dari 160/100 mmHg), ibu hamil dapat diberi obat antihipertensi
parenteral, seperti labetalol, hidralazin, klonidin, dan antagonis kalsium.
Untuk mencegah kejang, dapat diberikan magnesium sulfat (Friedman, 2008).

G. Penatalaksanaan Hipertensi

Pengobatan untuk hipertensi kronis adalah dirumah sakit untuk evaluasi

menyeluruh, pemeriksaan laboratorium lenkap serta kultur, pemeriksaan

kardiovaskuler pulmonal (foto thorax, EKG, fungsi paru).


Penatalaksanaan terhadap hipertensi dalam kehamilan tersebut juga dijelaskan

oleh Purwaningsih dan Fatmawati (2010) dan Prawihardjo (2013), beberapa

penatalaksanaan hipertensi diantaranya :

a. Anjurkan melakukan latihan isotonik dengan cukup istirahat dan tirah

baring

b. Hindari kafein, merokok, dan alkohol.

c. Diet makanan yang sehat dan seimbang, yaitu dengan mengkonsumsi

makanan yang mengandung cukup protein, rendah karbohidrat, garam

secukupnya, dan rendah lemak.

Diet Preeklamsia :

a) Tujuan Diet:

1) Mencapai dan mempertahankan status gizi normal

2) mencapai dan mempertahankan tekanan darah normal

3) mencegah dan mengurangi retensi garam/air

4) mencapai keseimbangan nitrogen, menjaga agar penambahan berat

badan tdk melebihi normal

5) mengurangi dan mencegah timbulnya factor resiko lain pd saat

hamil/ setelah melahirkan.

b) Syarat diet:

1) Energy dan semua zat gizi cukup sesuai kemampuan pasien.

2) Pertambahanan energy tdk>300 kkal dari makanan sebelum hamil.

3) Garam diberikan rendah sesuai berat ringannya retensi garam/air.

Pertambahanan BB diusahakan seimbang.

4) Protein tinggi, 1,5-2 gr/kg BB.


5) Lemak & KH cukup. Vitamin cukup terutama vit.c & B6 sedikit

lebih tinggi, mineral cukup terutama kalium & kalsium.

6) Bentuk makanan sesuai kemampuan pasien.

7) Cairan 2500 ml/hr. pada keadaan oliguria, cairan dibatasi &

disesuaikan dengan cairan yang keluar melalui urin, muntah,

keringat & pernapasan.

Macam Diet Preeklampsia :

a) Diet Preeklampsia I

1) Diberikan kepada pasien dengan preeklampsia berat

2) Makanan diberikan dalam bentuk cair, yang terdiri dari susu dan

sari buah

3) Jumlah cairan diberikan paling sedikit 1500 ml sehari per oral dan

kekurangannya diberikan secara parental

4) Makanan ini kurang energi dan zat gizi karena itu hanya diberikan

1 – 2 hari.

b) Diet Preeklampsia II

1) Sebagai makanan perpindahan dari diet preeklampsia I atau kepada

pasien preeklampsia yang penyakitnya tdk begitu besar

2) Makanan berbentuk saring atau lunak.

3) Diberikan sebagai diet rendah garam I

4) Makanan ini cukup energi dan zat gizi lainnya

c) Diet Preeklampsia III

1) Sebagai makanan perpidahan dari diet preeklampsia II atau kepada


pasien dengan preeklampsia ringan.
2) Makanan ini mengandung protein tinggi dan rendah garam .

3) Diberikan dalam bentuk lunak atau biasa .

4) Jumlah energi harus disesuaikan dengan kenaikan berat badan yang


boleh lebih dari 1 kg per bulan .

Tabel 2.2 contoh menu makan sehari ibu hamil diit preeklampsia

Makan pagiMakan siang Makan malam


 Nasi tim Nasi Tim  Nasi Tim
 Telur ceplok Daging bb Terik Tumis Kacang Panjang
 IkanTempe
bb Kuning
bacem Taoge Buah
 Gadon Tahu
  Tumis Kangkung
  Buah

d. Menganjurkan agar ibu melakukan pemeriksaan secara teratur, yaitu

minimal 4 kali selama masa kehamilan. Tetapi pada ibu hamil dengan

hipertensi dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan kehamilan yang lebih

sering. Terutama pada trimester ke tiga, yaitu harus dilakukan pemeriksaan

setiap 2 minggu sekali seminggu pada bulan terakhir kehamilan.

e. Lakukan pengawasan terhadap kehidupan dan pertumbuhan janin dengan

USG.

f. Pembatasan aktivitas fisik.

g. Penggunaan obat-obatan anti hipertensi dalm kehamilan tidak diharuskan,

karena obat anti hipertensi yang biasa digunakan dpat menurunkan perfusi

plasenta dan memiliki efek yang merugikan janin.


DAFTAR PUSTAKA

Gunawan, Lany.2012. Hipertensi : Tekanan Darah Tinggi . Yogyakarta :


Kanisius

Suyono, Slamet. 2014. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid II Edisi Ketiga. Balai
Penerbit FKUI. Jakarta.

Friedman, Acher, Sachk; 2008; Seri Skema Diagnosis dan Penatalaksanaan


Obstetri edisi kedua; Binarupa Aksara; Jakarta

Prawirohardjo, Sarwono. 2013. Ilmu Kebidanan. Jakarta : PT Bina Pustaka

Purwaningsih, Wahyu dan Fatmawati, Siti. 2010. Asuhan Keperawatan


maternitas. Yogyakarta : Nuha Medik

Anda mungkin juga menyukai