Anda di halaman 1dari 10

SATUAN ACARA PENYULUHAN

TANDA BAHAYA PADA IBU HAMIL


Di ajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Promosi Kesehatan di
Program Studi Sarjana Terapan Kebidanan

Dosen Pengampu :
Wiwin Wintarsih P, SSiT, M.Kes

Disusun Oleh :
Barra Rahmayanti Suman (P20624620007)

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN TASIKMALAYA
PRODI SARJANA TERAPAN KEBIDANAN
2021/2022
Topik Penyuluhan : Hipertensi
Deskripsi Materi Penyuluhan : Hipertensi Dalam Kehamilan
Waktu Pertemuan : 30 Menit
Sasaran : Ibu hamil yang periksa di Puskesmas
Mangkubumi
Metode : Penyampaian Materi dan Diskusi Tanya Jawab
Tempat : Puskesmas Mangkubumi

A. TUJUAN
1. Tujuan Instruksional Umum
Setelah mengikuti penyuluhan ini diharapkan ibu hamil dapat memahami
tentang bahaya hipertensi dalam kehamilan.
2. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan ini ibu hamil diharapkan :
a. Menjelaskan patofisiologi hipertensi
b. Mengetahui penyebab hipertensi
c. Menyebutkan gejala-gejala ibu hamil yang mengalami hipertensi
d. Mengetahui makanan (buah/sayuran) yang dapat menyebabkan
hipertensi
e. Mengetahui makanan (buah/sayuran) yang dapat menurunkan
hipertensi
f. Memahami cara untuk pencegahannya
g. Mengetahui cara untuk menurunkan hipertensi

B. POKOK BAHASAN
Hipertensi

C. SUB POKOK BAHASAN


1. Patofisiologi hipertensi
2. Penyebab hipertensi
3. Gejala-gejala ibu hamil yang mengalami hiprtensi
4. Makanan (buah/sayuran) yang dapat menyebabkan hipertensi
5. Makanan (buah/sayuran) yang dapat menurunkan hipertensi
6. Cara untuk pencegahannya
7. Cara untuk menurunkan hipertensi

D. KEGIATAN PENYULUHAN
No. Waktu Kegiatan Kegiatan Media dan
Komunikator Komunikan alat
penyuluhan
1 Pendahulua 1. Memperkenalkan 1. Memperhatikan Proyektor
n diri 2. Mendengarkan dan Leaflet
(5 menit) 2. Menjelaskan 3. Menjawab
cakupan materi
3. Menjelaskan
TIU dan TIK
4. Menanyakan
pengetahuan
tentang
hipertensi
2 Penyajian 1. Menjelaskan 1. Memperhatikan Proyektor
(20 menit) patofisiologis 2. Mendengarkan dan Leaflet
hipertensi 3. Menjawab
2. Menjelaskan
penyebab
hipertensi
3. Menjelaskan
gejala-gejala ibu
hamil yang
mengalami
hipertensi
4. Menjelaskan
makanan
(buah/sayuran)
yang dapat
menyebabkan
hipertensi
5. Menjelaskan
makanan
(buah/sayuran)
yang dapat
menurunkan
hipertensi
6. Menjelaskan
cara untuk
mencegah
hipertensi
7. Menjelaskan
cara untuk
menurunkan
hipertensi
3 Penutup 1. Evaluasi 1. Memperhatika Proyektor
(5 menit) 2. Menyimpulkan n dan Leaflet
3. Menyampaikan 2. Menjawab
ucapan terima
kasih kepada
semua audiens,
kader dan pihak
yang terlibat
4. Menutup
pertemuan

E. LAMPIRAN MATERI
1. Definisi
Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah suatu peningkatan tekanan
darah di dalam arteri. Dimana Hiper yang artinya berebihan dan Tensi
yang artinya tekanan/tegangan. Jadi hipertensi merupakan gangguan pada
sistem peredaran darah yang menyebabkan kenaikan tekanan darah diatas
nilai normal (Musakkar & Djafar, 2021).
Seseorang dinyatakan hipertensi apabila seseorang memiliki tekanan
darah sistolik ≥ 140 mmHg dan ≥ 90 untuk tekanan darah diastolik ketika
dilakukan pengulangan (Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular
Indonesia, 2015).
Hipertensi atau tekanan darah tinggi semasa hamil merupakan
keadaan di mana tekanan darah wanita hamil meningkat melebihi
batas normal. Protein mungkin hadir di dalam air kencing (kencing
kotor), berlaku peningkatan berat badan secara mendadak dan kaki
membengkak (senarai, 2007).
2. Penyebab Dan Faktor Resiko Hipertensi
a. Penyebab Hipertensi
Hipertensi berdasarkan penyebabnya dibagi menjadi 2 jenis :
1) Hipertensi primer atau esensial adalah hipertensi yang tidak / belum
diketahui penyebabnya (terdapat pada kurang lebih 90% dari seluruh
hipertensi).
2) Hipertensi sekunder adalah hipertensi yang disebabkan sebagai
akibat dari adanya penyakit lain.
Hipertensi primer kemungkinan memiliki banyak penyebab;
beberapa perubahan pada jantung dan pembuluh darah kemungkinan
bersama-sama menyebabkan meningkatnya tekanan darah. Jika
penyebabnya diketahui, maka disebut hipertensi sekunder. Pada sekitar
5-10% penderita hipertensi, penyebabnya adalah penyakit ginjal. Pada
sekitar 1-2%, penyebabnya adalah kelainan hormonal atau pemakaian
obat tertentu (misalnya pil KB). Penyebab hipertensi lainnya yang
jarang adalah feokromositoma, yaitu tumor pada kelenjar adrenal yang
menghasilkan hormon epinefrin (adrenalin) atau norepinefrin
(noradrenalin). Kegemukan (obesitas), gaya hidup yang tidak aktif
(malas berolah raga), stres, alkohol atau garam dalam makanan; bisa
memicu terjadinya hipertensi pada orang-orang memiliki kepekaan
yang diturunkan. Stres cenderung menyebabkan kenaikan tekanan darah
untuk sementara waktu, jika stres telah berlalu, maka tekanan darah
biasanya akan kembali normal. Beberapa penyebab terjadinya
hipertensi sekunder:
a) Penyakit Ginjal
 Stenosis arteri renalis
 Pielonefritis
 Glomerulonefritis
 Tumor-tumor ginjal
 Penyakit ginjal polikista (biasanya diturunkan)
 Trauma pada ginjal (luka yang mengenai ginjal)
 Terapi penyinaran yang mengenai ginjal
b) Kelainan Hormonal
 Hiperaldosteronisme
 Sindroma Cushing
 Feokromositoma
c) Obat-obatan
 Pil KB
 Kortikosteroid
 Siklosporin
 Eritropoietin
 Kokain
 Penyalahgunaan alkohol
 Kayu manis (dalam jumlah sangat besar)
d) Penyebab Lainnya
 Koartasio aorta
 Preeklamsi pada kehamilan
 Porfiria intermiten akut
 Keracunan timbal akut.
b. Faktor Risiko Hipertensi
Faktor-faktor yang dapat meningkatkan risiko timbulnya hipertensi
antara lain :
1) Faktor Keturunan: diduga faktor genetik berperan dalam kejadian
hipertensi di mana apabila ada riwayat hipertensi pada kedua orang
tua, maka risiko kemungkinan hipertensi di masa yang akan datang
lebih besar
2) Faktor Lingkungan: faktor lingkungan seperti stress, kegemukan
(obesitas) dan kurangnya olahraga berpengaruh terhadap timbulnya
hipertensi
Berdasarkan penelitian, kegemukan (obesitas) merupakan ciri khas dari
populasi hipertensi dan terbukti bahwa faktor ini mempunyai kaitan
yang erat dengan terjadinya hipertensi di kemudian hari. Obesitas,
khususnya obesitas sentral (terkonsentrasi di daerah perut), berkaitan
erat dengan gangguan metabolic, peningkatan risiko gangguan
konsentrasi gula tubuh, gangguan konsentrasi lemak, hipertensi dan
Penyakit Jantung Koroner (PJK).
3. Gejala-Gejala Ibu Hamil Yang Mengalami Hipertensi
Pada sebagian besar penderita, hipertensi tidak menimbulkan gejala;
meskipun secara tidak sengaja beberapa gejala terjadi bersamaan dan
dipercaya berhubungan dengan tekanan darah tinggi (padahal
sesungguhnya tidak). Gejala yang dimaksud adalah sakit kepala,
perdarahan dari hidung, pusing, wajah kemerahan dan kelelahan; yang bisa
saja terjadi baik pada penderita hipertensi, maupun pada seseorang dengan
tekanan darah yang normal. Jika hipertensinya berat atau menahun dan
tidak diobati, bisa timbul gejala berikut:
a. Sakit kepala
b. Kelelahan
c. Mual dan muntah
d. Mudah marah
e. Sukar tidur
f. Sesak nafas
g. Gelisah
Pandangan menjadi kabur yang terjadi karena adanya kerusakan pada otak.
mata, jantung dan ginjal. Kadang penderita hipertensi berat mengalami
penurunan kesadaran dan bahkan koma karena terjadi pembengkakan otak.
Keadaan ini disebut ensefalopati hipertensif, yang memerlukan
penanganan segera.
4. Makanan (buah/sayuran) Yang Dapat Meningkatkan Hipertensi
Makanan yang dapat meningkatkan hipertensi adalah makanan asin dan
manis, serta makanan tinggi lemak jenuh.
a. Daging (jeroan)
b. Kacang-kacangan
c. Bayam merah
d. Chery
e. Makan-makanan yang asin
5. Makanan (buah/sayuran) Yang Dapat Menurunkan Hipertensi
Makanan yang dapat menurunkan hipertensi makanan yang rendah
natrium, lemak, kolesterol, tapi tinggi akan serat, kalsium, kalium dan
protein.
a. Pisang
b. Tomat
c. Jeruk
d. Alpukat
e. Semangka
f. Seledri
g. Bawang putih
h. Mentimun
i. Sawi
j. Selada
k. Kentang
l. Wortel
m. Yogurt
6. Cara Untuk Mencegah Hipertensi
Pencegahan hipertensi yang dapat dilakukan :
a. Mengurangi asupan garam (kurang dari 5 gram setiap hari)
b. Makan lebih banyak buah dan sayuran
c. Olahraga teratur
d. Menghindari penggunaan rokok dan meminum alkohol
e. Membatasi asupan makanan tinggi lemak jenuh
f. Menghilangkan/mengurangi lemak trans dalam makanan
g. Latihan relaksasi atau mediasi
h. Berusaha membina hidup yang positif
7. Cara Untuk Menurunkan Hipertensi
Pengobatan nonfarmakologis perlu dilakukan pada wanita hamil
dengan hipertensi ringan (tekanan diastolik kurang dari 95 mmHg).
Penatalaksanaan yang dilakukan antara lain pengawasan ketat, pembatasan
aktivitas, istirahat di tempat tidur dengan posisi lateral kiri yang
bergantung pada tingginya tekanan darah, umur kehamilan, serta faktor
risiko yang ada pada ibu dan janin. "Dianjurkan untuk diet normal tanpa
pembatasan garam,"
Ibu hamil dengan hipertensi sedang (tekanan iastolic lebih dari 95
mmHg) dapat diberi obat antihipertensi. Jika hipertensi lebih berat
(tekanan darah lebih dari 160/100 mmHg), ibu hamil dapat diberi obat
antihipertensi parenteral, seperti labetalol, hidralazin, klonidin, dan
antagonis kalsium. Untuk mencegah kejang, dapat diberikan magnesium
sulfat atau fenitoin.

F. REFERENSI
B, George L. High Blood Pressure. Merck Manual Home Health Handbook.
2013
Fadli, Rizal. 2021. 6 Makanan untuk Menurunkan Tekanan Darah Tinggi.
Sumber : https://www.halodoc.com/artikel/makanan-untuk-
menurunkan-tekanan-darah-tinggi . Diakses tanggal 2 Oktober
2022
Katyusha,winona. 2022. Makanan Penurun Darah Tinggi untuk Pengidap
Hipertensi. Sumber:
https://hellosehat.com/jantung/hipertensi/makanan-penurun-
tekanan-darah-tinggi/?amp=1. Diakses tanggal 2 Oktober 2022

Anda mungkin juga menyukai