Anda di halaman 1dari 9

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik : Penyakit Hipertensi


Sub topik : Mengenal, tanda dan gejala serta perawatan Hipertensi
Sasaran : Keluarga
Tempat : Rumah klien
Hari/Tanggal : Rabu/ 2 Desember 2020
Waktu : 10 : 00 wita

I. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM


Pada akhir proses penyuluhan, keluarga dapat mengetahui tentang penyakit
hipertensi dan hal-hal apa saja yang dapat mengakibatkan dan memperburuk
keadaan penyakitnya, serta cara pencegahan dan penanganannya.

II. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS


Setelah diberikan penyuluhan keluaga/ klien dapat :
1. Menyebutkan pengertian dari penyakit hipertensi
2. Menyebutkan hal-hal apa saja yang dapat menimbulkan hipertensi
3. Mengerti hal-hal yang harus dilakukan dalam mencegah timbulnya
hipertensi
4. Mengerti hal-hal yang harus dilakukan saat terjadinya hipertensi

III. SASARAN
Keluarga

IV. MATERI
1. Pengertian hipertensi
2. Etiologi/penyebab hipertensi
3. Tanda dan gejala hipertensi
4. Komplikasi dari hipertensi
5. Pencegahan hipertensi
6. Dan penatalaksanaan hipertensi

1
V. METODE
1. Ceramah
2. Tanya Jawab

VI. MEDIA
Leaflet hipertensi

VII.KEGIATAN PENYULUHAN

No. WAKTU KEGIATAN PENYULUH KEGIATAN PESERTA


1. 5 Pembukaan :
menit  Membuka kegiatan dengan  Menjawab salam
mengucapkan salam.
 Memperkenalkan diri  Mendengarkan
 Menjelaskan tujuan dari  Memperhatikan
penyuluhan
 Menyebutkan materi yang akan  Memperhatikan
diberikan
2. 10 Pelaksanaan :
menit  Menjelaskan tentang pengertian  Memperhatikan
penyakit hipertensi
 Menjelaskan tentang hal-hal baik  Memperhatikan
penyebab, tanda-tanda dan gejala
penyakit hipertensi
 Menjelaskan hal-hal yang  Memperhatikan
berhubungan dengan pencegahan
terjadinya hipertensi dan apa saja
komplikasi dari hipertensi  Bertanya dan menjawab
 Memberi kesempatan kepada pertanyaan yang diajukan
peserta untuk bertanya
3. 5 Evaluasi :
menit  Menanyakan kepada peserta  Menjawab pertanyaan
tentang materi yang telah
diberikan, dan reinforcement
kepada keluarga yang dapat
menjawab pertanyaan.
4. 5 Terminasi :
menit  Mengucapkan terima kasih atas  Mendengarkan
peran serta peserta.
 Mengucapkan salam penutup  Menjawab salam

2
MATERI PENYULUHAN HIPERTENSI

A. Pengertian
Hipertensi dapat didefinisikan sebagai tekanan darah persisten di mana tekanan
sistoliknya di atas 140 mmHg dan tekanan diastolic di atas 90 mmHg. Pada
populasi manula, hipertensi didefinisikan sebagai tekanan sistolik 160 mmHg 
dan tekanan diastolic 90 mmHg.

Hipertensi di katagorikan ringan apabila tekanan diastoliknya antara 95-104


mmHg, hipertensi sedang jika tekanan diastoliknya antara 105-114 mmHg, dan
hipertensi berat  bila tekanan diastoliknya 115 mmHg atau lebih (Smith Tom,
2015).

Hipertensi merupakan penyebab utama gagal jantung,  stroke dan gagal ginjal.
Disebut sebagai “pembunuh diam-diam” karena orang hipertensi sering tidak
menampakkan gejala. Institute Nasional  Jantung, Paru dan Darah
memperkirakan separuh orang yang menderita hipertensi tidak sadar akan
kondisinya. Begitu penyakit ini diderita, tekanan darah pasien harus dipantau
teratur karena hipertensi merupakan kondisi seumur hidup.

B. Etiologi
Hipertensi berdasarkan penyebabnya dapat dibedakan menjadi dua golongan
besar, yaitu(Lany Gunawan,2010)
1. Hipertensi Primer (Essensial), yaitu hipertensi yang tidak diketahui
penyebabnya.
2. Hipertensi Sekunder, yaitu hipertensi yang disebabkan oleh penyakit lain.

3
Hipertensi primer belum diketahui pasti penyebabnya, penelitian sebelumnya
menemukan   beberapa faktor yang sering menyebabkan hipertensi. Faktor-
faktornya adalah sebagai berikut:
1. Faktor keturunan
Dari data statistik terbukti bahwa seseorang akan memiliki kemungkinan
lebih besar untuk mendapatkan hipertensi jika orang tuanya adalah
penderita hipertensi.
2. Ciri Perseorangan
Ciri perseorangan yang mempengaruhi timbulnya hipertensi adalah umur,
(jika umur bertambah maka tekanan darah meningkat), jenis kelamin (laki-
laki lebih tinggi daripada perempuan) dan ras (ras kulit hitam lebih banyak
daripada kulit putih).
3. Kebiasaan hidup
Kebiasaan hidup yang sering menimbulkan hipertensi adalah; konsumsi
garam yang tinggi (melebihi 30 gr), kegemukan atau makan berlebihan,
stress, dan pengaruh lain, misalnya merokok, minum alcohol, minum obat-
obatan (ephedrine,prednisone, dan epinephrin).

Secara umum hipertensi dapat disebabkan oleh bermacam-macam faktor


antara lain :
1. Kelelahan
2. Proses penuaan
3. Faktor keturunan
4. Obesitas (kegemukan)
5. Kurang Olah Raga
6. Strees
7. Minum Alkohol dan merokok
8. Mengkonsumsi makanan yang tinggi kadar garam
9. Terlalu banyak minum kopi

4
D. Tanda dan Gejala
1. Sakit kepala dan pusing
2. Tekanan darah > 140/90 mmHg
3. Tersa sakit didaerah tengkuk
4. Emosi tidak stabil
5. Telinga berdengung
6. Susah tidur
7. Mual muntah
8. Pegal dibahu
9. Kurang nafsu makan
10. Detak jantung tidak teratur

E. Komplikasi
Hipertensi merupakan pentebab utama penyakit jantung koroner, cedera
cerebrovaskuler dan gagal ginjal. Hipertensi yang menetap yang disertai dengan
peningkatan tekanan perifer menyebabkan gangguan pada edothelium pembuluh
darah mendorong palsma dan lipoprotein ke dalam intima dan lapidan sub intima
dari pembuluh darah dan menyebabkan pembentukan plaque / aterosklerosis.
Peningkatan tekanan juga hiperplasi otot polos, yang membentuk jaringan parut
intima dan mengakibatkan penebalan pembuluh darah dengan penyempitan
lumen. Komplikasi yang dapat timbul bila hipertensi tidak terkontrol adalah :
1. Penyakit ginjal
2. Penyakit jantung koroner: Penyakit jantung koroner adalah bentuk
utama penyakit yang timbul pada penderita hipertensi.
3. Penyumbatan pembuluh darah otak (Stroke): Hipertensi adalah
faktor resiko paling penting untuk timbulnya stroke. Kekerapan dari stroke
bertambah dengan setiap kenaikkan tekanan darah.
4. Ensefalopati hipertensi yaitu sindroma yang ditandai dengan
perubahan neurologis mendadak / sub akut yang timbul sebagai akibat
tekanan arteri yang meningkat dan dapat menyebabkan kelumpuhan, akan
kembali normal apabila tekanan darah diturunkan.
5. Gagal jantung

5
F. Pencegahan
1. Pencegahan Primer
Faktor resiko hipertensi antara lain : tekanan darah di atas rata-rata, adanya
hipertensi pada anamnesis keluarga, ras (negro), tachycardia, obesitas dan
konsumsi garam yang berlebihan dianjurkan untuk :
 Mengatur diet agar berat badan tetap ideal juga untuk menjaga agar tidak
terjadi hiperkolesterolimia, DM, dsb.
 Dilarang merokok/ menghentikan merokok.
 Merubah kebiasaan makan sehari-hari dengan konsumsi rendah garam.
 Melakukan exercise untuk mengendalikan BB.

2. Pencegahan Sekunder
Pencegahan sekunder dikerjakan bila pendrita telah diketahui menderita
hipertensi berupa :
 Pengelolaan secara menyeluruh bagi penderita baik dengan obat maupun
dengan tindakan seperti pada pencegahan primer.
 Harus dijaga supaya tekanan tetap dapat terkontrol secara normal dan
sestabil mungkin.
 Faktor-faktor resiko penyakit jantung ischemic yang lain harus dikontrol.
 Batasi aktivitas.

3. Pencegahan hipertensi secara umum diantaranya adalah :


 Menghindari makanan tinggi garam dan berpengawet
 Menghindari dan mengurangi BB yang berlebihan
 Tidak merokok dan tidak minum alkohol

D. Penatalaksanaan Hipertensi
1. Penatalaksanaan Nonformakologis
Hipertensi/ tekanan darah tinggi sebetulnya bukan suatu penyakit, tetapi hanya
merupakan suatu kelainan dengan gejala gangguan pada mekanisme regulasi
tekanan darah yang timbul.

6
Tujuan pengobatan hipertensi tidak hanya menurunkan tekanan darah saja,
tetapi juga mengurangi dan mencegah komplikasi akibat hipertensi agar
penderita bertambah kuat (Barry, 2016). Penatalaksanaan nonfarmakologis
adalah dengan jalan memodifikasi gaya hidup.

2. Penatalaksanaan Farmakologis
Pengobatan hipertensi umumnya perlu dilakukan seumur hidup penderita.
Pengobatan obat standar yang dianjurkan oleh Komite Dokter Ahli Hipertensi
(Joint National Commite on Ditection) Evaluation and Treatment of high Blod
Pressure, USA 1988) menyimpulkan bahwa obat diuretik, Penyekat Betha,
Antagonis Kalsium, / penghambatan ACE, dapat digunakan sebagai obat
tunggal pertama dengan memperhatikan keadaan penderita dan penyakit yang
ada pada penderita. Bila tekanan darah tidak dapat diturunkan dalam 1 bulan,
dosis obat dapat disesuaikan sampai dosis obat maksimal / menambahkan obat
golongan lain / mengganti obat pertama dengan obat golongan lain. Sasaran
penurunan tekanan darah adalah kurang dari 140/90 mmHg dengan efek
samping minimal. Penurunan tekanan dosis obat dapat dilakukan pada
golongan hipertensi ringan yang sudah terkontrol dengan baik selama 1 tahun.

3. Penatalaksanaan hipertensi secara umum


 Istirahat yang cukup
 Olah raga secara teratur
 Minum obat secara teratur (Bila sudah terjadi hipertensi)
 Memeriksakan tekanan darah (Tensi) secara teratur
 Makanan yang diperbolehkan:
Semua makanan yang pengolahannya tanpa garam dapur, tanpa soda kue,
tanpa MSG (Vetsin), rendah kolesterol dan tanpa pengawet.
 Makanan apa saja yang harus dihindari:
Daging / Dendeng, ikan asin, telur asin, kopi, MSG (Vetsin), jeroan, kecap
asin, dan acar.

7
DAFTAR PUSTAKA

Budiarto, Eko dan Dewi Anggraini. 2012. Keperawatan Kardiovaskular


edisi 2. Jakarta : penerbit buku kedokteran EGC
Bustan MN. 2012. Pengantar Kardiologi, Jakarta : Rineka Cipta
Http://www.google.com/book-6342P_hipertensi_pada_lansia_ed2

8
Banjarmasin, 04 April 2020

Preseptor Akademik (1) Preseptor Akademik (2)

(Hj. Ruslinawati, Ns.,M.Kep) (Alit Suwandewi, Ns.,M.Kep)

Anda mungkin juga menyukai