Anda di halaman 1dari 11

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pendidikan Kesehatan pada Pasien Hipertensi

“Kontrol hipertensi”

Disusun Oleh kelompok 3

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN

KALIMANTAN TIMUR

2019/2020
1. Latar Belakang

Menurut kabo (2010) hipertensi adalah suatu kondisi medis yang kronis di mana
tekanan darah meningkat di atas tekanan darah yang disepakati normal.
Hipertensi adalah factor penyebab utama kematian karena stroke dan factor yang
memperberat infark miokard(serangan jantung). Kondisi tersebut merupakan gangguan
yang paling umum pada tekanan darah. Hiper merupakan gangguan asimptomatik yang
sering terjadi dengan peningkatan tekanan darah secra persisten.diagnosa hipertensi pada
orang dewasa dibuat saat bacaan diastolic rata-rata dua atau lebih,paling sedikit dua
kunjungan berikut adalah 90mmHg atau lebih tinggi atau bila tekanan darah multiple
sistolik rerata pada dua atau lebih kunjungan berikutnya secara konsisten lebih tinggi dari
140mmHg. (Potter & Perry, 2005).
Di Amerika atau sekitar 60 juta individu dan hampir 1 milyar penduduk dunia
menderita hipertensi, dengan mayoritas dari populasi ini mempunyai risiko yang tinggi
untuk mendapatkan komplikasi kardiovaskuler. Data yang diperoleh dari Framingham
Heart Study menyatakan bahwa prevalensi hipertensi tetap akan meningkat meskipun
sudah dilakukan deteksi dini dengan dilakukan pengukuran tekanan darah (TD) secara
teratur.(Joint National Committee,JNC VII). Di Indonesia banyaknya penderita
Hipertensi diperkirakan 15 juta orang tetapi hanya 4% yang merupakan hipertensi
terkontrol. Prevalensi 6-15% pada orang dewasa, 50% diantaranya tidak menyadari
sebagai penderita hipertensi sehingga mereka cenderung untuk menjadi hipertensi berat
karena tidak menghindari dan tidak mengetahui factor risikonya, dan 90% merupakan
hipertensi esensial.Saat ini penyakit degeneratif dan kardiovaskuler sudah merupakan
salah satu masalah kesehatan masyarakat di Indonesia.
Hasil survey Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) tahun 1972, 1986, dan 1992
menunjukkan peningkatan prevalensi penyakit kardiovaskuler yang menyolok sebagai
penyebab kematian dan sejak tahun 1993 diduga sebagai penyebab kematian nomor satu.
Penyakit tersebut timbul karena berbagai factor risiko seperti kebiasaan merokok,
hipertensi, disiplidemia, diabetes melitus, obesitas, usia lanjut dan riwayat keluarga. Dari
faktor risiko diatas yang sangat erat kaitannya dengan gizi adalah hipertensi, obesitas,
displidemia, dan diabetes melitus. Dewasa ini, penyakit infeksi telah menggalami
pergeseran oleh penyakit degenerative. Hal ini memberikan perhatian kepada tenaga
kesehatan khususnya keperawatan untuk meningkatkan pengetahuan yang mendalaam
terhadap penyakit degenerative, penyakit hipertensi merupakan penyakit yang banyak di
alami masyarakat dalam beberapa tahun terakhir. Berdasarkan data diruang perawatan
penyakit dalam khususnya ruang jabal rahmah rumah sakit islam samarinda selama enam
bulan terakhir tahun 2011. Hipertensi menempati urutan pertama, yaitu 190
kasus,dengan jumlah pasien laki-laki 88 orang dan perempuan 102 orang.
Berdasarkan penyebabnya hipertensi dapat dibedakan menjadi dua golongan yaitu
hipertensi primer dan hipertensi sekunder.Hipertensi primer meliputi lebih kurang 90%
dari seluruh pasien hipertensi dan 10% lainnya disebabkan oleh disebabkan oleh
hipertensi sekunder. Hanya 50% dari golongan hipertensi sekunder dapat di ketahui
penyebabnya dan dari golongan ini hanya beberapa persen yang dapat diperbaiki
kelainannya. Oleh karena itu upaya penaggulanan hipertensi terhadap hipertensi primer
baik menggenai pathogenesis maupun tentang penggobatannya. Hipertensi tidak boleh di
anggap penyakit yang ringan karena jika terlambat memberikan pertolongan penyakit ini
akan merenggut nyawa penderita. Saat ini banyak penderita hipertensi yang tidak
tahu/tidak mengerti penyakitnya bahkan banyak yang tidak tahu resiko dari penderita
hipertensi apabila tidak di atasi. Beberapa komplikasi penyakit yang sering terjadi akibat
penyakit hipertensi yang tidak cepat di atasi adalah stroke, insomnia, fertigo.

2. Satuan Acara Pengajaran (SAP)

A. Tujuan Instruksional

1. Umum :

Setelah mendapatkan penyuluhan peserta mampu memahami dan


mengaplikasikan materi penyuluhan dalam kehidupan sehari-hari.

2. Khusus :

Setelah mengikuti penyuluhan selama 30 menit peserta mampu :


1. Menjelaskan kembali pengertian hipertensi dengan benar dengan
bahasanya sendiri
2. Menyebutkan 4 penyebab hipertensi dengan baik
3. Menyebutkan 5 tanda gejala hipertensi dengan baik
4. Menyebutkan 4 penatalaksanaan hipertensi dengan baik
5. Menyebutkan cara mengatasi dan cegah hipertensi ( CERDIK )

B. Pokok Bahasan :

Hipertensi

C. Sub Pokok Bahasan :

Warga RT 19 Kampung Bayur Kelurahan Sempaja Utara sadar akan pentingnya


mengontrol hipertensi

D. Sasaran Penyuluhan

Seluruh warga RT 19 Kampung Bayur Kelurahan Sempaja Utara

E. Metode
Ceramah dan diskusi / Tanya jawab tentang hipertensi

F. Waktu dan Tempat


Hari/tanggal : Senin/ 18 Februari 2019

G. Media dan Alat


1. SAP / Materi pengajaran
2. Leaflet

H. Pengorganisasian :
Ketua: Annisya Yusnia
Sekretaris: Ezza Isfi Tsany
Bendahara: Nurul Annisa
Seksi ilmiah: Irham Labib Huda
MC: M. Fariz Nouvaldi
Moderator: Yusva Maharani
Penyaji: Chindy Oktavinita
Seksi Acara: Lisa Widiya Indrawati
Seksi Dokumentasi: Hikma Aulia Risani
Fasilitator: - Lisa Widiya Indrawati
- Irham Labib Huda
- Nurul Annisa
- Ezza Isfi Tsany

I. Strategi Kegiatan

Tahap Kegiatan Metode Kegiatan Media/Alat Waktu


Penyuluhan Peserta
Pendahuluan 1. Membuka Ceramah mendengarkan 5’
pertemuan dengan
memberi salam
2.
Memperkenalkan
diri kepada peserta
3. Menjelaskan
TIU/TIK
Penyajian 1.Menjelaskan Ceramah, Mendengarkan, 15’
diskusi Tanya jawab
pengertian
Hipertensi
2. Menjelaskan
peyebab hipertensi
3. Menjelaskan
tanda dan gejala
hipertensi
4. Menyebutkan
penatalaksanaan
hipertensi
5. Menjelaskan
cara atasi dan
cegah hipertensi
( CERDIK )

Penutupan 1. Memberi diskusi Mendengarkan, leaflet 10’


bertanya
kesempatan
bertanya pada
peserta
2.Membuat
kesimpulan
3.Menutup
penyuluhan
4.Membagikan
leaflet

J. Evaluasi

a. Kriteria Struktur : -
b. Kriteria Proses : warga RT 19 Kampung Bayur Kelurahan Sempaja Utara
memerhatikan dengan seksama
c. Kriteria Hasil : warga RT 19 Kampung Bayur Kelurahan Sempaja Utara
memahami materi 80% dari yang disampaikan oleh penyuluh.
K. Setting Tempat Acara

Keterangan:

: Layar

: Penyaji

: Operator

: Moderator

: MC

: Fasilitator

: Peserta
penyuluhan

3. Materi Penyuluhan
a. Pengertian Hipertensi

Hipertensi (HTN) atau tekanan darah tinggi, kadang-kadang disebut juga


dengan hipertensi arteri, adalah kondisi medis kronis dengan tekanan darah di
arteri meningkat. Peningkatan ini menyebabkan jantung harus bekerja lebih keras
dari biasanya untuk mengedarkan darah melalui pembuluh darah. Tekanan darah
melibatkan dua pengukuran, sistolik dan diastolik, tergantung apakah otot jantung
berkontraksi (sistole) atau berelaksasi di antara denyut (diastole). Tekanan darah
normal pada saat istirahat adalah dalam kisaran sistolik (bacaan atas) 100–
140 mmHg dan diastolik (bacaan bawah) 60–90 mmHg. Tekanan darah tinggi
terjadi bila terus-menerus berada pada 140/90 mmHg atau lebih.
Hipertensi terbagi menjadi hipertensi primer (esensial) atau hipertensi
sekunder. Sekitar 90–95% kasus tergolong "hipertensi primer", yang berarti
tekanan darah tinggi tanpa penyebab medis yang jelas. Kondisi lain yang
mempengaruhi ginjal, arteri, jantung, atau sistem endokrin menyebabkan 5-10%
kasus lainnya (hipertensi sekunder).

b. Penyebab Hipertensi

Berdasarkan penyebabnya hipertensi dibagi menjadi 2 yaitu :

1. Hipertensi primer/esensial adalah hipertensi yang tidak atau belum di ketahui


penyebabnya, disebut juga hipertensi idiopaik. Tedapat 95% kasus. Banyak faktor
yang mempengaruhi seperti genetik,lingkungan,hiperativitis susunan simpatis,system
renin-angiotensis,defek dalam ekskresi Na,peningkatan Na dan Ca intraselular,dan
factor-faktor yang meningkatkan risiko,seperti obesitas, alcohol,merokok serta
polisitemia.

2. Hipertensi sekunder . Terdapat sekitar 5% kasus. Penyebab spesifiknya diketahui


seperti penggunaan estrogen,penyakit ginjal,hipertensi vascular
renal,hiperaldosteronisme primer,dan sindrom cushing,feokromositomo,koarktasio
aorta, hipertensi yang berhubung dengan kehamilan, dan lain-lain.

c. Tanda dan Gejala Hipertensi


Pada sebagian besar penderita hipertensi tidak menimbulkan gejala.
Meskipun demikian secara tidak sengaja beberapa gejala terjadi bersamaan dan
dipercaya berhubungan dengan hipertensi (padahal sebenarnya tidak). Gejala yang
di maksud adalah sakit kepala,pendarahan dari hidung,pusing,wajah kemerahan
dan kelelahan. Jika hipertensinya berat atau menahun dan tidak diobati bisa timbul
gejala berikut :
1. Sakit kepala
2. Kelelahan
3. Mual
4. Muntah
5.  Sesak nafas
6. Gelisah
Pandangan menjadi kabur yang terjadi karena adanya kerusakan pada
otak,mata,jantung dan ginjal. Kadang penderita hipertensi berat penurunan
kesadaran dan bahkan koma karena terjadi pembengkakan otak. Keadaan ini
disebut ensefalopoti hipertensif yang memerlukan penanganan segera.

d. Penatalaksanaan Hipertensi
Hipertensi esensial tidak dapat diobati tetapi dapat di  obati tetapi dapat
diberikan pengobatan untuk mencegah terjadinya komplikasi. Langkah awal yang
biasanya dilakukan yaitu merubah pola hidup penderita yaitu dengan :
1. Penderita hipertensi yang mengalami kelebihan berat badan dianjurkan untuk
menurunkan berat badannya sampai batas ideal
2. Membatasi alcohol
3. Olahraga aerobik sekitar 30-45 menit/hari
4. Merubah pola makan penderita yaitu dengan mengurangi pemakaian garam
sampai <2,3g Natrium atau 6g Natrium Klorid
5. Berhenti merokok
6. Mengurangi asupan lemah jenuh dan kolesterol dalam makanan
e. Cara Kendalikan Hpertensi
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia menggiatkan kampanye untuk
mengendalikan hipertensi dengan PATUH , yaitu:
1. P : Periksa kesehatan secara rutin dan ikuti anjuran dokter
2. A : Atasi penyakit dengan pengobatan yang tepat dan teratur
3. T : Tetap diet dengan gizi seimbang
4. U : Upayakan aktifitas fisik dengan aman
5. H : Hindari asap rokok, alkohol dan zat karsinogenik

DAFTAR PUSTAKA

Budiarto, Eko dan Dewi Anggraini. 2012. Keperawatan Kardiovaskular edisi 2. Jakarta :
Penerbit Buku Kedokteran EGC

Bustan MN. 2012. Pengantar Kardiologi. Jakarta : Rineka Cipta.

Mansjoer A, Triyanti K, Savitri R, Wardhani W. I, Setiowulan W, “Kapita Selekta Kedokteran”


Edisi ke-3 jilid 1, Media Aesculapius Fakultas Kedokteran UI, Jakrta, 1999

Http://www.google.com/book-6432P_hipertensiPada_lansia-ed2

Anda mungkin juga menyukai