KESELAMATAN KERJA
Kelompok 6 :
Chindy Oktavinita
Dwiki Istanto
Fuji Mahmudah
Isti Khomatul Masita
Yusva Maharani
Hukum Keselamatan dan Kesehatan Kerja
(K3)
ILO adalah badan global yang bertanggungjawab untuk menyusun dan mengawasi standar-
standar ketenagakerjaan internasional. Bekerjasama dengan 181 negara anggotanya, ILO
berupaya memastikan bahwa standar-standar ketenagak-erjaan ini dihormati baik secara
prinsip maupun praktiknya.
ILO membuat suatu konvensi, di mena konvensi ini kan dilakukan oleh anggotanya. Konvensi
ILO merupakan perjanjian-perjanjian internasional, tunduk pada ratifiksi negara-negara
anggotanya. Indonesia merupakan negara pertama di Asian ke-lima di dunia yang telah
meratifikasi seluruh nvensipokok ILO.Sejak menjadi anggota tahun 1950, Indonesia telah
meratifikasi 17 konvensi
Terdapat beberapa konvesi dan rekomendasi terkait dengan keselamatan dan kesehatan kerja diantaranya :
1.K-121 Konvensi Jaminan Kecelakaan Kerja, 1964 [Daftar I diubah pada tahun 1980]
2.R-121 Rekomendasi Jaminan Kecelakaan Kerja, 1964
3.K-155 Konvensi Keselamatan dan Kesehatan Kerja, 1981
4.K-176 Konvensi Keselamatan dan Kesehatan di Tambang, 1995
5.K-187 Konvensi mengenai Kerangka Promosional untuk Keselamatan dan Kesehatan Kerja, 2006
6.R-194 Rekomendasi mengenai Daftar Penyakit Akibat Kerja dan Rekaman serta Notifikasi Kecelakaan dan
Penyakit Akibat Kerja (Revisi 2010)
7.R-200 Naskah Rekomendasi tentang HIV dan AIDS dan Dunia Kerja
8.R-202 Naskah Rekomendasi mengenai landasan nasional untuk perlindungan sosial
• Semua pekerja di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan. Baik mereka
bekerja di sektor formal maupun non formal. Buat yang bekerja di sektor formal, Pihak
perusahaan harus mendaftarkan pegawai mereka untuk menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan
dan juga menanggung sejumlah iuran BPJS ketenagakerjaan sesuai dengan peraturan yang
berlaku.
6.Membayarkan manfaat dan/atau membiayai pelayanan kesehatan sesuai dengan ketentuan program Jaminan Sosial.
7.Memberikan informasi mengenai penyelenggaraan program Jaminan Sosial kepada Peserta dan masyarakat.
Program jaminan sosial tenaga kerja tersebut wajib dilakukan oleh setiap
perusahaan bagi tenaga kerja yang melakukan kerja didalam hubungan kerja
sesuai dengan undang-undang (pasal 4 ayat 1). program jaminan sosial tenaga
kerja ruang lingkup program jaminan sosial tenagakerja dalam undang-undang
ini meliputi :
a. Jaminan tenaga kerja, jaminan kematian, jaminanhari tua
jaminan pemeliharaan kesehatan (Pasal 6 ayat 1).