Anda di halaman 1dari 5

Skenario

Seorang laki-laki berusia 45 tahun datang dibawa oleh keluarganya karena tak
sadarkan diri, menurut keluarga pasien 2 tahun yang lalu pasien pernah mengalami serangan
jantung dan mempunyai riwayat hipertensi sejak 9 tahun yang lalu, Keadaan umum koma,
tekanan darah tidak terukur, denyut tidak teraba.

Pembahasan

Observasi Sepintas

Saat pasien datang, sebaiknya perlu melakukan pengkajian primer, yaitu :

1. Airway
 Apakah ada peningkatan sekret ?
 Adakah suara nafas : krekels ?
2. Breathing
 Adakah distress pernafasan ?
 Adakah hipoksemia berat ?
 Adakah retraksi otot interkosta, dispnea, sesak nafas ?
 Apakah ada bunyi whezing ?
3. Circulation
 Bagaimanakan perubahan tingkat kesadaran ?
 Apakah ada takikardi ?
 Apakah ada takipnoe ?
 Apakah keluaran urin menurun ?
 Apakah terjadi penurunan TD ?
 Bagaimana capillary refill ?
 Apakah ada sianosis ?

1
Penanganan Kegawatdaruratan

Kasus henti jantung (cardiac arrest) dapat terjadi pada siapapun, kapanpun, dan
dimanapun. Dari beberapa laporan, kasus henti jantung masih merupakan penyebab kematian
terbanyak didunia. Berdasarkan hal tersebut, sebaiknya kompetensi pelayan kesehatan
(dokter, paramedis, serta team bantuan medis lainnya) harus lebih ditingkatkan terutama
dalam pertolongan kasus henti jantung.3

Berdasarkan American Heart Association (AHA) pada Advanced Cardio-vascular


Life Support (ACLS) 2010 tentang Adult Cardiac Arrest, dikemukakan bahwa kunci bertahan
hidup pada cardiac arrest adalah Basic Live Support (BLS) dan sistem ACLS yang
terintegrasi dengan baik. Dasar berhasilnya ACLS adalah Resusitasi Jantung Paru (RJP) yang
berkualitas, dan untuk VF/ pulseless VT diperlukan defibrilasi yang cepat dan tepat.

2
1. CPR (Cardiopulmonal Resuscitation) atau Resusitasi Jantung Paru (RJP)

3
4
5

Anda mungkin juga menyukai