“HIPERTENSI”
NIM : P0 5170019082
A. LATAR BELAKANG
Hipertensi merupakan keadaan ketika tekanan darah sistolik lebih dari 120 mmHg
dan tekanan diastolik lebih dari 80 mmHg. Hipertensi sering menyebabkan perubahan
pada pembuluh darah yang dapat mengakibatkan semakin tingginya tekanan darah (Arif
Muttaqin, 2009). Hipertei atau tekanan darah tinggi merupakan penyebab utama gagal
jantung, stroke dan gagal ginjal. Tekanan darah tinggi disebut sebagai "pembunuh diam-
diam" karena orang dengan darah tinggi sering tidak menampakkan gejala.
Institut Nasional Jantung, Paru dan Darah memperkirakan separuh orang yang
menderita darah tinggi tidak sadar akan kondisinya. Begitu penyakit ini diderita, tekanan
darah pasien harus dipantau dengan interval teratur karena darah tinggi merupakan
kondisi seumur hidup. Lebih dari seperempat jumlah populasi dunia saat ini menderita
hipertensi.
Di Indonesia banyaknya penderita hipertensi diperkirakan 15 juta orang tetapi hanya
4% yang merupakan hipertensi terkontrol. Prevalensi 6-15% pada orang dewasa, 50%
diantaranya tidak menyadari sebagai penderita hipertensi sehingga mereka cenderung
untuk menjadi hipertensi berat karena tidak menghindari dan tidak mengetahui faktor
resikonya, dan 90% merupakan hipertensi esensial. Saat ini penyakit degeneratif dan
kardiovaskuler sudah merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat di Indonesia.
B. TUJUAN PENYULUHAN
C. SASARAN
Masyarakat 1 Kepala Keluarga
D. STRATEGI PELAKSANAAN
Hari dan Tanggal Pelaksanaan : Kamis 26 November 2020
Waktu : 30 menit
Tempat : Rumah bapak Bairul
E. MATERI
Terlampir.
G. METODE
I. EVALUASI
a. Evaluasi Struktur
Peserta hadir di tempat penyuluhan
LEAFLET
Kesiapan materi penyaji.
Tempat yang digunakan nyaman dan mendukung
b. Evaluasi Proses
Masyarakat hadir sesuai dengan kontrak waktu yang ditentukan
Materi sudah sesuai jadwal
Peserta berperan aktif
Media sudah efektif
Penyaji sudah memahami materi
Petugas dapat menjalankan peran sesuai dengan tugas dan tanggung
jawabnya.
c. Evaluasi Hasil
Kegiatan penyuluhan berjalan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.
Adanya kesepakatan masyarakat dengan perawat dalam melaksanakan
implementasi keperawatan selanjutnya
Adanya tambahan pengetahuan tentang darah tinggi yang diterima oleh
audience dengan melakukan evaluasi melalui tes lisan di akhir ceramah
DAFTAR PUSTAKA
Benowitz, L. 2002.Obat Antihipertensi, dalam Katzung, B.G., 2002, Basic and Clinical
Farmacology, ed ke-3 ,Penerjemah: Bagian Farmakologi Fakultas Kedokteran Universitas
Airlangga, Penerbit Salemba Medika
Engram, Barbara. 1999.Rencana Asuhan Keperawatan Medikal Bedah Volume 2. EGC. Jakarta
LAMPIRAN 1
MATERI
A. PENGERTIAN
Hipertensi merupakan keadaan ketika tekanan darah sistolik lebih dari 120 mmHg
dan tekanan diastolik lebih dari 80 mmHg. Hipertensi sering menyebabkan perubahan
pada pembuluh darah yang dapat mengakibatkan semakin tingginya tekanan darah
(Arif Muttaqin, 2009). Menurut Wiryowidagdo (2002) mengatakan bahwa hipertensi
merupakan suatu keadaan tekanan darah seseorang berada pada tingkatan di atas
normal. Sedangkan menurut WHO, batas tekanan darah yang masih dianggap normal
adalah 140/90 mmHg dan tekanan darah sama atau diatas 160/95 mmHg dinyatakan
sebagai darah tinggi (Soeparman, 1999
B. PENYEBAB
Elastisitas dinding aorta menurun
Katub jantung menebal dan menjadi kaku
Kehilangan elastisitas pembuluh darah dan penyempitan lumen pembuluh
darah
D. Komplikasi
Hipertensi yang terjadi dalam kurun waktu yang lama akan berbahaya sehingga
menimbulkan komplikasi. Komplikasi tersebut dapat menyerang berbagai target
organ tubuh yaitu otak, mata, jantung, pembuluh darah arteri, serta ginjal. Sebagai
dampak terjadinya komplikasi hipertensi, kualitas hidup penderita menjadi rendah
dan kemungkinan terburuknya adalah terjadinya kematian pada penderita akibat
komplikasi hipertensi yang dimilikinya. Hipertensi dapat menimbulkan kerusakan
organ tubuh, baik secara langsung maupun tidak langsung. Beberapa penelitian
menemukan bahwa penyebab kerusakan organ-organ tersebut dapat melalui akibat
langsung dari kenaikan tekanan darah pada 19 organ, atau karena efek tidak langsung,
antara lain adanya autoantibodi terhadap reseptor angiotensin II, stress oksidatif,
down regulation, dan lain-lain. Penelitian lain juga membuktikan bahwa diet tinggi
garam dan sensitivitas terhadap garam.
berperan besar dalam timbulnya kerusakan organ target, misalnya kerusakan
pembuluh darah akibat meningkatnya ekspresi. Umumnya, hipertensi dapat
menimbulkan kerusakan organ tubuh, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Kerusakan organ-organ yang umum ditemui pada pasien hipertensi adalah
1. Jantung
Hipertrofi ventrikel kiri
Angina atau infark miokardium
gagal jantung
2. Otak - stroke atau transient ishemic attack
Penyakit ginjal kronis
Penyakit arteri perifer
Retinopati
E. Cara Pencegahannya
Yaitu
Raih dan pertahankan berat badan ideal.
Lakukan olahraga rutin, seperti jalan cepat atau bersepeda 2–3 jam setiap
minggu.
Konsumsi makanan rendah lemak dan kaya serat, seperti buah dan
sayuran(seperti apel, pisang, anggur, semangka)
Batasi jumlah garam dalam makanan, tidak lebih dari 1 sendok teh per hari.
Hindari konsumsi minuman beralkohol.
LAMPIRAN 2