Anda di halaman 1dari 11

SATUAN ACUAN PENYULUHAN

“HIPERTENSI”

Disusun Oleh : TERA MILIA DIANA

NIM : P0 5170019082

Dosen Pembimbing : REKA LAGORA M,SST.,M.Kes

Pembimbing Lahan : DEVI FERONIKA,SKM

JURUSAN DIV PROMOSI KESEHATAN


POLTEKKES KEMENKES BENGKULU
TA 2019-2020
Pokok Bahasan : Hipertensi

Sub Pokok Bahasan Sasaran : Hipertensi(Tekanan Darah Tinggi)

Hari/Tanggal Pelaksanaan Waktu :Kamis, 26 November 2020

Pukul :09.00 WIB

Tempat :Rumah Bapak Bairul

Pemateri :Tera Milia Diana

A. LATAR BELAKANG

Hipertensi merupakan keadaan ketika tekanan darah sistolik lebih dari 120 mmHg
dan tekanan diastolik lebih dari 80 mmHg. Hipertensi sering menyebabkan perubahan
pada pembuluh darah yang dapat mengakibatkan semakin tingginya tekanan darah (Arif
Muttaqin, 2009). Hipertei atau tekanan darah tinggi merupakan penyebab utama gagal
jantung, stroke dan gagal ginjal. Tekanan darah tinggi disebut sebagai "pembunuh diam-
diam" karena orang dengan darah tinggi sering tidak menampakkan gejala.
Institut Nasional Jantung, Paru dan Darah memperkirakan separuh orang yang
menderita darah tinggi tidak sadar akan kondisinya. Begitu penyakit ini diderita, tekanan
darah pasien harus dipantau dengan interval teratur karena darah tinggi merupakan
kondisi seumur hidup. Lebih dari seperempat jumlah populasi dunia saat ini menderita
hipertensi.
Di Indonesia banyaknya penderita hipertensi diperkirakan 15 juta orang tetapi hanya
4% yang merupakan hipertensi terkontrol. Prevalensi 6-15% pada orang dewasa, 50%
diantaranya tidak menyadari sebagai penderita hipertensi sehingga mereka cenderung
untuk menjadi hipertensi berat karena tidak menghindari dan tidak mengetahui faktor
resikonya, dan 90% merupakan hipertensi esensial. Saat ini penyakit degeneratif dan
kardiovaskuler sudah merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat di Indonesia.

B. TUJUAN PENYULUHAN

1. Tujuan Umum Setelah dilakukan penyuluhan tentang hipertensi selama 1 x 30


menit masyarakat dapat memahami dan mengaplikasikan materi penyuluhan
dalam kehidupan sehari-hari.
2. Tujuan Khusus Setelah mengikuti penyuluhan selama 1x30 menit masyarakat
mampu menjelaskan kembali tentang:

 Pengertian HIPERTENSI(darah tinggi)


 Penyebab darah tinggi dengan baik
 Gejala darah tinggi
 Klasifikasi Darah tinggi
 Komplikasi dari hipertensi
 Cara Pencegahannya

C. SASARAN
Masyarakat 1 Kepala Keluarga

D. STRATEGI PELAKSANAAN
Hari dan Tanggal Pelaksanaan : Kamis 26 November 2020
Waktu : 30 menit
Tempat : Rumah bapak Bairul

E. MATERI
Terlampir.

F. KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR


Penanggung Jawab: DEVI FERONIKA,SKM.

NO TAHAP WAKTU KEGIATAN KEGIATAN MEDIA


PENYAJI PESERTA
1. Pembukaan 5Menit 1.Mengucapkan salam 1.Menjawab Lisan
2.Memperkenalkan diri 2.Mendengarkan
3.Mnjelaskan topic dan
tujuan
4.mennyakan kesiapan
keluarga
2. Pelaksanaan 15 Menit 1.Menjelaskan 1.Mendengarkan LEAFLEAT
-Pengertian HIPERTENSI 2. Bertanya
-Penyebab HIPERTENSI
-Gejala HIPERTENSI
-Komplikasi HIPERTENSI
-Pencegahan
HIPERTENSI
-Klasifikasi HIPERTENSI
-Cara Pencegahannya
-Membuka sesi
pertanyaaan
-Diskusi
3. Evaluasi 5Menit 1.Menanyakan kembali Menjawab Lisan
mengenai yang sudah di Pertanyaan
jelaskan
4 Penutup 5Menit 1.Menututp 1.Mendengarkan Lisan
pertemuan dan
menyimpulkan materi 2.Mendengarkan
yang sudah dibahas dan mnjawab
2.Memberikan salam salam
penutup

G. METODE

Metode yang digunakan adalah:


 Ceramah
 Tanya jawab
 Diskusi

H. MEDIA DAN ALAT


Media yang digunakan adalah
 LEAFLET

I. EVALUASI
a. Evaluasi Struktur
 Peserta hadir di tempat penyuluhan
 LEAFLET
 Kesiapan materi penyaji.
 Tempat yang digunakan nyaman dan mendukung
b. Evaluasi Proses
 Masyarakat hadir sesuai dengan kontrak waktu yang ditentukan
 Materi sudah sesuai jadwal
 Peserta berperan aktif
 Media sudah efektif
 Penyaji sudah memahami materi
 Petugas dapat menjalankan peran sesuai dengan tugas dan tanggung
jawabnya.
c. Evaluasi Hasil
 Kegiatan penyuluhan berjalan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.
 Adanya kesepakatan masyarakat dengan perawat dalam melaksanakan
implementasi keperawatan selanjutnya
 Adanya tambahan pengetahuan tentang darah tinggi yang diterima oleh
audience dengan melakukan evaluasi melalui tes lisan di akhir ceramah

DAFTAR PUSTAKA
Benowitz, L. 2002.Obat Antihipertensi, dalam Katzung, B.G., 2002, Basic and Clinical
Farmacology, ed ke-3 ,Penerjemah: Bagian Farmakologi Fakultas Kedokteran Universitas
Airlangga, Penerbit Salemba Medika

Engram, Barbara. 1999.Rencana Asuhan Keperawatan Medikal Bedah Volume 2. EGC. Jakarta

Corwin, J Elizabeth. 2000.Patofisiologi.Jakarta: EGC.

LAMPIRAN 1

MATERI
A. PENGERTIAN

Hipertensi merupakan keadaan ketika tekanan darah sistolik lebih dari 120 mmHg
dan tekanan diastolik lebih dari 80 mmHg. Hipertensi sering menyebabkan perubahan
pada pembuluh darah yang dapat mengakibatkan semakin tingginya tekanan darah
(Arif Muttaqin, 2009). Menurut Wiryowidagdo (2002) mengatakan bahwa hipertensi
merupakan suatu keadaan tekanan darah seseorang berada pada tingkatan di atas
normal. Sedangkan menurut WHO, batas tekanan darah yang masih dianggap normal
adalah 140/90 mmHg dan tekanan darah sama atau diatas 160/95 mmHg dinyatakan
sebagai darah tinggi (Soeparman, 1999

B. PENYEBAB
 Elastisitas dinding aorta menurun
 Katub jantung menebal dan menjadi kaku
 Kehilangan elastisitas pembuluh darah dan penyempitan lumen pembuluh
darah

Klasifikasi hipertensi menurut etiologinya:


 Hipertensi primer : Konsumsi Na terlalu tinggi, Genetik, stres psikologis
 Hipertensi renalis : keadaan iskemik pada ginjal
 Hipertensi hormonal
 Bentuk hipertensi lain: obat, cardiovascular, neurogenik (Andy Sofyan

C. TANDA DAN GEJALA


Sebagian besar manifestasi klinis timbul setelah mengalami hipertensi bertahun-
tahun, dan berupa:
 Nyeri kepala saat terjaga, kadang-kadang disertai mual dan muntah, akibat
peningkatan tekanan darah intrakranium
 englihatan kabur akibat kerusakan retina karena hipertensi
 Ayunan langkah yang tidak mantap karena kerusakan susunan saraf pusat 4
 Nokturia karena peningkatan aliran darah ginjal dan filtrasi glomerulus
 Edema dependen dan pembengkakan akibat peningkatan tekanan kapiler
 Kadang penderita hipertensi berat mengalami penurunan kesadaran dan
bahkan koma karena terjadi pembengkakan otak. Keadaan ini disebut
ensefalopati hipertensif, yang memerlukan penanganan segera.

D. Komplikasi
Hipertensi yang terjadi dalam kurun waktu yang lama akan berbahaya sehingga
menimbulkan komplikasi. Komplikasi tersebut dapat menyerang berbagai target
organ tubuh yaitu otak, mata, jantung, pembuluh darah arteri, serta ginjal. Sebagai
dampak terjadinya komplikasi hipertensi, kualitas hidup penderita menjadi rendah
dan kemungkinan terburuknya adalah terjadinya kematian pada penderita akibat
komplikasi hipertensi yang dimilikinya. Hipertensi dapat menimbulkan kerusakan
organ tubuh, baik secara langsung maupun tidak langsung. Beberapa penelitian
menemukan bahwa penyebab kerusakan organ-organ tersebut dapat melalui akibat
langsung dari kenaikan tekanan darah pada 19 organ, atau karena efek tidak langsung,
antara lain adanya autoantibodi terhadap reseptor angiotensin II, stress oksidatif,
down regulation, dan lain-lain. Penelitian lain juga membuktikan bahwa diet tinggi
garam dan sensitivitas terhadap garam.
berperan besar dalam timbulnya kerusakan organ target, misalnya kerusakan
pembuluh darah akibat meningkatnya ekspresi. Umumnya, hipertensi dapat
menimbulkan kerusakan organ tubuh, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Kerusakan organ-organ yang umum ditemui pada pasien hipertensi adalah
1. Jantung
 Hipertrofi ventrikel kiri
 Angina atau infark miokardium
 gagal jantung
2. Otak - stroke atau transient ishemic attack
 Penyakit ginjal kronis
 Penyakit arteri perifer
 Retinopati

E. Cara Pencegahannya
Yaitu
 Raih dan pertahankan berat badan ideal.
 Lakukan olahraga rutin, seperti jalan cepat atau bersepeda 2–3 jam setiap
minggu.
 Konsumsi makanan rendah lemak dan kaya serat, seperti buah dan
sayuran(seperti apel, pisang, anggur, semangka)
 Batasi jumlah garam dalam makanan, tidak lebih dari 1 sendok teh per hari.
 Hindari konsumsi minuman beralkohol.

LAMPIRAN 2

Anda mungkin juga menyukai