Anda di halaman 1dari 18

SATUAN ACARA PENYULUHAN

HIPERTENSI DAN PENATALAKSANAANNYA


(INFUSED WATER KETIMUN)

OLEH
KELOMPOK III & IV
1. Cindy Pratiwi Ismail 1. Fitri Yanti Husain

2. Arlisa Wulandari Usman 2. Fatma Bakari

3. Fatiyah Halid 3. Fujika Faradila S. Lamusu

4. Listia Pakaya 4. Nistain Kune

5. Lina Andriyani 5. Fikriyanto Kilo

PROGRAM STUDI PROFESI NERS ANGKATAN XV


FAKULTAS OLAHRAGA DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
2022
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Pembahasan : Hipertensi dan Penatalaksanaanya

Sub Pokok Bahasan : 1. Definisi Hipertensi, Penyebab, Klasifikasi,


Pencegahan, Pengobatan
2. Efektivitas Pemberian infused water ketimun
Terhadap Penurunan Tekanan Darah
Peserta/Sasaran : Lansia di Panti Sosial Griya Lansia Jannati

Hari/tanggal : Jumat/11 Februari 2022

Tempat : Panti Sosial Griya Lansia Jannati

Waktu Pelaksanaan : Pukul 15.00 WITA

Waktu : 45 Menit

Penyuluh : Profesi Ners UNG Kelompok 3 dan 4

1. Latar Belakang
Pada era globalisasi saat ini hipertensi merupakan penyebab utama
terjadinya penyakit kardiovaskuler, penyakit jantung sistemik, gagal jantung dan
ginjal. Seiring dengan meningkatnya usia harapan hidup semakin kompleks pula
penyakit yang diderita, terutama pada orang lanjut usia, termasuk tingginya
angka kejadian hipertensi. Pada lanjut usia terjadi kemunduran sel-sel karena
proses penuaan yang berakibat pada kelemahan organ, kemunduran fisik,
timbulnya berbagai macam penyakit terutama penyakit degeneratif. Hal ini akan
menimbulkan berbagai macam masalah kesehatan, sosial, ekonomi, psikologis
(Kemenkes RI, 2015).

Tekanan Darah Tinggi (hipertensi) adalah suatu peningkatan tekanan darah

di dalam arteri. Secara umum, hipertensi merupakan suatu keadaan tanpa gejala,
dimana tekanan yang abnormal tinggi di dalam arteri menyebabkan

meningkatnya resiko terhadap stroke, aneurisma, gagal jantung, serangan

jantung dan kerusakan ginjal. Tekanan darah tinggi dianggap sebagai faktor

resiko utama bagi berkembangnya penyakit jantung dan berbagai penyakit

vaskuler pada orang-orang yang telah lanjut usia, hal ini disebabkan ketegangan

yang lebih tinggi dalam arteri sehingga menyebabkan hipertensi. Obat

tradisional dapat menjadi pilihan salah satunya buah mentimun, buah mentimun

sangat baik dikonsumsi untuk pembuluh darah dan jantung, dimana kandungan

pada mentimun yang mampu membantu menurunkan tekanan darah, kandungan

pada mentimun diantaranya Kalium (potassium), magnesium dan fastor efektif

mengobati Hipertensi. Kalium merupakan elektrolit intraseluler yang utama,

dalam kenyataan, 98% Kalium tubuh berada didalam sel, 2% sisanya berad

diluar sel , yang penting adalah 2% ini untuk fungsi neuromuskuler, Kalium

mempengaruhi efektivitas baik otot skelet maupun otot skelet maupun otot

jantung. Selain itu mentimun juga memiliki sifat diuretic yang terdiri dari 90%

air mampu mengeluarkan kandungan garam dari dalam tubuh. Mineral yang

kaya dalam buah mentimun memang mampu mengikat garam dan dikeluarkan

melalui urine. (Preston, 2009).

Menurut hasil penelitian Risang Haryo Raditya pada tahun 2015, pengaruh

pemberian Infused Water kombinasi mentimun (cumicus sativus linn) dan

anggur merah (vitis vinifera) terhadap tekanan darah pada laki-laki dewasa muda

didapatkan tekanan darah rata-rata sistolik/diastolic sebelum diberikan perlakuan

yaitu 115,20/76,13 mmHg. Setelah subjek diberikan perlakuan, terdapat


penurunan tekanan darah rata-rata sistolik atau diastolic menjadi 106,83/71,87

mmHg. Uji statistic menunjukan perbedaan sangat bermakna dengan p = 0,000.

Sebenarnya Infused Water sudah ada sejak abad ke-10 oleh ahli kimia di Persia,

dimana saat itu mereka memasukan tumbuh-tumbuhan dan rempah-rempah

kedalam air untuk dijadikan sebagai obat. Kemudian belakangan menjadi

popular kembali menjadikanya sebagai mentimun Infused Water. Kandungan zat

gizi utama yang didapatkan dari mengkonsumsi Infused Water yaitu vitamin,

mineral, dan serat. Infused Water sering disebut dengan spa water, yaitu air putih

yang dicampur dengan buah-buahan kemudian didiamkan atau difermentasikan

selama beberapa jam sampai sari-sari buahnya keluar dan kemudian air putih

tersebut bisa dikonsumsi dan memberikan manfaat untuk kesehatan tubuh.

(Yahya, 2014).

2. Tujuan
a. Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan tentang Hipertensi dan
penatalaksanaanya diharapkan peserta dapat mengetahui apa itu Hipertensi
atau darah tinggi dan bagaimana penatalaksanaanya.
b. Tujuan Khusus
Setelah diberikan penyuluhan selama 45 menit, diharapkan para peserta
penyuluhan dapat:
1. Dapat mengetahui / memahami pengertian Hipertensi
2. Dapat mengetahui / memahami penyebab Hipertensi
3. Dapat Mengetahui / Memahami Klasifikasi Hipertensi
4. Dapat mengetahui / memahami pencegahan Hipertensi
5. Dapat mengetahui / memahami Pengobatan Hipertensi
6. Dapat mengetahui / memahami Efektivitas pemberian infused water
terhadap penurunan tekanan darah
3. Materi Penyuluhan
(Terlampir)
4. Metode Penyuluhan
a. Ceramah
b. Tanya jawab

5. Media

1) LCD

2) Leaflet

6. Penanggung Jawab
Kelompok 3 dan 4 (Panti Sosial Griya Lansia Jannati)

1. Cindy Pratiwi Ismail 1. Fitri Yanti Husain

2. Arlisa Wulandari Usman 2. Fatma Bakari

3. Fatiyah Halid 3. Fujika Faradila S. Lamusu

4. Listia Pakaya 4. Nistain Kune

7. Lina Andriyani 5. Fikriyanto Kilo

Proses Kegiatan
No Kegiatan Kegiatan Media Metode Pelaksana Waktu
Penyuluhan Peserta
1. Pembukaan : Ceramah Moderator 5 Menit
1. Membuka 1. Menjawab
kegiatan salam
dengan
mengucapaka
n salam
2. Memperkenal 2. Mendenga
kan diri rkan
3. Menjelaskan 3. Memperha
tujuan dari tikan
penyuluhan
4. Kontrak 4. Memperha
waktu tikan
2. Pelaksanaan : LCD Ceramah Pemateri/ 35 menit
1. Menjelaskan 1. Mendengar dan penyuluh
dan kan tanya
menguraikan jawab
materi
tentang:
a. Pengertian
Hipertensi
b. Penyebab
Hipertensi
c. Klasifikasi
Hipertensi
d. Pencegahan
Hipertensi
e. pengobatan
Hipertensi
f. Efektivitas
pemberian
infused
water
mentimun
terhadap
penurunan
tekanan
2. Memberi
kesempatan 2. Bertanya
kepada peserta
untuk
bertanya
3. Terminasi : Ceramah Moderator 5 menit
1. Melakukan 1. Menjawab
evaluasi
2. Menyimpulka 2. Memperha
n materi yang tikan
telah
disampaikan
3. Membagikan 3. Menjawab
leaflet kepada salam
semua peserta
dan
mengucapkan
salam penutup

8. Evaluasi
1. Persiapan
a. Materi
b. Tempat yang akan digunakan
c. Sasaran responsive
2. Struktur
a. Tempat tersedia dan siap untuk digunakan
b. Media dan alat siap untuk digunakan
c. Responden siap untuk mengikuti pendidikan kesehatan
3. Proses
a. Responden mendengarkan penjelasan yang diberikan
b. Tanya jawab/diskusi berjalan dengan lancar sesuai waktu yang telah
ditentukan
4. Hasil
a. Responden memahami tentang topik yang diberikan
b. Responden mampu untuk menjawab pertanyaan seputar materi yang
telah disampaikan
9. Setting Tempat
LCD

Penyulu Moderat
h or

Keterangan :
: Preseptor Klinik : Responden
: Preseptor Akademik : Fasilitator
(Lampiran)
LAMPIRAN MATERI
A. DEFINISI

Hipertensi atau yang biasa disebut tekanan darah tinggi merupakan


peningkatan tekanan darah sistolik di atas batas normal yaitu lebih dari 140
mmHg dan tekanan darah diastolik lebih dari 90 mmHg (WHO, 2013; Ferri,
2017)

Penyakit hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah salah satu jenis
penyakit yang mematikan di dunia dan faktor risiko paling utama terjadinya
hipertensi yaitu faktor usia sehingga tidak heran penyakit hipertensi sering
dijumpai pada usia senja/ usia lanjut (Fauzi, 2014),

Sedangkan menurut Setiati (2015), hipertensi merupakan tanda klinis


ketidakseimbangan hemodinamik suatu sistem kardiovaskular, di mana
penyebab terjadinya disebabkan oleh beberapa faktor/ multi faktor sehingga
tidak bisa terdiagnosis dengan hanya satu faktor tunggal (Setiati, 2015).

B. ETIOLOGI

Menurut Smeltzer (2013), berdasarkan penyebab terjadinya, hipertensi


terbagi atas dua bagian, yaitu :

a. Hipertensi Primer (Esensial)


Jenis hipertensi primer sering terjadi pada populasi dewasa antara
90% - 95%. Hipertensi primer, tidak memiliki penyebab klinis yang dapat
diidentifikasi, dan juga kemungkinan kondisi ini bersifat multifaktor
(Smeltzer, 2013; Lewis, Dirksen, Heitkemper, & Bucher, 2014). Hipertensi
primer tidak bisa disembuhkan, akan tetapi bisa dikontrol dengan terapi
yang tepat. Dalam hal ini, faktor genetik mungkin berperan penting untuk
pengembangan hipertensi primer dan bentuk tekanan darah tinggi yang
cenderung berkembang secara bertahap selama bertahun-tahun (Bell,
Twiggs, & Olin, 2015).

b. Hipertensi Sekunder
Hipertensi sekunder memiliki ciri dengan peningkatan tekanan darah
dan disertai penyebab yang spesifik, seperti penyempitan arteri renalis,
kehamilan, medikasi tertentu, dan penyebab lainnya. Hipertensi sekunder
juga bisa bersifat menjadi akut, yang menandakan bahwa adanya perubahan
pada curah jantung (Ignatavicius, Workman, & Rebar, 2017)

C. KLASIFIKASI HIPERTENSI
Berikut kategori tekanan darah menurut Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia (2016) :

Tabel 3.1Klasifikasi Hipertensi.


Kategori Sistolik mmHg diastolic mmHg

Normal 120-129 80-89

Normal Tinggi 130-139 89

Hipertensi derajat 1 140-159 90-99

Hipertensi derajat II ≥ 160 ≥ 100

Hipertensi derajat III > 180 > 110

(Depkes, 2016)

D. TANDA DAN GEJALA


Adapun tanda dan gejala yang dapat ditemukan, sebagai berikut :
1. Peningkatan tekanan darah > 140 / 90 mmHg.
2. Pusing / migrain.
3. Penglihatan Kabur.
4. Mudah Marah.
5. Telingga berdenging / berdengung.
6. Rasa berat di tengkuk.
7. Mudah lelah
8. Sukar tidur.
9. Sesak nafas.
10. Suhu tubuh rendah.
11. Muka pucat.
12. Mata berkunang – kunang
E. PENCEGAHAN
1. Berhenti merokok secara total dan tidak mengkonsumsi alcohol.
2. Diet rendah garam atau makanan, kegemukan ( kelebihan berat badan harus
segera dikurangi.
3. Latihan olahraga yang dapat seperti senam aerobic, jalan cepat,dan
bersepeda paling sedikit 7 kali dalam seminggu.
4. Memperbanyak minum air putih, minum 8 ± 10 gelas / hari.
5. Memeriksakan tekanan darah secara normal / berkala terutama bagi
seseorang yang memiliki riwayat penderita hipertensi.
6. Melakukan antisipasi fisik secara teratur atau berolahraga secara teratur
dapat mengurangi ketegangan pikiran (stress) membantu menurunkan berat
badan, dapat membakar lemak yang berlebihan.
7. Menjalani gaya hidup yang wajar mempelajari cara yang tepat untuk
mengendalikan stress. (Bambang Sadewo, 2014).
F. PENGOBATAN
Setiap program terapi memiliki suatu tujuan yaitu untuk mencegah
kematian dan komplikasi, dengan mencapai dan mempertahankan tekanan
darah arteri pada atau kurang dari 140/90 mmHg (130/80 mmHg untuk
penderita diabetes melitus atau penderita penyakit ginjal kronis) kapan pun
jika memungkinkan (Smeltzer, 2013).
a. Pendekatan nofarmakologis mencakup penurunan berat badan; pembatasan
alkohol dan natrium; olahraga teratur dan relaksasi. Diet DASH (Dietary
Approaches to Stop Hypertension) tinggi buah, sayuran, dan produk susu
rendah lemak telah terbukti menurunkan tekanan darah tinggi (Smeltzer,
2013).
b. Pilih kelas obat yang memiliki efektivitas terbesar, efek samping terkecil,
dan peluang terbesar untuk diterima pasien. Dua kelas obat tersedia sebagai
terapi lini pertama : diuretik dan penyekat beta (Smeltzer, 2013).
c. Tingkatkan kepatuhan dengan menghindari jadwal obat yang kompleks
(Smeltzer, 2013).

Menurut Irwan (2016), tujuan pengobatan hipertensi adalah


mengendalikan tekanan darah untuk mencegah terjadinya komplikasi,
adapun penatalaksanaannya sebagai berikut :

a. Non Medikamentosa
Pengendalian faktor risiko. Promosi kesehatan dalam rangka pengendalian
faktor risiko, yaitu :
1) Turunkan berat badan pada obesitas.
2) Pembatasan konsumsi garam dapur (kecuali mendapat HCT).
3) Hentikan konsumsi alkohol.
4) Hentikan merokok dan olahraga teratur.
5) Pola makan yang sehat.
6) Istirahat cukup dan hindari stress.
7) Pemberian kalium dalam bentuk makanan (sayur dan buah) diet hipertensi.

Penderita atau mempunyai riwayat keluarga dengan hipertensi


diharapkan lebih hati-hati terhadap makanan yang dapat memicu timbulnya
hipertensi, antara lain :

1) Semua makanan termasuk buah dan sayur yang diolah dengan


menggunakan garam dapur/ soda, biskuit, daging asap, ham, bacon,
dendeng, abon, ikan asin, telur pindang, sawi asin, asinan, acar, dan lainnya.
2) Otak, ginjal, lidah, keju, margarin, mentega biasa, dan lainnya.
3) Bumbu-bumbu; garam dapur, baking powder, soda kue, vetsin, kecap,
terasi, magi, tomat kecap, petis, taoco, dan lain-lain.

b. Medikamentosa meliputi :

Hipertensi ringan sampai sedang, dicoba dulu diatasi dengan pengobatan


non medikamentosa selama 2-4 minggu. Medikamentosa hipertensi stage 1
mulai salah satu obat berikut :

1) Hidroklorotiazid (HCT) 12,5-25 mg/hari dosis tunggal pagi hari


2) Propanolol 2 x 20-40 mg sehari.
3) Methyldopa
4) MgSO4
5) Kaptopril 2-3 x 12,5 mg sehari
6) Nifedipin long acting (short acting tidak dianjurkan) 1 x 20-60 mg
7) Tensigard 3 x 1 tablet
8) Amlodipine 1 x 5-10 mg
9) Diltiazem (3 x 30-60 mg sehari) kerja panjang 90 mg sehari.
Sebaiknya dosis dimulai dengan yang terendah, dengan evaluasi berkala
dinaikkan sampai tercapai respons yang diinginkan. Lebih tua usia penderita,
penggunaan obat harus lebih hati-hati. Hipertensi sedang sampai berat dapat
diobati dengan kombinasi HCT + propanolol, atau HCT + kaptopril, bila obat
tunggal tidak efektif. Pada hipertensi berat yang tidak sembuh dengan
kombinasi di atas, ditambahkan metildopa 2 x 125-250 mg. Penderita
hipertensi dengan asma bronchial jangan beri beta blocker. Bila ada penyulit/
hipertensi emergensi segera rujuk ke rumah sakit.

G. Konsep Infused Water


1. Pengertian Infused Water
Infused water yaitu minuman air putih yang dicampur dengan tumbuh-

tumbuhan dan rempah-rempah kedalam air untuk dijadikan sebagai obat.

Kemudian belakangan menjadi popular kembali menjadikanya sebagai

mentimun infused water. Kandungan zat gizi utama yang didapatkan dari

mengkonsumsi infused water yaitu vitamin, mineral, dan serat. Infused water

sering disebut dengan spa water, yaitu air putih yang dicampur dengan buah-

buahan kemudian didiamkan atau difermentasikan selama beberapa jam sampai

sari-manfaat untuk kesehatan tubuh. (Marzuqi Yahya, 2014).

2. Manfaat Infused Water

Ada beberapa manfaat yang bisa didapatkan dari mengkonsumsi infused

water secara rutin. Melalui proses perendaman selama beberapa jam, ekstrak

dari buah arau rempah yang digunakan dapat mengalir kedalam air dan

memberikan kesegaran bagi tubuh dan memberikan khasiat yang baik bagi

kesehatan tubuh.

Beberapa manfaat infused water adalah sebagai berikut :

1. Konsumsi air putih dan makanan berserat adalah rahasia umum untuk

menurunkan berat badan. Demikian pula halnya dengan meminum infused

water. Air putih yang tidak memiliki kandungan kalori dengan buah-

buahan yang mengandung serat adalah kombinasi yang efektif untuk

mengatasi kelebihan berat badan.

2. Sudah sejak lama jus buah dipercaya baik untuk kesehatan tubuh secara

umum. Akan tetapi jus buah banyak yang ditambah dengan gula
sehingga kandungan kalorinya menjadi bertambah. Akibatnya kadar

insulin dalam darah menjadi meningkat, metabolisme menjadi lambat serta

menyebabkan berbagai penyakit kronis dan kegemukan. Infused water

adalah pilihan yang tepat dalam hal ini, Rasa dan manfaat dari buah segar

bisa didapatkan dengan mengkonsumsi infused water. Hal ini tentunya

lebih menyehatkan dari jus buah dengan dengan menambah gula atau jenis

kalori lainya.

3. Ketika mengkonsumsi buah atau rempah menjadi hal yang amat

menyulitkan bagi sebagian orang, infused water dapat menjadi satu solusi.

Khasiat dari buah atau rempah bisa didapatkan tanpa harus memakanya

secara langsung. Nutrisi dari buah atau rempah akan keluar langsung

kedalam air. Banyak ahli gizi mengungkapkan bahwa sekitar 20%

kandungan vitamin bisa didapatkan dari konsumsi infused water dengan

menggunakan buah segar.

4. Banyak buah yang mengandung zat antioksidan. Oleh karena itu,

antioksidan alami bisa didapatkan ketika mengkonsumsi infused water.

(Drg. Deasy Rosaline, MSM, 2013

3. Konsep Mentimun

Cumicus sativus atau yang lebih dikenal dengan nama mentimun

adalah sejenis labu dari keluarga cucurbitaceace. Tumbuhan ini tumbu

merambat dan memiliki buah layaknya silinder yang memanjang dan

runcing diujungnya. Buahnya berwarna hijau ketika muda dengan larik-

larik putih kekuningan. Semakin masak warna luar buah ini berubah
menjadi hijau pucat. Seperti halnya tomat atau labu lainya, mentimun biasa

disajikan sebagai sayuran. Pada perkembangannya, mentimun dapat

dikategorikan menjadi tiga jenis, yaitu:

a. Mentimun Iris

Mentimun yang dibudidayakan untuk dimakan segar dikenal sebagai

mentimun iris. Jenis ini biasa dimakan dalam kondisi berwarna hijau,

karena yang berwarna kuning masak biasanya memiliki rasa pahit dan

asam. Mentimun iris yang tumbuh didaerah Amerika Utara berukuran

lebih panjang, halus, warna yang seragam, dan kulit yang agak keras.

Sedangkan yang tumbuh dinegara lainya berukuran lebih kecil, kurus, dan

kulit yang lembut.

b. Mentimun Acar

Selain dimakan segar, mentimun juga bisa dibuat sebagai acar.

Meski banyak jeins mentimun yang dapat dipakai untuk membuat acar

biasanya dibudidayakan dengan ukuran panjang dan diameter yang

seragam serta sedikit daging buahnya, mentimun acar memiliki panjang 7

hingga 10cm dan diameter 2,5cm. Kulit buahnya juga tidak mengandung

lilin.

c. Mentimun Halus

Mentimun halus memiliki rasa yang lebih manis dan kulit yang lebih

halus bila dibandingkan jenis mentimun lainya. (Gyeongsan, 2013)


Timun dapat bermanfaat untuk mendetoksifikasi racun dalam tubuh,

melangsingkan tubuh, mengobati penyakit sariawan, tifus, diare, disentri,

hipertensi, jantung dan gangguan pencernaan.

Tabel 2.1 Kandungan Mentimun


KLASIFIKASI ILMIAH
Kingdom Plantea
Subkingdom Tracheabionta
Super Devisi Spermatophyta
Defisi Magnoliopyta
Kelas Magnoliosida
Subkelas Dilleniidae
Ordo Violales
Famili Cucurbitaceae
GenusNILAI NUTRISI PER 100 GRAMCucumis
Spesies Cucumis sativus L
Energi 13 kkal
Air 96,01 g
Energi 54 kj
Protein 0,69 g
Total Lemak 0,13 g
Karbohidrat 2,76 g
Serat 0,8g
Ampas 0,41 g
Kalsium (Ca) 14mg
Besi (Fe) 0,26mg
Magnesium 11mg
Fosfor 20mg
Potassium (K) 144mg
Sodium (Na) 2mg
Seng (Zn) 0,2mg
Tembaga (Cu) 0,033mg
Mangan (Mn) 0,076mg
Vitamin C 5,3mg
Thiamin 0,024mg
Riboflavin 0,022mg
Niacin 0,221mg
Asam 0,178mg
Pantothenic
Vitamin B 0,042mg
Folat 13 mcg

Vitamin A 215 IU
Vitamin A, RE 21mcg_RE
Vitamin E 0,079mg_AT
E
Sumber: Putra, 2013

4. SOP Pembuatan Infused Water Mentimun

SOP (STANDAR OPERASIONAL


PROSEDUR) PEMBUATAN INFUSED
WATER MENTIMUN

Pengertia Air putih yang dicampur dengan buah mentimun kemudian


n didiamkan atau difermentasikan selama beberapa jam sampai
sari- manfaat untuk kesehatan tubuh.

Tujuan 1. Untuk menurunkan tekanan darah tinggi (Hipertensi)


2. Untuk menjaga kesehatan tubuh

Prosedur Uraia
n
I. Alat dan Bahan :
1. Pisau
2. Gelas
3. Mentimun dengan irisan 0,7 cm (10 irisan)
4. Air Minum 250 ml

II. Cara Pembuatan


1. Tuangkan air minum ke dalam gelas sebanyak 250ml.
2. Masukkan 10 irisan mentimun ke dalam gelas yang
sudah berisi air minum sebanyak 250ml.
3. Diamkan campuran air minum dengan mentimun
maksimal
6 jam supaya sari – sari buah mentimun nantinya akan
bercampur dengan air minum secara maksimal.
4. Simpan dengan suhu ruangan.
5. Infused Water siap disajikan.
6. Diberikan kepada responden sehari satu kali

DAFTAR PUSTAKA

Nurhasanah Dwi, 2013. Klasifikasi, Analisis, Dan Diagnosa Data Keperawatan

Anindya,2013 Hipertensi : Tekanan Darah Tinggi Yogyakarta : Penerbit Kanisius

Bambang Sadewo, ( 2014 ). Hipertensi. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama

Lovindy Putri Lebalado, Tatik Mulyat, 2016. Pengaruh Pemberian Jus Mentimun
(Cucumis Sativus L.) Terhadap Tekanan Darah Sistolik Dan Diastolik Pada
Penderita Hipertensi

Solikhah A.2019. Skripsi. Pengaruh Pemberian Infused Water Mentimun


Terhadap Perubahan Tekanan Darah Pada Lansia Hipertensi Di Wilayah
Kerja Puskesmas Takeran Kabupaten Magetan.

Anda mungkin juga menyukai