ATONIA UTERI
A. Definisi
Atonia uteri adalah suatu keadaan dimana uterus tidak dapat berkontraksi dengan baik,
sehingga dapat menyebabkan perdarahan setelah post partum. Atonia uteri merupakan
penyebab terbanyak perdarahan pospartum dini (50%). Diagnosis atonia uteri dapat
ditegakkan jika setelah bayi dan plasenta lahir dan ternyata perdarahan masih aktif dan
banyak, bergumpal dan pada fundus uteri masih setinggi pusat atau lebih dengan
plasenta atau ari-ari yang masih berada di dalam rahim. Kontraksi ini juga berguna untuk
berfungsi untuk mencegah terjadinya perdarahan. Jika kontraksi uterus tidak cukup kuat,
Gejala utama dari atonia uteri adalah rahim yang rileks dan tidak berkontraksi setelah
Perdarahan pervaginam
Gejala ini merupakan gejala umum dari atonia uteri dan yang membedakan
Gejala lain yang dapat timbul apabila ibu mengalami perdarahan pasca-melahirkan
antara lain:
Keluarnya darah yang sangat banyak dan tidak terkontrol setelah bayi dilahirkan
Rasa nyeri
Nyeri punggung
C. Etiologi
melahirkan. Atonia uteri terjadi karena kegagalan mekanisme ini. Perdarahan pospartum
perdarahan postpartum.
Penatalaksanaan yang salah pada kala plasenta, mencoba mempercepat kala III,
dorongan dan pemijatan uterus mengganggu mekanisme fisiologis pelepasan
mengakibatkan perdarahan.
D. Komplikasi
Anemia
Kelelahan
E. Pencegahan
Pemberian oksitosin rutin pada kala III dapat mengurangi risiko perdarahan
pospartum lebih dari 40%, dan juga dapat mengurangi kebutuhan obat tersebut sebagai
terapi. Menejemen aktif kala III dapat mengurangi jumlah perdarahan dalam persalinan,
Kegunaan utama oksitosin sebagai pencegahan atonia uteri yaitu onsetnya yang
cepat, dan tidak menyebabkan kenaikan tekanan darah atau kontraksi tetani seperti
ergometrin. Pemberian oksitosin paling bermanfaat untuk mencegah atonia uteri. Pada
manajemen kala III harus dilakukan pemberian oksitosin setelah bayi lahir. Aktif
protokol yaitu pemberian 10 unit IM, 5 unit IV bolus atau 10-20 unit per liter IV drip
100-150 cc/jam.
F. Penatalaksanaan
1. Resusitasi
transfusi darah.
Masase dan kompresi bimanual akan menstimulasi kontraksi uterus yang akan
3. Uterotonika
Oksitosin merupakan hormon sintetik yang diproduksi oleh lobus posterior
diberikan secara IM atau IV, untuk perdarahan aktif diberikan lewat infus
dengan ringer laktat 20 IU perliter, jika sirkulasi kolaps bisa diberikan oksitosin
sedikit ditemukan yaitu nausea dan vomitus, efek samping lain yaitu intoksikasi