Anda di halaman 1dari 8

SATUAN ACARA PENYULUHAN

“HIPERTENSI PADA LANSIA”

Satuan Acara Penyuluhan Ini Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas PKL
PIGM Di Desa Taman Asri Kecamatan Baradatu Kabupaten Way Kanan

Disusun Oleh:

ADINDA DEVI 1913411001


ANILNAA LUTFIYYAH 1913411031
BATRISYA SAHIRA 1913411032
FRISCA DELVIA 1913411043
DHEA MUTIARA 1913411044

POLITEKNIK KESEHATAN TANJUNGKARANG


JURUSAN GIZI
TAHUN 2022
Isi SAP : SATUAN ACARA PENYULUHAN
Topik : Hipertensi Pada Lansia
Peserta : Lansia, sebanyak 10 orang
Hari/Tanggal : Jumat, 04 Maret 2022
Jam /Waktu : 09.00 s/d selesai
Tempat : Posyandu Lansia
Penyuluh : Batrisya Sahira

A. Analisa Situasi
Menurut World Health Organization (WHO), hipertensi merupakan suatu
keadaan dimana peningkatan darah sistolik berada diatas batas normal yaitu
lebih dari 140 mmHg dan tekanan darah diastolik lebih dari 90 mmHg.
Kondisi ini menyebabkan pembuluh darah terus meningkatkan tekanan.
Hipertensi pada lansia dibedakan atas hipertensi dimana tekanan sistolik
sama atau lebih besar dari 140 mmHg dan atau tekanan diastolik sama atau
lebih besar dari 90 mmHg, serta hipertensi sistolik terisolasi dimana tekanan
sistolik lebih besar dari 160 mmHg dan tekanan diastolik lebih rendah dari
90 mmHg (NOC, 2015).
Hipertensi dapat menimbulkan beragam penyakit serius mulai dari
jantung, ginjal, hingga otak. risiko hipertensi sendiri saat ini lebih banyak
ditemukan di negara-negara berkembang yang memiliki penghasilan rendah.
Menurut data WHO, di seluruh dunia sekitar 972 juta orang atau 26,4%
orang di seluruh dunia mengidap hipertensi, angka ini kemungkinan akan
meningkat menjadi 29,2% di tahun 2025. Dari 972 juta pengidap hipertensi,
333 juta berada di negara maju dan 639 sisanya berada di negara
berkembang, termasuk Indonesia (Yonata, 2016). Berdasarkan Global Status
Report on Noncommunicable Disease tahun 2010 dari WHO menunjukkan
bahwa sebesar 40% negara berkembang mengalami hipertensi.
Penyakit terbanyak pada usia lanjut berdasarkan Riset Kesehatan Dasar
tahun 2013 adalah hipertensi. Dengan prevalensi 45,9% pada usia 55-64
tahun, 57,6% pada usia 65 tahun, 74% dan 63,8% pada usia ≥ 75 tahun
(Infodatin Kemenkes RI, 2016).

1
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan “Hipertensi Pada Lansia”,
diharapkan peserta dapat menerapkannya
2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan “Hipertensi Pada Lansia” diharapkan
mampu
a. Menjelaskan pengertian Hipertensi
b. Menjelaskan penyebab hipertensi
c. Menyebutkan tanda dan gejala hipertensi
d. Menjelaskan cara mencegah hipertensi
e. Menjelaskan bahan makanan yang dianjurkan untuk penderita
hipertensi
f. Menjelaskan bahan makanan yang tidak dianjurkan untuk penderita
hipertensi
C. Isi Materi (Uraian materi penyuluhan terlampir/dilampirkan)
1. Pengertian Hipertensi
2. Penyebab hipertensi
3. Tanda dan gejala hipertensi
4. Cara mencegah hipertensi
5. Bahan makanan yang dianjurkan untuk penderita hipertensi
6. Bahan makanan yang tidak dianjurkan untuk penderita hipertensi
D. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab
E. Media
1. Leaflet
F. Langkah-Langkah Kegiatan/Strategis
Langkah Kegiatan
1. Pembukaan  Penyuluh mengucapkan salam, memperkenalkan diri,
(1 menit) menyampaikan tujuan
 Peserta menjawab salam
2. Apersepsi  Penyuluh menanyakan pengetahuan peserta tentang apa itu
(6 menit) Hipertensi meliputi pengertian, penyebab, tanda dan gejala, cara

2
mencegah, bahan makanan yang dianjurkan, bahan makanan yang
tidak dianjurkan
3. Informasi  Penyuluh memberikan informasi tentang topik yang akan
(3 menit) disampaikan dan tujuan penyuluhan
 Peserta memperhatikan informasi yang diberikan
4. Penyuluhan  Penyuluh menjelaskan tentang pengertian hipertensi, penyebab,
(30 menit) tanda dan gejala hipertensi, cara mencegah, bahan makanan yang
dianjurkan, bahan makanan yang tidak dianjurkan
 Peserta memperhatikan penjelasan yang diberikan
 Penyuluh memberi kesempatan kepada peserta untuk bertanya bila
ada penjelasan yang diberikan
 Peserta menanyakan tentang materi yang belum dipahami
 Penyuluh menstimulasi peserta lainnya untuk menjawab pertanyaan
yang diajukan
 Peserta menjawab pertanyaan yang diajukan
 Penyuluh menjelaskan kembali materi yang belum dipahami
 Peserta memperhatikan penjelasan
5. Penutup  Penyuluh mengajukan beberapa pertanyaan secara lisan untuk
(5 menit) mengevaluasi tingkat pemahaman masyarakat tentangmateri yang
telah diberikan
 Peserta menjawab pertanyaan yang diajukan
 Penyuluh menyimpulkan materi
 Peserta memperhatikan
 Penyuluh mengucapsalam
 Peserta menjawab salam

G. Evaluasi
1. Evaluasi Struktural
a) Sasaran hadir ditempat penyuluhan sesuai waktu yang dijadwalkan
b) Ruang kondusif untuk kegiatan
c) Media dan materi tersedia dan memadai
d) Undangan/ peserta sesuai
e) SDM kurang memadai
2. Evaluasi Proses
a) Sasaran antusias terhadap mater ipenyuluhan
b) Ada sasaran yang meninggalkan tempat penyuluhan sampai acara
berakhir
c) Sasaran mengajukan pertanyaan dan dapat menyimpulkan hasil
penyuluhan
d) Ketepatan waktu

3
3. Evaluasi Hasil
Terkait dengan tujuan yang ingin dicapai dilakukan tes lisan. Penyuluh
mengajukan beberapa pertanyaan secara langsung kepada peserta tentang
materi penyuluhan yang dijelaskan. Bila peserta dapat menjawab lebih
dari 75% dari pertanyaan yang diajukan, maka penyuluhan dikatakan
berhasil.
Respons
No. Evaluasi Lisan Audiens Nilai

1. Pengertian dan penyebab Hipertensi?

2. Apa saja tanda dan gejala hipertensi?

3. Apa saja cara mencegah hipertensi?

4. Apa saja bahan makanan yang dianjurkan untuk penderita


hipertensi?
5. Apa saja bahan makanan yang tidak dianjurkan untuk
penderita hipertensi?

4
Lampiran 1.

A. Pengertian Hipertensi
Menurut World Health Organization (WHO), hipertensi merupakan suatu
keadaan dimana peningkatan darah sistolik berada diatas batas normal yaitu
lebih dari 140 mmHg dan tekanan darah diastolik lebih dari 90 mmHg.
Kondisi ini menyebabkan pembuluh darah terus meningkatkan tekanan.
Tekanan darah normal sendiri berada pada nilai 120 mmHg sistolik yaitu
pada saat jantung berdetak dan 80 mmHg diastolik yaitu pada saat jantung
berelaksasi. Jika nilai tekanan melewati batas itu, maka bi dikatakan bahwa
tekanan darah seseorang tinggi.
Seperti yang diketahui bahwa darah dibawa keseluruh tubuh dari jantung
melewati pembuluh darah. Setiap kali jantung berdetak untuk memompa
darah, maka tekanan darah akan tercipta dan mendorong dinding pembuluh
darah (arteri). Jika tekanan darah semakin tinggi, maka secara otomatis
jantung akan semakin keras memompa darah.
Hipertensi dapat menghadirkan beragam penyakit serius mulai dari
jantung, ginjal, hingga otak. risiko hipertensi sendiri saat ini lebih banyak
ditemukan di negara-negara berkembang yang memiliki penghasilan rendah.
Hipertensi sendiri dikenal sebagai “silent killer” atau pembunuh diam-diam
dimana orang yang memiliki hipertensi tidak memiliki gejala sama sekali.
B. Penyebab Hipertensi
Riset menunjukkan bahwa pembuluh darah memang mengeras (kaku)
seiring dengan bertambahnya usia seseorang. Inilah yang menyebabkan
jantung memompa lebih kuat, dan akhirnya mengakibatkan munculnya
hipertensi pada lansia.Kondisi ini bahkan diperparah jika Anda memiliki
faktor risiko tekanan darah tinggi, seperti:
 Wanita yang telah menopause.
 Ada anggota keluarga lain yang pernah divonis menderita hipertensi.
 Memiliki penyakit hiperkolesterol.
 Memiliki penyakit diabetes

5
C. Tanda dan Gejala Hipertensi
Tekanan darah tergolong tinggi apabila lebih dari 140/90 mmHg. Hal yang
terjadi pada tubuh jika hipertensi terjadi pada lansia adalah sakit kepala parah,
pusing, penglihatan buram, mual, telinga berdenging, detak jantung tidak
teratur, kebingungan, kelelahan, nyeri dada, sulit bernapas, muncul darah
dalam urin, serta sensasi berdebar di dada, leher, atau telinga.
D. Cara Mencegah Hipertensi
 Beraktivitas fisik, untuk meningkatkan kebugaran jantung dalam
memompa darah. Aktivitas fisik bukan hal yang mudah bagi lansia,
sehingga intensitas dan waktunya mungkin perlu disesuaikan dengan
kemampuan tubuh. Oleh karena itu, aktivitas fisik yang direkomendasikan
untuk lansia cukup sederhana, yaitu jalan kaki, berkebun, atau beres-beres
rumah dengan waktu yang singkat (sekitar 20-30 menit per hari).
 Konsumsi asupan makanan harian yang sehat. Lansia perlu membatasi
asupan makanan berlemak dan tinggi garam. Sebagai pilihannya, lansia
dianjurkan untuk memperbanyak makanan berserat, seperti sayuran, buah-
buahan, dan biji-bijian.
 Konsumsi obat hipertensi sesuai anjuran dokter.
 Jaga berat badan ideal. Caranya dengan menerapkan pola makan sehat
yang dikombinasikan dengan aktivitas fisik. Memiliki berat badan sehat
bisa mengurangi risiko hipertensi di usia tua.
 Pantau tekanan darah secara rutin untuk menilai efektivitas pengobatan
yang sedang dijalani. Selain itu, pemantauan tekanan darah secara rutin
juga berguna untuk mengurangi risiko terjadinya komplikasi yang lebih
serius.
 Kelola stres dan cukup istirahat akan membantu menjaga tekanan darah
tetap berada pada kondisi normal. Jika memiliki masalah tidur, seperti
henti napas sesaat atau sleep apnea, sebaiknya bicarakan pada dokter.

6
E. Bahan Makanan Yang Dianjurkan Untuk Penderita Hipertensi
 Sumber karbohidrat seperti gandum utuh, oat, beras, kentang, dan
singkong
 Sumber protein hewani seperti ikan, daging, unggas tanpa kulit, telur
maksimal 1 btr/hari
 Protein nabati seperti kacang-kacangan segar
 Sayur dan buah segar
 Lemak seperti minyak kelapa sawit, margarin dan mentega tanpa garam
 Minuman seperti tehh, jus buah dengan pembatasan gula, air putih, susu
rendah lemak
 Bumbu segar, rempah-rempah, dan garam dapur dengan penggunaan yang
terbatas
F. Bahan Makanan Yang Tidak Dianjurkan
 Sumber karbohidrat seperti Biskuit yang diawetkan dengan natrium, nasi
uduk
 Sumber protein hewani seperti daging merah bagian lemak, ikan kaleng,
kornet sosis, daging olahan dengan natrium
 Olahan kacang-kacangan yang diawetkan
 Sayuran dan buahan kaleng, asinan, manisan
 Minuman kemasan dengan pemanis tambahan dan pengawet
 Vetsin, kecap, saus, bumbu instan

Anda mungkin juga menyukai