HIPERTENSI
Oleh :
FAKULTAS KESEHATAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS
INSTITUT TEKNOLOGI DAN KESEHATAN BALI
TAHUN 2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmatnya sehingga peulis dapat menyelesaikan Satuan Acara
Penyuluhan dan Panduan Penyuluhan Hipertensi. Satuan Acara Penyuluhan
dan Panduan ini disusun untuk menjadi acuan bagi penyuluh dalam
melakukan penyuluhan untuk masyarakat tentang Hipertensi. Terimakasih
penulis ucapkan kepada seluruh pihak yang telah berkontribusi dalam
penyusunan Satuan Acara Penyuluhan dan Panduan Penyuluhan ini.
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
HIPERTENSI
A. Latar Belakang
C. Sasaran
Lansia banjar sema
D. Setting Tempat
Penyaji
E. Materi
(Terlampir)
F. Media
Leaflet
G. Metode
Ceramah dan Tanya jawab
H. Kegiatan Penyuluhan
I. Kriteria Hasil :
1. Kehadiran Lansia
.PENDAHULUAN
Lansia atau lanjut usia merupakan fase yang sudah diatur oleh tuhan yang
ditandai dengan peningkatan kelemahan , meningkatnya kerentanan tubuh
terhadap berbagai macam penyakit, lingkungan yang berubah-ubah, hilangnya
ketangkasan dan berkurangnya mobilitas serta perubahan secara fisiologis.
Kesehatan fisik pada lansia mengalami penurunan terutama berkaitan dengan
energi, aktivitas, kapasitas kerja, kesakitan, dan ketergantungan pada perawatan
medis. Hal ini membuat lansia menjadi kurang maksimal dalam melangsungkan
hidupnya (Murwani, 2020).
Hipertensi menjadi masalah kesehatan dengan morbiditas dan
mortalitasnya yang tinggi. Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan Pada
tahun 2025 di- proyeksikan sekitar 29 persen warga dunia terkena hipertensi, the
silent killer ada- lah istilah tepat bagi penyakit hipertensi karena penyakit ini tanpa
memberikan gejala dan keluhan dan jarang penderitanya menyadari penyakit ini
(Karo SK, 2012). Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah suatu peningkatan
abnormal tekanan darah dalam pembuluh darah arteri yang mengangkut darah dari
jantung dan memompa keseluruh jaringan dan organ–organ tubuh secara terus–
menerus lebih dari suatu periode (Irianto, 2014). Hipertensi merupakan
peningkatan tekanan darah sistolik lebih dari 140 mmHg dan tekanan darah
diastolik lebih dari 90 mmHg pada dua kali pengukuran selang waktu lima menit
dalam keadaan cukup tenang/istirahat (Kemenkes RI, 2013). Tingginya angka
kejadian hipertensi yang terus meningkat dan akan menyebabkan komplikasi.
Penatalaksanaan hipertensi yang tidak dilakukan dengan baik dapat menyebabkan
komplikasi (Risk- esdas,2013). Apabila hipertensi tidak ditangani dengan tepat
maka akan men- imbulkan komplikasi yaitu stroke, infark miokard, gagal jantung,
gagal ginjal kronik dan retinopati (Nuraini, 2015).
PANDUAN PENYULUHAN HIPERTENSI
Pengertian Hipertensi
Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah suatu keadaan dimana tekanan darah
sistolik ≥ 140 mmHg dan atau tekanan darah diastolik ≥ 90 mmHg. Sering disebut
silent killer kerena sering tanpa keluhan atau gejala.
Penyebab Hipertensi
1. Merokok
Kandungan zat- zat berbahaya dalam rokok dapat merusak lapisan dinding
pembuluh darah dan mengkibatkan pembuluh darah sempit.
2. Stress
Saat stress tubuh akan mengeluarkan suatu hormon yaitu hormone kortisol
yang mengakibatkan denyut jantung semakin meningkat, hormone tersebut
juga dapat mempersempit pembuluh darah.
3. Kurang olahraga
Detak jantung dari orang yang jarang bergerak biasanya cenderung cepat,
yang mengakibatkan jantung bekerja ekstra untuk memompa darah.
4. Keturunan
Orang yang memiliki keturunan penyakit hipertensi akan lebih beresiko
5. Semakin tua / faktor usia
Semakin tua pembuluh darah akan semakin kaku atau tidak elastis.
6. Asupan garam berlebih
Terlalu banyak mengonsumi garam dapat menyebabkan tekanan ekstra
pada dinding pembuluh darah sehingga mengakibatkan pembuluh darah
menjadi sempit dan hal tersebut mengakibatkan tekanan darah semakin
meningkat.
7. Terlalu gemuk
Semakin berat tubuh makan darah akan semakin banyak diperlukan untuk
mengantar oksigen dan nutrisi ke seluruh tubuh, hal ini menjadi penyebab
jantung lebih keras bekerja.
Gejala Hipertensi
1. Sering marah- marah atau emosi
2. Kepala terasa pusing
3. Keringat berlebih
4. Gangguan penglihatan
5. Tekanan darah meningkat
6. Jantung berdebar- debar lebih keras
Komplikasi Hipertensi
1. Penyakit jantung
Tekanan darah yang terlalu tinggi bisa menyebabkan terjadinya
pengerasan dan penebalan pada pembuluh darah sehingga dapat terjadi
penyumbatan pada pembuluh darah karena kekurangan oksigen ke jan-
tung
2. Stroke
3. Penyakit ginjal
Tekanan darah yang tidak terkontrol bisa memicu pembuluh darah
seki- tar ginjal lebih lemah dan menyempit
4. Kerusakan mata yaitu di bagian retina
Pembuluh darah sekitar mata
menebal
5. Gangguan saraf
6. Gangguan otak
DAFTAR PUSTAKA
Kemenkes RI. Info Data Dan Informasi Kesehatan Indonesia Tahun 2013. Jakarta
:Kemenkes RI; 2014
Riskedas.2013. Riset Kesehatan Dasar; RISKESDAS. Jakarta: Balitbang Depkes RI
Nuraini, B. 2015. Risk Fators of Hypertension. Faculty of Medicine. University of
Lampung.
Murwani, A. (2020). Model Promosi Kesehatan pada Program Perawatan
Kesehatan Masyarakat untuk Meningkatkan Kualitas Hidup Lansia.
Surakarta: Universitas Sebelas Maret