Anda di halaman 1dari 11

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

HIPERTENSI

Oleh :

Kelompok Banjar Sema

1. Dewa Ayu Dalem Welli Meilani (2214901035)


2. Malika Ayu Cahyani (2214901053)
3. Luh Sindi Kartika Dewi (2214901052)
4. Ni Wayan Oktiani (2214901060)
5. I Wayan Putu Ariana (2214901082)
6. Ni Luh Putu Adinda Prami Chandra Pratiwi (2214901128)
7. I Gede Willy Karya Mahardika (2214901182)
8. Desak Nyoman Diah Pramesti (2214901149)
9. Ni Kadek Eni Saputri (2214901153)
10. I. A. Sri Widya Agustini Wijaya (2214901193)
11. Ni Made Pebri Listiawati (2214901169)

FAKULTAS KESEHATAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS
INSTITUT TEKNOLOGI DAN KESEHATAN BALI
TAHUN 2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmatnya sehingga peulis dapat menyelesaikan Satuan Acara
Penyuluhan dan Panduan Penyuluhan Hipertensi. Satuan Acara Penyuluhan
dan Panduan ini disusun untuk menjadi acuan bagi penyuluh dalam
melakukan penyuluhan untuk masyarakat tentang Hipertensi. Terimakasih
penulis ucapkan kepada seluruh pihak yang telah berkontribusi dalam
penyusunan Satuan Acara Penyuluhan dan Panduan Penyuluhan ini.
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

HIPERTENSI

Topik : Keperawatan Gerontik

Pokok Bahasan : Hipertensi

Sasaran : Lansia Banjar Sema

Tempat : Banjar Sema, Desa Melinggih

Hari/Tgl : 14 Oktober 2022

Waktu : 16.00 Wita – Selesai

Penyuluh : Ni Made Pebri Listiawati

Moderator : I. A. Sri Widya Agustini Wijaya

Fasilitator : Ni Wayan Oktiani & Desak Nyoman Diah Pramesti

A. Latar Belakang

Hipertensi menjadi masalah kesehatan dengan morbiditas dan mor-


talitasnya yang tinggi. Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan Pada tahun
2025 diproyeksikan sekitar 29 persen warga dunia terkena hipertensi, the silent
killer adalah istilah tepat bagi penyakit hipertensi karena penyakit ini tanpa mem-
berikan gejala dan keluhan dan jarang penderitanya menyadari penyakit ini (Karo
SK, 2012). Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah suatu peningkatan
abnormal tekanan darah dalam pembuluh darah arteri yang mengangkut
darah dari jantung dan memompa keseluruh jaringan dan organ–organ
tubuh secara terus–menerus lebih dari suatu periode (Irianto, 2014).
Hipertensi merupakan peningkatan tekanan darah sistolik lebih dari 140
mmHg dan tekanan darah diastolik lebih dari 90 mmHg pada dua kali
pengukuran se- lang waktu lima menit dalam keadaan cukup
tenang/istirahat (Kemenkes RI, 2013). Tingginya angka kejadian hipertensi
yang terus meningkat dan akan menyebabkan komplikasi. Penatalaksanaan
hipertensi yang tidak dilakukan dengan baik dapat menyebabkan
komplikasi (Riskesdas,2013). Apabila
hipertensi tidak ditangani dengan tepat maka akan menimbulkan
komplikasi yaitu stroke, infark miokard, gagal jantung, gagal ginjal kronik
dan reti- nopati (Nuraini, 2015).

B. Tujuan Intruksional Umum


Setelah mendapatkan penyuluhan, sasaran mampu memahami dan men-
gaplikasikan materi penyuluhan dalam kehidupan sehari-hari.
Tujuan Intruksional Khusus
Setelah mendapatkan penyuluhan Ny.M mampu :
a) Hipertensi
1. Memahami pengertian hipertensi
2. Memahami penyebab hipertensi
3. Mengetahui gejala hipertensi
4. Mengetahui cara pencegahan hipertensi
5. Mengetahui komplikasi hipertensi

C. Sasaran
Lansia banjar sema
D. Setting Tempat

Penyaji

Peserta Peserta Peserta Peserta

E. Materi
(Terlampir)

F. Media
Leaflet
G. Metode
Ceramah dan Tanya jawab

H. Kegiatan Penyuluhan

No. Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan

1. 5 menit Pembukaan : - Menjawab salam


- Mengucapkan salam - Mendengarkan
- Menjelaskan nama dan institusi - Mendengarkan
- Menjelaskan topik dan tujuan pen- - Menjawab
didikan kesehatan
- Menanyakan kesiapan klien
2. 15 menit Pelaksanaan : - Mendengarkan
- Penyampaian materi/pemberian - Bertanya
penyuluhan
- Memberikan kesempatan klien un-
tuk bertanya mengenai materi
yang telah di sampaikan oleh
penyuluh/mahasiswa
3. 10 menit Evaluasi: - Menjawab
- Menanyakan kembali hal-hal yang
sudah dijelaskan oleh maha-
siswa/penyuluh kepada klien
mengenai Hipertensi
- Memberikan kesempatan kepada
keluarga untuk menyebutkan be-
berapa pencegahan untuk
hipertensi
4. 5 menit Penutup - Mendengarkan
- Menjawab salam
- Menutup pertemuan dengan me-
nyimpulkan materi yang telah
diba- has
- Melakukan evaluasi penyuluhan
dengan memberikan pertanyaan
kepada klien secara lisan,
singkat dan mudah untuk
dipahami
- Mengakhiri kegiatan penyuluhan
dan memberikan salam penutup

I. Kriteria Hasil :

1. Kehadiran Lansia

2. Lansia dapat menyebutkan Kembali


- Pengertian hipertensi
- Penyebab hipertensi
- Gejala hipertensi
- Cara pencegahan hipertensi
- Komplikasi hipertensi
3. Lansia mampu mengajukan pertanyaan
4. Lansia dapat mengikuti kegiatan dari awal hingga akhir penyuluhan
LAMPIRAN

.PENDAHULUAN

Lansia atau lanjut usia merupakan fase yang sudah diatur oleh tuhan yang
ditandai dengan peningkatan kelemahan , meningkatnya kerentanan tubuh
terhadap berbagai macam penyakit, lingkungan yang berubah-ubah, hilangnya
ketangkasan dan berkurangnya mobilitas serta perubahan secara fisiologis.
Kesehatan fisik pada lansia mengalami penurunan terutama berkaitan dengan
energi, aktivitas, kapasitas kerja, kesakitan, dan ketergantungan pada perawatan
medis. Hal ini membuat lansia menjadi kurang maksimal dalam melangsungkan
hidupnya (Murwani, 2020).
Hipertensi menjadi masalah kesehatan dengan morbiditas dan
mortalitasnya yang tinggi. Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan Pada
tahun 2025 di- proyeksikan sekitar 29 persen warga dunia terkena hipertensi, the
silent killer ada- lah istilah tepat bagi penyakit hipertensi karena penyakit ini tanpa
memberikan gejala dan keluhan dan jarang penderitanya menyadari penyakit ini
(Karo SK, 2012). Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah suatu peningkatan
abnormal tekanan darah dalam pembuluh darah arteri yang mengangkut darah dari
jantung dan memompa keseluruh jaringan dan organ–organ tubuh secara terus–
menerus lebih dari suatu periode (Irianto, 2014). Hipertensi merupakan
peningkatan tekanan darah sistolik lebih dari 140 mmHg dan tekanan darah
diastolik lebih dari 90 mmHg pada dua kali pengukuran selang waktu lima menit
dalam keadaan cukup tenang/istirahat (Kemenkes RI, 2013). Tingginya angka
kejadian hipertensi yang terus meningkat dan akan menyebabkan komplikasi.
Penatalaksanaan hipertensi yang tidak dilakukan dengan baik dapat menyebabkan
komplikasi (Risk- esdas,2013). Apabila hipertensi tidak ditangani dengan tepat
maka akan men- imbulkan komplikasi yaitu stroke, infark miokard, gagal jantung,
gagal ginjal kronik dan retinopati (Nuraini, 2015).
PANDUAN PENYULUHAN HIPERTENSI

Pengertian Hipertensi
Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah suatu keadaan dimana tekanan darah
sistolik ≥ 140 mmHg dan atau tekanan darah diastolik ≥ 90 mmHg. Sering disebut
silent killer kerena sering tanpa keluhan atau gejala.

Penyebab Hipertensi
1. Merokok
Kandungan zat- zat berbahaya dalam rokok dapat merusak lapisan dinding
pembuluh darah dan mengkibatkan pembuluh darah sempit.
2. Stress
Saat stress tubuh akan mengeluarkan suatu hormon yaitu hormone kortisol
yang mengakibatkan denyut jantung semakin meningkat, hormone tersebut
juga dapat mempersempit pembuluh darah.
3. Kurang olahraga
Detak jantung dari orang yang jarang bergerak biasanya cenderung cepat,
yang mengakibatkan jantung bekerja ekstra untuk memompa darah.
4. Keturunan
Orang yang memiliki keturunan penyakit hipertensi akan lebih beresiko
5. Semakin tua / faktor usia
Semakin tua pembuluh darah akan semakin kaku atau tidak elastis.
6. Asupan garam berlebih
Terlalu banyak mengonsumi garam dapat menyebabkan tekanan ekstra
pada dinding pembuluh darah sehingga mengakibatkan pembuluh darah
menjadi sempit dan hal tersebut mengakibatkan tekanan darah semakin
meningkat.
7. Terlalu gemuk
Semakin berat tubuh makan darah akan semakin banyak diperlukan untuk
mengantar oksigen dan nutrisi ke seluruh tubuh, hal ini menjadi penyebab
jantung lebih keras bekerja.
Gejala Hipertensi
1. Sering marah- marah atau emosi
2. Kepala terasa pusing
3. Keringat berlebih
4. Gangguan penglihatan
5. Tekanan darah meningkat
6. Jantung berdebar- debar lebih keras

Cara Pencegahan Hipertensi


1. Periksa tekanan darah secara teratur
2. Olahraga teratur agar peredaran darah lancer
3. Beristirahat yang cukup agar kerja jantung tidak terlalu berat
4. Hindari rokok
5. Sebisa mungkin untuk menghindari stress
6. Menjaga keseimbangan berat badan
7. Kurangi konsumsi garam

Komplikasi Hipertensi
1. Penyakit jantung
Tekanan darah yang terlalu tinggi bisa menyebabkan terjadinya
pengerasan dan penebalan pada pembuluh darah sehingga dapat terjadi
penyumbatan pada pembuluh darah karena kekurangan oksigen ke jan-
tung
2. Stroke
3. Penyakit ginjal
Tekanan darah yang tidak terkontrol bisa memicu pembuluh darah
seki- tar ginjal lebih lemah dan menyempit
4. Kerusakan mata yaitu di bagian retina
Pembuluh darah sekitar mata
menebal
5. Gangguan saraf
6. Gangguan otak
DAFTAR PUSTAKA

Kemenkes RI. Info Data Dan Informasi Kesehatan Indonesia Tahun 2013. Jakarta
:Kemenkes RI; 2014
Riskedas.2013. Riset Kesehatan Dasar; RISKESDAS. Jakarta: Balitbang Depkes RI
Nuraini, B. 2015. Risk Fators of Hypertension. Faculty of Medicine. University of
Lampung.
Murwani, A. (2020). Model Promosi Kesehatan pada Program Perawatan
Kesehatan Masyarakat untuk Meningkatkan Kualitas Hidup Lansia.
Surakarta: Universitas Sebelas Maret

Anda mungkin juga menyukai