Anda di halaman 1dari 13

DEPARTEMEN KEPERAWATAN KELUARGA

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)


TEKANAN DARAH TINGGI (HYPERTENSI)
DAN INFUSED WATER ANTI-HYPERTENSI

OLEH:
ANANDA APRILIA PRATAMA SAPUTRI
201520461011072

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2016
Satuan Acara Penyuluhan

A. Strategi Pelaksanaan
Topik : Tekanan darah tinggi dan pembuatan Infused water anti-hypertensi
Sub Topik : Pembuatan Infused water anti-hypertensi yang diterapkan pada keluarga
dengan
riwayat hypertensi
Metode : Penyuluhan, demonstrasi pembuatan Infused water anti-
hypertensi, Diskusi,
Tanya jawab
Media : Lembar balik, alat dan bahan peraga
Sasaran : Ny. M
Lokasi : Di Rumah Ny. M
Jl. Muharto Gg. VII RT 02/ RW 10 Kel. Kotalama Kec. Kedung
Kandang
Hari/ Tanggal : Sabtu, 17 September 2016
Waktu : 16.00 – selesai
RancanganPelaksanaan
 Stuktur Organisasi
Penyaji : Ananda Aprilia Pratama S.
Peserta : Ny. M
Dokumentasi : Fahmi Abu Rizal M.
 Alokasi Waktu : 20 menit
 Denah

Keterangan:
= Peserta
= Penyaji
= Dokumentasi
• Proses Kegiatan Penyuluhan
No Kegiatan Waktu Kegiatan Penyuluh Kegiatan Peserta
1. Persiapan/ 5 menit- Mengucapkan salam pembuka - Menjawab salam
Pembukaan - Memperkenalkan nama - Menyatakan keadaannya
- Menjelaskan kontrak waktu dan tujuan - Memperhatikan/
penyuluhan Mendengarkan
- Menjelaskan topik/ materi yang akan
diberikan
2 Pelaksanaa 10 menit 1. Penyampaian materi - Memperhatikan
n - Menjelaskan tentang pengertian, - Mendengarkan
tanda gejala, dan cara mencegah - Mempraktikkan
hypertensi - Bertanya
- Menjelaskan tentang Infused - Saling berdiskusi
water anti-hypertensi
- Memperagakan cara pembuatan
Infused water anti-hypertensi
2. Tanya Jawab
- Memberikan kesempatan
kepada peserta untuk bertanya
3 Terminasi 5 menit - Menanyakan beberapa pertanyaan - Peserta menjawab
terkait materi yang telah pertanyaan (merespon
disampaikan dengan baik)
- Menegaskan kembali kesimpulan - Memperhatikan
dari topik yang sudah di bahas - Mengucapkan kembali
sebelumnya terimakasih kepada
- Mengucapkan terima kasih atas mahasiswa yang telah
waktu dan perhatian selama memberikan materi
penyampaian materi - Menjawab salam
- Salam penutup

B. Kriteria Evaluasi
a. Evaluasi Struktur
1) Kegiatan dilakukan di rumah Ny. S
2) Acara yang awalnya dijadwalkan pukul 16.00 mundur hingga pukul 17.00 karena Ny.
S sedang pergi
3) Kontrak waktu sudah dilakukan sejak 2 hari sebelum pelaksanaan
4) Kegiatan penyuluhan dihadiri oleh Ny. M, mahasiswa (Fahmi: sebagai dokumentasi)
5) Persiapan alat, bahan materi, tempat, konsumsi sudah dipersiapkan sebelumnya
b. Evaluasi Proses
1) Peserta dan undangan mengikuti kegiatan dari awal hingga akhir
2) Sasaran penyuluhan kooperatif selama proses penyuluhan berlangsung
3) Saat penyuluhan, konsentrasi sempat teralihkan karena cucu Ny. M ikut dalam
penyuluhan
4) Saat validasi apa yang telah disampaikan peserta antusias bertanya dan mengatakan
sudah jelas mengenai materi yang dijelaskan
c. Evalusi Hasil
1) Hasil terdokumentasikan dengan benar
2) Peserta dan undangan dapat berkomunikasi dengan baik selama acara berlangsun
Lampiran Materi
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Hipertensi merupakan masalah kesehatan masyarakt yang umum terjadi di negara
berkembang dan merupakan penyebab kematian tertinggi ke dua di Indonesia, pada
beberapa penelitian di Indonesia prevalensi hipertensi berkisar antara 10% (Supari,
2001).
Penyakit ini telah menjadi masalah utama dalam kesehatan masyarakat yang ada di
Indonesia maupun dibeberapa negara yang ada di dunia. Diperkirakan sekitar 80%
kenaikan kasus hipertensi terutama dinegara berkembang tahun 2025 dari sejumlah 639
juta kasus di tahun 2000, diperkirakan menjadi 1,15 miliar kasus ditahun 2025. Prediksi
didasarkan pada angka penderita hipertensi saat ini dan pertambahan penduduk saat ini
(Armilawati, 2007).
Infused water merupakan salah satu cara baru yang dapat mengontrol tingginya
tekanan darah pada seseorang. Infused water adalah minuman terbuat dari campuran
potongan buah dan herbal tertentu. Nutrisi dari bahan – bahan ini akan larut kedalam air,
termasuk juga rasanya.
Tekanan darah tinggi atau hypertensi adalah suatu gangguan pada sistem peredaran
darah yang sering terdapat pada usia pertengahan atau lebih, yang ditandai dengan
tekanan darah lebih dari normal. Hipertensi menyebabkan perubahan pada pembuluh
darah yang mengakibatkan makin meningkatnya tekanan darah.
Menurut WHO tahun 1999, batas tekanan darah yang masih dianggap normal adalah
(sistole ≥140, diastole ≤90 mmHg) dan tekanan darah sama dengan atau diatas 160/95
mmHg dinyatakan sebagai hipertensi.
Pada hari Selasa (Pertemuan Ke-I) tanggal 13 september 2016 Ny. S mengeluhkan
kakinya kesemutan dan kepalanya terasa pusing dan berat. Didapatkan hasil pemeriksaan
tekanan darah Ny. S = 140/100 mmHg; gula darah sesaat (GDS) didapatkan 328 mg/dl
dan kadar asam urat 11,8 mg/dl. Namun, menurut pengakuannya saat lebaran kemarin Ia
mengkonsumsi daging kambing dan juga sapi.
Ny. M belum pernah memeriksakan kesehatannya secara rutin terutama mengenai
tekanan darah sehingga apabila ada yang mengeluh mulai merasa sakit ataupun pusing
berat Ny. M dan keluarga juga tidak pernah mendapatkan penyuluhan terkait penyakit
tekanan darah tinggi dan cara pencegahannya.

1.2. Tujuan
1.2.1 Tujuan Instruktusional Umum
Diharapkan Ny. M dan keluarga dapat mengetahui tentang penyakit tekanan
darah tinggi (pengertian, tanda gejala, cara pencegahan) serta mampu membuat
dan menerapkan Infused water anti-hypertensi dalam kehidupan sehari – hari.

1.2.2 Tujuan Instruktusional Khusus


Setelah diberikan penyuluhan diharapkan Ny. M dan keluarga mampu :
1) Menjelaskan pengertian tekanan darah tinggi (hypertensi)
2) Mengetahui tanda dan gejala tekanan darah tinggi (hypertensi)
3) Mengetahui cara pencegahan tekanan darah tinggi (hypertensi)
4) Mengetahui cara membuat Infused water anti-hypertensi
5) Mampu menerapkan pembuatan Infused water anti-hypertensi dalam
kehidupan sehari – hari.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Tekanan Darah Tinggi (Hypertensi)


Hipertensi adalah kondisi medis dimana terjadi peningkatan tekanan darah secara
kronis. Tekanan darah yang selalu tinggi dapat menyebabkan stroke, serangan jantung,
gagal juantung dan aneurisma arterial dan penyebab utama gagal ginjal kronis.
Menurut WHO tahun 1999, batas tekanan darah yang masih dianggap normal
adalah (sistole ≥140, diastole ≤90 mmHg) dan tekanan darah sama dengan atau diatas
160/95 mmHg dinyatakan sebagai hipertensi.
Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah suatu gangguan pada sistem
peredaran darah yang sering terdapat pada usia pertengahan atau lebih, yang ditandai
dengan tekanan darah lebih dari normal. Hipertensi menyebabkan perubahan pada
pembuluh darah yang mengakibatkan makin meningkatnya tekanan darah.

2.2. Etiologi
Berdasarkan penyebab hipertensi dibagi menjadi 2 golongan yaitu:
a. Hipertensi primer atau hipertensi esensial
Penyebabnya tidak di ketahui, disebut juga hipertensi idiopatik. Terdapat
sekitar 95% kasus banyak faktor yang mempengaruhinya seperti : genetic, usia,
lingkungan, hiperaktivitas, susunan saraf simpatis, system rennin angiotensin, defek
dalam ekskresi natrium. Peningkatan Na+, ca intra selular dan faktor – faktor yang
meningkatkan resiko seperti obesitas, alcohol, merokok, serta polisitemia.
b. Hipertensi sekunder atau hipertensi renal
Penyebab spesifiknya, seperti penggunaan hormon estrogen (KB), penyakit
ginjal, hipertensi vaskuler renal, hiperaldosteronisme primer dan sindrom cushing.
2.3. Klasifikasi
Klasifikasi hipertensi menurut WHO (1999)
Klasifikasi Sistolik (mmHg) Diastolic (mmHg)
Normal tensi < 140 <90
Hipertensi ringan/tingkat 1 140 – 159 90 – 99
Hipertensi sedang/tingkat 2 160 – 179 100 – 109
Hipertensi berat/tingkat 3 ≥ 180 ≥ 110

Hipertensi menurut kelompok umur berbeda


Kelompok usia Normal (mmHg) Hipertensi (mmHg)
Bayi 80/40 90/60
Anak (7 – 11 th) 100/60 120/80
Remaja (12 – 17 th) 115/70 130/80
Dewasa (20 – 45 th) 120-125/75-80 135/90
Dewasa (45 – 65 th) 135-140/85 140/90 – 160/95
Dewasa (> 65 th) 150/85 160/95
Menurut dr. Jan tambayong, 1999. (patofisiologi untuk keperawatan)
2.4. Manifestasi Klinis
a. Pemeriksaan fisik jarang dijumpai selain peningkatan tekanan darah, dapat pula
ditemukan perubahan pada retina seperti perdarahan, exudat, penyempitan pembuluh
darah dan pada kasus hypertensi berat dapat ditemukan edema pupil.
b. Gejala klasik : sakit kepala, epistaksis, pusing dan migren, cepat marah, telinga
berdenging, suka tidur, rasa berat ditengkuk dan mata berkunang-kunang.
c. Gejala lain yang disebabkan oleh komplikasi hypertensi seperti gangguan
penglihatan, gangguan neurologi, gagal jantung dan gangguan fungsi ginjal.
Gangguan serebral yang disebabkan oleh hypertensi dapat berupa kejang, gejala
akibat perdarahan pembuluh darah otak yang berupa kelumpuhan, gangguan
kesadaran bahkan sampai koma. Apabila gejala tersebut timbul, merupakanpertanda
tekanan darah perlu segera diturunka.
2.5. Faktor Risiko
Yang dapat mempengaruhi peningkatan tekanan darah
a. Faktor genetik : adanya bukti bahwa kejadian hipertensi lebih banyak dijumpai pada
penderita kembar monozoit daripada heterozigot
b. Jenis kelamin : pada umumnyua insiden pada pria lebih tinggi dari pada wanita,
namun pada usia pertengahan dan lebih tua, insiden pada wanita mulai meningkat,
sehingga pada usia diatas 65 tahun isiden pada wanita lebih tinggi.
c. Usia: insiden hipertensi makin meningkat dengan bertambahnya usia. Hipertensi
pada yang berusia < 35 th dengan jelas menaikkan insiden penyakit arteri koroner
dan kematian dini.
d. Ras: hipertensi pada yang berkulit hitam paling sedikit dua kalinya pada yang
berkulit putih. Akibat penyakit ini umumnya lebih berat pada ras kulit hitam.
Misalnya mortalitaspasien pria hitam dengan diastole 115 atau lebih 3,3 kali lebih
tinggi daripada pria berkulit putih dan 5,6 kali bagi wanita putih.
e. Pola hidup : faktor seperti pendidikan, penghasilan dan faktor p0ola hidup lain telah
di teliti, tanpa hasil yang jelas. Penghasilan rendah, tingkat pendidikan rendah dan
kehidupan atau pekerjaan yang penuh stres agaknya berhubungan dengan insidens
hipertensi yang lebih tinggi. Obesitas di pandang sebagai faktor resiko utama, bila
berat badan turun, tekanan darahnya sering turun menjadi normal. Merokok
dipandang sebagai faktor resiko tinggi bagi hipertensi dan penyakit arteri koroner.
Hiperkolosterolemia dan hiperglikemia adalah faktor-faktor utama untuk
perkemabangan aterosklerosis, yang berhubungan erat dengan hipertensi.
f. Diabetes melitus : hubungan antara diabetes militus kurang jelas, namun secara
statistik nyata pada hubungan anatara hipertensi dan penyakit arteri koroner.
Penyebab utama kematian pasien DM adalah penyakit kardiovaskuler, terutama yang
mulainya dini dan kurang kontrol. Hipertensi dengan DM meninbgkatkan mortalitas.
g. Peranan ginjal : penyebab hipertensi sekunder
h. Penumpukan garam
i. Ketidakseimbangan kimiawi : disebabkan oleh pembesaran dan kegiatan yang
berlebihan pada salah satu kelenjar adrenalin
j. Alkohol : meninggi bila minum lebih dari 3X per hari
k. Pil kontrasepsi kombinasi
2.6. PENATALAKSANAAN
Tujuan deteksi dan penatalaksanaan hipertensi adalah menurunkan resiko penyakit
cardiovaskuler dan mortalitas serta morbilitas yang berkaitan dengan tujuan terapi adalah
mencapai dan memepertahankan tekanan sistolik dibawah 140 mmHg dan tekanan
diastolic dibawah 90 mmHg dan mengontrol faktor resiko. Hal ini dapat dicapai melalui
modifikasi gaya hidup atau dengan obat anti hipertensi.

1. Penatalaksanaan sesuai kelompok resiko:


a. Pasien dengan tekanan darah perbatasan atau tingkat 1, 2, atau 3, tanpa gejala
penyakit cardiovaskuler, kerusakan organ atau faktor resiko lainnya. Bila dengan
modifikasi gaya hidup tekanan darah belum dapat diturunkan maka harus diberi
obat anti hipertensi.
b. Pasien tanpa penyakit cardiovaskuler atau kerusakan organ lainnya, tapi memiliki
satu atau lebih faktor resiko namun bukan diabetes mellitus jika terdapat beberapa
faktor maka harus langsung diberikan obat anti hipertensi.
c. Pasien dengan gejala klinis penyakit cardiovaskuler atau kerusakan organ yang
jelas.
Penatalaksanaan berdasarkan klasifikasi resiko
Tekanan darah Kelompok resiko A Kelompok resiko B Kelompok resiko C
Hipertensi Modifikasi gaya Modifikasi gaya Dengan obat
ringan/tingkat1 hidup hidup
(140 – 159
mmHg / 90 –
99 mmHg)
Hipertensi Modifikasi gaya Modifikasi gaya Dengan obat
sedang/tingkat hidup hidup
2
(160 – 179
mmHg / 100 –
109 mmHg)
Hipertensi Dengan obat Dengan obat Dengan obat
berat/tingkat3
(≥ 180/ ≥ 110
mmHg)

2. Penatalaksanaan dengan terapi dan pengobatan


 Farmakologi
A. Obat anti hipertensi
a. Diuretic
 Fungsi: menurunkan volume plasma untuk pengeluaran air dan
natrium, mencegah ekspansi sekunder dari plasma, menurunkan
resistensi perifer dan tekanan darah,
 Efek samping; meningkatkan kadar urin Acid dalam darah,
hiperurisemia, hiperkalemia, hiperglikemia
 Contoh obat : furasemid (lasix), clunidin
b. Golongan penghambat simpatetik
 Fungsi : menurunkan tonus simpatik secara sentral
 Efek samping : anemia hemolitik, gangguan faal hati, hepatitis
kronis, sedasi, rasa lelah, rasa kering pada mukosa mulut dan bibir,
impotensi dan pusing.
 Contoh obat : metildopa, klonidin. Reserpin, guanetidin
c. Penyekat beta
 Contoh obat : larut dalam lemak (asebutolol, alprenolol,
metoprolol, oksprenolol, pindolol, propanolol dan timilol) dan larut
dalam air dan eliminasi melalui ginjal (atenolol, nadolol, praktolol,
satalol)
d. Vasodilator
 Fungsi : mengembangkan pembuluh darah arteri, mengurangi tahanan
perifer, menurunkan tekanan darah
 Efek samping : meningkatkan curah jantung dan meningkatkan
heart rate
 Contoh obat : guancydine, diazoxide, minoxidil, prazosin, doxsazosin,
hidralazin, diakzodsid, dan sodium nitroprusid.
e. Penghambat enzim konversi angiostensin
 Fungsi : menghambat enzim konversi angiotensin
 Efek samping : kemerahan kulit, gangguan pengecapan,
agranulasi, proteinuria dan gagal ginjal
 Contoh obat : kaptropil
f. Adrenolitik
Alfa bloker

 Fungsi : menurunkan tekanan darah dengan cepat dan langsung,


menurunkan tekanan sistemikj dan paru
 Efek samping : takikardi, menurunkan curah jantung, menurunkan
kontraktilitas miocard
 Contoh obat : phentolomine, phenoxybenzomine
Beta Bloker

 Fungsi : menurunkan curah jantung, menghambat sekresi urin


 Efek samping : system cardio – faal jantung, bradikardi, gangren
perifer, system pernapasan- asma bronkiale, SSP – mimpi buruk,
sukar tiur, halusinasi, depresi
 Contoh obat : propondol

B. Non farmakologi
a. Menghindari faktor resiko, seperti : merokok, minum alkohol,
hiperlipidemia dan stres
b. Penurunan berat badan
c. Diit rendah garam
d. Perubahan diet yang kompleks : penurunan konsumsi lemak,
peningkatan konsumsi ssayur dan buah (>> K, Mg)
e. Peningkatan aktivitas fisik
f. Penanganan psikologis
g. Olahraga yang teratur.
h. Pendidikan kesehatan, meliputi :
- Mengontrol tekanan darah
- Meningkatkan kepatuhan program pengobatan
- Meningkatkan support social

2.7. Pencegahan
a. Pencegahan primer
Utamanya dianjurkan untuk orang-orang yang mempunyai faktor resiko,
yaitu dengan:

1. Mengatur diet agar berat badan tetap ideal, juga untuk menjaga agar
tidak terjadi hiperkolesterolemia, Diabetes Mellitus, dan sebagainya.
2. Dilarang merokok atau menghentikan merokok.
3. Merubah kebiasaan makan sehari-hari dengan konsumsi rendah
garam.
4. Melakukan exercise untuk mengendalikan berat badan.
b. Pencegahan sekunder
Pencegahan sekunder dikerjakan bila penderita telah diketahui menderita
hipertensi berupa:

- Pengelolaan secara menyeluruh bagi penderita baik dengan obat


maupun dengan tindakan-tindakan seperti pada pencegahan primer.
- Harus dijaga supaya tekanan darahnya tetap dapat terkontrol secara
normal dan stabil mungkin.
- Faktor-faktor resiko penyakit jantung ischemik yang lain harus
dikontrol.
- Batasi aktivitas.
2.8. Pengertian Infused Water
Infused Water adalah air yang memiliki buah atau herbal yang
ditambahkan ke dalamnya. Infus ini memberikan air rasa tertentu dan dapat
mengakibatkan penyerapan vitamin ke dalam air. Rasa air diresapi
tergantung pada kepedasan dan potensi bahan ditambahkan dan durasi waktu
mereka tetap di dalamnya.
2.9. Manfaat Infused Water
Infused Water memiliki beberapa manfaat seperti mengatasi
insomnia, menurunkan berat badan, menambah energi, mengobati penyakit
asma, bermanfaat juga untuk meningkatka air putih bagi seseorang yang
tidak suka mengkonsumsi air putih karena melalui Infused Water air putih
menjadi lebih beraroma dan berasa.
2.10. Buah dan Sayur yang Digunakan Untuk Infused Water
Buah – buahan dan herbal yang biasanya digunakan untuk Infused
Water adalah buah yang mengandung asam bukan manis seperti lemon,
jeruk, strawberry, mentimun, daun mint dan lainnya.berikut adalah beberapa
buah serta rempah herbal yang dapat dijadikan Infused Water yaitu:
a. Lemon
Buah lemon termasuk buah yang memiliki kandungan asam yaitu
kandungan vitamin C yang bermanfaat untuk menurunkan berat badan
(membakar lemak), membersihkan kotoran dalam perut, mencegah bau
mulut dan juga dapat mengobati tekanan darah tingi.
b. Mentimun
Mentimun merupakan sayuran (rempah) yang mengandung vitamin A
dan dapat digunakan untuk Infused Water. Mentimun bermanfaat untuk
mengurangi sembelit, mencegah penyakit lambung dan menurunkan
tekanan darah tinggi.
c. Kiwi
Memiliki kalori yang rendah sehingga baik untuk diet, memperbaiki
metabolisme tubuh, memperbaiki sel rusak, dan juga dapat menangkal
radikal bebas, selain itu kiwi juga bermanfaat untuk mengatasai kembung
dan dehidrasi.
d. Strawberry
Strawberry termasuk buah yang memiliki kandungan asam dan
mengandung vitamin C untuk memperbaiki kulit, mengurangi
peradangan, batu ginjal, mencegah hipertensi, alergi, melancarkan
pencernaan.
e. Daun mint
Daun mint dikenal sebagai rempah – rempah untuk menghilangkan bau
mulut namun manfaat lainnya adalah mengurangi panas tubuh dengan
cara meminimalkan efek dari sinar mata hari yang terik. Selain itu, daun
mint juga berfungsi untuk meredakan batuk, menyehatkan gigi dan
mulut, mengurangi alergi, membuat kulit menjadi lebih sehat dan
meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
f. Jeruk nipis
Sama dengan lemon, jeruk nipis jga mengandung vitamin C untuk
meningkatkan energi dalam tubuh. Selain itu buah ini juga berkhasiat
untuk pengangkatan sel kulit mati, membersihkan komedo, mencegah
kambuhnya penyakit ambeyen, batuk serta bau badan.
2.11. Cara Membuat Infused Water
Cara membuat Infused Water adalah sebagai berikut:
1. Pilihlah buah atau buah segar untuk Infused Water
2. Cuci bersih buah atau sayuran segar yang telah dipilih dengan air
mengalir
3. Iris atau potong buah yang akan dipakai dalam Infused Water. Untuk
berbagai buah – buahan potong dengan ketebalan 0,7 cm, namum
untuk strawberry dan anggur cukup potong menjadi dua bagian.
Siapkan 5-10 buah untuk setiap setengah liter air
4. Siapkan air yang sudah matang ± 500 ml kemudian masukkan buah,
rempah dan air tersebut kedalam wadah steril yang sudah dicuci bersih
lalu ditutup rapat
5. Tempatkan infused water kedalam kulkas selama 2 jam agar sari – sari
dari buah – buahan larut dalam air
6. Setelah menunggu selama dua jam Infused Water dapat dikonsumsi.
Jika air habis dapat diisi ulang namun bahan – bahan diganti dengan
yang baru, buah – buahan yang dipakai dapat bertahan selama dua hari
7. Buah – buahan yang dipakai sebaiknya langsung dibuang dan tidak
dikonsumsi kembali karena telah mengalami oksidasi dan
pembusukan

DAFTAR PUSTAKA

Baughman, Diane C; Hackley, JoAnn C. 2000. Keperawatan Medical-Bedah edisi 1. Jakarta :


EGC.
Budi Soesutyo Joewono. 2003. Ilmu Penyakit Jantung. Surabaya: Airlangga University Press.
Guyton and Hall .(1997), Buku Ajar: Fisiologi Kedokteran. Jakarta: EGC.
Mansjoer, Arief, Dkk. 2005, Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta : Media Aesculapius.

Anda mungkin juga menyukai