Anda di halaman 1dari 8

SATUAN ACARA PENYULUHAN

KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN HIPERTENSI

Disusun oleh :

Kurnia Dwi S,
131523143081

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN NERS


FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SURABAYA
2016
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Pembahasan : Hipertensi


Sasaran : Keluarga Ny.S
Hari, Tanggal : Kamis, 24 November 2016
Tempat : Jl Dupak Pasar Baru, RT 04 RW 05
Pelaksana : Mahasiswa Program Pendidikan Profesi Ners Fakultas
Keperawatan Universitas Airlangga
Waktu : Pukul 14.00 – 14.30 WIB

A. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan keluarga memahami dan
mampu melakukan perawatan pasien hipertensi di rumah
2. Tujuan Khusus
Setelah diberikan penyuluhan selama 1x30 menit, diharapkan
keluarga mampu :
a. Mengetahui pengertian hipertensi
b. Memahami penyebab hipertensi
c. Mengetahui klasifikasi hipertensi
d. Memahami tanda gejala hipertensi
e. Mengetahui komplikasi hipertensi
f. Mengetahui cara penanganan hipertensi

B. POKOK BAHASAN
1. Pengertian Hipertensi
2. Etiologi Hipertensi
3. Klasifikasi Hipertensi
4. Tanda dan gejala Hipertensi
5. Komplikasi Hipertensi
6. Penanganan Hipertensi
C. METODE
1. Ceramah
2. Tanya jawab

D. MEDIA
1. Booklet
2. Leaflet

E. KEGIATAN PENYULUHAN
Tahapan dan Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta
Waktu
Pra kegiatan Petugas menyiapkan SAP, leaflet, serta Ny. S sepakat dengan
5 menit PPT dalam tablet, serta meminta kontrak waktu yang
kontrak waktu pada Ny. S ditentukan
Pendahulua Pembukaan :
n a. Mengucapkan salam a. Menjawab salam
5 menit b. Memvalidasi b. Mendengarkan
c. Menyampaikan tujuan dan maksud c. Mendengarkan
penyuluhan
d. Menjelaskan kontrak waktu dan d. Mendengarkan
mekanisme kegiatan penyuluhan dan menyetujui
e. Menyebutkan materi penyuluhan e. Mendengarkan
Pelaksanaan Pelaksanaan :
kegiatan a. Menggali pengetahuan dan a. Menjawab
penyuluhan pengalaman sasaran penyuluhan pertanyaan
15 menit tentang hipertensi
b. Menjelaskan materi penyuluhan :
1. Pengertian Hipertensi b. Memperhatikan
2. Etiologi Hipertensi
3. Klasifikasi Hipertensi
4. Tanda dan gejala Hipertensi
5. Komplikasi Hipertensi
6. Penanganan Hipertensi
c. Meminta pasien untuk menyebutkan c. Mempraktikkan
hal yang harus dihindari penderita
hipertensi
d. Memberikan kesempatan Ny. S d. Mengajukan
untuk mengajukan pertanyaan pertanyaan
mengenai materi yang disampaikan
e. Menjawab pertanyaan yang e. Mendengarkan
diajukan oleh peserta penyuluhan
Penutup Evaluasi :
5 menit a. Menanyakan kembali materi yang a. Menjawab
telah disampaikan pertanyaan
b. Memberikan reinforcement kepada b. Memperhatikan
Ny. S yang mampu menjawab
pertanyaan dengan baik
c. Menyimpulkan materi yang telah c. Mendengarkan
disampaikan
d. Mahasiswa membagikan leaflet d. Menerima leaflet
kepada keluarga Ny. S

F. PENGORGANISASIAN
1. Pembimbing Akademik : Rista, S.Kep.,Ns.,.M.Kep.
2. Penyaji : Kurnia Dwi S., S.Kep

G. SETTING TEMPAT
Keterangan:
Penyaji
P
: Keluarga Ny. S

P
H. KRITERIA EVALUASI
1. Evaluasi Struktur
a. Kesiapan SAP dan materi.
b. Kesiapan media : PPT, leaflet.
c. Mahasiswa hadir di tempat penyuluhan tepat waktu.
d. Penyelenggaraan penyuluhan dilaksanakan di Rumah Keluarga Ny. S
e. Persiapan Rencana Kegiatan dilakukan sebelumnya.
2. Evaluasi Proses
a. Fase dimulai sesuai dengan waktu yang direncanakan.
b. Keluarga antusias terhadap materi penyuluhan.
c. Peserta mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara benar.
d. Suasana penyuluhan tertib.
e. Tidak ada peserta yang meninggalkan tempat penyuluhan.
3. Evaluasi Hasil
Peserta dapat :
a. Mengetahui pengertian hipertensi
b. Memahami penyebab hipertensi
c. Mengetahui klasifikasi hipertensi
d. Memahami tanda gejala hipertensi
e. Mengetahui komplikasi hipertensi
f. Mengetahui cara penanganan hipertensi
MATERI PENYULUHAN

A. Pengertian hipertensi
Hipertensi didefinisikan sebagai tekanan darah persisten dimana tekanan
sistoliknya di atas 140 mmHg dan tekanan diastoliknya 90 mmHg (Smeltzer &
Bare, 2002). Menurut Potter dan Perry (2006), hipertensi merupakan gangguan
asimptomatik yang ditandai dengan peningkatan tekanan darah persisten, dimana
diagnose hipertensi pada orang dewasa ditetapkan paling sedikit dua kunjungan
dimana lebih tinggi atau pada 140/90 mmHg. Hipertensi biasanya dimulai sebagai
proses yang labil pada usia akhir 30-an dan awal usia 50-an dan bertahap bisa
menjadi menetap dan bertambah berat (Brunnart, 2002).

B. Faktor risiko hipertensi


Faktor risiko hipertensi dibagi menjadi dua yaitu faktor yang tidak dapat
diubah dan faktor yang dapat diubah. Faktor yang tidak dapat diubah meliputi
umur, jenis kelamin, riwayat keluarga, genetik. Faktor yang dapat diubah meliputi
kebiasaan merokok, konsumsi garam, konsumsi lemak jenuh, kebiasaan konsumsi
minum-minuman beralkohol, obesitas, kurang aktivitas fisik, penggunaan
estrogen (Kemenkes, 2013).

C. Klasifikasi hipertensi
Ada beberapa klasifikasi hipertensi berdasarkan pada hasil pengukuran
tekanan darah sistolik dan diastolik. Klasifikasi ini telah mengalami perubahan
dari waktu ke waktu. Pada tahun 1999 dan 2003 WHO-ISH mengeluarkan
panduan. Pada tahun 2003, Inggris juga mengeluarkan panduan sendiri, yang
mereka sebut sebagai British Hypertension Society (BHS) guidelines dan
diperbaharui pada tahun 2004 dan 2006. European Society of Hypertensión dan
European Society of Cardiology juga bergabung membuat panduan pada tahun
2003 dan diperbaharui pada tahun 2007. Begitu juga dengan Canada dan Australia
mengeluarkan panduan masing masing yang secara periodik selalu diperbaharui
(Lubis HR, 2008).
Tabel 2.1 Klasifikasi Tekanan Darah Menurut The Seventh Report of the
JointNational Commitee (JNC 7) on Prevention, Detection, Evaluation,
and Treatment of High Blood Pressure, 2003

Klasifikasi Tekanan Darah Tekanan Darah Sistolik Tekanan Darah Diastolik


(mmHg) (mmHg)

Normal < 120 dan < 80


Prehipertensi 120 – 139 atau 80 – 89
Hipertensi derajat I 140 – 159 atau 90 – 99
Hipertensi derajat II 160 atau 100

Sumber: Departement Health & Human Services US, 2003

D. Tanda gejala hipertensi


Individu yang menderita hipertensi kadang tidak menampakan gejala

selama bertahun-tahun. Gejala bila ada, biasanya menunjukan adanya kerusakan

vaskuler, dengan manifestasi yang khas sesuai sistem organ yang divaskularisasi

oleh pembuluh darah bersangkutan. Pada saat pemeriksaan fisik, mungkin tidak di

jumpai kelainan apapun selain tekanan darah yang tinggi, tetapi dapat pula

ditemukan perubahan seperti kerusakan pada retina, perdarahan, eksudat

(kumpulan cairan), penyempitan pembuluh darah, dan pada kasus berat, edema

pupil (Smeltzer dan Bare, 2002). Gejala lain yang mungkin timbul antara lain :

peningkatan tekanan darah, kepala terasa pusing, sering muntah, telinga terasa

berdengung, mata berkunang-kunang, sulit tidur dan lainnya.

Manurut Mayo Clinic Staff (2012), sebagian orang yang menderita

tekanan darah tinggi akan mengeluhkan sakit kepala yang terasa tumpul, perdarah

lewat hidung (mimisan) yang semakin sering, atau pusing (sensai berputar,

vertigo). Namun tidak sedikit pula orang yang tidak mengalami gejala apapun,

walaupun tekana darahnya telah mencapai tingkat yang membahayakan (tekana

sistoliknya di atas 160 mmHg atau tekanan diastoliknya di atas 100 mmHg).
E. Komplikasi hipertensi
Hipertensi merupakan faktor risiko utama untuk terjadinya, penyakit
jantung, angina pectoris, gagal jantung kongestif, stroke, gangguan pengelihatan,
retinopati hipertensif dan penyakit ginjal. Hipertensi yang tidak diobati akan
mempengaruhi semua sistem organ dan akhirnya memperpendek harapan hidup
sebesar 10-20 tahun.
F. Cara penanganan hipertensi
1. Non Farmakologis
 Penurunan Berat Badan
 Mengurangi asupan garam
 Olah Raga
 Mengurangi konsumsi kafein dan alkohol
 Berhenti Merokok
2. Farmakologis
Terapi farmakologis yaitu obat anti hipertensi yang dianjurkan oleh
JNC VII yaitu diuretika, terutama jenis thiazide atau aldosteron
antagonis, beta blocker, calcium chanel blocker, angiotensin converting
enzyme inhibitor (ACEI)

Anda mungkin juga menyukai