HIPERTENSI
DISUSUN OLEH :
SILVIA HANDAYANI
VIII. EVALUASI
A. Evaluasi Struktur
1. Kesiapan materi
2. Kesiapan SAP
3. Kesiapan media : leaflet
B. Penyelenggaraan penyuluhan dilaksanakan di Ruang Tamu Keluarga Ny.
S
C. Evaluasi Proses
a. Fase dimulai sesuai dengan waktu yang direncanakan.
b. Warga antusias terhadap materi penyuluhan
c. Warga mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara benar
d. Suasana penyuluhan tertib dan warga mengikuti penyuluhan sampai
selesai.
D. Evaluasi Hasil
Warga dapat:
a) Mengerti dan mampu menjelaskan pengertian hipertensi
b) Mengerti dan mampu menjelaskan penyebab hipertensi
c) Mengerti dan mampu menjelaskan tanda dan gejala hipertensi
d) Mengerti dan mampu menjelaskan pemereriksaan penunjang dari
hipertensi
e) Mengerti dan mampu menjelaskan penatalaksanaan dari hipertensi
f) Mengerti dan mampu menjelaskan menyebutkan komplikasi
hipertensi
g) Mengerti dan mampu menjelaskan diiet hipertensi
h) Mengerti dan mampu menjelaskan terapi hipertensi
MATERI PENYULUHAN
HIPERTENSI
1. Pengertian Hipertensi
Hipertensi merupakan keadaan ketika tekanan darah sistolik lebih dari 120
mmHg dan tekanan diastolik lebih dari 80 mmHg. Hipertensi sering menyebabkan
perubahan pada pembuluh darah yang dapat mengakibatkan semakin tingginya
tekanan darah (Arif Muttaqin, 2009).
Menurut Wiryowidagdo (2002) mengatakan bahwa hipertensi merupakan
suatu keadaan tekanan darah seseorang berada pada tingkatan di atas normal.
Sedangkan menurut WHO, batas tekanan darah yang masih dianggap normal adalah
140/90 mmHg dan tekanan darah sama atau diatas 160/95 mmHg dinyatakan sebagai darah
tinggi (Soeparman, 1999).
5. Penatalaksanaan Hipertensi
c. Berhenti merokok
Penting untuk mengurangi efek jangka panjang hipertensi karena asap rokok
diketahui menurunkan aliran darah keberbagai organ dan dapat meningkatkan
kerja jantung.
b. Beta Bloker
c. Vasodilator
Bekerja langsung pada pembuluh darah dengan merelaksasi otot pembuluh
darah.
e. Calsium Antagonis
i. Golongan obat ini menurunkan daya pompa jantung dengan cara
menghambat kontraksi jantung (kontraktilitas). Contohnya: nifedipin 5
& 10 mg (adalat, codalat, farmalat, nifedin), diltiazem 30,60,90 mg
(herbesser, farmabes).
rendah garam dan diet DASH, kombinasi diet rendah garam dan diet
dan tinggi serat. Contoh makanan yang disarankan DASH untuk diet penyakit
hipertensi adalah serealia dan produknya, sayur, buah, susu rendah lemak, dan
olahannya, daging dan ikan, serta kacang-kacangan dan umbi-umbian. Diet yang
disarankan DASH ini merekomendasikan untuk lebih banyak mengkonsumsi sayur dan
buah, dari aspek gizi, buah dan sayur banyak mengandung mineral penting, seperti
kalium, magnesium, dan serat yang mampu menjaga tekanan darah tetap stabil. Dengan
cukup mengkonsumsi kalium, konsentrasi ion Na+ dalam tubuh dapat dikontrol secara
hati-hati (Julianti 2005). Pola makan yang sesuai merupakan suatu penatalaksanaan
yang perlu diperhatikan oleh penderita hipertensi, hal tersebut akan sangat membantu
mengendalikan tekanan darah. Oleh karena itu terapi diet dapat dilakukan untuk
Batasi penggunaan garam dalam masakan, jangan lebih bahkan lebih baik
kurang dari 1 sendok teh (tidak lebih dari 2.400 mg/hari). Kandungan
dalam jumlah besar. Kondisi ini bukan sesuatu yang baik bagi jantung.
yang pada akhirnya terjadi peningkatan tekanan darah. Selain itu, natrium
dan tulang belakang serta menarik dan menahan air dalam tubuh.
2. Kurangi konsumsi energi dalam bentuk karbohidrat dan lemak
lemak dan kolesterol pada pembuluh darah hal ini juga yang memicu
dibutuhkan, penuhi 50%--65% dari karbohidrat dan kurang dari 30% dari
lemak.
Berikut gambaran pola makan dan menu harian diet DASH berdasarkan
Kalsium ±1095,56 mg
3. Pengertian Hipertensi
Hipertensi merupakan keadaan ketika tekanan darah sistolik lebih dari 120
mmHg dan tekanan diastolik lebih dari 80 mmHg. Hipertensi sering menyebabkan
perubahan pada pembuluh darah yang dapat mengakibatkan semakin tingginya
tekanan darah (Arif Muttaqin, 2009).
Menurut Wiryowidagdo (2002) mengatakan bahwa hipertensi merupakan
suatu keadaan tekanan darah seseorang berada pada tingkatan di atas normal.
Sedangkan menurut WHO, batas tekanan darah yang masih dianggap normal adalah
140/90 mmHg dan tekanan darah sama atau diatas 160/95 mmHg dinyatakan sebagai darah
tinggi (Soeparman, 1999).
17. Urinalisis untuk darah dan protein, elektrolit dan kreatinin darah
Dapat menunjukkan penyakit ginjal baik sebagai penyebab atau disebabkan oleh
hipertensi.
18. Glukosa darah
Untuk menyingkirkan diabetes atau intoleransi glukosa.
19. Kolesterol, HDL dan kolesterol total serum
Membantu memperkirakan risiko kardiovaskuler di masa depan.
20. EKG
Untuk menetapkan adanya hipertrofi ventrikel kiri.
21. Hemoglobin/Hematokrit
Bukan diagnostik tetapi mengkaji hubungan dari sel-sel terhadap volume cairan
(Viskositas) dan dapat mengindikasikan faktor-faktor risiko seperti
hiperkoagulabilitas, anemia.
22. BUN/kreatinin
Memberikan informasi tentang perfusi/fungsi ginjal.
23. Glukosa Hiperglikemia (diabetes melitus adalah pencetus hipertensi) Dapat
diakibatkan oleh peningkatan kadar katekolamin (meningkatkan hipertensi).
24. Kalium serum
Hipokalemia dapat mengindikasikan adanya aldosteron utama (penyebab) atau
menjadi efek samping terapi diuretic.
25. Kalsium serum
Peningkatan kadar kalsium serum dapat meningkatkan hipertensi.
26. Kolesterol dan trigliserida serum
Peningkatan kadar dapat mengindikasikan pencetus untuk/adanya pembentukan
plak atero matosa (efek kardiovaskuler).
27. Pemeriksaan tiroid
Hipertiroidisme dapat menimbulkan vasokonstriksi dan hipertensi.
28. Kadar aldosteron urin/serum
Untuk mengkaji aldosteronisme primer (penyebab).
29. Urinalisa
Darah, protein, glukosa, mengisyaratkan disfungsi ginjal dan/atau adanya diabetes.
30. Asam urat
Hiperurisemia telah menjadi implikasi sebagai faktor risiko terjadinya hipertensi.
31. Foto dada
Dapat menunjukkan abstraksi kalsifikasi pada area katup, deposit pada dan atau takik
aorta, pembesaran jantung.
32. CT Scan
Mengkaji tumor serebral, ensefalopati, atau feokromositama (Doenges, 2000; John,
2003; Sodoyo, 2006).
c. Berhenti merokok
Penting untuk mengurangi efek jangka panjang hipertensi karena asap rokok
diketahui menurunkan aliran darah keberbagai organ dan dapat meningkatkan
kerja jantung.
i. Beta Bloker
j. Vasodilator
Bekerja langsung pada pembuluh darah dengan merelaksasi otot pembuluh
darah.
l. Calsium Antagonis
i. Golongan obat ini menurunkan daya pompa jantung dengan cara
menghambat kontraksi jantung (kontraktilitas). Contohnya: nifedipin 5
& 10 mg (adalat, codalat, farmalat, nifedin), diltiazem 30,60,90 mg
(herbesser, farmabes).
rendah garam dan diet DASH, kombinasi diet rendah garam dan diet
dan tinggi serat. Contoh makanan yang disarankan DASH untuk diet penyakit
hipertensi adalah serealia dan produknya, sayur, buah, susu rendah lemak, dan
olahannya, daging dan ikan, serta kacang-kacangan dan umbi-umbian. Diet yang
disarankan DASH ini merekomendasikan untuk lebih banyak mengkonsumsi sayur dan
buah, dari aspek gizi, buah dan sayur banyak mengandung mineral penting, seperti
kalium, magnesium, dan serat yang mampu menjaga tekanan darah tetap stabil. Dengan
cukup mengkonsumsi kalium, konsentrasi ion Na+ dalam tubuh dapat dikontrol secara
hati-hati (Julianti 2005). Pola makan yang sesuai merupakan suatu penatalaksanaan
yang perlu diperhatikan oleh penderita hipertensi, hal tersebut akan sangat membantu
mengendalikan tekanan darah. Oleh karena itu terapi diet dapat dilakukan untuk
Batasi penggunaan garam dalam masakan, jangan lebih bahkan lebih baik
kurang dari 1 sendok teh (tidak lebih dari 2.400 mg/hari). Kandungan
dalam jumlah besar. Kondisi ini bukan sesuatu yang baik bagi jantung.
yang pada akhirnya terjadi peningkatan tekanan darah. Selain itu, natrium
dan tulang belakang serta menarik dan menahan air dalam tubuh.
6. Kurangi konsumsi energi dalam bentuk karbohidrat dan lemak
lemak dan kolesterol pada pembuluh darah hal ini juga yang memicu
dibutuhkan, penuhi 50%--65% dari karbohidrat dan kurang dari 30% dari
lemak.
Berikut gambaran pola makan dan menu harian diet DASH berdasarkan
hitungan 2000 kalori/hari :
Tabel Perencanaan Makan dengan DASH 2000 kalori/hari
Kelompok Makanan Jumlah Ukuran Porsi
Porsi
Produk gandum 6-8 / hari 1 helai roti
½ mangkuk sedang nasi, pasta,
atau sereal
*diutamakan memilih produk
whole grain
Daging, unggas, dan ≤6 / hari 30 gram daging, unggas, ikan
ikan 1 butir telur
Sayuran 4-5 / hari 1 mangkuk sayur mentah
½ mangkuk sayur matang
½ gelas sayuran
Buah-buahan 4-5 / hari 1 buah segar
½ mangkuk buah kalengan
½ gelas jus buah segar
Produk susu rendah 2-3 / hari 1 gelas susu
lemak 40 gram keju
Lemak dan minyak 2-3 / hari 1 sendok teh margarin
1 sendok makan mayonnaise
2 sendok makan salad dressing
Kacang-kacangan 4-5 / hari 40 gram kacang-kacangan
2 sendok makan selai kacang
Sumber: Julianti:”Bebas Hipertensi dengan Terapi Jus”2005
Adib, M. (2009). Cara Mudah Memahami dan Menghindari Hipertensi, Jantung dan
Stroke. Edisi I. Yogyakarta: CV. Dianloka.
Engram, Barbara. 1999. Rencana Asuhan Keperawatan Medikal Bedah Volume 2. EGC.
Jakarta
Sudoyo, A. W; Bambang, S & Idrus, A, et al. (2006). Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam.Edisi
Keempat Jilid 3. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
Benowitz, L. 2002. Obat Antihipertensi, dalam Katzung, B.G., 2002, Basic and
Clinical Farmacology, ed ke-3, Penerjemah: Bagian Farmakologi Fakultas
Kedokteran Universitas Airlangga, Penerbit Salemba Medika
Smeljer,S.C Bare, B.G .2002. Buku ajar Keperawatan Medikal Bedah, *Brunner &
Suddarth, Ed 8.Penerbit EGC Jakarta
Smeltzer, C. S & Bare, G. B. (2001). Buku Ajar Keperawatan Medical Medah edisi 8.
Jakarta. EGC