Anda di halaman 1dari 9

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

PENGENALAN HIPERTENSI

DI RUANG TERATAI RS DR. SOEPRAOEN MALANG

OLEH :

KELOMPOK 9A

TINGKAT 3A

1. Prakassiwi Yovi Antari (1301100035)


2. Fitria Anwarawati (1301100036)
3. Lailatun Nisak (1301100037)
4. Fina Aula Rusda (1301100038)

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG

JURUSAN KEPERAWATAN

D-III KEPERAWATAN MALANG

Maret 2016
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan : Hipertensi


Sub Pokok Bahasan : Pengenalan Hipertensi
Sasaran : Seluruh Pasien dan Keluarga di Ruang Teratai
Hari/Tanggal : Jumat, 5 Maret 2016
Tempat : Ruang Teratai RS Dr. Soepraoen Malang
Pukul : 10.00-10.30 WIB

I. Identifikasi Masalah
Sekarang ini penderita hipertensi yang umumnya dikenal dengan darah tinggi
tidak hanya dialami oleh lansia saja, tetapi banyak juga penderita berumur < 60
tahun. Gaya hidup yang tidak sehat dan riwayat hipertensi dapat menjadi pencetus
penyebab hipertensi.
Secara umum, hipertensi merupakan suatu keadaan tanpa gejala, suatu
peningkatan tekanan darah didalam arteri yang mengakibatkan suplai oksigen dan
nutrisi yang dibawa oleh darah terhambat sampai ke jaringan tubuh yang
membutuhkan. Secara umum, hipertensi merupakan suatu keadaan tanpa gejala,
dimana tekanan yang abnormal tinggi di dalam arteri menyebabkan meningkatnya
resiko terhadap stroke, gagal jantung, serangan jantung, dan kerusakan ginjal yang
merupakan penyebab utama gagal jantung kronis.
Gangguan kesehatan ini ditandai terjadinya kenaikan tekanan darah sistolik
(atas) 140 mmHg atau lebih dan tekanan diastolik (bawah) 90 mmHg atau lebih.
Pada populasi lansia, hipertensi didefinisikan sebagai tekanan sistolik 160 mmHg
dan tekanan sistolik 90 mmHg (Smelter,2001).

II. Tujuan

Tujuan Umum : Setelah diberikan penyuluhan, sasaran mampu


memahami penyakit hipertensi.
Tujuan Khusus : Setelah diberikan penjelasan selama 30 menit diharapkan
sasaran dapat :
1. Menyebutkan pengertian hipertensi

1
2. Menyebutkan penyebab hipertensi
3. Menyebutkan tanda dan gejala hipertensi
4. Menyebutkan dampak dan komplikasi dari hipertensi
5. Menyebutkan pencegahan dan perawatan hipertensi

III. Materi
a. Pengertian Hipertensi
b. Penyebab Hipertensi
c. Gejala Hipertensi
d. Dampak & Komplikasi yang terjadi
e. Pencegahan dan Penanganan

IV. Media
a. Materi SAP (LCD)
b. Leaflet

V. Metode
a. Penyuluhan
b. Tanya jawab

VI. Pengorganisasian
a. Moderator : Prakassiwi Yovi
Mengatur jalannya penyuluhan, membuka dan menutup acara
b. Penyuluh : Lailatun Nisak
Memberikan penyuluhan
c. Fasilitator : Fitria Anwarawati
Memfasilitasi jalannya penyuluhan
d. Observer : Fina Aula
Mengawasi jalannya acara penyuluhan

2
VII. Kegiatan Penyuluh

WAKTU KEGIATAN PENYULUH KEGIATAN PESERTA

1. 3 Pembukaan :
 Membuka kegiatan -
dengan Menjawab salam, mendengarkan,
menit
mengucapkan salam. dan memperhatikan
 Memperkenalkan diri
 Menjelaskan tujuan dari
-
penyuluhan
 Menyebutkan materi yang akan
diberikan
2. 15 Pelaksanaan :
menit Menjelaskan materi penyuluhan Memperhatikan, Bertanya dan
secara berurutan dan teratur. menjawab pertanyaan yang
Materi : diajukan
a. Pengertian Hipertensi
b. Penyebab Hipertensi
c. Gejala Hipertensi
d. Dampak & Komplikasi yang
terjadi
e. Pencegahan dan Penanganan

3. 10 Evaluasi :
menit a. Menyimpulkan inti Mendemgarkan dan menjawab
penyuluhan pertanyaan
b. Menyampaikan secara singkat
materi penyuluhan
c. Memberi kesempatan kepada
ibu-ibu untuk bertanya
d. Memberi kesempatan kepada
ibu-ibu untuk menjawab
pertanyaan yang dilontarkan

4. 2 Terminasi :
menit  Mengucapkan terimakasih atas Mendengarkan dan menjawab
peran serta peserta. salam
 Mengucapkan salam penutup

3
VIII. Kegiatan Evaluasi
1. Evaluasi lisan
a. Apakah pengertian dari hipertensi?
b. Apakah penyebab hipertensi?
c. Bagaimanakah gejala hipertensi?
d. Bagaimanakah dampak dan komplikasi dari hipertensi?
e. Bagaimanakah cara pencegahan dan penanganan hipertensi?
2. Kriteria Hasil
a. 100% dari peserta yang menghadiri penyuluhan mampu memahami
tentang hipertensi.
b. 100% dari peserta yang menghadiri mampu menyebutkan pengertian
hingga cara pencegahan hipertensi.
c. Antisipasi masalah
1) Jika ada peserta yang tidak bisa menjawab pertanyaan yang kita ajukan,
kita menjelaskan kembali secara lebih singkat, padat, dan jelas materi
yang belum dipahami peserta dan menanyakan pada yang lain apakah
sudah jelas dengan penjelasan yang di berikan.
2) Jika peserta tidak memperhatikan kita memberikan stimulasi dengan
cara mengajaknya berinteraksi dengan kita yaitu dengan memberi
pertanyaan-pertanyaan sederhana yang sekiranya dapat diketahui oleh
peserta.

4
Lampiran Materi
1. Pengertian
hipertensi adalah suatu penekanan darah sistolik – diastolik yang tidak normal.
Batas sistolik 140 – 190 mmHg dan diastolik 90 – 95 mmHg yang merupakan
garis batas hipertensi. ( Silvia A. price. 2000 )

2. Klasifikasi
menurut WHO :

Sistolik Diastolik

Normal < 140 mmHg < 90 mmHg

Tahap I 140 – 159 mmHg 90 – 99 mmHg

Tahap II 160 – 179 mmHg 100 – 109 mmHg

Tahap III 180 – 209 mmHg 110 – 120 mmHg

Tahap IV >210 mmHg > 120 mmHg

3. Penyebab hipertensi :
a. tidak diketahui :
 keluarga dengan riwayat hipertensi
 pemasukan sodium yang berlebihan
 konsumsi kalori yang berlebihan
 kurangnya aktifitas fisik
 pemasukan alkohol yang berlebihan
 kurangnya potasium
b. diketahui
 penyakit parenkim dan vaskuler pada ginjal
 primary aldosteron
 chusing sindrome
 tumor otak

5
 Encephalitis
 Gangguan psikiatrik
 Kehamilan, obat – obatan tertentu : misal; estrogen, glukokortikoid.
 Merokok.
4. Tanda dan gejala hipertensi
 Nggliyer (Bhs. Jawa), terasa melayang.
 Rasa berat ditengkuk atau leher.
 Kelelahan
 Mual dan Muntah
 Ansietas
 Keringat berlebihan
 Muscle tremor
 Chest pain
 Pandangan kabur
 Telinga berdengin ( trinitus )
 Sukar tidur.
5. Komplikasi / Bahaya yang dapat ditimbulkan pada penyakit hipertensi
 Pada mata : penyempitan pembuluh darah pada mata karena penumpukan
kolesterol dapat mengakibatkan retinopati, dan efek yang
ditimbulkan pandangan mata kabur.
 Pada jantung : jika terjadi vasokonstriksi vaskuler pada jantung yang lama
dapat menyebabkan sakit lemah pada jantung, sehingga timbul
rasa sakit dan bahkan menyebabkan kematian yang mendadak.
 Pada ginjal : suplai darah vaskuler pada ginjal turun menyebabkan terjadi
penumpukan produk sampah yang berlebihan dan bisa
menyebabkan sakit pada ginjal.
 Pada otak : jika aliran darah pada otak berkurang dan suplai O2 berkurang
bisa menyebabkan pusing. Jika penyempitan pembuluh darah
sudah parah mengakibatkan pecahnya pembuluh darah pada
otak ( Stroke )
6. Pencegahan pada penyakit hipertensi

6
 pola hidup tenang atau santai, dan berfikir sehat ( positif ). Hindari stress
serta sedih berkepanjangan
 olahraga sesuai kemampuan dan teratur
 istirahat yang cukup
 hindari merokok
 mengurangi makanan yang mengandung banyak lemak dan garam.
 Banyak makan buah dan sayuran
 Berobatlah atau kontrol yang teratur bila sudah lama terjangkit darah tinggi
 Periksalah sedini mungkin darah tinggi
7. Makanan apakah yang diperbolehkan
Semua bahan makanan segar atau diolah tanpa garam seperti ;

 Beras, ketan, ubi, mie tawar, maizena, terigu, gula pasir.


 Kacang – kacangan dan hasil olahannya seperti : kacang hijau, kacang
merah, kacang tanah, kacang tolo, tempe, tahu, oncom.
 Minyak goreng, margarin tanpa garam.
 Semua sayuran dan buah – buahan tanpa garam
 Semua bumbu – bumbu segar dan kering yang tidak mengandung garam
dapur.
8. Makanan yang tidak diperbolehkan
Semua makanan yang diberi garam natrium pada pengolahan seperti ;

 Roti, biskuit, kraker, cake dan kue lain yang dimasak dengan garam dapur
dan atau soda.
 Jerohan, dendeng, abon, corned beaf, daging asap, ikan asin, telur pindang,
sarden, ebi, udang kering, telur asin, telur pindang.
 Keju, keju kacang tanah.
 Semua sayuran dan buah yang diawetkan dengan garam dapur.
 Garam dapur, vetsin soda kue, kecap, maggi, terasi, saos tomat, petis, taoco.
 Minuman berkafein, kopi, teh, coklat dan bercarbon atau mengandung
soda
Referensi :

7
1. Sylvia A. Price. 2000. Patofisiologi. EGC. Jakarta.
2. Ignatisius. Donna. 1995. Medical Surgical Nursing Philadephia. Sender
Company.
3. FKUI/ 1996. Buku Ajar Kardiologi. Gaya Baru. Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai