DIAGNOSTIC OF
APPENDICITIS ACUTE-
INTERNATIONAL JOURNAL OF
SURGERY
Oleh:
MICHAEL AYHUAN
Penguji/Pembimbing:
dr. BRIAND PALLOH Sp.B
PENDAHULUAN
Pada umumnya Apendisitis merupakan kegawatdaruratan
abdomen
Insidensi apendisitis kira-kira 11 kasus per 10.000 populasi per
tahun
Apendisitis dapat terjadi pada semua umur. Dari studi insidensi
pada pasien kulit putih umur 15-34 th yang meningkat 23 per
10.000 populasi per tahun
Studi mengatakan laki-laki (9%) lebih banyak dibandingkan
perempuan (6%). Kesalahan dalam diagnosa apendisitis sering
terjadi pada perempuan 24-42% dibandingkan laki-laki 12%-23%.
Gejala dan tanda klinis dapat membingungkan diagnosis dan
memperlambat dalam penanganan
ASPEK KLINIS
Nyeri perut merupakan keluhan utama yang
dirasakan pasien apendisitis.
Nyeri kolik di periumbilikal dengan intensitas
selama 24 jam pertama, diikuti dengan muntah
dengan nyeri berpindah pada fossa iliaka kanan
ditunjukkan pada 50% pasien. Kehilangan nafsu
makan sering ditunjukkan oleh pasien.
Next
Konstipasi dan mual diikuti muntah yang terus
menerus dapat diindikasikan adanya perotinitis
generalisata setelah terjadinya perforasi
Pasien dengan apendisitis umumnya
mengalami demam ringan. Peningkatan suhu >
38,3 C dapat dicurigai adanya perforasi
Perforasi dapat menyebabkan periappendiceal
phlegmonn atau abses
DIAGNOSIS
Anamnesis dan pemeriksaan fisik yang akurat sangat penting untuk
mencegah pembedahan yang tidak diperlukan dan dapat menghindari
komplikasi
ALVARADO score diperkenalkan tahun 1986 membantu dalam sistem
skoring apendisitis dengan hanya menggunakan skor Alvarado tidak
cukup dalam diagnosis apendisitis
ANAMNESIS
Keluhan utama yang sering dialami
adalah nyeri perut yang konstan pada
daerah periumbilical atau epigastrik dan
nyeri perut berpindah pada kuadran kanan
bawah dekat titik Mc Burney.
Mual, muntah dan anorexia dapat terjadi
pada 50% kasus dari beberapa studi
PEMERIKSAAN FISIK