Anda di halaman 1dari 26

Referat

Gastroesophageal Reflux Disease (GERD/


Penyakit Refluks Gastroesofageal)
Pembimbing:
dr. Dasril Nizam, Sp.PD-KGEH

Disusun oleh:
Arum sekar latih 1102012029
KEPANITERAAN KLINIK ILMU PENYAKIT DALAM FAKULTAS
KEDOKTERAN UNIVERSITAS YARSI

ANATOMI DAN FISIOLOGI

DEFINISI

Gastroesophageal Reflux Disease (GERD/


Penyakit Refluks Gastroesofageal) adalah
suatu keadaan patologis yang disebabkan oleh
kegagalan dari mekanisme antireflux untuk
melindungi
mukosa
esophagus
terhadap
refluks asam lambung dengan kadar yang
abnormal
dan
paparan
yang
berulang.
Kerusakan esophagus tersebut dikarenakan
refluks cairan lambung, seperti erosi dan
ulserasi epitel skuamosa esophagus.

EPIDEMIOLOGI

Insidensi terjadinya GERD tinggi pada negaranegara barat.


Dilaporkan sebanyak 13,4% -16,3 % pasien
menderita GERD di Taiwan, Malaysia, dan
Jepang.
Di FKUI, RSUPN Cipto Mangunkusumo Syam
AF
et
al
melaporkan
bahwa
terjadi
peningkatan prevalensi GERD dari 5,7 % pada
tahun 1997 menjadi 25,18 % pada tahun 2002.

PREVALENSI GERD DI ASIA


2,5-4,8% (<2005)

5,2-8,5% (2005-2010)

ETIOLOGI

Rintangan Anti-refluks (Anti Refluks Barrier)


Mekanisme pembersihan esofagus
Daya perusak bahan refluks
Isi lambung dan pengosongannya

GERD terjadi akibat


ketidakseimbangan antara faktor
pertahanan pelindung esofagus
(barrier antirefluks, esophageal
acid clearance,tissue resistance)
dan faktor perusak seperti asam
lambung

Mekanisme terjadinya GERD

MANIFESTASI KLINIS

Gejala
klasik:
Gejala
ekstraesofa
gus

Heart burn
Regurgitasi
Disfagia

nyeri dada non-kardiak


suara serak
Laringitis
batuk karena aspirasi

Typical symptoms
(Heartburn/regurgitation)

With
oesophagitis

Atypical symptoms

Chest pain
(visceral
hyperalgesia)
Without
oesophagitis

Complications

Oesophageal
erosions
and/or ulcers
Stricture

Hoarseness
(reflux
laryngitis)

Asthma,
chronic cough,
wheezing
Dental erosions

Barretts
oesophagus

Oesophageal
adenocarcinoma

DIAGNOSIS

Anamnesis yang cermat merupakan alat utama untuk


menegakkan diagnosis GERD
Standar baku
diagnosis GERD adalah endoskopi
saluran
cerna
bagian
atas
(SCBA)
dengan
ditemukannya mucosal break di esophagus

DIAGNOSIS BANDING

Hiatus hernia
Akhalasia
Stenosis pylorus hipertrofi kongenital
Obstruksi / atresia duodenum
Mekonium ileus

PENATALAKSANAAN

Menghilangkan gejala / keluhan


Menyembuhkan lesi esofagus
Mencegah kekambuhan
Memperbaiki kualitas hidup
Mencegah timbulnya komplikasi

Modifikasi Gaya Hidup


Mengurangi berat badan pada
pasien yang kegemukan
Menghindari pakaian ketat
Meninggikan posisi kepala saat tidur
Menghindari makan sebelum tidur
Berhenti merokok dan konsumsi
alkohol

Modifikasi Gaya Hidup


Mengurangi konsumsi lemak dan
mengurangi jumlah makanan yang di makan
Menghindari makanan seperti coklat,
pepermint, teh, kopi, dan minuman bersoda
Menghindari konsumsi obat-obat yang
dapat menurunkan tonus LES seperti anti
kolinergik, teofilin, diazepam, opiat,
antagonis kalsium, agonis beta adrenergik,
progesteron

Terapi Medikamentosa

Terapi Medikamentosa

Antasid
Antagonis Reseptor H2
Obat prokinetik
Sukralfat (Aluminium hidroksida
+ sukrosa oktasulfat)
Penghambat Pompa Proton
(Proton pump inhibitor/PPI)

KONSENSUS NASIONAL
PENATALAKSANAAN PENYAKIT REFLUKS
GASTROESOFAGEAL
(GASTROESOPHAGEAL REFLUX
DISEASE/GERD) INDONESIA 2004

ALGORITME TATA LAKSANA GERD PADA


PELAYANAN KESEHATAN LINI PERTAMA

GEJALA KHAS GERD

Gejala alarm
Umur > 40 th

Tanpa gejala alarm

Terapi empirik
Tes PPI
Respon menetap

Respon baik

Endoskopi

Terapi min-4 minggu


kambuh

Konsensus Gerd ,2004

On demand therapy

TERAPI BEDAH


Terapi Endoskopi

penggunaan energi radiofrekuensi,


plikasi gastrik endoluminal, implantasi
endoskopik dengan menyuntikan zat
implan di bawah mukosa esofagus
bagian distal sehingga lumennya
menjadi lebih kecil

KOMPLIKASI
Komplikasi yang paling sering terjadi yaitu
striktur dan perdarahan. Hal ini akibat adanya
rangsangan kronik asam lambung teradap
mukosa esofagus, sehingga terjadi perubahan
mukosa esofagus dari skuamosa menjadi epitel
kolumnar yag metaplastik. Keadaan ini disebut
esofagus
Barret
(Barrets
esophagus) dan
merupakan suatu keadaan premaligna. Risiko
terjadinya karsinoma pada Barretts esophagus
adalah 30 40 kali dibandingkan populasi normal.

PROGNOSIS

Prognosis GERD sangat baik, sekitar 80-90% yang terkena


dapat sembuh dengan bantuan antasid. Beberapa lainnya
butuh pengobatan lain, teapi tidak terlalu jelas berapa lama
untuk sembuh.

Anda mungkin juga menyukai