Anda di halaman 1dari 28

INTOKSIKASI METANOL

Disusun oleh :
Amalina Nur Hawinda

PKU MUHAMMADIYAH GAMPING


IDENTITAS PASIEN
• Nama : Bp. M
• Usia : 47 tahun
• Jenis kelamin : Laki-laki
• Alamat : Argomulyo, Sedayu, Bantul
• Agama : Islam
• Tanggal masuk RS : Rabu 27/02/2019 pkl. 02.00
ANAMNESIS

Keluhan Utama : Nyeri dada seperti tertimpa barang berat

RPS : Pasien datang dengan rujukan dari RS Mitra Sehat dengan keluhan
nyeri dada seperti tertimpa barang berat yang menjalar sampai punggung
bawah, disertai sesak nafas. Sebelumnya pasien mengeluhkan pandangan
kabur, mual dan muntah. Tiga hari yang lalu pasien mengkonsumsi
minuman beralkohol (tidak jelas jenisnya).
RPD : Riwayat Hipertensi (-) DM (-)
Riwayat Sosial : Pasien berkerja sebagai koki di sebuah hotel, peminum
alkohol serta perokok berat.
PEMERIKSAAN FISIK

A. Keadaan umum : tampak lemas, gelisah

B. Kesadaran : CM (GCS E4M6V5)

C. Vital Sign
Tekanan Darah : 183/114 mmHg
Nadi : 87 x/m
Respirasi : 27 x/m
Suhu : 36,2 OC
SpO2 : 100 %
PEMERIKSAAN FISIK

D. Status Generalis
Mata : pupil isokor , diameter 4 mm, bulat, reflex
cahaya (+/+)
Cor : BJ SI-SII reguler
Pulmo : Ves +/+, wheezing -/-, RBB +/+
Abdomen : Bloating, BU (+) NT (-)
Ekstremitas : Akral lembab, CRT <2 detik
PEMERIKSAAN PENUNJANG

PEMERIKSAAN HASIL NILAI NORMAL


HEMATOLOGI tgl 27/2/19
Hemoglobin 17,3 g/dL 12 – 18

JUMLAH SEL DARAH


Leukosit 16 103/uL 4.0 – 11.0
Eritrosit 5,98 106/uL 4,5 – 5,8
Hematokrit 54 % 37.0 – 54.0
Angka Trombosit 268 103/uL 150 – 400

KIMIA KLINIK
142 mg/dL 70-140
GDS
Ureum 30 mg/dL 15.0 – 45.0
Creatinin 1,2 mg/dL 0 – 1,3
PEMERIKSAAN PENUNJANG

PEMERIKSAAN HASIL NILAI NORMAL


Natrium 143,8 mEq/L 135-145
Kalium 6,05 mEq/L 3,6-5,5
Klorida 105,8 mmol/L 98-108
pH 7,09 - 7,35-7,45
pCO2 11 mmHg 35-45
pO2 168 mmHg 71-104
BE ecf -24,2 mmol/l (-2)-(+3)
HCO3 3,5 mmol/l 21-31
TCO2 3,8 mmol/l 21-31
SO2 99 % 95-98

Troponin I Negatif/<0,01 mg/mL Negatif

Anti HCV Negatif Negatif


-
HbsAg Rapid Non Reactive Non Reaktif
PEMERIKSAAN PENUNJANG
PEMERIKSAAN PENUNJANG
EKG ke-1
EKG ke-2
EKG ke-3
Lembar Monitoring
jam GCS RR Nadi TD t spo2 CRT Urin Tx/
02.00 E4V5M6 27 87 183/114 36,2 100% <2” - 02 3lpm nasal kanul
Gelisah - Bed side monitor
- Infus NS
- inj.furosemide 2A
- Atrovastatin 40 mg
- Cek Darah
- EKG
- Pasang DC
- Konsul dr Taufik Sp JP :
NTG 10 mcg/menit (dinaikkan
bila TD masih naik max 200
mcg/menit)
02.20 E4V5M6 28 85 195/122 100% - NTG 20 mcg/menit
Gelisah 30 184/115 - NTG 30 mcg/menit
194/115 - AGD
191/115 - NTG 40 mcg/menit
172/112 - NTG 50 mcg/menit
- NTG 60 mcg/menit
- Morfin 2 mg IV
195/116 - NTG 70 mcg/menit
195/115 - NTG 80 mcg/menit
- NTG 90 mcg/menit
03.20 173/103 <2” 500 - Morfin 2 mg IV
- EKG ulang
Lembar Monitoring
jam GCS RR Nadi TD t spo2 CRT Urin Tx/
04.10 109 186/133 97% 1000 - Pasien kejang, pupil anisokor
(7&5 mm)
85% - Stesolid 1A bolus pelan
- Lapor dr. Syaiful Sp An :
Bagging
Intubasi
On Ventilator
SIMV Presure
TV 400
PEEP 8
FiO2 90
- Pasang NGT
- Rontgen Thorax
- Head CT-Scan
04.30 E1VxM1 - Pasien kejang
05.00 141/95 37 99% - Bolus pelan midazolam 5 mg

06.00 E1VxM1 16 94 129/79 99% - Lapor dr Wulan Sp EM


Novorapid 10 unit
06.20 17 94 123/80 99% D40% 2 flacon
06.55 E1VxM1 18 98 112/72 99%
08.00 E1VxM1 19 100 86/60 99% - Vascon 0,1 mcg
08.50 E1VxM1 21 104 144/95 99% - Stop vascon
- Manitol 125 cc
Lembar Monitoring
jam GCS RR Nadi TD t spo2 CRT Urin Tx/
09.10 E1VxM1 22 99 117/76 99%
09.15 - Konsul dr Niarna Lusi Sp PD
- HD cito free heparin 2-2,5 jam
- SU 50-100
- Bic Nat standar
- EB 160
- Inj. Pantoprazol 40 mg/12 jam
- Inj mecobalamin 1A
- Asam Folat 50 mg per NGT
- Cek GDS : 92
09.30 E1VxM1 22 99 83/43 100% - Vascon 0,1 mcg
- D40% 25 cc IV
09.45 E1VxM1 22 109 143/73 100% - Kejang -> inj miloz 2,5 mg

10.15 E1VxM1 15 108 85/34 99% - Kejang -> inj miloz 2,5 mg
- Vascon 0,1 mcg
10.30 E1VxM1 16 115 106/45 99% 1600 - GDS : 100
- D40% 25 cc IV
10.50 E1VxM1 16 114 115/50 100% - Kejang -> inj miloz 2,5 mg
- Maintenance miloz 4 mg/jam
11.05 E1VxM1 16 117 99/54 99% - Vascon 0,1 mcg
11.20 E1VxM1 17 116 84/45 100% - Kejang
11.30 E1VxM1 18 105 113/75 100% - Ventilator :VS1MV PEEP 5
I:E;1:2, 5x/menit FiO2 92%
11.45 - HD selesai, pindah ICU
DIAGNOSIS

Penkes dengan Asidosis Metabolik Berat et


causa susp Intoksikasi Metanol dengan EDH
minimal di parietaloccipital dextra
PEMBAHASAN
 Alkohol : kelompok cairan organik yang memiliki
gugus (OH) dalam struktur kimianya.
 Alkohol dibagi menjadi beberapa golongan
 Methanol (methyl-alcohol)
 Ethanol (ethyl-alcohol)
 golongan alkohol yang paling populer, dan "resmi"
diperdagangkan sebagai minuman keras di Indonesia.
 Propanol (propyl-alcohol)
 Butanol (Butyl-alcohol).
Trias Intoksikasi Metanol

 Asidosis Metabolik Berat


 Pandangan Kabur
 Central Nervous System Depression
Bagaimana metanol dapat meracuni
tubuh?

•Methanol dapat diabsorbsi kedalam tubuh melalui saluran pencernaan, kulit dan
paru-paru

•Waktu paruh asam format di dalam tubuh cukup panjang, yaitu sampai 20-24 jam.
Asam format inilah yang akan menyebabkan berbagai efek toksik pada tubuh.
 Keparahan toksisitas metanol lebih berkaitan dengan derajat
kejadian metabolik asidosis ketimbang konsentrasi metanolnya.
Hal ini karena ketoksikan metanol ditentukan oleh kecepatan
pembentukan asam format dalam tubuh dan kemampuan hati
untuk mendetoksifikasinya
 Berat ringannya gejala akibat keracunan metanol tergantung dari
besarnya kadar metanol yang tertelan. Dosis toksik minimum
(kadar keracunan minimal) metanol lebih kurang 100 mg / kg, 15
ml metanol 40%
Fase-Fase efek toksik yang bisa terjadi akibat
paparan metanol

 Fase I : Penekanan SSP.


Dapat terjadi dalam 30 menit-2 jam, intoksikasi dapat terjadi
dalam durasi yang lebih pendek daripada intoksikasi oleh
etanol

 Fase II : fase laten tanpa gejala, mengikuti depresi SSP


Dalam 48 jam setelah diminum, pasien mungkin belum
menunjukkan tanda-tanda keracunan, walaupun gejalanya
mungkin berbeda secara individual.
 Fase III : asidosis metabolik berat
Metanol telah dimetabolisir menjadi asam format dan
menyebabkan metabolik asidosis (meningkatnya keasaman
darah), yang dapat menyebabkan mual, muntah, pusing, dan
mungkin sudah mulai ada tanda-tanda gangguan penglihatan.

 Fase IV : toksisitas pada mata, diikuti dengan kebutaan,


koma, dan mungkin kematian
Gangguan visual/penglihatan umumnya terjadi pada 12-48 jam
setelah minum, dan range-nya bervariasi, dari mulai tidak tahan
cahaya (fotofobia), kabur atau berkabut, sampai kebutaan.
Diagnosis
• Anamnesis
• Pemeriksaan Fisik
• Pemeriksaan Laboratorium
• Pemeriksaan darah lengkap
• AGD
• Gula darah
• Test fungsi hepar
• CT Scan otak bila ada gejala neurologis
DIAGNOSA BANDING PENURUNAN KESADARAN PADA
PENDERITA INTOKSIKASI ALKOHOL
TATALAKSANA UMUM
 Stabilisasi
Airway, breathing, circulation
 Terapi cairan untuk maintain adekuat urin output
 Oksigenasi
 Monitoring vital signs dan oximetry
 Cek GDS
 Laboratorium
Darah lengkap, elektrolit, ureum & kreatinin, fungsi hati,
analisa gas darah
 Dekontaminasi
Pengeluran isi lambung (induksi muntah, bilas lambung)
jika pasien datang 4 jam setelah minum alkohol terutama
dalam jumlah yang banyak.
TATALAKSANA SPESIFIK
 Asidosis metabolik diterapi dengan natrium bikarbonat intravena
untuk mempertahankan pH levels >7.2-7.3.
 Menghambat alkohol dehydrogenase (ADH) dengan dua agen yaitu
fomepizole atau etanol.
 Hemodialisa adalah cara tercepat untuk mengeliminasi metanol
Indikasi :
- Asidosis metabolik berat yang tidak terkoreksi dengan natrium
bikarbonat
- Impending renal failure
- End-organ toxicity : pandangan kabur, koma.
- Hemodinamik tidak stabil
- Ketidakseimbangan elektrolit
PROGNOSIS
 Prognosis buruk bila kadar pH <7,1, asidosis laktat
yang berat, hipotensi yang berat dan kadar serum
metanol >50 sampai 100 mg/dl dan keterlambatan
penanganan lebih dari 24 jam setelah keracunan
 Angka kematian keracunan metanol dilaporkan
sebesar 48%
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai