SALURAN PERNAPASAN
DISUSUN OLEH:
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2019
I. IDENTITAS PASIEN
Nama Pasien : Bp. Bk
Umur : 63 tahun
BB : 67 kg
Tanggal MRS :-
Tanggal KRS :-
Diagnosa : PPOK eksaserbasi akut, CAP, Dispepsia
1 2 3 4 5 6
150/90
TD 120/70 160/90 160/90 150/80 140/90
36,6
T 36,5 36 36,6 36,6 36,7
84
N 96 80 90 92 88
RR 30 28 28 24 22 22
18,7
WBC 4,0 – 11,0 X 10³/μL 21,3
-
Pa O2 80 – 100 mmHg 157,8
-
Pa CO2 34- 45 mmHg 65,3
-
Sa O2 95 – 97 % 99,4
139
Na 135 – 145 mEq/L 126
4,4
K 3,5 – 5,1 mEq/L 3,2
Cl 98 – 107 mEq/L 89 93
SGOT 15 – 37 30 18
SGPT < 34 69 46
Mual, sebah ++ ++ ++ + + - -
Terapi Pasien
Regimen Hari ke
Nama obat
1 2 3 4 5 6 7
O2 3 lpm
Injeksi ceftriaxone 1 g/12 jam - -
Azitromisin 500 mg 1x1 - - -
Injeksi Metil Prednisolon 62,5 mg/8 31,25 Tapper
jam mg off
Injeksi ranitidin 1 amp/12 -
jam
Nebule atrovent : pulmicort 2 cc/resp/8
jam
KCl 2x1 - - - -
Ambroxol 3x1
Amlodipin 5 mg 1x1
Omeprazol 1x1 -
Antasida 3x1 - - - -
Sucralfat 3 x C1 - - -
Tepat dosis : -
Nebule Tepat Indikasi : Tidak tepat Tidak tepat Merekomendasik Efektifitas : FEV,
Atrovent Nebule Atrovent (ipratropium bromide) : indikasi an untuk FVC (DIH 17th )
(ipratropium Pulmicort (Budesonide) tidak mengganti terapi
bromide) : diindikasikan untuk PPOK eksaserbasi. menjadi ESO :
Pulmicort Terapi bronkodilator untuk PPOK kombinasi obat Salbutamol
(Budesonide ) eksaserbasi yaitu agonis β2 aksi pendek agonis β2 aksi :takikardi, sakit
2cc/resp/8 jam dengan atau tanpa antikolinergik aksi pendek dengan kepala,mual,
pendek (GOLD 2013: 20) antikolinergik batuk, spasme
aksi pendek yaitu bronkus
Tepat pasien : - nebule salbutamol (IONI,2017 : 216)
Tepat obat : - : ipratropium
Tepat dosis : - dengan dosis 0,75 Ipratropium :
: 0,5 ml/mg 3-4 Hipersensitif
kali sehari terhadap
(GOLD 2013 : ipratropium,
14&20) takiaritmia
(IONI,2017 : 222)
Ambroxol 3x Tepat Indikasi : Tidak tepat Tidak tepat Merekomendasik Tidak ada
sehari Pemberian mukolitik untuk pasien indikasi an untuk monitoring karena
dengan peningkatan sputum memiliki menghentikan obat
keuntungan, tetapi keuntungannya pemakaian direkomendasikan
sangatlah kecil (GOLD 2013 : 15). ambroxol karena untuk dihentikan,
Sehingga pemberian ambroxol tidak manfaatnya untuk
tepat indikasi. pasien sangat
Tepat Pasien :- kecil (GOLD
Tepat Obat : - 2013: 15)
Tepat dosis : -
Azitromisin Tepat Indikasi : Tepat Tidak tepat dosisi Merekomendasik Efektifitas :
500 mg 1x Pemberian antibiotic untuk pasien PPOK an untuk Uji fungsi liver
sehari eksaserbasi akut direkomendasikan jika mengurangi (DIH 17th )
terdapat tanda tanda minimal 2 atau durasi pemberian
lebih seperti meningkatnya dyspnea, azitromisin ESO: dyspepsia,
peningkatan produksi sputum, dan menjadi 3 hari flatulen,
peningkatan purulensi sputum (Dipiro 10 saja dengan dosis konstipasi, pusing
: 1289). Antibiotic azitromisin 500 mg 1x sehari (IONI,2017 : 483)
diindikasikan untuk pasien PPOK (DIH 17th ).
eksaserbasi tidak komplikasi (Dipiro 10 :
1292).
Cefadroxil Tepat Indikasi: Tepat Tidak tepat obat Terapi dihentikan Monitoring:
500 mg 2 x 1 Diindikasikan untuk infeksi yang Melakukan
disebabkan oleh bakteri Gram positif dan penelitian tentang
Gram negatif (BNF ed 61, 2011; 341). kultur dan
sensitivitas
Tepat Pasien: Tepat sebelum memulai
Obat tidak dikontraindikasikan pada terapi obat; fungsi
pasien (BNF ed 61, 2011; 341). ginjal
Cefadroxil memiliki Kontraindikasi
terhadap hipersensitivitas sefalosporin ESO:
(IONI hal 370) Diare, mual
muntah, rasa tidak
Tepat Obat: Tidak tepat, Cefadroxil enak pada saluran
merupakan obat golongan sefalosforin cerna, sakit
generasi pertama yang bukan merupakan kepala, ruam
first line terapi untuk CAP. (IONI halaman
370)
Tepat Dosis: -
Subyektif,
Problem Medik Terapi Analisis DRP Rekomendasi Monitoring
Obyektif
Dispepsia/maag Subjektif : Injeksi Tepat Indikasi: tepat, ranitidin Tidak tepat dosis Terapi ranitidine Efektivitas :
Ranitidin digunakan sebagai terapi jangka pendek dilanjutkan Baseline dan
Objektif : 1 amp / 12 jam dan pemeliharaan ulkus duodenum, dengan rute CBC periodik,
- Mual ulkus lambung, gastroesophageal reflux peroral dosis 150 elektrolit serum,
- Sebah (DIH edisi 17). mg 2x sehari fungsi ginjal/hati
(Dipiro edisi
Tepat Pasien: tepat, pasien tidak 10:1513).
kontraindikasi dengan Ranitidin, yaitu
hipersensitivitas terhadap ranitidine dan ESO : Sakit
komponen formulasinya (DIH edisi 17). kepala, pusing,
diare, somnolen
Tepa Obat: Tepat. Ranitidin merupakan (Dipiro edisi
obat golongan H2 Reseptor yang 10:1513).
merupakan obat pilihan untuk pasien
penderita ulkus dengan dyspepsia
(Dipiro Edisi 9: 264).
Omeprazole Tepat Indikasi: tepat, omeprazole Tidak tepat dosis Dosis omeprazole Efektivitas :
1x1 digunakan sebagai pengobatan jangka dinaikkan Monitoring
(Kapsul 20mg) pendek penyakit ulkus duodenum aktif menjadi 40 mg Baseline dan
atau ulkus lambung; pengobatan sakit diminum 1 x CBC periodik,
maag dan gejala lain yang berhubungan sehari elektrolit serum,
dengan gastroesophageal reflux disease fungsi ginjal/hati
(GERD) (DIH edisi 17). (Dipiro edisi
10:1513).
Tepat Pasien: tepat, pasien tidak
kontraindikasi dengan obatm ==, yaitu ESO : Sakit
hipersensitivitas terhadap omeprazole, kepala, N/V/D,
benzimidazole tersubstitusi (yaitu, perut kembung
esomeprazole, lansoprazole, Kurang umum:
pantoprazole, rabeprazole), atau trombositopenia,
komponen formulasi (DIH edisi 17). neutropenia,
hipomagnesemia,
Tepat Obat: tepat, omeprazole hipokalsemia,
merupakan golongan PPI, salah satu kelainan fungsi
rejimen obat yang paling hemat biaya hati, gangguan
dan merupakan terapi lini pertama ginjal (Dipiro
(Dipiro edisi 10:1508). edisi 10:1513).
Tepat Dosis : tidak tepat, dosis
omeprazole adalah 40 mg/hari selama 4-
8 minggu (DIH edisi 17).
.
Antasida Tepat Indikasi: tepat, antacid Tidak tepat obat, Penggunaan Efek samping :
3x1 merupakan senyawa yang mempunyai tidak tepat dosis antasida Konstipasi, diare
kemampuan menetralkan asam lambung dihentikan karena (IONI 2017 hal
atau mengikatnya. Antasida seringkali kurang efektif 36).
dapat meringankan gejala-gejala yang dalam pengobatat
muncul pada oenyakit dispesia tukak tukak serta
maupun non-tukak (IONI, 2008:35). penggunaan
antasida
Tepat Pasien: tepat, pasien tidak bersamaan
mengalami kontraindikasi dengan dengan obatlain
antasida, yaitu hiperfosfatemia (IONI, perlu dihindari
2008:36). karena dapat
mengganggu
Tepa Obat: Tidak tepat, penggunaan absoprsi obat lain
antasida bukan merupakan pilihan lini (IONI 2017, hal
pertama karena meskipun dapat 35).
menyembuhkan tukak tetapi kurang
efektif dibandingkan dengan antiekskresi
(Antagonis Reseptor H2 atau PPI) (IONI
2017:35s)
Sucralfat Tepat Indikasi: Tepat indikasi, Tidak tepat obat Terapi dihentikan ESO : konstripasi
3 x C1 sucralfate digunakan untuk terapi jangka dan tidak tepat (Dipiro edisi
pendek manajemen ulkus duodenum; dosis 10:1513).
terapi pemeliharaan untuk ulkus
duodenum (DIH edisi 17).
Subyektif,
Problem Medik Terapi Analisis DRP Rekomendasi Monitoring
Obyektif
Hipokalemi Subyektif : - KCl 2x1 Berdasarkan IONI 2017 hal 800, garam Tidak tepat dosis Diberikan KCl Efektifitas :
natrium dan kalium dapat diberikan oral dengan dosis 2-4 Kadar kalium
Obyektif : untuk mencegah defisiensi, baik ringan gram/ hari (25-50
Kadar kalium atau sedang mmol) (BNF 61, Efek samping :
Tgl 22/6 89 (↓) hk 594). Mual dan Muntah
Tepat Indikasi : Tepat, KCl di (IONI 2017, 801)
indikasikan untuk kehilangan kalium
(IONI 2017, 801)
Tepat Pasien: Tepat, karena pasien
tidak memiliki kontraindikasi terhadap
KCl
Subyektif,
Problem Medik Terapi Analisis DRP Rekomendasi Monitoring
Obyektif
Hipertensi Subyektif:- Amlodipin 5 Tepat indikasi: Tepat Tidak tepat dosis Terapi Efektivitas:
mg Amlodipin merupakan obat golongan dilanjutkan. TD:
Obyektif: 1x1 CCB yang diindikasikan untuk terapi Karena tekanan <150/90mmHg
-TD: 150/90 hipertensi (DIH 17th). darah pasien (JNC 8th).
belum mencapai
Tepat pasien: Tepat goal therapy. ESO Amlodipin:
Amlodipin tidak dikontraindikasikan Sehingga, dosis Edema perifer
pada kondisi patofisiologi pasien dan pemberian Sakit kepala
pasien tidak mengalami hipersensitivitas amlodipin (DIH 17th).
terhadap amlodipine (DIH 17th). ditingkatkan
menjadi 10mg
Tepat obat: Tepat dengan frekuensi
Amlodipin merupakan drug of choice 1x sehari.
dan first line therapy pada pasien tanpa
compelling indication (diabetes atau
CKD) sebagai terapi antihipertensi (JNC
8th).