Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN FARMAKOTERAPI TERAPAN

SALURAN PERNAPASAN

DISUSUN OLEH:

Carissa Casta K100150052


Faisal Syhdeni K100150054
Indah Gita Cahyani K100150065
Anadya Hastati K100150067

FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2019
I. IDENTITAS PASIEN
Nama Pasien : Bp. Bk
Umur : 63 tahun
BB : 67 kg
Tanggal MRS :-
Tanggal KRS :-
Diagnosa : PPOK eksaserbasi akut, CAP, Dispepsia

II. SUBYEKTIF (Saat MRS)


2.1 Keluhan Utama (Chief Complaint):
2 tahun SMRS pasien mengeluh sesah nafas hilang timbul ssat berakifitas, jika
berjalan 3 meter sudah ngos-ngosan (sesak), mengi (+), batuk dahak hilang timbul,
nyeri ulu hati hilang timbul.

2.2 Riwayat Penyakit Sekarang (History of Present Illness)

PPOK eksaserbasi akut, CAP, Dispepsia

2.3 Riwayat Penyakit Terdahulu (Past Medical History)


Hipertensi, dispepsia/maag

2.4 Riwayat Penyakit Keluarga (Family History)


Duda dengan 3 anak, dengan tingkat ekonomi kebawah. Sebelum sakit sering pergi
keluar kota menyetir truk sendiri mencari kayu. Pasien adalah perokok aktif selama
15 tahun dan bisa mengkonsumsi 2 bungkus rokok/hari, namun sudah berhenti
selama 3 tahun setelah terdiagnosa maag.
III. OBYEKTIF
3.1. Tanda Vital
Parameter Hari ke

1 2 3 4 5 6

150/90
TD 120/70 160/90 160/90 150/80 140/90

36,6
T 36,5 36 36,6 36,6 36,7

84
N 96 80 90 92 88

RR 30 28 28 24 22 22

3.2. Hasil Pemeriksaan Laboratorium


Parameter Normal 1 5

18,7
WBC 4,0 – 11,0 X 10³/μL 21,3

pH darah 7,35 – 7,45 7,389 -

-
Pa O2 80 – 100 mmHg 157,8
-
Pa CO2 34- 45 mmHg 65,3

HCO3¯ 22 – 26 mEq/L 38,5 -

-
Sa O2 95 – 97 % 99,4
139
Na 135 – 145 mEq/L 126
4,4
K 3,5 – 5,1 mEq/L 3,2

Cl 98 – 107 mEq/L 89 93

SGOT 15 – 37 30 18

SGPT < 34 69 46

Hasil pemeriksaan BTA sputum = negative


Kondisi Klinik 1 2 3 4 5 6 7

Sesak nafas +++ +++ +++ +++ ++ ++ +

Batuk +++ +++ +++ +++ ++ ++ +

Lemas +++ +++ +++ +++ ++ ++ +

Mual, sebah ++ ++ ++ + + - -
Terapi Pasien

Regimen Hari ke
Nama obat
1 2 3 4 5 6 7

O2 3 lpm      
Injeksi ceftriaxone 1 g/12 jam      - -
Azitromisin 500 mg 1x1     - - -
Injeksi Metil Prednisolon 62,5 mg/8     31,25  Tapper
jam mg off
Injeksi ranitidin 1 amp/12       -
jam
Nebule atrovent : pulmicort 2 cc/resp/8      
jam
KCl 2x1 - -    - -

Ambroxol 3x1       
Amlodipin 5 mg 1x1       
Omeprazol 1x1       -

Antasida 3x1    - - - -

Sucralfat 3 x C1 - - -    

Cefadroxil 500 mg 2x1 - - - - -  


IV. ASSESMENT
Subyektif,
Problem Medik Terapi Analisis DRP Rekomendasi Monitoring
Obyektif
PPOK eksaserbasi Subyektif: O2 3 Ipm Tepat Indikasi : Tidak tepat Tidak tepat Terapi dengan Tidak ada
akut - sesak nafas Terapi O2 diindikasikan untuk pasien indikasi oksigen monitoring karena
hilang timbul saat yang mengalami hipoksemia saat dihentikan. pemberian
beraktifitas eksaserbasi dengan saturasi oksigen oksigen
- batuk dahak kurang dari 90% sedangkan pasien direkomendasikan
hilang timbul memiliki SaO2 yaitu 99,4% (Dipiro 10 : untuk dihentikan
- batuk dahak 1290)
putih kekuningan Tepat pasien : -
(+) Tepat obat : -
- sesak memberat Tepat dosis : -
- sesak saat Injeksi MP Tepat indikasi: Tepat Tidak tepat obat Merekomendasik Efektifitas obat :
istirahat 62,5mg/8 jam Pasien dengan COPD eksaserbasi an untuk
direkomendasikan untuk menggunakan mengganti terapi
Obyektif : terapi kortikostreroid secara sistemik. injeksi ESO:
- Pa O2 : 157,8 Sehingga penggunaan injeksi Metilprednisolon Dyspepsia, tukak
- Pa CO2 : 65,3 metilprednisolon diindikasikan untuk menjadi lambung (IONI,
- HCO3¯ : 38,5 Ny. NS karena termasuk golongan prednisone 40 mg 2017 :624)
- SaO2 : 99,4% kortikosteroid (Dipiro 10 : 1289 & 1291) 1x sehari selama
10-14 hari (Dipiro
Tepat pasien: Tepat 10:1291)
Pasien tidak dikontraindikasikan
terhadap pemakaian Injeksi MP karena
pasien tidak mengalami hipersensitivitas
terhadap metilprednisolone (DIH 17th).

Tepat obat: Tidak tepat


Pemilihan obat inj.MP tidak tepat karena
prednisone 40 mg per hari secara p.o
selama 10-14 hari lebih efektif (Dipiro
10 : 1291)

Tepat dosis : -

Nebule Tepat Indikasi : Tidak tepat Tidak tepat Merekomendasik Efektifitas : FEV,
Atrovent Nebule Atrovent (ipratropium bromide) : indikasi an untuk FVC (DIH 17th )
(ipratropium Pulmicort (Budesonide) tidak mengganti terapi
bromide) : diindikasikan untuk PPOK eksaserbasi. menjadi ESO :
Pulmicort Terapi bronkodilator untuk PPOK kombinasi obat Salbutamol
(Budesonide ) eksaserbasi yaitu agonis β2 aksi pendek agonis β2 aksi :takikardi, sakit
2cc/resp/8 jam dengan atau tanpa antikolinergik aksi pendek dengan kepala,mual,
pendek (GOLD 2013: 20) antikolinergik batuk, spasme
aksi pendek yaitu bronkus
Tepat pasien : - nebule salbutamol (IONI,2017 : 216)
Tepat obat : - : ipratropium
Tepat dosis : - dengan dosis 0,75 Ipratropium :
: 0,5 ml/mg 3-4 Hipersensitif
kali sehari terhadap
(GOLD 2013 : ipratropium,
14&20) takiaritmia
(IONI,2017 : 222)

Ambroxol 3x Tepat Indikasi : Tidak tepat Tidak tepat Merekomendasik Tidak ada
sehari Pemberian mukolitik untuk pasien indikasi an untuk monitoring karena
dengan peningkatan sputum memiliki menghentikan obat
keuntungan, tetapi keuntungannya pemakaian direkomendasikan
sangatlah kecil (GOLD 2013 : 15). ambroxol karena untuk dihentikan,
Sehingga pemberian ambroxol tidak manfaatnya untuk
tepat indikasi. pasien sangat
Tepat Pasien :- kecil (GOLD
Tepat Obat : - 2013: 15)
Tepat dosis : -
Azitromisin Tepat Indikasi : Tepat Tidak tepat dosisi Merekomendasik Efektifitas :
500 mg 1x Pemberian antibiotic untuk pasien PPOK an untuk Uji fungsi liver
sehari eksaserbasi akut direkomendasikan jika mengurangi (DIH 17th )
terdapat tanda tanda minimal 2 atau durasi pemberian
lebih seperti meningkatnya dyspnea, azitromisin ESO: dyspepsia,
peningkatan produksi sputum, dan menjadi 3 hari flatulen,
peningkatan purulensi sputum (Dipiro 10 saja dengan dosis konstipasi, pusing
: 1289). Antibiotic azitromisin 500 mg 1x sehari (IONI,2017 : 483)
diindikasikan untuk pasien PPOK (DIH 17th ).
eksaserbasi tidak komplikasi (Dipiro 10 :
1292).

Tepat pasien : Tepat


Pasien tidak dikontraindikasikan untuk
penggunaan azitromisin seperti
hipersensitif terhadap golonga makrolida
(DIH 17th ).

Tepat Obat : Tepat


Azitromisin merupakan drug of choice
untuk pengobatan PPOK eksaserbasi
(Dipiro 10: 1292).

Tepat dosis : Tidak tepat


Pada kasus ini, pasien diberi terapi
azitromisin 500 mg 1x sehari selama 4
hari, hal ini tidak tepat karena menurut
DIH (2009), penanganan untuk PPOK
eksaserbasi yaitu azitromisin 500mg 1x
sehari selama 3 hari.
Subyektif,
Problem Medik Terapi Analisis DRP Rekomendasi Monitoring
Obyektif
CAP Subyektif : Injeksi Tepat Indikasi: Tepat. Ceftriaxon Tidak ada DRP Terapi dilanjutkan Monitoring :
Sesak nafas, Ceftriaxone diinkasikan sebagai Pengobatan untuk Prothrombin time;
batuk dahak putih 1 g / 12 jam CAP atau communiti acquired studi kultur dan
kekuningan Pneumonia (PPDI, 2003) sensitivitas
sebelum memulai
Obyektif : Tepat Pasien : Tepat terapi obat
WBC = 21,3 x Obat tidak dikontraindikasikan pada (DIH 17th
103 / µL pasien. Sefriakson memiliki edition, 2009)
kontraindikasi berupa alergi terhadap
antibiotik golongan sefalosporin dan ESO : diare, mual
bayi dibawah 6 bulan. (IONI hal 381) dan muntah,
ketidaknyamanan
Tepat Obat : Tepat, Seftriakson perut, sakit kepala
merupakan golongan sefalosporin (BNF ed 61,
genereasi ketiga yang merupakn drug of 2011: 341).
choice CAP. Menurut PDPI (2003)
tatalaksana penderita CAP rawat inap
adalah dengan diberikan fluonokuinolon
atau sefalosporin G2, G3, atau G4 dan
makrolid.

Tepat dosis : Dosis biasa: 1-2 g setiap


12-24 jam, tergantung pada jenis dan
tingkat keparahan infeksi (DIH 17th
edition, 2009)

Cefadroxil Tepat Indikasi: Tepat Tidak tepat obat Terapi dihentikan Monitoring:
500 mg 2 x 1 Diindikasikan untuk infeksi yang Melakukan
disebabkan oleh bakteri Gram positif dan penelitian tentang
Gram negatif (BNF ed 61, 2011; 341). kultur dan
sensitivitas
Tepat Pasien: Tepat sebelum memulai
Obat tidak dikontraindikasikan pada terapi obat; fungsi
pasien (BNF ed 61, 2011; 341). ginjal
Cefadroxil memiliki Kontraindikasi
terhadap hipersensitivitas sefalosporin ESO:
(IONI hal 370) Diare, mual
muntah, rasa tidak
Tepat Obat: Tidak tepat, Cefadroxil enak pada saluran
merupakan obat golongan sefalosforin cerna, sakit
generasi pertama yang bukan merupakan kepala, ruam
first line terapi untuk CAP. (IONI halaman
370)
Tepat Dosis: -

Subyektif,
Problem Medik Terapi Analisis DRP Rekomendasi Monitoring
Obyektif
Dispepsia/maag Subjektif : Injeksi Tepat Indikasi: tepat, ranitidin Tidak tepat dosis Terapi ranitidine Efektivitas :
Ranitidin digunakan sebagai terapi jangka pendek dilanjutkan Baseline dan
Objektif : 1 amp / 12 jam dan pemeliharaan ulkus duodenum, dengan rute CBC periodik,
- Mual ulkus lambung, gastroesophageal reflux peroral dosis 150 elektrolit serum,
- Sebah (DIH edisi 17). mg 2x sehari fungsi ginjal/hati
(Dipiro edisi
Tepat Pasien: tepat, pasien tidak 10:1513).
kontraindikasi dengan Ranitidin, yaitu
hipersensitivitas terhadap ranitidine dan ESO : Sakit
komponen formulasinya (DIH edisi 17). kepala, pusing,
diare, somnolen
Tepa Obat: Tepat. Ranitidin merupakan (Dipiro edisi
obat golongan H2 Reseptor yang 10:1513).
merupakan obat pilihan untuk pasien
penderita ulkus dengan dyspepsia
(Dipiro Edisi 9: 264).

Tepat Dosis : Tidak tepat, ranitidine iv


digunakan apabila pasien tidak dapat
menerima obat secara oral. Pasien tidak
mual muntah sehingga bias menerima
obat dengan peroral. Dosis peroral yaitu
150 mg 2x sehari (DIH Edisi 17).

Omeprazole Tepat Indikasi: tepat, omeprazole Tidak tepat dosis Dosis omeprazole Efektivitas :
1x1 digunakan sebagai pengobatan jangka dinaikkan Monitoring
(Kapsul 20mg) pendek penyakit ulkus duodenum aktif menjadi 40 mg Baseline dan
atau ulkus lambung; pengobatan sakit diminum 1 x CBC periodik,
maag dan gejala lain yang berhubungan sehari elektrolit serum,
dengan gastroesophageal reflux disease fungsi ginjal/hati
(GERD) (DIH edisi 17). (Dipiro edisi
10:1513).
Tepat Pasien: tepat, pasien tidak
kontraindikasi dengan obatm ==, yaitu ESO : Sakit
hipersensitivitas terhadap omeprazole, kepala, N/V/D,
benzimidazole tersubstitusi (yaitu, perut kembung
esomeprazole, lansoprazole, Kurang umum:
pantoprazole, rabeprazole), atau trombositopenia,
komponen formulasi (DIH edisi 17). neutropenia,
hipomagnesemia,
Tepat Obat: tepat, omeprazole hipokalsemia,
merupakan golongan PPI, salah satu kelainan fungsi
rejimen obat yang paling hemat biaya hati, gangguan
dan merupakan terapi lini pertama ginjal (Dipiro
(Dipiro edisi 10:1508). edisi 10:1513).
Tepat Dosis : tidak tepat, dosis
omeprazole adalah 40 mg/hari selama 4-
8 minggu (DIH edisi 17).
.
Antasida Tepat Indikasi: tepat, antacid Tidak tepat obat, Penggunaan Efek samping :
3x1 merupakan senyawa yang mempunyai tidak tepat dosis antasida Konstipasi, diare
kemampuan menetralkan asam lambung dihentikan karena (IONI 2017 hal
atau mengikatnya. Antasida seringkali kurang efektif 36).
dapat meringankan gejala-gejala yang dalam pengobatat
muncul pada oenyakit dispesia tukak tukak serta
maupun non-tukak (IONI, 2008:35). penggunaan
antasida
Tepat Pasien: tepat, pasien tidak bersamaan
mengalami kontraindikasi dengan dengan obatlain
antasida, yaitu hiperfosfatemia (IONI, perlu dihindari
2008:36). karena dapat
mengganggu
Tepa Obat: Tidak tepat, penggunaan absoprsi obat lain
antasida bukan merupakan pilihan lini (IONI 2017, hal
pertama karena meskipun dapat 35).
menyembuhkan tukak tetapi kurang
efektif dibandingkan dengan antiekskresi
(Antagonis Reseptor H2 atau PPI) (IONI
2017:35s)

Tepat Dosis : Tidak tepat, kekuatan obat


tidak tersedia.

Sucralfat Tepat Indikasi: Tepat indikasi, Tidak tepat obat Terapi dihentikan ESO : konstripasi
3 x C1 sucralfate digunakan untuk terapi jangka dan tidak tepat (Dipiro edisi
pendek manajemen ulkus duodenum; dosis 10:1513).
terapi pemeliharaan untuk ulkus
duodenum (DIH edisi 17).

Tepat Pasien: tepat, pasien tidak


kontraindikasi dengan obat, yaitu
hipersensitivitas terhadap sucralfate dan
komponen fomulasinya (DIH edisi 17)
Tepat Obat: Menurut (Koda Kimble;
667) bahwa penggunaan sukralfat
hindari untuk jangka panjang. Sukralfat
memiliki penyerapan sistemik minimal
dan tidak memiliki aktivitas
antisecretory.

Tepat Dosis : tidak tepat, dosis


sucralfate untuk perawatan awal: 1 g
4x1, 1 jam sebelum makan atau makanan
dan sebelum tidur selama 4-8 minggu;
untuk terapi pemeliharaan/ profilaksis
dosisnya 1 g dua kali sehari (DIH edisi
17).

Subyektif,
Problem Medik Terapi Analisis DRP Rekomendasi Monitoring
Obyektif
Hipokalemi Subyektif : - KCl 2x1 Berdasarkan IONI 2017 hal 800, garam Tidak tepat dosis Diberikan KCl Efektifitas :
natrium dan kalium dapat diberikan oral dengan dosis 2-4 Kadar kalium
Obyektif : untuk mencegah defisiensi, baik ringan gram/ hari (25-50
Kadar kalium atau sedang mmol) (BNF 61, Efek samping :
Tgl 22/6 89 (↓) hk 594). Mual dan Muntah
Tepat Indikasi : Tepat, KCl di (IONI 2017, 801)
indikasikan untuk kehilangan kalium
(IONI 2017, 801)
Tepat Pasien: Tepat, karena pasien
tidak memiliki kontraindikasi terhadap
KCl

Tepat Obat : Tepat, karena merupakan


terapi suportif pada pasien pneumonia
rawat inap (PDPI 2003)

Tepat Dosis: Tidak tepat, kekuatan


obat tidak tertera.

Subyektif,
Problem Medik Terapi Analisis DRP Rekomendasi Monitoring
Obyektif
Hipertensi Subyektif:- Amlodipin 5 Tepat indikasi: Tepat Tidak tepat dosis Terapi Efektivitas:
mg Amlodipin merupakan obat golongan dilanjutkan. TD:
Obyektif: 1x1 CCB yang diindikasikan untuk terapi Karena tekanan <150/90mmHg
-TD: 150/90 hipertensi (DIH 17th). darah pasien (JNC 8th).
belum mencapai
Tepat pasien: Tepat goal therapy. ESO Amlodipin:
Amlodipin tidak dikontraindikasikan Sehingga, dosis Edema perifer
pada kondisi patofisiologi pasien dan pemberian Sakit kepala
pasien tidak mengalami hipersensitivitas amlodipin (DIH 17th).
terhadap amlodipine (DIH 17th). ditingkatkan
menjadi 10mg
Tepat obat: Tepat dengan frekuensi
Amlodipin merupakan drug of choice 1x sehari.
dan first line therapy pada pasien tanpa
compelling indication (diabetes atau
CKD) sebagai terapi antihipertensi (JNC
8th).

Tepat dosis: Tidak tepat


Rentang dosis amlodipin menurut Dipiro
10th adalah 2,5-10mg. Pada kasus terapi
amlodipin diberikan sebesar 5mg, tetapi
dosis tersebut tidak dapat mencapai goal
therapy TD <150/90mmHg. Sehingga
dosis perlu ditingkatkan dengan
peningkatan dosis menjadi 10 mg
dengan frekuensi pemberian 1x sehari
(JNC 8th).
KONSELING

- Perbanyak minum air putih maks 8 gelas/hari


- Hindari obat-obatan seperti NSAID, tetrasiklin, eritromisin, suplemen besi dan
potassium, dll
- Kurangi stress
- Berolahraga seperti jalan-jalan kecil
- Teruskan untuk tidak merokok.
- Hindari makan asam, pedas dan minuman yang asam, pahit (kopi)

Anda mungkin juga menyukai