Anda di halaman 1dari 12

FARMAKOTERAPI TERAPAN (SEMESTER GANJIL/GENAP 2020/2020)

STUDI KASUS : PPOK

NAMA KELOMPOK

1. SYEFA AULIA RAHMAH NIM. 1931015320065


2. WILUJENG DWI PRASETYO NIM. 1931015310066
3. YUNITA JULTAN NIM. 1931015320068

PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER


UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
2020
IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn. K.T. G
Umur : 76 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Tanggal Masuk MRS : 6 Desember 2019
KELUHAN UTAMA : Sesak nafas
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
Penderita datang dengan keluhan sesak nafas yang diderita sejak ± 3 hari sebelum masuk
rumah sakit, sesak dirasakan semakin memberat dan meningkat, sesak tidak dipengaruhi oleh
makanan dan minuman, biasanya sesak akan sedikit berkurang bila pasien beristirahat. Sesak nafas
diikuti dengan keluhan batuk dan berdahak yang kadang sulit dikeluarkan, dan dahak keluar kadang
berwarna putih dan kadang sedikit hijau, dahak berdarah (-). Batuk dirasakan pasien sudah lama ± 1
tahun lalu, batuk dirasakan semakin sering, pasien mengalami demam yang naik turun sejak ± 3 hari
yang lalu, riwayat mual (-), muntah (-), nyeri disekitar perut (-), BAK dan BAB normal.
Pasien belum pernah mengalami sesak seperti ini sebelumnya, dan belum pernah
mendapatkan pengobatan. Pasien mempunyai riwayat merokok (+).
RIWAYAT PENYAKIT DAHULU : -
RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA : -
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan Umum : Sakit sedang, Compos mentis
GCS : E4V5M6
Tanda Vital
Tanda vital Tanggal
6/12 7/12 8/12 9/12 10/12 11/12 12/12
TD 140/90 130/80 120/80 130/80 150/90 160/10 150/90
0
RR 28 24 22 22 20 20 20
HR 92 89 88 88 82 80 82
Suhu 37 37,2 36 36 36 36,2 36
Sesak nafas ++ ++ ++ ++ ++ ++ +
Batuk ++ ++ ++ ++ ++ + +
berdahak
BB /TB : 38 Kg/150 cm
IMT : 16,8 kg/m²
CRT : < 2 detik
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Tanggal
Parameter
6/12 7/12 9/12 11/12
WBC 9,5 15,1 14,2
LYM 1,2
LYM% 12,7  5,2% 10,4%
MID 0,6
MID% 5,6
GRA 7,7 13,9 11,4
GRA% 81,7  92% 80,4%
HGB 14,5
MCH 33,8
MCHC 34,7
RBC 4,30
MCV 97,2
MCT 41,8
RDWa 64,7
RDW 13,9
PLT 182
MPV 7,4  7,7
PDW 9,9
PCT 0,13
PCR 10,0
GDS 142 
KREATININ 0,80
UREA 26
ALBUMIN 2,91 

Foto Rontgen Thorax AP (6 Desember 2019)


- Volume paru kesan bertambah dengan bercak infiltrat yang tersebar
- Tidak tampak fibrosis, cavitas, kalsifikasi pada apeks kedua paru
- Cor kesan normal, aorta tidak dilatasi, kalsifikasi pada Knob
- Kedua sinus tampak lancip dan diafragma tampak rendah dan mendatar
- Tulang rongga dada yang tampak intak
Kesan :
Gambaran Emphysema Pulmunom dan infeksi sekunder
Atherosclorosisa Aortae
EKG Tanggal (06 Desember 2019)
Kesan : Sinus Arhythmia

Laboratorium Mikrobiologi (7 Desember 2019)


Bahan : Sputum
Hasil Pemeriksaan : Belum keluar hasil

DIAGNOSIS: Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK) eksaserbasi akut


PENATALAKSAAN
Tanggal
Regimen
6/12 7/12 8/12 9/12 10/12 11/12 12/12 13/12
O2 2 L/mnt       
Infus RL 16 tpm       
Seftriakson 3 x 1 g iv       
MP 2 x 6,25 mg iv       
Omeprazol 2 x 40
      
mg iv
Asam traneksamat Obat
 stop
500 mg iv pulang:
N-Asetilsistein 3 x
  Stop Vectrin syr
200 mg p.o
3 x 10 cc
Sanmol
Salbutamol
flash 3x1
3 x 2 mg
PCT 3 x 500 mg p.o  g jika
Cefixim 2 x
suhu > 38
400 mg
C
  MP 2 x 4
Nebul combivent
 tiap 8    Tiap Stop mg
tiap 6 jam
jam 12 jam
 
Nebul pulmicort tiap
 tiap 8    Tiap Stop
6 jam
jam 12 jam
Vectrin syr 3 x 10 cc     

PEMBAHASAN KASUS

A. DATABASE PASIEN

Nama Tn.K. T. G
Jenis Kelamin Laki-laki
Usia 76 tahun (dewasa)
BB -
Alamat -
Tanggal masuk RS 6 Desember 2019

B. SUBYEKTIF

Keluhan  Sesak nafas sejak 3 hari yang semakin memberat dan meningkat
 Sesak sedikit berkurang saat pasien istirahat
 Sesak disertai batuk berdahak berwarna putih, sedikit hijau dan tidak
berdarah sejak 1 tahun yang lalu dan semakin sering
 Demam naik turun sejak 3 hari yang lalu
Riwayat penyakit -
Riwayat pengobatan -
Kondisi lain Pasien mempunyai riwayat perokok

C. OBYEKTIF
Tanda vital Tanggal
6/12 7/12 8/12 9/12 10/12 11/12 12/12

TD 140/90 130/80 120/80 130/80 150/90 160/10 150/90


0
RR 28 24 22 22 20 20 20

HR 92 89 88 88 82 80 82
Suhu 37 37,2 36 36 36 36,2 36

Sesak nafas ++ ++ ++ ++ ++ ++ +
Batuk ++ ++ ++ ++ ++ + +
berdahak

Keadaan Umum : Sakit sedang, Compos mentis


GCS : E4V5M6
BB/TB : 38 Kg/150 cm
IMT : 16,8 kg/m²
CRT : < 2 detik
Pemerikasaan penunjang (lihat keterangan kasus)
Foto Rontgen Thorax AP (lihat keterangan kasus)
EKG (lihat keterangan kasus)
Laboratorium Mikrobiologi (lihat keterangan kasus)

Pemeriksaan Hasil Pemeriksaan Normal


Vital signs (BP, HR, RR,
temp, wt, ht)
Laboratory tests

D. FIR (Further Information Required)

Pertanyaan Alasan
1. Nama pasien Untuk melengkapi identitas pasien
2. Berat badan pasien Untuk keperluan perhitungan dosis yang tepat
untuk pasien
3. Pola makan pasien Mengetahui diet yang sesuai bagi pasien agar
tidak memperparah kondisinya
4. Riwayat alergi Untuk memilih pengobatan yang sesuai dengan
pasien
5. Kebiasaan merokok Untuk mengetahui aktivitas yang menimbulkan
resiko meningkatnya kadar gula darah dan
tekanan darah
6. Obat batuk yang digunakan Untuk mengetahui ketepatan penggunaan obat
oleh pasien
7. Keluhan bengkak Untuk mengetahui kondisi yang mengganggu
aktivitas
8. Lifestyle, , frekuensi merokok

E. ASSESSMENT

PROBLEM MEDIK TERAPI DRP PLAN


Sesak nafas O2 - Terapi dilanjutkan
Nutrisi Infus RL - Terapi dilanjutkan
Akut eksaserbasi Seftriakson - Terapi dilanjutkan
Radang karena alergi Metilprednisolon - Terapi dilanjutkan
Maag Omeprazol - Terapi dilanjutkan
Mengurangi pendarahan Asam treneksamat - Terapi dilanjutkan
Mukolitik N-asetilsistein - Terapi dilanjutkan
Demam Paracetmol - Terapi dilanjutkan
PPOK (short acting) Nebul combivent - Terapi dilanjutkan
(ipratropium dan
salbutamol)
PPOK (long acting) Nebul pulmicort - Terapi dilanjutkan
Mukolitik Vectrin syr - Terapi dilanjutkan
Demam naik turun Salbutamol - Terapi dilanjutkan
Cefixime - Terapi dilanjutkan

F. PENJELASAN MASING-MASING PLAN YANG DIRENCANAKAN (BERDASARKAN PUSTAKA) 


EBM, MONITORING YANG AKAN DILAKUKAN DAN KONSELING.
1. Sesak nafas

Masalah Sesak nafas


Solusi Diterapi dengan oksiden 2L/menit
EBM

(Napanggala, 2015).
Monitoring Penurunan gejala sesak nafas
Konseling Mengurangi kebiasaan merokok dan menghindari polusi

2. Cadangan nutrisi

Masalah Pasien dirawat inap


Solusi Diterapi dengan infus RL 16 tpm
EBM

(Napanggala, 2015).
Monitoring Nutrisi pada pasien
Konseling -
3. Pencegahan infeksi

Masalah Dahak pasien berwarna putih sedikit hijau


Solusi Diterapi dengan seftriakson 3 x 1 gram ; iv
EBM

(Wells et al., 2015).


Monitoring Warna dahak
Konseling Menjaga pola makan dan menghindari polusi
4. Dahak

Masalah Adanya dahak pada pasien


Solusi Diterapi dengan metilprednisolon 2 x 6,25 mg; iv
EBM

(BNF, 2019).
Monitoring Warna dahak
Konseling Menjaga pola makan dan menghindari polusi
5. Dahak

Masalah Adanya dahak berwarna putih dan sedikit hijau


Solusi Diterapi dengan omeprazole 2 x 40 mg; iv
EBM

(BNF, 2019).
Monitoring Warna dahak
Konseling Menjaga pola makan dan menghindari polusi
6. Mengurangi pendarahan

Masalah Pasien tidak mengalami pendarahan (ada obat tidak ada indikasi)
Solusi Diterapi dengan asam traneksamat 500 mg; iv (pemberian asam
tranexamat dihentikan)
EBM -
Monitoring -
Konseling -
7. Batuk berdahak

Masalah Pasien menalami batuk berdahak yang sulit dikeluarkan


Solusi Diterapi dengan N-Asetilsistein 3 x 200 mg; p.o, (penggunaan mukolitik N-
asetilsistein tidak begitu terbukti pada pasien PPOK sehingga diganti dengan
mukolitik lain)
EBM

(Dipiro, 2015)
Monitorin Frekuensi gejala batuk pasien
g
Konseling
8. Demam turun naik

Masalah Pasien mengalami demam turun naik


Solusi Diterapi dengan paracetamol 3 x 500 mg. p.o (diminum jika suhu pasien
>38°C
EBM

(BNF, 2019)
Monitoring Suhu tubuh
Konseling
9. PPOK

Masalah Pasien mengalami PPOK eksaserbasi akut


Solusi Diterapi dengan Nebul combivent tiap 6 jam (ipratropium dan salbutamol)
EBM

(Wells et al, 2015)


Monitorin Frekuensi gejala sesak nafas
g
Konseling Edukasi pasien terkait bahaya merokok terhadap penyakit PPOK yang
dideritan
10. PPOK

Masalah Pasien mengalami PPOK eksaserbasi akut


Solusi Diterapi dengan Nebul Pulmicort tiap 6 jam (budesonide)
EBM

(Wells et al, 2015)


Monitorin Frekuensi gejala sesak nafas
g
Konseling Edukasi pasien terkait bahaya merokok terhadap penyakit PPOK yang
dideritan
11. Batuk berdahak

Masalah Pasien mengalami batuk berdahak


Solusi Diterapi dengan vectrin sirup 3 x 10 cc (10 ml) (erdosteine)
EBM

(BNF, 2019)
Monitoring Pengurangan gejala
Konseling
12. Sesak nafas

Masalah Sesak nafas


Solusi Diterapi dengan salbutamol
EBM

(BNF, 2019).
Monitoring Penurunan gejala sesak
Konseling Kurangi kebiaaan merokok dan hindari lingkungan dengan polusi
13. Infeksi

Masalah Diduga adanya infeksi


Solusi Diterapi dengan cefixime
EBM

(BNF, 2019).
Monitoring Hasil laboratorium dan warna dahak
Konseling Menjaga pola makan, mengurangi kebiasaan merokok dan menghindari
lingkungan berpolusi

G. PUSTAKA
1. BNF. 2019. British National Formulary 78 th Edition. British Medical Association Royal
Pharmaceutical of Great Britain, England.
2. Nanggala, A. 2015. Penyakit Paru Obstruktive Kronis (PPOK) dengan Efusi Pleura dan
Hipertensi Tingkat I. Med Ula Unila. 4(2). 1-6
3. Dipiro, J. T., R. L. Talbert, G. C. Yee, G. R. Matzke, B. G. Wells & L. M. Posey. 2011.
Pharmacotherapy A Pathophysiologic Approach 8 th Edition. Mc Graw Hill Companies, New
York.
4. Wells, B. G., J. T. Dipiro, T. L. Schwinghammer & C. V. Dipiro. 2015. Pharmacotherapy
Handbokk 9th Edition. Mc Graw Hill Education, New York.

Anda mungkin juga menyukai