0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
149 tayangan4 halaman
Farmakogenomik mempelajari variasi respon obat akibat variasi genetik. Ilmu ini mengkaji bagaimana genetik mempengaruhi respon obat melalui protein yang dikode gen tersebut seperti enzim atau transporter yang memengaruhi farmakokinetik dan farmakodinamik obat. Polimorfisme gen dapat mempengaruhi aktivitas protein tersebut dan respons pasien terhadap obat.
Farmakogenomik mempelajari variasi respon obat akibat variasi genetik. Ilmu ini mengkaji bagaimana genetik mempengaruhi respon obat melalui protein yang dikode gen tersebut seperti enzim atau transporter yang memengaruhi farmakokinetik dan farmakodinamik obat. Polimorfisme gen dapat mempengaruhi aktivitas protein tersebut dan respons pasien terhadap obat.
Farmakogenomik mempelajari variasi respon obat akibat variasi genetik. Ilmu ini mengkaji bagaimana genetik mempengaruhi respon obat melalui protein yang dikode gen tersebut seperti enzim atau transporter yang memengaruhi farmakokinetik dan farmakodinamik obat. Polimorfisme gen dapat mempengaruhi aktivitas protein tersebut dan respons pasien terhadap obat.
Farmakogenomik merupakan cabang farmkologi yang fokus mempeljari adanya variasi
respon obat pada rentang dosis terapinya karena adanya variasi faktor tertentu. Apakah faktor yang mempengaruhi respon obat yang dikaji dalam ilmu ini ? Jawaban : A. Genetik 2. Adanya polimorfisme gen menyebabkan molekul protein yang dikode oleh gen sehingga terjadi variasi respon obat pada pasien yang diberikan obat pada rentang dosis terapinya. Gen merupakan salah satu jenis biomolekul penting dalam mahluk hidup. Biomolekul jnis apakah yang dimaksud? Jawaban : B. DNA 3. Adanya polimorfisme gen menyebabkan molekul protein yang dikode oleh gen sehingga terjadi variasi respon obat pada pasien yang diberikan obat pada rentang dosis terapinya. Gen merupakan salah satu jenis molekul asam nukleat. Asam nukleat terdiri dari DNA dan RNA. Apakah perbedaan dari kedua jenis molekul tersebut ? Jawaban : D. Terdapat basa urasil pada RNA, timin pda DNA 4. Adanya polimorfisme gen menyebabkan molekul protein yang dikodenya. Molekul ini terlibat dalam farmakokinetik dan farmakogenomik obat menyebabkan terjadinya variasi respon pada pasien dalam rentang dosis terapinya. Molekul apakah yang diubah atau dipengaruhi oleh polimorfisme gen tersebut ? Jawaban : E. Protein 5. Polimorfisme gen biasanya disebabkan adanya perubahan pada gen tersebut (mutasi) sehingga molekul yang dikodenya berubah atau mempunyai beberapa bentuk gen. Hal tersebut menyebabkan perubahan fungsi molekul yang dikodenya dan menyebabkan perubahan respon obat. Bagian manakah yang berubah pada gen pada keadaan tersebut ? Jawaban : C. Basa 6. Polimorfisme gen biasanya disebabkan adanya mutasi atau perubahan pada gen tersebut sehingga molekul yang dikodenya berubah atau mempunyai beberapa bentuk gen. Mutasi menyebabkan kesalahan urutan gen berupa 3-pasangan basa sehingga protein yang dikode berubah fungsinya dan menyebabkan perubahan respon obat. Disebut apakah kode gen tersebut ? Jawaban : B. Kodon 7. Polimorfisme gen biasanya disebabkan adanya perubahan urutan (sekuen) mutasi pada gen tersebut yang disebut mutasi sehingga molekul yang dikodenya berubah atau mempunyai beberapa bentuk gen. Mutasi menyebabkan kesalahan pengkodean kodon (3-pasangan basa) sehingga protein berubah fungsinya dan menyebabkan perubahan respon obat. Molekul apakah yang dikode oleh bagian tersebut ? Jawaban : A. Asam Amino 8. Seorang farmasis melakukan analisis kajian farmakokinetik-farmakogenomik obat-obat antidepresan dan menemukan polimorfisme berbagai gen-gen spesifik. Salah satunya gen SLC6A4 yang mengkode target obat-obat SSRI. Apkah jenis protein target obat SSRI yang dikode oleh gen tersebut ? Jawaban : C. Transpoter 9. Seorang farmasis melakukan analisis kajian farmakokinetik-farmakogenomik obat-obat antidepresan dan menemukan polimorfisme berbagai gen-gen spesifik yang dapat mempengaruhi bioavabilitas obat. Salah satunya gen yang mengkode protein P-gP. Apakah nama jenis protein tersebut dan mempengaruhi fase apa ? Jawaban : D. Pompa efluks (farmakokinatik) 10. Seorang farmasis melakukan analisis kajian farmakokinetik-farmakogenomik obat-obat antidepresan dan menemukan polimorfisme berbagai gen-gen spesifik. Salah satunya gen cyp2D6 yang berperan dalam mengubah jumlah obat yang memberikan respon terapi. Apakah jenis protein yang dikode oleh gen tersebut ? Jawaban : A. Enzim pemetabolisme 11. Seorang pasien didiagnosa DMT2 dengan kadar HbA1C 10% GDP 185mg/dl, GDS 350mg/dl diberikan obat monoterapi Metformin. Setelah pengobatan berjalan 3 bulan pasien mengalami anemia megaloblastic yang parah. Diduga pasien tersebut mengalami kelainan genetic pada gen SLC22A2. Apakah jenis protein yang dikode oleh gen tersebut ? Jawaban : C. Transpoter 12. ??? 13. Seorang farmasis melakukan analisis kajian farmakokinetik-farmakogenomik obat-obat antidepresan dan menemukan polimorfisme berbagai gen-gen spesifik. Salah satunya gen SLC6A4 yang mengkode target obat-obat SSRI. Apa nama jenis protein target obat yang dikode oleh gen tersebut ? Jawaban : C. 5HTT 14. Seorang farmasis melakukan analisis kajian farmakokinetik-farmakogenomik obat-obat antidepresan dan menemukan polimorfisme berbagai gen-gen spesifik. Salah satunya gen 5HTR2A yang mengkode target obat-obat SSRI. Apakah jenis protein yang dikode oleh gen tersebut? Jawaban : E. Reseptor 15. Seorang farmasis melakukan analisis kajian farmakokinetik-farmakogenomik obat-obat Diabetes Melitus dan menemukan polimorfisme berbagai gen-gen spesifik. Salah satunya gen SLC22A2 yang mengkode protein OCT2. Apakah nama organ tempat protein ini banyak bekerja ? Jawaban : D. Ginjal 16. Seorang pasien umur 70th diterapi dengan antidepresan jenis TCA yaitu Amytriptilin dan mengalami peningkatan respon yang berlebih-lebihan sehingga dilakukan analisis mendalam tentang kemungkinan penyebabnya termasuk tujuan farmakogenetik obat tersebut membawa (carrier) polimorfisme gen pengkode P-gP diusus. Apakah dugaan yang terjadi pada pasien tersebut ? Jawaban : E. P-gP Menurun kerjanya 17. ??? 18. Seorang wanita diterapi dengan Fluoxetine salah satu jenis obat SSRI dan ternyata mengalami respon berlebihan terhadap obat ini walaupun dalam rentang dosis terapinya. Analisis farmakokinetik menelusuri gen 5HT1A dan menentukan polimorfisme genotype rs6295 C/C sebagai faktor penyebebnya. Apa hubungan antara obat tersebut dengan 5HT1A? Jawaban : A. 5HT1A adalah tempat terikatnya atau target langsung obat SSRI 19. Zackrisson et al, melakukan penelitian terhadap 504 sampel pasien pada gen CYP2D6 dan CYP2C19 ter hadap penggunaan berbagai jenis obat-obat antidepresan. Pada sampel pasien yang termasuk golongan yang memperlihatkan fenotif ultrarapid metabolizer (UMI) ditemukan peningkatan kasus bunuh diri. Apakah konsekuensi yang ditimbulkan oleh fenotif tersebut pada pasien ? Jawaban : C. Obat dimetabolisme dengan cepat 20. Zackrisson et al, melakukan penelitian terhadap 504 sampel pasien pada gen CYP2D6 dan CYP2C19 ter hadap penggunaan berbagai jenis obat-obat antidepresan. Pada sampel pasien yang termasuk golongan yang memperlihatkan fenotif ultrarapid metabolizer (UMI) ditemukan peningkatan kasus bunuh diri. Apa penyebab peningkatan kasus bunuh diri pada pasien tersebut ? Jawaban : B. Konsentrasi plasma obat dalam darah dibawah jendela terapi 21. Seorang pasien anak-anak mengalami kematian setelah penggunaan obat Prozac (Fluoxetine). Dugaan penyebab kematian adalah terjadinya peningkatan efek yang diinginkan dari obat tersebut (adverse effect) akibat polimorfisme pada CYP2D6. Apakah yang terjadi pada pasien dari tinjauan farmakogenetik? Jawaban : A. Polimorfisme gen CYP2D6 menyebabkan obat tidak dimetabolisme 22. Seorang farmasis melakukan analisis kajian farmakokinetik-farmakogenomik obat-obat Diabetes Militus dan menemukan polimorfisme berbagai gen-gen spesifik. Salah satunya gen SLC22A1 (pengkode OCT1) yang diekspresikan dalam hepatosit dan terkait dengan jumlah distribusi obat metformin ketempat aksinya. Apakah nama jenis protein tersebut dan mempengaruhi fase apa ? Jawaban : E. Transpoter pada fase farmakokintik 23. Pada suatu penelitian farmakogenetik ditemukan penggunaan metformin pada individu sehat pada gen SLC22A2 (pengkode OCT2) yang secara signifikan menyebabkan terjadinya peningkatan konsentrasi metformin plasma (Bioavabilitas meningkat) dan penurunan bersihan (clearance) ginjal. Apa yang terjadi pada pasien tersebut ? Jawaban : A. OCT2 secara signifikan meningkatkan reabobsi obat 24. Seorang pasien DM diterapi dengan golongan obat Biguanid yaitu metformin dan mengalami toleransi obat sehingga dilakukan analisis mendalam tentang kemungkinan penyebabnya termasuk tinjauan farmakogenetik obat tersebut, akhirnya ditemukan bahwa pasien tersebut mengalami polimorfisme gen SLC22A2 (missense di posisi Ala270ser) sehingga OCT2 aktif bekerja. Apakah yang seharusnya disarankan farmasis untuk penanganan pasien tersebut ? Jawaban : E. Terapi diberikan metformin tapi dosisnya ditingkatkan 25. Seorang pasien di China mengalami polimorfisme pada gen ADIPOQ ( Varian Adiponectin); rs1800629 (-308G/A) padaTNF-a rs 7799039 (-2548G/A) pada gen leptin yang mempengaruhi terapi obat tersebut dan terjadi resistensi insulin [ Reverse Insulin Resistence]. Apa nama obat yang digunakan pada terapi pasien tersebut ? Jawaban : C. Rosiglitazone 26. Seorang pasien mengalami polimorfisme pada gen CYP2C8 sehingga bersihan (Klirens) rosiglitazone dihambat (terganggu), akibatnya terjadi pengaruh pada terapi obat golongan ini. Apa pengaruh dari keadaan tersebut pada terapu yang dijalani pasien ? Jawaban : D. Pasien dapat mengalami hipoglikemia berlebihan 27. Seorang pasien mengalami missense polymorphism varian Pro12Ala (CCA-to-GCA) pada gen PPARg menyebabkan penurunan resiko perkembangan penyakit DM yang dideritanya dan peningkatan sensitivitas insulin. Apa nama golongan obat yang terkait dengan gen dan kasus tersebut ? Jawaban : C. DPPH-inhibitor 28. Seorang farmasis melakukan analisis kajian farmakokinetik-farmakogenomik obat-obat Asma dan menemukan polimorfisme berbagai gen-gen spesifik. Salah satunya gen ADRB2 yang mengkode alah satu protein yang mempengaruhi terapi obat-obat tersebut. Apa nama obat yang terkait dengan protein yang dikode oleh gen tersebut ? Jawaban : A. Salbutamol 29. Pada penelitian di USA ditemukan pasien yang diterapi dengan sejenis obat asma tertentu dan ternyata pasien tersebut mengalami respon fungsi paru yang buruk. Setelah dilakukan analisis farmakogenetik pasien tersebut mengalami polimorfisme pada gen CRHR1. Apakah nama obat yang terkait dengan gen CRHR1? Jawaban : A. Kortikosteroid 30. Studi yang dilakukan oleh Obase et al. di jepang menemuka pasien mengalami polimorfisme allele-2964 S(G/A) pada gen CYP1A2 yang bertanggung jawab pada metabolisme Teofilin. Pasien tersebut mengalami toksisitas oleh obat teofilin ini sangat terkenal mempunyai indeks terapi sempit. Apakah yang seharusnya disarankan farmasis untuk penanganan pasien tersebut ? Jawaban : A. Pengurangan dosis teofilin