“SEDIAAN SIRUP”
OLEH:
STIFA C
ASISTEN :
HALIMA SYA’ROINI
ANDI ANNISA SAFITRI
LABORATORIUM FARMASETIKA
SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI
MAKASSAR
2018
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 latar belakang
Obat tradisional merupakan salah satu warisan budaya indonesia
yang digunakan secara berabat – abat untuk pemeliharaan dan
peningkatan serta pencegahan dan pengobatan penyakit (dirjen POM,
2008)
Penggunaan bahan alam sebagai obat herbal yang telah dilakukan
sejak lama, saat ini banyak sekali tanaman yang digunakan sebagai obat
herbal. Dalam dunia farmasi, tanaman herbal dimanfaatkan dan diolah
menjadi obat tradisional, salah satunya dibuat larutan berupa sirup yang
bahan aktifnya menggunakan bahan tradisional, bagian tanaman yang
mengandung obat diolah menjadi simplisia nabati.
Simplisia adalah bahan alamia yang dipergunakan sebagai obat
yang belum mengalami proses pengolahan apapun juga kecuali
dinyatakan laian beberapa bahan yang telah dikeringkan. Ekstrak adalah
zat yang dihasilkan dari ekstraksi bahan mentah secara kimiawi.
Teknologi sediaan adalah cara memprormulasi merancang suatu
obat menjadi bentuk sediaan dengan menggunakan teknologi. Studi
formulasi adalah langkah awal dalam mempormulasi, yang mengkaji dan
mengumpulkan keterangan keterangan dasar sifat fisikan dan kimia zat
aktif bila dikombinasikan dengan zat atau bahan tambahan menjadi suatu
bentuk sediaan farmasi yang stabil.
Tanaman daun paliasa ( Kleinhovia hospita L) merupakan tanaman
herbah yang mempunyai kandungan senyawa yang dapat mengobati atau
menghilangkan demam (antipiretik), yang diformulasi dalam bentuk
sediaan sirup (larutan).
Larutan adalah sediaan yang mengandung satu atau lebih zat
kimia yang terlarut, misal : terdispersi secara molekuler dalam pelarut
yang sesuai atau campuran pelarut yang saling bercampur ( depkes RI ,
1995)
Dibuat sediaan larutan karena larutan mempunyai beberapa
keunggulan, diantaranya mudh ditelan untuk anak-anak dan orang
dewasa yang sulit menelan tablet, mengurangi iritasi pada lambung, dan
segera diabsorpsi karna sudah berada dalam bentuk larutan.
I.2 Maksud Dan Tujuan
I.2.1 tujuan percobaan
Percobaan ini dilakukan agar mahasiswa mampu
mengetahui rancangan formula larutan yang terbuat dari bahan
alam dan mampu memahami proses pembuatan larutan serta
memahami evaluasi pada sediaan larutan.
I.2.2 Tujuan percobaan
1. Menetukan formulasi yang tepat untuk sediaan sirup daun
paliasa
2. Mampu membuat sediaan sirup dengan bahan aktif dari daun
paliasa (Kleinhovia hospita L)
3. Mengetahui evaluasi dalam sediaan larutan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
II. 1 Teori
II.1.1 Deskripsi Tanaman
a. Klasifikasi Tanaman
Regnum : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Sub kelas : Dillanidae
Ordo : Malvales
Famili : Stenculiaceae
Genus : Kleinhovia L.
Spesies : Kleinhovia hospita L.
(Paramita. 2016)
b. Morfologi Tanaman
Pohon paliasa berukuran pendek hingga sedang, tingginya
antara 5-20m.Pepagan berwarna kelabu, dengan ranting abu-abu
kehijauan dan berambut jarang.Daun paliasa bertangkai panjang,
dengan ukuran 3-5 x 3-24 cm, pada pangkalnya bertulang dengan
daun menjari. (Paramita. 2016)
c. Kandungan Tanaman
Bagian tanaman yang di manfaatkan adalah daun paliasa
yang mengandung senyawa flavonoid, alkaloid, saponin, steroid,
dan tanin.Dari daun paliasa memiliki banyak khasiat, seperti
demam berdarah, tipus, malaria, peradangan hati dan penyakit
infeksi dan antioksidan. (Soekamto. 2010)
d. Efek Farmakologi
Daun paliasa memiliki kandungan metabolit sekunder yaitu
flavonoid.Flavonoid di duga mempunyai struktur yang mirip dengan
asetaminofen yaitu sama-sama merupakan golongan fenol dan
memiliki cincin benzene.Golongan terbesar flavonoid mempunyai
cincin pinon yang menghubungkan rantai tiga karbon dengan salah
satu cincin benzena dan efek paracetamol tersebut di timbulkan
oleh gugus aminobenzena.Flavonoid memiliki berbagai macam
bioaktivitas. Bioaktivitas di tunjukan antara lain efek antipiretik,
analgetik dan antiinflamasi. (Tayeb. 2014)
a. Definisi Sediaan
Sirup adalah sediaan cair berupa larutan yang mengandung
sakarosa tidak kurang dari 64% dan tidak lebih dari 66%. (Dirjen
POM.1979)
Sirup (Sirupi) adalah merupakan larutan jernih berasa manis
yang dapat ditambahkan Gliserol, Sorbitol, Polialkohol yang lain
dalam jumlah sedikit dengan maksud untuk meningkatnya
kelarutan obat dan menghalangi pembentukan hablur sukrosa.
Kadar sukrosa dalam sirup adalah 64-66%, kecuali dinyatakan lain.
Larutan gula yang encer, merupakan medium pertumbuhan bagi
jamur, ragi, dan bakteri (Anief. 1994)
Faktor-faktor yang mempengaruhi stabilitas sediaan sirup yaitu:
(Ansel. 2012)
1. Formulasi
2. Kemasan atau wadah primer
3. Suhu
4. pH
5. Pelarut
6. Kelembaban
7. Intensitas cahaya
Masalah utama dalam pengembangan sediaan cair yang
mengandung ekstrak adalah masalah kelarutan. Ekstrak harus di
encerkan dalam larutan atau dilarutkan kembali jika berbentuk
kering di dalam system pelarut sirup. Masalah ini adalah masalah
yang selalu timbul dan kadang-kadang sulit diatasi dalam proses
manufaktur. Masalah ini terjadi beberapa waktu setelah
terbentuknya endapan atau terjadi kekeruhan yang di sebabkan
pelarutan yang tidak sempurna dari bahan aktif. (Agoes, Goeswin.
2007)
Untuk mencegah terbentuknya endapan, hal-hal yang dapat di
lakukan: (Agoes, Goeswin. 2007)
1. Pelarut yang di gunakan untuk pembuatan sediaan sama
komposisinya dengan menstruum yang digunakan untuk
pembuatan ekstrak tanaman sehingga merupakan pelarut
terbaik untuk melarutkan kembali ekstrak kering, atau untuk
mengencerkan ekstrak cair.
2. Perubahan pH dan hal-hal lain yang tidak konsisten harus
dicegah apabila melakukan rekonstitusi ekstrak. Terutama
dalam mencampur ekstrak dengan obat lain atau sediaannya.
Hal ini berlaku terutama untuk produk yang mengandung
alkaloida.
3. Dalam beberapa kasus, penambahan kosolven membantu
menstabilkan larutan. Alkohol polivalen, seperti 1,2
propilenglikol, gliserol, sorbitol, PEG berbobot molekul rendah,
dan sirup glukosa dapat digunakan.
4. Untuk ekstrak tertentu, stabilisasi dapat pula di lakukan dengan
penambahan surfaktan, seperti halnya ekstrak Ruscus
aculeatus, dengan penambahan polioksitilen-20 sarbitan
monostearat (solubilisasi).
II.3 Ekstraksi
Ekstraksi adalah kegiatan penarikan kandungan kimia sehingga
terpisah dari bahan yang tidak larut dengan pelarut cair.Senyawa aktif
yang terdapat dalam berbagai simplisia dapat digolongkan dalam
golongan minyak atsiri, alkaloid, flavonoid dan lain-lain. Dengan di
ketahuinya senyawa aktif yang di kandung simplisia akan mempermudah
pemilihan pelarut dan cara-cara ekstraksi yang tepat. (Dirjen POM.1979)
Maserasi merupakan cara penyarian sederhana yang di lakukan
dengan cara merendam serbuk simplisia ke dalam cairan penyari. Selama
beberapa hari pada temperatur kamar dan terlindung cahaya.Metode
maserasi digunkan untuk menyari simplisia yang mengandung komponen
kimia yang mudah larut dalam cairan penyari tidak mengandung benzoin
dan lilin.
Pembuatan ekstrak daun paliasa di lakukan dengan cara di
ekstraksi daun paliasa dengan pelarut etanol 70% dengan menggunaka
metode maserasi. Proses ekstraksi di lakukan penyarian dengan pelarut
selama 3-6 hari dan pelarut di ganti tiap 3 hari kemudian hasil ekstraksi di
saring dan diuapkan dan di dapatkan ekstrak kental. Diperoleh ekstrak
kental sebanyak 49,81 gram dan persen rendamen sebesar 16,60%.
= 746 mg
11
Propilenglikol = 100 𝑥 60 𝑚𝑙 = 6,6 𝑚𝑙
1,5
Na CMC = 100 𝑥 60 𝑚𝑙 = 0,9 𝑚𝑙
3
Asam Sitrat = 100 𝑥 60 𝑚𝑙 = 1,8 𝑚𝑙
0,2
Na Benzoat = 100 𝑥 60 𝑚𝑙 = 0.12 𝑚𝑙
30
Sorbitol = 100 𝑥 60 = 18 𝑚𝑙
5 ml + 0,5 ml = 5,5 ml
10
Ekstrak = 746 mg + 100 𝑥 746
= 746 mg + 74,6
= 820,6 mg
11
Propilenglikol = 100 𝑥 5,5 𝑚𝑙 = 0,60 𝑚𝑙
1,5
Na- CMC = 100 𝑥 5,5 𝑚𝑙 = 0,08 𝑚𝑙
15
Asam sitrat = 100 𝑥 5,5 𝑚𝑙 = 0,17 𝑚𝑙
0,2
Natrium Benzoat = 100 𝑥 5,5 𝑚𝑙 = 0,01 𝑚𝑙
30
Sorbitol = 100 𝑥 5,5 𝑚𝑙 = 1,65 𝑚𝑙
pH 4,5 4–7
IV.2 Pembahsan
Larutan adalah suatu proses termodinamika stabil, homogen dari
dua atau lebih komponen, itu dapat berupa gas, cair, padat. Larutan
adalah campuran homogen yang disisiapkan dengan melarutkan zat
padat, zat cair, gas dalam cairan lain (Fatmawaty, 2012)
Pada pecobaan ini tanaman yang digunakan adalah paliasa
(Kleinhovia hospita L.). Bagian yang digunakan adalah daun palisasa
yang mengandung senyawa flavanoid, alkaloid, sapponin, steroid dan
tannin. Tanaman paliasa memiliki banyak khasiat seperti pengobatan
untuk demam berdarah, tifus, malaria, peradangan hati, penyakit infeksi
dan antioksidan (Soekamto, 2010)
Flavanoid memiliki berbagai macam bioaktivitas antara lain sebagai
antiseptik, analgetik, antiinflamasi (Usda, 2016)
Pada pembuatan sirup digunakan ekstrak daun paliasa, pertama
dilarutkan ekstrak dengan propilenglikol didalam lumpang pertama, dan
dikembangkan Na – CMC didalam lumpang kedua, dipanaskan sorbitol
lalu dimasukan sedikit demisedikit kedalam lumpang pertama dimasukan
asam sitrat digerus sampai homogen, dimasukan Na – CMC sedikit
semisedikit sambil digerus. Dimasukan asam benzoat digerus homogen
lalu dimasukan kedalam botol dicukupkan sampai 60 ml dilakukan
evaluasi.
Pada evaluasi yang pertama dilakukan yaitu uji organoleptik. Pada
evaluasi didapatkan sirup dengan warna hijau, rasa manis diikuti rasa
sepat, bau khas paliasa, berbentuk cair.
Pada evaluasi volume terpindahkan dengan cara memindahkan
sirup dari wadah ke dalam gelas ukur dilihat volume terpindahkan dimana
didapatkan 60 ml, lalu dimasukan kedalam rumus dimana didapatkan hasil
yang dapatkan 100% dimana dalam literatur dikatakan volume rata – rata
tidak <100% dari volume di etiket, dan tidak lebih dari 1 wadah yang
volumenya kurang dari 95% tetapi tidak kurang dari 90% yang tertera
pada etiket.
Pada evaluasi uji pH menggunakan pH universal dimana hasil yang
didapatkan 4,5 . Dimana dalam literatur dikatakan pH untuk sediaan
larutan yaitu 4 – 7.
BAB V
PENUTUP
V.I Kesimpulan dan saran
V.I.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari laporan ini yaitu :
1. Formulasi yang tepat untuk sediaan sirup daun paliasa harus
mengandung beberapa zat tambahan yang terdiri dari ,
peningkat kelarutan,pengontrol ph,pengawet, pengental dan
pewarna.
2. Evaluasi dari sediaan sirup terdiri dari uji pH, organoleptic,
volume terpindahkan, dan viskositas.
V.1.2 Saran
Sebaiknya pada saat praktikum setiap anggota kelompok dibagikan
tugas masing-masing agar praktikum berjalan cepat dan teratur
DAFTAR PUSTAKA
Komposisi :
Composition:
tiap 60 ml mengandung :
every 60 ml contains
Kleinhovia hospita... 746 mg
Kleinhovia hospita ... 746 mg
zat tambahan …….......... qs
additives …… ................. qs
Indikasi :
Indications:
Untuk menghilangkan gejala demam
To eliminate symptoms of fever
Farmakologi
Pharmacology
menghambat kerja enzim cyclooxygenase (COX).Dengan
Inhibits the work of the cyclooxygenase (COX) enzyme. With the
dihambatnya kerja enzim COX, maka jumlah prostaglandin pada
inhibition of the COX enzyme, the amount of prostaglandin in the
sistem saraf pusat menjadi berkurang. menurunkan suhu tubuh
central nervous system decreases. lowering body temperature
dengan cara menurunkan hipotalamus set-point di pusat
by lowering the hypothalamus set-point in the center controlling
pengendali suhu tubuh di otak.
body temperature in the brain.
Efek samping :
Side effects :
sangat lemas, sakit perut mual disertai muntah.
very weak, nause stomach pain accompanied by vomiting.
Dosis :
Dosage:
2 kali sehari @ 5 ml
2 times a day @ 5 ml
Nomer Reg : BTR 180260303
Number Reg : BTR 180260303
Nomer Batch : I 8100028
Number Batch : I 8100028
Exp : November 2022
Exp : November 2022
Diproduksi oleh:
Diproduksi
PT. STIFA oleh:
FARMA Produced by:
PT. STIFA FARMA
Makassar-Indonesia PT. STIFA FARMA
Makassar-Indonesia Makassar-Indonesia
Kleinhovia SYR®
Kleinhovia hospita 60 ml Indikasi :
Untuk menghilangkan gejala demam
Efek samping :
sangat lemas, sakit perut mual disertai muntah.
Dosis :
2 kali sehari@ 5 ml
Diproduksioleh:
Nomer Reg : BTR 180260303
PT. STIFA FARMA Nomer Batch : I 8100028
Makassar-Indonesia Exp : November 2022
Komposisi : Composition:
tiap 60 mlmengandung every 60 ml contains
Kleinhovia hospita... 746 mg Kleinhoviahospita ... 746 mg
additives …… ........ ..........qs
Kleinhovia SYR® zattambahan ……........qs
Kleinhovia SYR®
Indications:
Kleinhovia hospita 60 ml Indikasi : Kleinhovia hospita 60 ml To eliminate symptoms of fever, and
Untuk menghilangkan gejala demam reduce body temperature when
fever.
Efek samping :
Side effects :
sangat lemas, sakit perut mual
very weak, nause stomach pain
disertai muntah. accompanied by vomiting.
Dosis : Dosage:
2 kali sehari@ 5 ml 2 times a day @ 5 ml
Composition:
every 60 ml contains
Kleinhoviahospita ... 746 mg
additives …… ........ ..........qs
Indications:
To eliminate symptoms of fever, and
reduce body temperature when
fever.
Side effects :
very weak, nause stomach pain
accompanied by vomiting.
Dosage:
2 times a day @ 5 ml