Anda di halaman 1dari 7

Nama : Alia keliwawa

NPM : 4820119077

kelas : B1 Ambon

semester : VII

Jawaban

1. Farmasi Kelautan Merupakan Ilmu yang mempelajari tentang penggunaan


teknologi pemanfaatan sumberdaya hayati laut melalui pengembangan biota
atau organisme untuk keperluan farmasi.
anti kanker (spons laut)
2. Spons laut adalah : salah satu jenis organisme yang
menghuni berbagai ekosistem, dari dalam laut hingga landas kontinen
a. anti virus (spons laut)
Spons laut adalah : salah satu jenis organisme yang menghuni berbagai
ekosistem , Pencarian obat antivirus dari bahan alam banyak dilakukan. Salah
satu bahan alam yang diteliti sebagai obat adalah spons, karena mengandung
senyawa-senyawa yang berkhasiat obat bagi manusia. Spons adalah
invertebrata laut penghasil senyawa bioaktif. Biota ini hidup di terumbu
karang berpori, dan mampu menghasilkan senyawa kimia yang memiliki
aktivitas anti virus.
b. anti biotik (alga/ganggang laut)
Alga atau ganggang laut adalah : bagian terbesar dari tumbuhan laut, dimana
secara morfologi dapat di kelompokkan menjadi kedalam golongan
tumbuhan tidak berpembuluh karena tidak memiliki pengamatan di lapangan
c. anti hipertensi (rumput laut)
Rumput laut adalah : rumput laut adalah salah satu sumber daya hayati yang
terdapat di wilayah pesisir dan laut , Rumput laut memiliki banyak manfaat
untuk kesehatan. Salah satunya untuk hipertensi.
d. anti inflamasi (spons)
Spons, biota laut yang sering disebut bunga karang, adalah hewan kelompok
invertebrata atau hewan tanpa tulang punggung.Spons memiliki banyak
manfaat bagi manusia, karena telah dikembangkan dalam bidang farmasi,
yaitu sifat bioaktifnya digunakan untuk antibiotik, antivirus, antiinflamasi,
antioksidan, antijamur, dan antikanker.
e. anti diabetes (rumput laut)
3. Rumput laut merupakan salah satu biota laut yang terbukti mengandung
sumber nutrisi dan senyawa metabolit sekunder yang bermanfaat bagi
kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antidiabetes,
mengkarakterisasikan, dan mengidentifikasi senyawa aktif yang berpotensi
sebagai antidiabetes dari Halimeda tuna.

a. Bintang laut (Achantaster plancii) berduri aktivitas farmakologisnya yaitu anti


oksidan ,anti bakteri, anti inflamasi , anti fungi, dan imunostimulator
b. Bintang Laut (Achantaster plancii) biru aktivitas farmakologisnya yaitu
antitumor, dan agen anti bakteri
c. Karang Lunak (Soft coral) aktivitas farmakologisnya Anti bakteri, antivirus,
anti kangker.
d. Bulu Babi (Diadema Setosum) Aktivitas farmakologisnya yaitu melancarkan
sirkulasi darah, afrodesiak, system imun tubuh.
e. spons (porifera) aktivitas farmakologinya yaitu sitotoksik dan anti tumor, anti
virus, anti HIV dan anti inflamasi
4. Tahapan pemurnian

Tahap ekstraksi dilakukan dengan cara merendam sampel dalam

larutan dengan atau tanpa pengadukan yang disebut dengan maserasi.

Proses maserasi dilakukan selama 3x24 jam dengan pengadukan

menggunakan water shaker bath, tujuannya agar terjadi tumbukan

antara partikel yang dapat memperbesar kemungkinan pengikatan dan


pemecahan sel sehingga komponen bioaktif dapat keluar dari jaringan dan larut
dalam pelarut.

Tahap selanjutnya, yaitu tahap pemisahan yang terdiri dari penyaringan dan
evaporasi. Penyaringan dilakukan untuk memisahkan sampel karang lunak dari
pelarut yang telah mengandung bahan aktif. Untuk memisahkan pelarut dari
senyawa bioaktif yang terikat, maka dilakukan evaporasi dengan suhu 37oC.
Penggunaan suhu evaporator vakum yang tidak terlalu tinggi (30-40)oC bertujuan
untuk mencegah terjadinya kerusakan senyawa bioaktif.

5. Klasifikasikan 10 filumbiota laut penghasil senyawa bioaktif obat-obatan


dibawah ini, dan sebutkan sumber penghasilnya beserta contoh, serta
senyawa yang dihasilkan beserta aktifitas farmakologinya (kegunaannya).
a. Filum schizophyta (bakteri)

Klasifikasi : Pseudomonales, Chlamydobacterials


Contoh : Acetobacter, Nitrosococcus, Bacillus polymyxa

Senyawa yang di hasilkan : Papuamides A adalah depsipeptida siklik yang diisolasi


dari spons

Aktifitas Farmakologinya : Penyuburan tanah, Penghasil antibiotic, Membantu


prosespembusukansampah

b. Filum cyanophyta (sionobakteri),

Klasifikasi : ordo Chroococcales, Chamaesiphonales, dan Hormogonales

Contoh : Chrococcus, Gleocapsa, Anacystis

Senyawa yang dihasilkan : Mycalamide A yang diisolasi dari spons Mycale sp.
Dapat menghambat virus polio

aktifitas farmakologi : tanaSpirulman. lina: Ganggang ini mengandung


protein yang tinggi yang lebih dikenal dengan sebutan protein sel tunggal ( PST )
sehingga dijadikan sebagai sumber makanan.

c. Filum mycophyta (fungi);

Klasifikasi : jamur lendir plasmodial (Myxomycota), jamur lendir seluler

Contoh : Dictyostelium discoideum

Senyawa yang dihasilkan : aurantoside yang diisolasi dari spons


Siliquarispongiajaponica.

aktifitas farmakologi : sebagai pengurai sampah organik

d. Filum alga/ganggang

Klasifikasi : Cyanophyta (ganggang biru),


Contoh : Sargassum vulgare

Senyawa yang dihasilkan : thyrsiferol diisolasi dari

algae merah,

aktifitas farmakologi : sebagai Bahan Obat-Obatan dan Antibiotik Mencegah Kanker

e. Filum Pyrrophyta(dinoflagelata)

Klasifikasi : Dinophyta,

Contoh : Pfiesteria piscicidia

Senyawa yang dihasilkan : Laurencia venusta

aktifitas farmakologi : menyebabkan suatu fenomena menarik di laut, yaitu dapat


menghasilkan warna laut yang tiba-tiba memerah

f. Filum lamun(seagrass)
Klasifikasi : Monocotyledoneae
Contoh : Syringosium isooetifolium,
Senyawa yang dihasilkan : Senyawa aktif golongan alkaloid pada daun
Enhalus acoroides
aktifitas farmakologi : menjadi sumber makanan bagi biota laut seperti
penyu hijau dan dugong
g. Filum Coelenterata
Klasifikasi : Scyphozoa
Contoh : chrysaora, rhizostoma
Senyawa yang dihasilkan : Sidonops sp., solenoilide A diisolasi dari gorgonian,
Solenopodium sp.,
aktifitas farmakologi : Sebagai taman laut (mawar laut yang beraneka
warna)
h. Filum Echinodermata
Klasifikasi : Ophiuroidea
Contoh : Culcita (bintang laut berkulit)
Senyawa yang dihasilkan : Acanthella klethra dan kalihinol-A (isonitril yang
mengandung kalahinane diterpenoidaktifitas farmakologi : sebagai
herbivora, karnivora, omnivora dan pemakan detritus

i. Filum Moluska
Klasifikasi : Scaphopoda
Contoh : Helix (siput taman)
Senyawa yang dihasilkan : senyawa peptide yang diisolasi dari moluska)
aktifitas farmakologi : Dapat meningkatkan kekebalan tubuh Bisa membantu
menurunkan berat badan
j. Filum Arthopoda
Klasifikasi : Arachnoidea
Contoh : udang karang
Senyawa yang dihasilkan : Mycalamide A yang diisolasi dari spons Mycale sp
aktifitas farmakologi : Membantu proses penyerbukan/polinasi tanaman
k. Filum Annelida
Klasifikasi : Hirudinea
Contoh : cacing tanah lintah
Senyawa yang dihasilkan : cribrostatins yang diisolasi dari spons
Cribrichalina sp.,
aktifitas farmakologi : Dapat dijadikan sebagai bahan baku obat, seperti
cacing tanah untuk sakit tifus

Anda mungkin juga menyukai