Disusun Oleh :
NPM : 4820119093
Kelas : B1 (Ambon)
AMBON
2023
SOAL :
1. Kata farmasi berasal dari bahasa Yunani, dari kata Pharmacon yang berarti racun atau
obat. Jadi, farmasi merupakan ilmu yang mempelajari segala seluk beluk mengenai obat
atau ilmu yang mempelajari tentang obat – obatan.
Sedangkan kelautan adalah hal yang berhubungan dengan laut dan/ atau kegiatan di
wilayah laut yang meliputi dasar laut dan tanah di bawahnya, kolom air dan permukaan
laut, termasuk wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil.
Jadi, farmasi kelautan adalah ilmu yang mempelajari tentang bahan alami obat-obatan
yang berasal dari laut yaitu biota laut, yang mempunyai potensi zat aktif/kandungan
senyawa yang dapat digunakan untuk mengobati, menyembuhkan, dan mencegah
penyakit.
c. Anti biotik
1) Bakteri laut, Bakteri laut dapat menjadi sumber antibiotik baru yang
menjanjikan karena menghasilkan senyawa unik dari pada bakteri terestrial
(Rey et al., 2004). Senyawa unik tersebut dihasilkan sebagai bentuk
pertahanan diri dari kondisi ekstrem di lautan seperti tekanan tinggi, cahaya
dan oksigen yang terbatas (De bbab et al., 2012). Bioaktif yang dihasilkan
oleh bakteri laut seperti Halobacillin, Moja vensis A., dan Bogorol A
(Mondol et al., 2013). Senyawa bioaktif tersebut memiliki aktivitas biologis
seperti sebagai antibakteri, antitumor, antiviral, dan antifungi (Andryukov et
al, 2019; Schinke et al., 2017).
2) Alga laut (Caulerpa racemosa), Beberapa alga yang berasal dari perairan
Indonesia ditemukan memiliki senyawa aktif yang sifatnya sebagai
antimikroba terhadap bakteri patogen, salah satunya adalah dari jenus
Caulerpa Penelitian oleh Rianida (2007), menunjukkan bahwa ekstrak
Caulerparacemosa var. uvifera (Turner) Weber Va Bosse mengandung
senyawa antibakteri yang dapat menghambat pertumbuhan beberapa bakteri
seperti E. Coli, Staphylococcus aureus dan Bacillus subtilis.
3) Bintang laut (Culcita sp.), merupakan satu spesies dari kelas Asteroidea dan
merupakan kelompok Echinodermata. Bintang laut memiliki komponen
bioaktif alkaloid, steroid, flavonoid, saponin, dan fenol hidrokuinon yang
dapat digunakan sebagai antioksidan, antibakteri, dan antifungi.
d. Anti hipertensi
e. Anti inflamasi
1) Bulu babi, memiliki cangkang yang keras dan bagian dalamnya berisi gonad
yang mengandung asam amino essensial, β-carotene dan dochosahecaenat
acid (DHA) (Dincer et al., 2007). Pada analisis gonad Diadema Setosum
menemukan 80% polyunsaturated fatty acids (PUFA) diantara lainnya
eicosapentaenoic acid (EPA), asam arakidonat (AA) dan karotenoid yang
mengandung senyawa antioksidan, seperti echinenone, β-carotene dan
fucoxathine (Chen et al., 2010). Kandungan nutrisi yang terdapat pada gonad
bulu babi meliputi vitamins A, B9, polyunsaturated fatty acids (PUFA), dan
flavonoids, dapat menekan inflamasi kronik (Kim and Lee, 2013).
3. Lima (5) jenis biota laut yang berasosiasi dengan terumbu karang dan
menghasilkan senyawa bioaktif obat-obatan , disertai dengan aktivitas farmakologinya :
Tahapan ekstraksi (pemurnian) dilakukan dengan cara merendam sampel dalam larutan
dengan atau tanpa pengadukan yang disebut dengan maserasi. Proses maserasi dilakukan
selama 3x24 jam dengan pengadukan menggunakan water shaker bath, tujuannya agar
terjadi tumbukan antara partikel yang dapat memperbesar kemungkinan pengikatan dan
pemecahan sel sehingga komponen bioaktif dapat keluar dari jaringan dan larut dalam
pelarut.
Tahap selanjutnya, yaitu tahap pemisahan yang terdiri dari penyaringan dan evaporasi.
Penyaringan dilakukan untuk memisahkan sampel karang lunak dari pelarut yang telah
mengandung bahan aktif. Untuk memisahkan pelarut dari senyawa bioaktif yang terikat,
maka dilakukan evaporasi dengan suhu 37oC. Penggunaan suhu evaporator vakum yang
tidak terlalu tinggi (30-40)oC bertujuan untuk mencegah terjadinya kerusakan senyawa
bioaktif.
a). Cyanobacteria,
Cyanobacteria dapat di klasifikasikan atau dikelompokkan menjadi beberapa ordo antara lain Ordo
Chroococcales, Ordo Chamaesiphonales, dan Ordo Hormogonales. Sumber penghasil senyawa obat-
obatan berasal dari Ordo Hormogonales, yaitu Spirulina platensis. Aktivitas farmakologi dari Spirulina
platensis yaitu sebagai anti oksidan fikosianin.
b) Filum Cyanophyta
Klasifikasi
Filum: Cyanophyta
Kelas: Cyanophyceae
Ordo: Pleurocapsales
Famili: Pleurocapsacae
Genus: Hyella
Spesies: Hyella sp
Penghasil senyawa bioaktif pada filum fungi salah satunya berasal dari genus dari fungi ascomycota yaitu
Penicillium. Dimana penicillium ini mampu menghasilkan antibiotik. Aktivitas farmakologinya yaitu
sebagai antibiotik.
d) Filum alga/ganggang
Alga dikelompokkan menjadi lima filum yaitu chlorophyta (alga hijau), Crysophyta (alga keemasa atau
diatom), Phaeophyta (alga coklat), Rhodophyta (alga merah) dan Pyrrophyta (Dinoflagellata)
berdasarkan pigmen warna dominan yang dimiliki.
Salah satu sumber penghasil senyawa bioaktif sebagai obat, yaitu berasal dari Chlorophyta (alga hijau),
dimana aktivitas farmakologinya yaitu sebagai antibakteri, karena mengandung senyawa triterpenoid,
flavonoid dan saponin.