Anda di halaman 1dari 16

TUGAS KELOMPOK WAWASAN KEMARITIMAN

KELOMPOK 5 :

1. WAODE ALFADIRA (O1A121323)


2. WAYAN KURNIAWATI (O1A121324)
3. WINALDA MAHARANI (O1A121325)
4. WULAN PERMATA SARI (O1A121326)
5. WULANDARI (O1A121327)
6. YUSTI (O1A121328)
7. ZABRINA D MASJIDI (O1A121329)
8. ZAHRA INDIRA ANINDITA (O1A121330)
9. ZALZABILA ASHARI (O1A121331)
10. ZULFIKRIMA ARDHANI (O1A121332)
11. MANFRET GOBAI (O1A121333)
12. PUTRI AMELIA (O1A121334)

PROGRAM STUDI S1 FARMASI


FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahma
t-Nya sehingga makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tid
ak lupa kami mengucapkan terima kasih terhadap bantuan dari pihak y
ang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran
maupun tenaganya.
Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah peng
etahuan dan pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih j
auh lagi agar makalah ini bisa pembaca praktekkan dalam kehidupan s
ehari-hari.
Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekuran
gan dalam penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan d
an pengalaman Kami. Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan
saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini
DAFTAR ISI

Cover……………………………………………………….…………i
Kata Pengantar………………………………………….…………..ii
Daftar Isi…………………………………………….……………....iii

BAB I PENDAHULUAN………………….………………………...1

A. Latar Belakang……………………………………………….…...1
B. Rumusan Masalah………………………………………………...1
C. Tujuan…………………………………………………………….2
D. Manfaat…………………………………………………………...2

BAB II PEMBAHASAN…………………………………………….3
A. Sejarah rumput laut dalam dunia farmasi…………………………3

B. Aktivitas Tanaman Rumput Laut…………………………………4

C. Mekanisme Kerja Obat Berbahan Dasar Rumput Laut…………...6

D. Reseptor kerja rumput laut………………………………………10

E. Eksistensi Rumput Laut dalam Dunia Farmasi………………….10

F. Manfaat Rumput Laut dalam Dunia Farmasi……………………11

BAB III PENUTUP………………………………………...………12

A. Kesimpulan………………………………………………………12
B. Saran……………………………………………………………..12

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………13
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Rumput laut. merupakan salah satu iota laut yang banyak ditemukan di Indon
esia Beberapa tahun yang lalu rumput laut hanya dipergunakan sebagai bahan mak
anan manusia, di bidang farmasi: digunakan dalam pembuatan suspensi, pengemu
lsi, tablet, plester dan filter; sedangkan di bidang industri lainnya: rumput laut dig
unakan sebagai bahan aditif seperti pada industri tekstil, kertas, keramik, fotografi
insektisida dan pelindung kayu (Abdullah, 2011).

Rumput laut Sargassum sp. merupakan salah satu jenis rumput laut yang bany
ak ditemukan di Indonesia. Keberadaannya dimasyarakat saat ini masih belum me
ndapat perhatian khusus jika dibandingkan dengan rumput laut komersial seperti
Glacillaria sp. dan Eucheuma sp (Alamsyah, dkk., 2014).

Rumput laut mampu memproduksi metabolit primer dan sekunder yang dapat
dimanfaatkan untuk berbagai bidang industri. Rumput laut yang terdapat di perair
an laut Indonesia memiliki beberapa manfaat dalam industri obat, antara lain seba
gai: anti-hipertensi, anti-bakteri, anti-tumor, anti-oksidasi, anti-fungi dan anti-hipe
rkolesterolemia (Wikanta dkk., 2015)

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana sejarah dari tanaman Rumput laut hingga dijadikan bahan obat?
2. Bagaimana aktivitas dari tanaman Rumput laut?
3. Bagaimana mekanisme kerja dari obat berbahan dasar Rumput laut?
4. Bekerja di reseptor apakah tanaman Rumput laut tersebut?
5. Bagaimana eksistensi tumbuhan Rumput laut dalam menjadi bahan dasar
untuk obat-obatan?
6. Apa saja manfaat dari tanaman Rumput laut dalam bidang farmasi?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui bagaimana sejarah dari tanaman Rumput laut hingga di
jadikan bahan obat
2. Untuk mengetahui bagaimana aktivitas dari tanaman Rumput laut
3. Untuk mengetahui bagaimana mekanisme kerja dari obat berbahan dasar
Rumput laut
4. Untuk mengetahui bekerja direseptor apakah tanaman Rumput laut terseb
ut
5. Untuk mengetahui eksistensi tumbuhan Rumput laut dalam menjadi baha
n dasar untuk obat-obatan
6. Untuk mengetahui manfaat dari tanaman Rumput laut dalam bidang
kefarmasian

D. Manfaat
1. Untuk mengetahui bagaimana sejarah dari tanaman Rumput laut hingga dij
adikan bahan obat
2. Untuk mengetahui bagaimana aktivitas dari tanaman Rumput laut
3. Untuk mengetahui bagaimana mekanisme kerja dari obat berbahan dasar R
umput laut
4. Untuk mengetahui bekerja direseptor apakah tanaman Rumput laut tersebu
t
5. Untuk mengetahui eksistensi tumbuhan Rumput laut dalam menjadi bahan
dasar untuk obat-obatan
6. Untuk mengetahui manfaat tanaman Rumput laut dalam bidang
kefarmasian.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Sejarah Rumput Laut dalam dunia Farmasi


Rumput laut atau alga telah lama menjadi salah satu produk yang b
anyak dikonsumsi oleh masyarakat dunia. Bangsa-bangsa di Asia Timur (Jepa
ng dan China) dan Kekaisaran Romawi telah menggunakan tumbuhan laut ini
sebagai bahan pangan dan obat-obatan sejak ribuan tahun yang lalu. Sementar
a di Britania Raya, rumput laut telah dikenal paling tidak sejak tahun 1200 M.
Di Indonesia sendiri, rumput laut telah lama dikonsumsi oleh masyarakat, ter
utama di daerah pesisirPada umumnya, pemanfaatan rumput laut pada masa it
u adalah untuk dimakan atau dikonsumsi langsung.
Saat ini, dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, pemanfaat
an rumput laut sudah sangat beragam, baik itu untuk produk pangan maupun
non pangan. Secara garis besar, produk turunan rumput laut dapat dikelompo
kkan menjadi 5P, yaitu Pangan, Pakan, Pupuk, Produk Kosmetik, dan Produk
Farmasi
Rumput laut merupakan salah satu sumber daya hayati yang sangat me
limpah di perairan Indonesia. Keanekaragaman rumput laut di Indonesia meru
pakan yang terbesar dibandingkan dengan negara lain. Beberapa jenis rumput
laut dari ber- bagai marga telah diketahui berkhasiat sebagai obat Sebagian b
esar di antaranya terdapat di Indonesia Di Indonesia sendiri sebenarnya pema
n- faatan rumput laut sebagai obat, telah terungkap sejak lama. SUGIARTO e
t al. (1978) menyebutkan beberapa jenis rumput laut di Indonesia yang dapat
dipergunakan se- bagai obat. Namun karena penelitian, pengo- lahan dan min
at ke arah itu belum berkem- bang di Indonesia, maka pemanfaatannya sampa
i saat ini masih sangat terbatas.
Pemanfaatan rumput laut secara ekonomis sudah dilakukan oleh beber
apa negara. Cina dan Jepang sudah dimulai sejak tahun 1670 sebagai bahan o
bat-obatan, makanan tambahan, kosmetika, pakan ternak, dan pupuk organik.
Pemanfaatan rumput laut di Indonesia biasa digunakan untuk bahan makanan
bagi penduduk yang tinggal di daerah pesisir akan tetapi sekrang suda banyak
peneliti yang menggunakan rumput laut sebagai bahan untuk obat obatan.
Pemanfaatan rumput laut berkembang cukup pesat, Perkembangan ters
ebut tidak lepas dari senyawa bioaktif yang dihasilkan olehrumput laut. Munc
ulnya sifat resistensi dan infeksi patogenitas bakteri membuat para ilmuwan b
erupaya untuk menemukan obat baru.
Munculnya sifat resistensi dan infeksi patogenitas bakteri membuat par
a ilmuwan berupaya untuk menemukan obat baru. Salah satu upaya yang dila
kukan adalah pemanfaatan organisme laut sebagai agen antibakteri alami. Be
berapa penelitian melaporkan aktiaitas biologis rumput laut dalam bidang far
makologi. tujuan penelitian ini adalah mengetahui aktivitas antibakteri ekstra
k dari rumput laut serta mengetahui golongan senyawa dan toksisitaa dari rum
put laut,

B. Aktivitas Tanaman Rumput Laut


Salah satu manfaat rumput laut yang sangat populer di bidang kesehata
n adalah kemampuannya sebagai antioksida. Penelitian tentang antioksidan al
ami dalam bidang kesehatan dan pangan menjadi trend akhir-akhir ini. Hal ini
dikarenakan beberapa antioksidan sintesis yang biasa digunakan seperti BHA
dan BHT diduga bersifat karsinogenik (penyebab kanker). Seiring dengan ber
tambahnya pengetahuan tentang aktivitas radikal bebas, penggunaan senyawa
antioksidan semakin berkembang dengan baik untuk makanan maupun pengo
batan.
antioksidan adalah zat yang dapat menunda, memperlambat dan me
ncegah terjadinya proses oksidasi akibat reaksi radikal bebas. Radikal bebas
mengandung satu atau lebih elektron tidak berpasangan yang bersifat sangat r
eaktif dan tidak stabil. Radikal bebas sangat berbahaya bagi makhluk hidup k
arena dapat menimbulkan berbagai kerusakan yang menjadi penyebab berbag
ai penyakit seperti penuaan dini, diabetes, inflamasi, kanker, dan lain-lain.
Ekstrak rumput laut memiliki kemampuan untuk menghambat oksi
dasi dan dapat mengurangi beberapa efek dari radikal bebas, salah satu senya
wa yang terdapat pada ekstrak rumput laut adalah senyawa fenolik. Fenolik m
erupakan senyawa yang banyak terdapat pada hampir semua jenis rumput laut
dan berpotensi sebagai antioksidan. Senyawa ini ditandai dengan adanya gug
us hidroksil yang terikat pada cincin aromatik senyawa fenol. Senyawa fenoli
k yang memiliki gugus hidroksil lebih dari satu disebut polifenol. Senyawa po
lifenol ini juga banyak terdapat di alam sebagai metabolit sekunder yang dapa
t dimanfaatkan sebagai antioksidan.
Berdasarkan hasil penelitian sebelumnya, beberapa jenis rumput laut y
ang memiliki aktivitas antioksidan, salah satunya adalah jenis rumput laut me
rah (Rhodophyta), yaitu rumput laut Eucheuma cottonii. Pada penentuan akti
vitas antioksidan terhadap rumput laut Eucheuma cottonii, beberapa penelitia
n melaporkan hasil IC50 yang berbeda, yaitu sebesar 127,23 μg/mL (Luthfiya
na et al. 2016), 47 μg/mL (Suryaningrum et al. 2006) dan 106,021 μm/mL (M
aharany et al. 2017). Perbedaan aktivitas antiosidan dapat terjadi karena adan
ya senyawa antioksidan yang tidak optimal dalam menstabilkan senyawa radi
kal bebas. Ekstrak etanol diduga memiliki kandungan klorofil atau lignin berl
ebih dan tidak semua senyawa polifenol yang diekstrak dengan pelarut etanol
berfungsi sebagai antioksidan, sehingga aktivitas antioksidan yang terdapat pa
da ekstrak etanol masing-masing rumput laut juga berbeda. Contoh lain altern
atif sumber antioksidan alami adalah rumput laut, khususnya C. serrulata kar
ena tanaman ini mengandung pigmen yang dapat digunakan sebagai antioksid
an.

C. Mekanisme Kerja Obat Berbahan Dasar Rumput Laut


Biasa nya ektsrak rumput laut digunakan pada obat vitamin dan yang
paling sering kita jumpai saat ini rumput laut sebagai cangkang kapsul. Cotoh
obat yang menggunakan rumput laut adalah Sancoidan. Sancoidan adalah oba
t herbal yang tersedia dalam bentuk kapsul. Dimana obat ini memiliki kandun
gan berupa Laminaria (ekstrak rumput laut) di,mana obat ini digunakan untuk
membantu menjaga kesehatan dan meningkatkan daya tahan tubuh pada pend
erita kanker.
Rumput laut memiliki kandungan karbohidrat, protein, sedikit lema
k, dan abu yang sebagian besar merupakan senyawa garam natrium dan kaliu
m. Selain itu, rumput laut juga mengandung vitamin-vitamin (A, B1, B2, B6,
B12, dan C), betakaroten, serta mineral (K, P, Na, Fe, dan I). Beberapa jenis r
umput laut mengandung lebih banyak vitamin dan mineral penting, seperti kal
sium dan zat besi bila dibandingkan dengan sayuran dan buahbuahan. Bebera
pa jenis rumput laut juga mengandung protein yang cukup tinggi, zat-zat terse
but sangat baik untuk dikonsumsi sehari-hari karena mempunyai fungsi dan p
eran penting untuk menjaga dan mengatur metabolisme tubuh manusia.

Kandungan nutrisi dalam rumput laut merupakan dasar pemanfaatan


rumput laut di bidang kesehatan. Nutrisi yang terkandung dalam rumput laut
antara lain:

1. Polisakarida dan Serat


Rumput laut mengandung sejumlah besar polisakarida. Polisakarida t
ersebut antara lain alginat dari rumput laut coklat, karagenan dan agar dari
rumput laut merah dan beberapa polisakarida minor lainnya yang ditemuka
n pada rumput laut hijau. Kebanyakan dari polisakarida tersebut bila berte
mu dengan bakteri di dalam usus manusia, tidak dicerna oleh manusia, seh
ingga dapat berfungsi sebagai serat. Kandungan serat rumput laut dapat me
ncapai 30-40% berat kering dengan persentase lebih besar pada serat larut
air. Kandungan serat larut air rumput laut jauh lebih tinggi dibanding deng
an tumbuhan daratan yang hanya mencapai sekitar 15% berat kering.
Kandungan polisakarida yang terdapat di dalam rumput laut berper
an dalam menurunkan kadar lipid di dalam darah dan tingkat kolesterol ser
ta memperlancar sistem pencernaan makanan. Komponen polisakarida dan
serat juga mengatur asupan gula di dalam tubuh, sehingga mampu mengen
dalikan tubuh dari penyakit diabetes. Beberapa polisakarida rumput laut se
perti fukoidan juga menunjukkan beberapa aktivitas biologis lain yang san
gat penting bagi dunia kesehatan. Aktivitas tersebut seperti antitrombotik,
antikoagulan, antikanker, antiproliferatif (antipembelahan sel secara tak ter
kendali), antivirus, dan antiinflamatori (antiperadangan).

2. Mineral
Kandungan mineral rumput laut tidak tertandingi oleh sayuran yan
g berasal dari darat. Fraksi mineral dari beberapa rumput laut mencapai leb
ih dari 36% berat kering. Dua mineral utama yang terkandung pada sebagi
an besar rumput laut adalah iodin dan kalsium (Fitton, 2005). Laminaria s
p., rumput laut jenis coklat merupakan sumber utama iodin karena kandun
gannya mampu mencapai 1500 sampai 8000 ppm berat kering. Rumput lau
t juga merupakan sumber kalsium yang sangat penting. Kandungan kalsiu
m dalam rumput laut dapat mencapai 7% dari berat kering dan 25-34% dar
i rumput laut yang mengandung kapur (Ramazanov, 2006). Kandungan mi
neral seperti yang telah disebutkan di atas memberikan efek yang sangat b
aik bagi kesehatan. Iodin misalnya, secara tradisional telah digunakan untu
k mengobati penyakit gondok. Iodin mampu mengendalikan hormon tiroid
yaitu hormon yang berperan dalam pembentukan gondok. Mereka yang te
lah membiasakan diri mengkonsumsi rumput laut terbukti terhindar dari pe
nyakit gondok karena kandungan iodin yang tinggi di dalam rumput laut.
Kandungan mineral lain yang juga tak kalah penting adalah kalsium. Kons
umsi rumput laut sangat berguna bagi ibu yang sedang hamil, para remaja,
dan orang lanjut usia yang kemungkinan dapat terkena risiko kekurangan
(defisiensi) kalsium (Fitton, 2005). 3. Protein Kandungan protein rumput l
aut coklat secara umum lebih kecil dibanding rumput laut hijau dan merah.
Pada rumput laut jenis coklat, protein yang terkandung di dalamnya berkis
ar 5-15% dari berat kering, sedangkan pada rumput laut hijau dan merah b
erkisar 10-30% dari berat kering. Beberapa rumput laut merah, seperti Pal
maria palmate (dulse) dan Porphyra tenera (nori), kandungan protein mam
pu mencapai 35-47% dari berat kering (Mohd Hani Norziah et al, 2000). K
adar ini lebih besar bila dibandingkan dengan kandungan protein yang ada
di sayuran yang kaya protein seperti kacang kedelai yang mempunyai kand
ungan protein sekitar 35% berat kering.

3. Protein
Kandungan protein rumput laut coklat secara umum lebih kecil diban
ding rumput laut hijau dan merah. Pada rumput laut jenis coklat, protein ya
ng terkandung di dalamnya berkisar 5-15% dari berat kering, sedangkan pa
da rumput laut hijau dan merah berkisar 10-30% dari berat kering. Beberap
a rumput laut merah, seperti Palmaria palmate (dulse) dan Porphyra tenera
(nori), kandungan protein mampu mencapai 35-47% dari berat kering. Kad
ar ini lebih besar bila dibandingkan dengan kandungan protein yang ada di
sayuran yang kaya protein seperti kacang kedelai yang mempunyai kandun
gan protein sekitar 35% berat.

4. Lipid dan asam lemak


Lipid dan asam lemak merupakan nutrisi rumput laut dalam jumla
h yang kecil. Kandungan lipid hanya berkisar 1-5% dari berat kering dan k
omposisi asam lemak omega 3 dan omega 6. Asam lemak omega 3 dan 6 b
erperan penting dalam mencegah berbagai penyakit seperti penyempitan p
embuluh darah, penyakit tulang, dan diabetes. Asam alfa linoleat (omega
3)banyak terkandung dalam rumput laut hijau, sedangkan rumput laut mer
ah dan coklat banyak mengandung asam lemak dengan 20 atom karbon se
perti asam eikosapentanoat dan asam arakidonat. Kedua asam lemak terseb
ut berperan dalam mencegah inflamatori (peradangan) dan penyempitan pe
mbuluh darah. Hasil penelitian membuktikan bahwa ekstrak lipid beberapa
rumput laut memiliki aktivitas antioksidan dan efek sinergisme terhadap to
koferol (senyawa antioksidan yang sudah banyak digunakan).

5. Vitamin
Rumput laut dapat dijadikan salah satu sumber Vitamin B, yaitu
vitamin B12 yang secara khusus bermanfaat untuk pengobatan atau penun
daan efek penuaan (antiaging), Chronic Fatique Syndrome (CFS), dan ane
mia. Selain vitamin B, rumput laut juga menyediakan sumber vitamin C ya
ng sangat bermanfaat untuk memperkuat sistem kekebalan tubuh, meningk
atkan aktivitas penyerapan usus terhadap zat besi, pengendalian pembentu
kan jaringan dan matriks tulang, dan juga berperan sebagai antioksidan dal
am penangkapan radikal bebas dan regenerasi vitamin E. Kadar vitamin C
dapat mencapai 500-3000 mg/kg berat kering dari rumput laut hijau dan co
klat, 100-800 mg/kg pada rumput laut merah. Vitamin E yang berperan seb
agai antioksidan juga terkandung dalam rumput laut. Vitamin E mampu m
enghambat oksidasi Low Density Lipoprotein (LDL) atau kolesterol buruk
yang dapat memicu penyakit jantung coroner

6. Polifenol
Polifenol dalam rumput laut memiliki aktivitas antioksidan, sehin
gga mampu mencegah berbagai penyakit degeneratif maupun penyakit kar
ena tekanan oksidatif, di antaranya kanker, penuaan, dan penyempitan pem
buluh darah. Aktivitas antioksidan polifenol dari ekstrak rumput laut terseb
ut telah banyak dibuktikan melalui uji in vitro sehingga tentunya kemampu
an antioksidannya sudah tidak diragukan lagi. Selain itu, polifenol jugaterb
ukti memiliki aktivitas antibakteri, sehingga dapat dijadikan alternatif baha
n antibiotik. Salah satunya terbukti bahwa rumput laut mampu melawan ba
kteri Helicobacter pylori, penyebab penyakit kulit.

D. Reseptor kerja rumput laut


Pada obat sancoidan terbuat dari ekstrak rumput laut ( laminaria japonica).
Laminaria japonica sudah digunakan dalam sistem pengobatan tradisional untuk
mengobati berbagai kondisi kesehatan. Kandungan yodium pada rumput laut cokl
at ini dipercaya dapat mengatasi gangguan tiroid.
Laminaria japonica juga mengandung fucoidan, zat yang berperan
dalam meningkatkan sistem kekebalan tubuh, meredakan peradangan, mencegah k
anker, menurunkan tekanan darah, serta mencegah pembekuan darah dan infeksi.
Zat fucoxanthin [ada Laminaria japonica merupakan antioksidan alami yan
g memberi warna khas pada ganggang coklat, dan zat ini tengah disorot sebagai su
plemen anti-obesitas yang potensial. Namun pada obat ini tentunya memiliki efek
samping. Yaitu Reaksi hipersensitif pada pasien yang alergi terhadap rumput laut
(pada kulit dan sistem pernapasan). Gangguan pada fertilitas reproduksi.

E. Eksistensi Rumput Laut dalam Dunia Farmasi

Banyak jenis rumput laut yang sebenarnya berpotensi untuk diteliti dan dik
embangkan pemanfaatannya sebagai sumber obat. Namun karena penelitian, pend
ayagunaan dan minat ke arah itu masih terbatas sekali maka manfaat rumput laut t
ersebut untuk pengobatan masih belum banyak terungkap dengan jelas dan meluas
Tetapi sudah adaproduk kapsul yang terbuat dari ekstrak rumput laut, contohnya
yaitu sancoidanyang suda banyak beredar di pasaran\apotik

F. Manfaat Rumput Laut dalam Dunia Farmasi

1. Sebagai bahan obat-obatan (anticoagulant, antibiotics, antihehmethes,


antihypertensive agent, pengurang cholesterol, dilatory agent, dan
insektisida.
2. Karena kandungan gizinya yang tinggi, maka mampu meningkatkan
system kerja hormonal, limfatik, dan juga saraf.
3. Meningkatkan fungsi pertahanan tubuh, memperbaiki system kerja
jantung dan peredaran darah serta system pencernaan.
4. Obat tradisional untuk batuk, asma, bronchitis, TBC, cacingan, sakit
perut, demam, rematik, bahkan dipercaya dapat meningkatkan daya
seksual.
5. Kandungan yodiumnya diperlukan tubuh untuk mencegah penyakit
gondok.
6. Kandungan klorofil rumput laut bersifat antikarsinogenik, kandungan
serat, selenium dan seng yang tinggi pada rumput laut dapat mereduksi
estrogen. Disinyalir level estrogen yang terlalu tinggi dapat mendorong
timbulnya kanker, sehingga konsumsi rumput laut memperkecil resiko
kanker bahkan mengobatinya.
7. Kandungan vitamin C dan antioksidannya dapat melawan radikal bebas.

8. Kaya akan kandungan serat yang dapat mencegah kanker usus besar,
melancarkan penceranaan, meningkatkan kadar air dalam feses.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Banyak jenis rumput laut yang sebenarnya berpotensi untuk diteliti
dan dikembangkan pemanfaatannya sebagai sumber obat. Namun karena
penelitian, pendayagunaan dan minat ke arah itu masih terbatas sekali ma
ka manfaat rumput laut tersebut untuk pengobatan masih belum banyak t
erungkap dengan jelas dan meluas.

B. Saran
- Perlu lebih ditingkatkan sampling selektif jenis-jenis rumput laut dan
analisa kandungan kimianya.
- Lebih digiatkan upaya uji coba khasiat pengobatan dari berbagai jeni
s rumput laut sehingga lebih merangsang minat pemanfaatannya.
- Diadakan koordinasi yang lebih terpadu antara instansi terkait dan pe
ngguna yang mengarah ke peningkatan pemanfaatan rumput laut ters
ebut sebagai sumber bahan obat.
DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, Annur Ahadi., 2011. Teknik Budidaya Rumput Laut (Kappaphycus alv
arezii) dengan Metode Rakit Apung di Desa Tanjung, Kecamatan Sarongg
i, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur., Jurnal Ilmiah Perikanan dan
Kelautan, Vol. 3, No.1.

Alamsyah, Heru Kurniawan, Ita Widowati dan Agus Sabdono., 2014. AKTIVITA
S ANTIBAKTERI EKSTRAK RUMPUT LAUT Sargassum cinereum (J.
G. Agardh) DARI PERAIRAN PULAU PANJANG JEPARA TERHADA
P BAKTERI Escherichia coli DAN Staphylococcus epidermidisa. Journal
Of Marina Research, Vol. 3, No. 2.

Wikanta, Thamrin, Intan K. Rustanti, dan Lestari Rahayu., 2005. PENGUJIAN S


ECARA IN VIVO EFEK ANTIOKSIDATIF DARI EKSTRAK AIR RU
MPUT LAUT Sargass um crassifolium. Jurnal Penelitian Perikanan
Indonesia, Vol. 11, No. 8.

Anda mungkin juga menyukai