KELOMPOK 5 :
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahma
t-Nya sehingga makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tid
ak lupa kami mengucapkan terima kasih terhadap bantuan dari pihak y
ang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran
maupun tenaganya.
Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah peng
etahuan dan pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih j
auh lagi agar makalah ini bisa pembaca praktekkan dalam kehidupan s
ehari-hari.
Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekuran
gan dalam penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan d
an pengalaman Kami. Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan
saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini
DAFTAR ISI
Cover……………………………………………………….…………i
Kata Pengantar………………………………………….…………..ii
Daftar Isi…………………………………………….……………....iii
BAB I PENDAHULUAN………………….………………………...1
A. Latar Belakang……………………………………………….…...1
B. Rumusan Masalah………………………………………………...1
C. Tujuan…………………………………………………………….2
D. Manfaat…………………………………………………………...2
BAB II PEMBAHASAN…………………………………………….3
A. Sejarah rumput laut dalam dunia farmasi…………………………3
A. Kesimpulan………………………………………………………12
B. Saran……………………………………………………………..12
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………13
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Rumput laut. merupakan salah satu iota laut yang banyak ditemukan di Indon
esia Beberapa tahun yang lalu rumput laut hanya dipergunakan sebagai bahan mak
anan manusia, di bidang farmasi: digunakan dalam pembuatan suspensi, pengemu
lsi, tablet, plester dan filter; sedangkan di bidang industri lainnya: rumput laut dig
unakan sebagai bahan aditif seperti pada industri tekstil, kertas, keramik, fotografi
insektisida dan pelindung kayu (Abdullah, 2011).
Rumput laut Sargassum sp. merupakan salah satu jenis rumput laut yang bany
ak ditemukan di Indonesia. Keberadaannya dimasyarakat saat ini masih belum me
ndapat perhatian khusus jika dibandingkan dengan rumput laut komersial seperti
Glacillaria sp. dan Eucheuma sp (Alamsyah, dkk., 2014).
Rumput laut mampu memproduksi metabolit primer dan sekunder yang dapat
dimanfaatkan untuk berbagai bidang industri. Rumput laut yang terdapat di perair
an laut Indonesia memiliki beberapa manfaat dalam industri obat, antara lain seba
gai: anti-hipertensi, anti-bakteri, anti-tumor, anti-oksidasi, anti-fungi dan anti-hipe
rkolesterolemia (Wikanta dkk., 2015)
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana sejarah dari tanaman Rumput laut hingga dijadikan bahan obat?
2. Bagaimana aktivitas dari tanaman Rumput laut?
3. Bagaimana mekanisme kerja dari obat berbahan dasar Rumput laut?
4. Bekerja di reseptor apakah tanaman Rumput laut tersebut?
5. Bagaimana eksistensi tumbuhan Rumput laut dalam menjadi bahan dasar
untuk obat-obatan?
6. Apa saja manfaat dari tanaman Rumput laut dalam bidang farmasi?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui bagaimana sejarah dari tanaman Rumput laut hingga di
jadikan bahan obat
2. Untuk mengetahui bagaimana aktivitas dari tanaman Rumput laut
3. Untuk mengetahui bagaimana mekanisme kerja dari obat berbahan dasar
Rumput laut
4. Untuk mengetahui bekerja direseptor apakah tanaman Rumput laut terseb
ut
5. Untuk mengetahui eksistensi tumbuhan Rumput laut dalam menjadi baha
n dasar untuk obat-obatan
6. Untuk mengetahui manfaat dari tanaman Rumput laut dalam bidang
kefarmasian
D. Manfaat
1. Untuk mengetahui bagaimana sejarah dari tanaman Rumput laut hingga dij
adikan bahan obat
2. Untuk mengetahui bagaimana aktivitas dari tanaman Rumput laut
3. Untuk mengetahui bagaimana mekanisme kerja dari obat berbahan dasar R
umput laut
4. Untuk mengetahui bekerja direseptor apakah tanaman Rumput laut tersebu
t
5. Untuk mengetahui eksistensi tumbuhan Rumput laut dalam menjadi bahan
dasar untuk obat-obatan
6. Untuk mengetahui manfaat tanaman Rumput laut dalam bidang
kefarmasian.
BAB II
PEMBAHASAN
2. Mineral
Kandungan mineral rumput laut tidak tertandingi oleh sayuran yan
g berasal dari darat. Fraksi mineral dari beberapa rumput laut mencapai leb
ih dari 36% berat kering. Dua mineral utama yang terkandung pada sebagi
an besar rumput laut adalah iodin dan kalsium (Fitton, 2005). Laminaria s
p., rumput laut jenis coklat merupakan sumber utama iodin karena kandun
gannya mampu mencapai 1500 sampai 8000 ppm berat kering. Rumput lau
t juga merupakan sumber kalsium yang sangat penting. Kandungan kalsiu
m dalam rumput laut dapat mencapai 7% dari berat kering dan 25-34% dar
i rumput laut yang mengandung kapur (Ramazanov, 2006). Kandungan mi
neral seperti yang telah disebutkan di atas memberikan efek yang sangat b
aik bagi kesehatan. Iodin misalnya, secara tradisional telah digunakan untu
k mengobati penyakit gondok. Iodin mampu mengendalikan hormon tiroid
yaitu hormon yang berperan dalam pembentukan gondok. Mereka yang te
lah membiasakan diri mengkonsumsi rumput laut terbukti terhindar dari pe
nyakit gondok karena kandungan iodin yang tinggi di dalam rumput laut.
Kandungan mineral lain yang juga tak kalah penting adalah kalsium. Kons
umsi rumput laut sangat berguna bagi ibu yang sedang hamil, para remaja,
dan orang lanjut usia yang kemungkinan dapat terkena risiko kekurangan
(defisiensi) kalsium (Fitton, 2005). 3. Protein Kandungan protein rumput l
aut coklat secara umum lebih kecil dibanding rumput laut hijau dan merah.
Pada rumput laut jenis coklat, protein yang terkandung di dalamnya berkis
ar 5-15% dari berat kering, sedangkan pada rumput laut hijau dan merah b
erkisar 10-30% dari berat kering. Beberapa rumput laut merah, seperti Pal
maria palmate (dulse) dan Porphyra tenera (nori), kandungan protein mam
pu mencapai 35-47% dari berat kering (Mohd Hani Norziah et al, 2000). K
adar ini lebih besar bila dibandingkan dengan kandungan protein yang ada
di sayuran yang kaya protein seperti kacang kedelai yang mempunyai kand
ungan protein sekitar 35% berat kering.
3. Protein
Kandungan protein rumput laut coklat secara umum lebih kecil diban
ding rumput laut hijau dan merah. Pada rumput laut jenis coklat, protein ya
ng terkandung di dalamnya berkisar 5-15% dari berat kering, sedangkan pa
da rumput laut hijau dan merah berkisar 10-30% dari berat kering. Beberap
a rumput laut merah, seperti Palmaria palmate (dulse) dan Porphyra tenera
(nori), kandungan protein mampu mencapai 35-47% dari berat kering. Kad
ar ini lebih besar bila dibandingkan dengan kandungan protein yang ada di
sayuran yang kaya protein seperti kacang kedelai yang mempunyai kandun
gan protein sekitar 35% berat.
5. Vitamin
Rumput laut dapat dijadikan salah satu sumber Vitamin B, yaitu
vitamin B12 yang secara khusus bermanfaat untuk pengobatan atau penun
daan efek penuaan (antiaging), Chronic Fatique Syndrome (CFS), dan ane
mia. Selain vitamin B, rumput laut juga menyediakan sumber vitamin C ya
ng sangat bermanfaat untuk memperkuat sistem kekebalan tubuh, meningk
atkan aktivitas penyerapan usus terhadap zat besi, pengendalian pembentu
kan jaringan dan matriks tulang, dan juga berperan sebagai antioksidan dal
am penangkapan radikal bebas dan regenerasi vitamin E. Kadar vitamin C
dapat mencapai 500-3000 mg/kg berat kering dari rumput laut hijau dan co
klat, 100-800 mg/kg pada rumput laut merah. Vitamin E yang berperan seb
agai antioksidan juga terkandung dalam rumput laut. Vitamin E mampu m
enghambat oksidasi Low Density Lipoprotein (LDL) atau kolesterol buruk
yang dapat memicu penyakit jantung coroner
6. Polifenol
Polifenol dalam rumput laut memiliki aktivitas antioksidan, sehin
gga mampu mencegah berbagai penyakit degeneratif maupun penyakit kar
ena tekanan oksidatif, di antaranya kanker, penuaan, dan penyempitan pem
buluh darah. Aktivitas antioksidan polifenol dari ekstrak rumput laut terseb
ut telah banyak dibuktikan melalui uji in vitro sehingga tentunya kemampu
an antioksidannya sudah tidak diragukan lagi. Selain itu, polifenol jugaterb
ukti memiliki aktivitas antibakteri, sehingga dapat dijadikan alternatif baha
n antibiotik. Salah satunya terbukti bahwa rumput laut mampu melawan ba
kteri Helicobacter pylori, penyebab penyakit kulit.
Banyak jenis rumput laut yang sebenarnya berpotensi untuk diteliti dan dik
embangkan pemanfaatannya sebagai sumber obat. Namun karena penelitian, pend
ayagunaan dan minat ke arah itu masih terbatas sekali maka manfaat rumput laut t
ersebut untuk pengobatan masih belum banyak terungkap dengan jelas dan meluas
Tetapi sudah adaproduk kapsul yang terbuat dari ekstrak rumput laut, contohnya
yaitu sancoidanyang suda banyak beredar di pasaran\apotik
8. Kaya akan kandungan serat yang dapat mencegah kanker usus besar,
melancarkan penceranaan, meningkatkan kadar air dalam feses.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Banyak jenis rumput laut yang sebenarnya berpotensi untuk diteliti
dan dikembangkan pemanfaatannya sebagai sumber obat. Namun karena
penelitian, pendayagunaan dan minat ke arah itu masih terbatas sekali ma
ka manfaat rumput laut tersebut untuk pengobatan masih belum banyak t
erungkap dengan jelas dan meluas.
B. Saran
- Perlu lebih ditingkatkan sampling selektif jenis-jenis rumput laut dan
analisa kandungan kimianya.
- Lebih digiatkan upaya uji coba khasiat pengobatan dari berbagai jeni
s rumput laut sehingga lebih merangsang minat pemanfaatannya.
- Diadakan koordinasi yang lebih terpadu antara instansi terkait dan pe
ngguna yang mengarah ke peningkatan pemanfaatan rumput laut ters
ebut sebagai sumber bahan obat.
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, Annur Ahadi., 2011. Teknik Budidaya Rumput Laut (Kappaphycus alv
arezii) dengan Metode Rakit Apung di Desa Tanjung, Kecamatan Sarongg
i, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur., Jurnal Ilmiah Perikanan dan
Kelautan, Vol. 3, No.1.
Alamsyah, Heru Kurniawan, Ita Widowati dan Agus Sabdono., 2014. AKTIVITA
S ANTIBAKTERI EKSTRAK RUMPUT LAUT Sargassum cinereum (J.
G. Agardh) DARI PERAIRAN PULAU PANJANG JEPARA TERHADA
P BAKTERI Escherichia coli DAN Staphylococcus epidermidisa. Journal
Of Marina Research, Vol. 3, No. 2.