Anda di halaman 1dari 19

PENGARUH PENGGUNAAN MINYAK BUAH MERAH ( PANDANUS

CONOIDEUS) SEBAGAI ANTISEPTIK LUAR

PROPOSAL

Disusun Oleh :

SINTIKE MELLYANA SAA

Nim : 148420517016

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN MUHAMMADIYAH ( UNIMUDA ) SORONG

2021
KATA PENGANTAR

Puji Syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat, dan hidayahnya sehingga penulisan proposal ini dapat
terselesaikan dengan baik. Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada semua
pihak yang telah memberikan pengarahan, bimbingan dan bantuan yang sangat berarti
peneliti sehingga proposal ini dapat diselesaikan dengan baik, maka pada kesempatan
ini dengan kerendahan hati dan rasa hormat yang dalam penulis haturkan terima kasih
kepada:
1. Bapak Dr. Rustamadji, M.Si. selaku Rektor Universitas Pendidikan
Muhammadiyah (UNIMUDA) Sorong.
2. Bapak Nursalim, M.Pd. selaku Dekan FKIP Universitas Pendidikan
Muhammadiyah ( UNIMUDA ) Sorong.
3. Ibu Istiqomah, M.Pd. selaku Ketua Program Studi Pendidikan Biologi
Universitas Pendidikan Muhammadiyah ( UNIMUDA ) Sorong.
4. Ibu Ratna Prabawati, M.Pd, selaku Dosen Pembimbing I yang telah memberikan
motivasi, bimbingan dan arahan kepada penulis dalam menyususn Proposal ini.
5. Bapak Sirojjudin, M.Pd, selaku Dosen Pembimbing II yang telah memberikan
motivasi, arahan, dan bimbingan kepada penulis dalam penyusunan proposal ini.
6. Para Dosen Program Studi Pendidikan Biologi Universitas Pendidikan
Muhammadiyah ( UNIMUDA ) Sorong.
7. Orang Tua yang selalu mendoakan dan menyemangati penulis sehingga proposal
ini dapat terselesaikan dengan baik.
8. Sahabat – sahabat tercinta yang telah membantu memberikan semangat kepada
saya dalam penyusunan proposal ini
Semoga Tuhan yang mempunyai semua ini dapat membalas kebaikan yang
telah di lakukan. Tiada gading yang retak, demikian pula dengan kurangnya
pengetahuan yang dimiliki, karena kesempurnaan hanyalah milik Tuhan dan
segala kekurangan hanya milik penulis maka dari itu, kritik dan saran perlu untuk
menyempurnaan kualitas Proposal ini. Akhir kata, semoga Proposal ini dapat
bermanfaat baik bagi kalangan akademis, khususnya bagi mahasiswa Pendidikan
Biologi, masyarakat pada umumnya dan bagi dunia ilmu pendidikan.

Aimas, 2021
Peneliti,

Sintike Mellyana Saa


Nim : 148420517016
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Indonesia dikenal secara luas oleh dunia sebagai mega center sebagai
keanekaragaman hayati ( biodiversity ) tersebar didunia, yang terdiri dari
tumbuhan tropis dan biota laut. Di Wilayah Indonesia terdapat sekitar 30.000
jenis tumbuhan dan 7.000 diantaranya memiliki khasiat sebagai obat.
Kekayaan keanekaragaman hayati ini diteliti, dikembangkan dan
dimanfaatkan untuk peningkatan kesehatan maupun tujuan ekonomi dengan
tetap menjaga kelestarian.[ CITATION sam07 \l 1033 ].
Salah satu tumbuhan berkhasiat obat yang saat ini telah banyak di
perdagangkan keberbagai wilayah di Indonesia dan mancanegara adalah buah
merah ( pandanus conoideus Lam.). Buah merah mulai menjadi perhatian
masyarakat Indonesia dan sekarang telah menjadi perhatian di dunia adalah
sejak ditemukannya kembali khasiat buah merah ( pandanus conoideus Lam.)
oleh Drs. I Made Budi, M.Sc dari Universitas Cendrawasih, Papua pada akhir
tahun 2004.[ CITATION bud04 \l 1033 ].
Buah merah ( pandanus conoideus ) merupakan jenis tanaman yang
termasuk kedalam familli pandanaceae dan ditemukan secara endemik di
Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat. Buah ini memiliki, potensi untuk
dikembangkan sebagai salah satu sumber fitofarmaka Indonesia.[ CITATION
ana15 \l 1033 ]
Buah merah oleh masyarakat secara epiris telah dimanfaatkan sebagai
obat tradisional. Buah merah memiliki berbagai kandungan senyawa aktif
yang penting bagi kesehatan diantaranya antikengker, penambahan energy,
kalsium, serat, protein, vitamin BI, vitamin C, asam miristat, asam niloleat,
asam dekonoat, omega 3, omega 6 dan omega 9.[ CITATION jan15 \l 1033 ]
Obat tradisional sejak jaman dahulu memainkan peranan penting
dalam menjaga kesehatan, mempertahankan stamina, dan mengobati penyakit.
Oleh karena itu, obat tradisional masih berakar kuat dalam kehidupan
masyarakat hingga kini ( Seodibyo, 1998 ). Obat tradisional tersebut salah
satunya berasal dari tanaman.

Buah merah ( pandanus conoideus Lam.) merupakan bahan makanan


yang memiliki kandungan senyawa antioksidan yang sanggat tinggi, yaitu
karotenoid, tekoferol, dan vitamin C ( I Made Budi dan Ferdy R. Paimin,
2005 ). Buah merah sanggat popular bagi masyarakat Papua, dan termasuk
tanaman endemic Papua yang banyak tumbuh di hutan – hutan. Secara turun –
temurun buah merah menjadi salah satu makanan tradisional masyarakat
papua, dan sering digunakan dalam acara adat ( I Made Budi dan Ferdy R.
Paimin, 2005 ). Agar khasiat dan manfaatnya dirasakan oleh masyarakat
diluar papua, dan keawetannya dapat terjaga dalam waktu yang lama, maka
buah merah diolah menjadi minyak buah merah.[ CITATION bud05 \l 1033 ]
Buah merah ( pandanus conoideus Lam.) memiliki proses yang baik
untuk dikembangkan sebagai tanaman obat. Salah satu alasan
pengembangannya adalah kandungan bahan aktifnya yang beragam dan cukup
tinggi sehingga mampu mencegah dan mengobati berbagai penyakit. Secara
empiris, buah merah terbukti dapat menyembuhkan berbagai penyakit seperti
kangker, penyakit jantung, tuberkolosis, gangguan saluran pernapasan,
antiseptic luar serta penyakit mata dan kulit.[ CITATION ima05 \l 1033 ]
Dikarenakan buah merah ( pandanus conoideus ) memiliki banyak
komponen senyawa yang penting bagi kesehatan, maka masyarakat local
cenderung mengkonsumsi buah merah ( pandanus conoideus ) ini dengan
jumlah banyak. Konsumsi buah merah ( pandanus conoideus ) yang
berlebihan, akan berdampat pada organ-organ tubuh terutama saluran
pencernaan.
Dewasa ini penggunaan buah merah sebagai obat tradisional sudah
sangat luas. Untuk itu perlu diketahui pemgaruh penggunaan dari buah merah,
terutama adanya kandungan Vitamin C yang bisa di manfaatkan sebagai
antiseptik luar. Dalam penelitian ini, peneliti mencoba memfungsikan
buahmerah sebagai antiseptic luar. Hal ini dikarenakan banyak sekali manfaat
buah merah bagi kesehatan tubuh, namun belum ada riset yang membuktikan
bahwa buah merah dapat menyembuhkan antiseptic luar.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas dapat dirumuskan apakah buah merah (
pandamus conoideus Lam) bisa diginakan untuk antiseptik luar
1.3. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui apakah buah merah bisa digunakan ubtuk
antiseptik luar.
1.4. Hipotesis Penelitian

Minyak buah merah ( pandamus conoideus Lam.) dapat menyembuhkan luka


pada antiseptic luar.

1.5. Manfaat Penelitian


1.5.1. Manfaat Bagi Peneliti
Manfaat akademis adalah menambah pengetahuan mengenai efek
samping minyak buah merah ( pandanus conoideus Lam.)
Manfaat praktis adalah memberi informasi mengenai pengaruh minyak buah
merah ( pandanus conoideus Lam.) terhadap antiseptic luar.
1.5.2. Manfaat Bagi Masyarakat
Agar mengetahui bahwa minyak buah merah dapat menyembuhkan
luka atau antiseptic luar.

1.5.3. Manfaat Bagi Institusi


Hasil penelitian ini dapat menjadi database bagi Universitas
Pendidikan Muhammadiyah UNIMUDA Sorong, dan dapat digunakan
sebagai referensi oleh Mahasiswa Universitas Pendidikan Muhammadiyah
UNIMUDA Sorong.
1.6. Definisi Operasional
1.6.1. Pengaruh
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia ( 2005 : 849 ), pengaruh
adalah daya yang ada atau timbul dari sesuatu ( orang atau benda ) yang ikut
membentuk watak, kepercayaan atau perbuatan seorang. Jadi dari pendapat
tersebut dapat disampaikan bahwa pengaruh merupakan suatu daya atau
kekuatan yang timbul dari sesuatu, baik itu orang maupun benda serta segala
sesuatu yang ada di alam sehingga mempengaruhi apa – apa saja yang ada di
sekitarnya.
1.6.2. Penggunaan
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia ( KBBI ), arti kata
penggunaan adalah proses, cara, pembuatan menggunakan sesuatu.
Penggunaan berasal dari kata dasar guna. Penggunaan memiliki arti dalam
kelas nomina atau kata benda sehingga penggunaan dapat menyatakan nama
dari seseorang, tempat, atau semua benda dan segala yang dibendakan.
1.6.3. Minyak Buah Merah

Membantu mengobati stroke, membantu mengobati flek dan kangker paru –


paru, membantu mengobati gangguan pernafasan akibat rokok dan juga bisa
menyembuhkan luka pada antiseptic luar tubuh pada manusia dan juga pada
hewan.

1.6.4. Antiseptic
Antiseptik atau germisida adalah senyawa kimia yang digunakan
untuk membunuh atau menghambat pertumbuhan mikroorganisme pada
jaringan yang hidup seperti pada permukaan kulit dan membran mukosa.
Antiseptik berbeda dengan antibiotik dan disinfektan, yaitu antibiotik
digunakan untuk membunuh mikroorganisme di dalam tubuh, dan disinfektan
digunakan untuk membunuh mikroorganisme pada benda mati. Hal ini
disebabkan antiseptik lebih aman diaplikasikan pada jaringan hidup daripada
disinfektan. Namun, antiseptik yang kuat dan dapat mengiritasi jaringan
kemungkinan dapat dialih fungsikan menjadi disinfektan contohnya adalah
fenol yang dapat digunakan baik sebagai antiseptic maupun disinfektan.
Penggunaan antiseptik sangat direkomendasikan ketika terjadi epidemi
penyakit karena dapat memperlambat penyebaran penyakit.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kajian Teori
2.1.1. Pengaruh
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia ( 2005 : 849) “ pengaruh
adalah daya yang ada atau timbul dari sesuatu ( orang atau benda ) yang
ikut membentuk watak, kepercayaan atau perbuatan seseorang “ sementara
itu, Surakhmad ( 1982 : 7 ) menyatakan bahwa pengaruh adalah kekuatan
yang muncul dari sesuatu benda atau orang dan juga gejala dalam yang
dapat memberikan perubahan terhadap apa – apa yang ada di sekelilingnya.
Jadi, dari pendapat – pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa pengaruh
merupakan suatu daya atau kekuatan yang timbul dari sesuatu, baik itu
orang maupun benda serta segala sesuatu yang ada di alam sehingga
mempengaruhi apa – apa yang ada di sekitarnya.
Menurut beberapa peneliti bahwa pengaruh di bagi menjadi beberapa
bagian yaitu diantaranya adalah :
 Menurut Wiranto, pengaruh adalah tokoh formal dan informal
dimasyarakat yang memiliki ciri – ciri cosmopolitan, inovatif, dan
aksesibel dibandingkan dengan pihak yang dipengaruhi.
 Menurut M. Suyanto, pengaruh adalah nilai kualitas suatu iklan
melalui media tertentu.
 Menurut Uwe Becker, pengaruh adalah kemampuan yang terus
berkembang dan tidak terlalu terkait dengan usaha memperjuangkan
dan memaksakan kepentingan.
 Menurut Norman Barry, adalah suatu tipe kekuasaan agar bertindak
dengan cara tertentu, terdorong untuk bertindak demikian, sekalipun
ancaman sanksi yang terbuka tidak merupakan motivasi yang
mendorongnya.
 Menurut Sosiologi Pedesaan, pengaruh adalah kekuasaan yang bisa
mengakibatkan perubahan perilaku orang atau kelompok lain.
Dari pengertian diatas maka dapat disimpulkan bahwa pengaruh
merupakan sebuah hal abstrak yang tidak bisa dilihat tapi bisa dirasakan
keberadaan dan kegunaannya dalam kehidupan dan aktivitas manusia
sebagai makhluk sosial.
2.1.2. Buah Merah
Buah Merah ( pandanus conoideus Lam.) merupakan tumbuhan asli
Papua. Yang banyak terdapat di daerah pegunungan Jayawijaya, ( Wamena,
dan Tolikara ), Manokuari, Jayapura, Timika, Nabire, Sorong dan Maybrat.
Buah merah dapat tumbuh didaerah dengan curah hujan 186 mm perbulan
dengan suhu dibawah 17 derajat celcius dan intensitas sinar matahari
biasanya sekitar 57%. Biasanya buah merah tumbuh bergerombol dalam
satu area. ( Kennedy dan Clarke , 2004 ). Musim berbuah berhubungan
dengan ketinggian tempat tumbuh. Di daerah pantai masa buah sepanjang
tahun, makin tinggi tempat tumbuh makin pendek masa berbuah. ( Bourke,
2005 ).
2.1.3. Antiseptik Luar
Antiseptik atau germisida adalah senyawa kimia yang digunakan
untuk membunuh atau menghambat pertumbuhan mikroorganisme pada
jaringan yang hidup seperti pada permukaan kulit dan membran mukosa.
Antiseptik berbeda dengan antibiotik dan disinfektan, yaitu antibiotik
digunakan untuk membunuh mikroorganisme di dalam tubuh, dan disinfektan
digunakan untuk membunuh mikroorganisme pada benda mati. Hal ini
disebabkan antiseptik lebih aman diaplikasikan pada jaringan hidup daripada
disinfektan. Namun, antiseptik yang kuat dan dapat mengiritasi jaringan
kemungkinan dapat dialih fungsikan menjadi disinfektan contohnya adalah
fenol yang dapat digunakan baik sebagai antiseptic maupun disinfektan.
Penggunaan antiseptik sangat direkomendasikan ketika terjadi epidemi
penyakit karena dapat memperlambat penyebaran penyakit.
2.1.1. Klasifikasi Tanaman
Klasifikasi Buah Merah
Kingdom : Plantae
Devisi : Spermatophyta
Kelas : Agiospermae
Ordo : Pandanales
Family : Pandanaceae
Genus : Pandanus
Spesies : P. Conoideus

Nama Lokal : Buah Merah


Nama Lain : Awyat

Gambar. 2.1. buah merah


Gambar 2.1.buah merah
2.1.2. Deskripsi Tanaman
Tumbuhan buah merah berbentuk semak, perdu, atau pohon. Tinggi
tanaman dapat mencapai 16 m dengan tinggi batang bebas cabang sendiri
setinggi 5 sampai 8 m yang di perkokoh akar-akar tunjang pada batang
sebelah bawah. Kultivar buah berbentuk lonjong dengan kuncup tertutup
daun buah. ( Budi, 2005).
Buah merah memiliki panjang buahnya mencapai 96-102 cm dengan
diameter 15-20 cm. bobot buah merah 7-8 kg. Warna buah merah bata saat
muda dan merah terang setelah matang . ( Budi, 2005 ).
Buah merah tersusun dari ribuan biji yang berbaris rapi membentuk
kulit buah. Biji kecil memanjang sepanjang 9 sampai 13 mm dengan bagian
atas meruncing.
Bagian pangkal biji menempel pada bagian jantung, sedangkan
ujungnya membentuk totol-totol dibagian kulit buah. Biji berwarna hitam
kecoklatan di bungkus daging tipis berupa lemak. Warna daging kuning,
cokelat, atau merah bata. ( Budi dan Paimin, 2005 ). Biji buah merah jarang
dapat berkecambah sehingga pada umumnya perbanyakan tumbuhan
dilakukan dengan batang,akar dan pucuk. ( Kennedy dan Clarke, 2004 ;
Bourke, 2005).
2.1.3. Manfaat Buah Merah
Sejak diperkenalkan oleh Drs I Made Budi MS, buah merah di
tekankan untuk pengobatan alternative penyakit tumor/kanker, HIV/AIDS,
stroke, jantung, hipertensi, hepatitis,rematik,asam urat ( Subroto, 2007 ).
Dalam beberapa penelitian yang dilakukan oleh Drs I Made Budi MS
dengan metode pengobatan langsung dengan sari buah merah, penelitian
mengungkapkan keberhasilan yang amat tinggi dalam upaya pengobatan
yang dilaksanakan terhadap beberapa penyakit, sebagian besar kasus
penyembuhan terjadi atas pasien-pasien di Papua maupun penderita
penyakit di Pulai Jawa. ( Made Budi, 2005 ).
2.1.4. Pengertian Minyak Buah Merah
Membantu mengobati stroke, membantu mengobati flek dan kangker
paru – paru, membantu mengobati gangguan pernafasan akibat rokok dan
juga bisa menyembuhkan luka pada antiseptic luar tubuh pada manusia dan
juga pada hewan.
2.2. Penelitian Terdahulu
1. Menurut Yoshitomi , T Nishigaki dan M GaoTokyo , (2011)
Di Jepang, telah dilaporkan bahwa minyak buah merah menghambat
proliferasi sel kanker seperti kanker paru-paru S – 180, Lewis, A549 kanker
paru-paru non – kecil manusia dan kanker K – MK – 6 jalur sel manusia.
Lambung pada tikus (23, 24) Ketika minyak buah merah diberikan kepada
tikus SHR – SP, itu meningkat pada umur panjang tikus SHR – SP sebesar
20%. Dalam studi vitro menggunakan sel melanoma B16 garis
mengungkapkan bahwa minyak buah merah tidak cyto – beracun sampai
konsentrasi 400 mg/mL dan ditekan melanogenesis dan tirosinase aktivitas
dengan cara yang tergantung dosis. Disarankan dari studi tambahan yang
penekanan melanogenesis mungkin terkait dengan degradasi dirangsang
tirosinase melalui sistem ubiquitin – proteasome. Beta – cryptoxanthin
menekan pertumbuhan sel kanker paru-paru sel manusia non – kecil , sel
A549 in vitro dengan perkiraan 50 % pada konsentrasi 20 umol/L.
Sebaliknya , 500 mg/ mL (setara dengan 0,05 umol/L dari beta –
cryptoxanthin) minyak buah merah menekan pertumbuhan sel kanker A549
dengan 97,5 %.M Hatai , H.
2. Menurut Nishigaki dan K Nakashima, M Hatai , H Yoshitomi , T Nishigaki
dan M Gao (2012). Analisis lengkap berkualitas tinggi minyak buah merah
dilakukan di laboratorium terkemuka di Jepang , outsourcing oleh M & K
Laboratories Inc Metode analisis kuantitatif karotenoid dalam minyak Buah
Merah telah dikembangkan dan dianalisis oleh tim co – kerja Fakultas
Farmasi ,Universitas Nagasaki , dipimpin oleh mantan wakil presiden
Universitas , Prof Dr K. Nakashima (dia sekarang Profesor Nagasaki
International University).
3. Menurut Budi ( 2001 ) kandungan bahan aktif yang ada diddalam buah
merah dan manfaatnya pertama kali ditemukan oleh Budi ( 2001 ). Melalui
penelitian yang dilakukan adalah, penelitian berawal dari kecurigaan yang
terhadap kondisi fisik, kesehatan, dan keuletan yang di perlihatkan tersebut
terbukti bahwa buah merah banyak mengandung zat – zat alami yang dapat
meningkatkan system kekebalan tubuh dan proses metabolism. Dan pada
penelitian ke dua Budi pada tahun ( 2005 ) menemukan kandungan
karotenoid, betakaroten, alfa fokoferol, dan asam noleat.
4. Menurut Drs. I.Made Budi M.S, ( 2006 ). Sebagai ahli gizi dan dosen
Universitas Cendrawasih ( UNCEN ) sempat mengamati secara seksama
kebiasaan masyarakat tradisional di Wamena, Timika dan desa – desa
kawasan pegunungan Jayawijaya yang mengonsumsi buah merah (
pandanus conoideus lam ). Pengamatan atas masyarakat lokal berbadan
lebih kekar dan berstamina tinggi, padahal hidup sehari – hari secara asli
tradisional yang serba terbatas dan terbuka dalam busana alam kondisi
alam yang keras serta kadang – kadang bercuaca cukup dingin di
ketinggian pegunungan, dan ternyata didalam kandungan sari buah merah (
pandanus conoideus lam ), itu banyak mengandung antiosidan ( kandungan
rata – rata ).
2.3. Kerangka Penelitian
Kerangka konsep penelitian ini bertujuan untuk mengetahui manfaat
menggunakan Minyak Buah Merah ( Pandanus Conoideus Lam.) sebagai
antiseptic luar pada manusia dan hewan.

Buah Merah

Minyak Buah
Antiseptik
Merah

Manusia Hewan

Gambar 2.3. pada kerangka penelitian.


BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. Jenis Dan Desain Penelitian
3.3.1. Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode observasional yang
mengidentifikasi apakah minyak buah merah ( pandanus conoideus lam.)
bisa dapat menyembuhkan luka pada antiseptik luar bagi manusia dan
hewan di Kab.Sorong.
3.3.2. Desain Penelitian
Desain penelitian adalah kerangka kerja yang digunakan untuk
melaksanakan riset pemasaran ( Malhotra, 2007 ). Desain penelitian
memberikan produk untuk mendapatkan informasi yang diperlukan untuk
menyusun atau menyelesaikan masalah dalam penelitian. Desain penelitian
merupakan dasar dalam melakukan penelitian. Oleh sebab itu, desain
penelitian yang baik akan menghasilkan penelitian yang efektif dan efisien.
Klasifikasi desain penelitian dibagi menjadi dua yaitu, eksploratif dan
konklusif. Desain penelitian konklusif dibagi lagi menjadi dua tipe yaitu
deskriptif dan kausal. Dalam penelitian ini digunakan penelitian eksploratif
dan deskriptif. Menurut Malhotra ( 2007 ), penelitian eksploratif bertujuan
untuk menyelidiki suatu masalah atau situasi untuk mendapatkan
pengetahuan dan pemahaman yang baik. Sementara itu, penelitian
deskriptif bertujuan untuk menggambarkan sesuatu. Penelitian deskriptif
memiliki pernyataan yang jelas mengenai permasalahan yang dihadapi,
hipotesis yang spesifik, dan informasi detail yang dibutuhkan.
3.2. Variabel Penelitian
3.2.1. Variabel Tetap
Variable dependent disebut sebgai variabel respon, output, kriteria,
dan konsekuensi, dalam bahasa Indonesia maksudnya variabel yang
dipengaruhi atau menjadi akibat karena variabel bebas, variabel dependent /
tetap pada penelitian adalah pengaruh penggunaan minyak buah merah (
pandanus conoideus lam.)
3.2.2. Variabel Bebas
Variabel independent disebut sebagai variabel stimulus, input,
predictor, dan antecendeat, dalam bahasa Indonesia disebut sebagai variabel
bebas. Variabel bebas adalah variabel yang menjadi sebab timbulnya atau
berubahnya variabel tetap. Variabel independent / bebas dalam penelitian
adalah pengaruh penggunaan minyak buah merah ( pandanus conoideus
lam.).
3.3. Waktu Dan Tempat Penelitian
3.3.1. Waktu
Adapun waktu penelitian akan di laksanakan setelah melaksanakan
ujian proposal dan akan dilakukan pada awal bulan April hingga selesainya
penelitian ini.
3.3.2. Tempat Penelitian
Adapun tempat penelitian ini akan dilaksanakan di Kab. Sorong.
3.4. Populasi Dan Sempel Penelitian
3.4.1. Populasi
Populasi dari penelitian ini adalah sekelompok hewan menggunakan
atau mengosok minyak buah merah dan ada sekelompok yang tidak
menggunakan minyak buah merah.
3.4.2. Sempel
Sampel dipilih dari populasi yang telah memenuhi kriteria inklusi dan
tidak memenuhi kriteria eksklusi yang telah ditetapkan
3.5. Alat Dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan adalah sebagai berikut :
a. Buah Merah
b. Minyak Buah Merah
c. Luka Pada Manusia atau Hewan
d. Kapas Alkohol
e. Alat Tulis
3.6. Sumber Data
Sumber data dalam penelitian adalah subyek dari mana data dapat
diperoleh. Apabila peneliti menggunakan kuesioner atau wawancara dalam
penggumpulan datanya, maka sumber data disebut responden ( = orang
yang merespon atau menjawab pertanyaan – pertanyaan peneliti, baik
pertanyaan tertulis maupun lisan ). Apabila menggunakan observasi, maka
sumber datanya bisa berupa benda, gerak atau proses sesuatu. Apabila
peneliti menggunakan dokumentasi, maka dokumen atau catatan yang
menjadi sumber data.
3.7. Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian kualitatif, kualitas riset sanggat tergantung pada
kualitas dan kelengkapan data yang dihasilkan. Pertanyaan yang selalu
diperhatikan dalam penggumpulan data adalah apa, siapa, dimana, kapan,
dan bagaimana. Penelitian kualitatif bertumbu pada triangulation dan yang
dihasilkan dari tiga metode : interview, participant to bservation, dan telaah
catatan organisasi ( document records ).
Dalam penelitian kualitatif penggumpulan data lazimnya, menggunakan
metode observasi, dokumentasi dan wawancara. Juga tidak diabaikan
kemungkinan menggunakan sumber – sumber non manusia ( non-human
source of information ), seperti dokemen, dan rekaman ( record ) yang
tersedia. Pelaksanaan pengumpulan data ini juga melibatkan berbagai
aktivitas pendukung lainnya, seperti menciptakan raport, pemilihan
informan, pencatatan data / informasi hasil penggumpulan data. Karena itu
dalam bagian ini akan dibahas secara berturut – turut ; penciptaan raport,
pemilihan informan, penggumpulan data dengan metode observasi,
dokumentasi, wawancara, penggumpulan data dari sumber non- manusia
dan dari manusia dan pencatatan data / informasi hasil pengumpulan data.
3.8. Teknik Analisis Data

Anda mungkin juga menyukai