Anda di halaman 1dari 11

FILSAFAT ILMU

“Pengolahan Buah Mengkudu dan Daun Kemangi


menjadi Sabun Antiseptik”
Dosen:
Prof. Dr. Tri Ratnawati, S.E., M.S., Ak., CA., CPA.

Disusun Oleh:
Winda Nur Agnesa (1222200119)
Inung Vias Dras T.H.T (1222200130)
Annisa Nur Rohmah (1222200131)

PRODI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 18945 SURABAYA
2023
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama ALLAH SWT yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang,kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya,yang telah melimpahkan
rahmat,hidayah,dan inayah-Nya kepada kami,sehingga kami dapat menyelesaikan
PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA dengan judul: PENGOLAHAN BUAH
MENGKUDU DAN DAUN KEMANGI MENJADI SABUN ANTISEPTIK.

Adapun proposal ini dibuat dengan tujuan dan pemanfaatannya ini telah kami
usahakan semaksimal mungkin dan tentunya dengan bantuan berbagai pihak,sehingga
dapat melancarkan proposal ini.

Namun tidak lepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa ada
kekurangan baik dari segi penyusun bahasanya maupun segi lainya.oleh karena
itu,dengan lapang dada dan tangan terbuka kami membuka selebar-lebarnya bagi
pembaca yang ingin memberi saran kritik kepada kami sehingga kami dapat
memperbaiki proposal ini.

Kami mengharapkan semoga dari proposal ini dapat diambil hikmah dan
manfaatnya sehingga dapat memberikan inspirasi terhadap pembacanya.

Surabaya,16 Maret 202


BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Saat ini kita di anjurkan untuk melakukan pola hidup yang sehat. Salah satu
bentuknya yaitu dengan mencuci tangan. Dengan mencuci tangan kita diharapkan
dapat meminimalisir jatuhnya penyakit akibat bakteri dan virus. Mencuci tangan
hanya membasuhnya dengan air itu tidak cukup. Kita harus menggunakan sabun
untuk mencegah bakteri dan virus lebih intensif. Kita bisa menggunakan sabun yang
lebih alami namun terlihat jelas kandungaanya. Yaitu dengan memperhatikan
komposisinya, salah satu bahan pokoknya yaitu mengkudu dan daun kemangi

Mengkudu (morinda citrifolia) merupakan buah berwarna hijau yang banyak ditemukan
di australia , india , asia tenggara termasuk indonesia. Buah ini cukup populer dikonsumsi
sebagai obat herbal dan suplemen.Namun buah ini juga dapat dijadiakan bahan
pembuatan sabun antiseptik. Buah Mengkudu telah lulus semua tahap pengujian. karena
tuntutan zaman yang serba praktis dan cepat, maka orang menjadi lupa pada
peninggalan nenek moyang tersebut. Masyarakat tidak lagi mengkonsumsi mengkudu
mungkin karena baunya yang tidak sedap dan rasaya yang tidak enak dan getir. Buah
mengkudu atau buah pace ini banyak manfaat salah satunya antiseptik dan antibakteria
pathogen yaitu Eschericia colli.

1.2 gambar kemangi

Daun kemangi merupakan salah satu tanaman herbal yang banyak diumpai dipasaran.
Daun kemangi memiliki aroma yang kha dan kuat, ini disebabkan karena kandungan
minyak atsiri yang mudah menguap dan meninggalkan aroma yang khas. Menurut
penelitian , daun kemangidapat dimanfaatkan sebagai antibakteri , antijamur,
antiogsidan , sedatif, antikanker, spasmolitik, menyembuhkan luka , anti angin,
antidepresif, antivirus.

Daun kemangi dapat dijadikan sebagai sumber antibakteri . Antibakteri adalah bahan
yang dapat membunuh atau menghambat aktivas mikroorganisme yang merugikan.
Daun kemngi memilki anti bakteri karena kandungan metabolit sekundernya seperti
flavanoid dan tanin . Maka dari itu daun kemangi dapat dijadikan sebagai bahan baku
pembuatan sabun antiseptik. Tidak berbeda dengan mengkudu, daun kemangi banyak
juga digunakan oleh masyarakat untuk pelengkap menu lalapan. Ternyata, daun kemangi
pun mempunyai kandungan luar biasa yang dapat menghalau bakteri dan virus,
pencegah infeksi kulit karena mengandung Eugenol, linalool, citral dan masih banyak lagi.

Dengan zat yang amat banyak terkandung dalam buah mengukudu peneliti tertarik
untuk melakukan percobaan pembuatan sabun antiseptik dari bahan pokok buah
mengkudu. Dengan adanya produk ini diharapkan untuk bisa menjadi solusi bijak kita
semua dalam meminimalisir adanya bakteri dan virus.

1.2 Potensi Usaha

Di era seperti ini sangat dibutuhkan sabun antiseptik sebagai anti bakteri dan antivirus.
Sabun anti septik tugas utamanya adalah mengurangi atau bahakan membasmi kuman
penyebab penyakit. Mengingat resiko paparan dalam akivitas sehari-hari sangat tinggi.
Menuut WHO kontak antara sabun dengan kulit tangan sekitar 20-30 menit dapat
membuat kita tetap sehat dan dapat mencegah infeksi pernapasan dan diare.

Kualiatas sabun yang baik dilihat kandungan yang terdapat dalam sabun tersebut. Zat-
zat tersebut sengaja ditambahkan sehingga memberikan hasil yang maksima bagi
keehatan kulit. pembersih dalam sabun biasa terkadang tak cukup untuk melindungi
tubuh. Disinilah sabun antiseptik menawarkan peran penting.

Berdasarkan hal tersebut kami memiliki ide usaha untuk membuat bisnis sabun alami
yang dapat dibuat dari bahan sekitar kita seperti dari buah mengkudu dan daun kemangi
. kandungan antrakuinon pada buah mengkudu mempunyai sifat sebagai anti radang dan
antiseptik. Antiseptik yaitu molekul yang dapat menghambat bahkan mematikan
bakteri.Kami harap sabun antiseptik ini dapat membantu pola hidup sehat masyarakat
dengan harga terjangkau.

1.3 Rumusan Masalah

1.Bagaimana cara mengolah buah mengkudu menjadi sabun antiseptik?


2.Bahan apa saja yang digunakan untuk pembuatan sabun antiseptik?
3.Siapa sasaran yang akan menggunakan sabun antiseptik?
4.Bagaimana strategi untuk menjadikan sabun antiseptik dari mengkudu menjadi
pilihan kita semua?

1.4 Tujuan

1.untuk menjadikan buah mengkudu menjadi buah yang mempunyai manfaat lebih

2.untuk mengetahui cara pembuatan sabun antiseptik

3.untuk mengetahui sasaran pengguna yang dituju

4.untuk ikut andil dalam pengembangan produk dalam masyarakat

1.5 luaran yang diharapkan

Luaran yang diharapkan dari kewirusahaan ini adalah berdiri usaha peembuatan
sabun antiseptik dari mengkudu yang diakui produknya oleh masyarakat luas dan dapa
menjadi pilihan dalam penggunanya.
BAB III
1.PEMBAHASAN

Gambar sabun mengkudu


Mengkudu termasuk jenis tanaman pohon dan berbatang bengkok, ketinggian dapat
mencapai 3-8 m. Daun tunggal dengan ujung dan pangkal kebanyakan runcing. Buahnya
termasuk buah bongkol, benjol-benjol tidak teratur, berdaging, jika masak daging buah berair.
Buah masak berwarna kuning kotor atau putih kekuning-kuningan dengan panjang 5-10 cm, lebar
3-6 cm (Risnayanti dkk, 2017). Tanaman mengkudu berbuah sepanjang tahun. Mudah tumbuh
pada berbagai tipe lahan, dengan daerah penyebaran dari dataran rendah hingga ketinggian
1500 dpl. Ukuran dan bentuk buahnya bervariasi, pada umumnya mengandung banyak biji,
dalam satu buah terdapat ≥300 biji, namun ada juga tipe buah mengkudu yang memiliki sedikit
biji. Bijinya dibungkus oleh suatu lapisan atau kantong biji, sehingga daya simpannya lama dan
daya tumbuhnya tinggi. Perbanyakan mengkudu dengan biji sangat mudah dilakukan. Kandungan
Kimia dan manfaat buah mengkudu (M. citrifolia, L.) mengandung scopoletin, sebagai analgesik,
antiradang, antibakteri. Glikosida, sebagai antibakteri, antikanker, imunostimulan. Alizarin,
Acubin, L. Asperuloside, dan flavonoid sebagai antibakteri. Vitamin C, sebagai antioksidan
(Kemenkes, 2011). Kandungan dalam buah mengkudu berupa senyawa scolopetin, antrakuinon,
acurbin, dan lizarin yang merupakan zat fitokimia dan antibakteri. Zat scolopetin pada mengkudu
dapat memperlebar pembuluh darah yang menyempit dan melancarkan peredaran darah. Selain
itu scolopetin mampu membunuh beberapa tipe bakteri dan bersifat fungisida terhadap bakteri
Phytium sp dan bersifat antiperadangan. Buah mengkudu mengandung sedikit xeronin, akan
tetapi banyak mengandung bahan pembentuk xeronine yang disebut dengan proxeronine dalam
jumlah yang besar. Proxeronine ini adalah sejenis asam nukleat seperti koloidkoloid lainnya.
Xeronine diserap oleh sel-sel tubuh untuk mengaktifkan proteinprotein yang tidak aktif, serta
mengatur struktur dan bentuk sel yang aktif (Nonci dkk., 2015).
Daya hambat antibakteri dari perasan buah mengkudu matang terjadi karena mengkudu
mengandung zat antibakteri yaitu flavonoid, terpenoid, antraquinon, alizarin dan acubin yang
dapat melawan bakteri Staphylococcus aurens, Bacillus subtilis, Proteins morganii, Escherichia
coli. Senyawa alizarin dan acubin yang terdapat dalam buah mengkudu merupakan golongan dari
terpenoid dan turunan dari senyawa fenol. Senyawa fenol yang terdapat dalam buah mengkudu
berkisar antara 5,94 – 36,5g/100g material kering. Golongan senyawa fenol ini mampu merusak
membran sel, menginaktifkan enzim dan mendenaturasi protein pada bakteri, sehingga dinding
sel akan mengalami kerusakan karena terjadi penurunan permeabilitas (Djuramang dkk., 2017).

2.3. Ekstraksi

.3.1. Pengertian Ekstraksi

Ekstraksi merupakan proses pemisahan senyawa dari campurannya dengan menggunakan


pelarut yang sesuai. Proses ekstraksi dihentikan tercapai keseimbangannya antara konsentrasi
senyawa dalam pelarut dengan konsentrasi dalam sel tanaman setelah proses ekstraksi pelarut
dipisahkan dari sampel dengan penguapan dan sebagainya.

Tujuan ekstraksi adalah menarik atau memisahkan senyawa dari campurannya atau simplisia.
Ada berbagai cara ekstraksi yang telah diketahui. Masing- masing cara tersebut memiliki
kelebihan dan kekurangannya. Pemilihan metode dilakukan dengan memperhatikan antara lain
sifat senyawa, pelarut yang digunakan dan alat yang tersedia. Beberapa metode ekstraksi yang
umum digunakan antara lain maserasi, perkolasi, refluks, soxhletasi, infusa, dekok, destilasi (11)

1.4 Pembuatan Ekstrak Buah Mengkudu

Pembuatan ekstrak buah mengkudu dilakukan dengan beberapa tahapan. Pertama buah
mengkudu dicuci menggunakan air bersih untuk menghilangkan kotoran yang menempel.
Selanjutnya buah yang sudah bersih dipotong menjadi ukuran kecil-kecil dan kemudian dilakukan
pengeringan menggunakan oven (T=500C, t=24 jam). Mengkudu kering digiling menggunakan
blender hingga didapatkan serbuk buah mengkudu. Serbuk buah mengkudu kemudian
dimasukkan ke dalam beaker glass direndam dalam pelarut ethanol dengan perbandingan 100
mL ethanol dan serbuk sesuai dengan konsentrasi perlakuan yang dilakukan. Proses maserasi
dilakukan selama 10 menit pada beaker glass. Kemudian dilakukan penyaringan. Hasil
penyaringan diambil sebanyak 9 mL untuk digunakan pada pembuatan sabun transparan.
BAB III

METODE PELAKSANAAN

3.1 Peralatan Yang Diperlukan

a. Alat
- Mangkuk
- Baskom
- Gelas Ukur
- Neraca
- Blender
- Spatula
- Kain Serbet
- Masker
- Kacamata
- Sarung Tangan Karet
- Sendok Stainless Steel
- Alat Cetak Sabun
- Plastik Tipis/Kertas Minyak
- Panci Stainless Steel
- Kompor Gas

b. Bahan
- Buah Mengkudu
- Minyak Kelapa
- Minyak Sawit
- Minyak Zaitun
- Bahan Parfum
- NaOH
- Air
3.2 Teknik Pembuatan
1. Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan
2. Memakai alat pelindung berupa kacamata, masker, dan sarung tangan
3. Mengupas buah mengkudu dan mencucinya hingga bersih.
4. Memotong buah mengkudu menjadi bagian kecil-kecil seperti dadu.
5. Menyiapkan alat blender dan memblender buah mengkudu yang telahdipotong kecil-kecil
sampai halus.
6. Menyiapkan wadah mangkuk dan memeras mengkudu yang telah diblender.Gunakan kain
serbet untuk membersihkan hasil perasan mengkudu yangmenetes di meja kerja.
7. Menyiapkan bahan NaOH dan semua minyak. Menimbang semua bahantersebut sesuai
kebutuhan.
8. Menyiapkan panci stainless steel di atas kompor. Jangan menggunakanwadah berbahan
aluminum karena dapat menimbulkan reaksi kimia lain.
9. Memanaskan air sampai hangat. Setelah hangat, matikan kompor.Menuangkan larutan NaOH
ke dalam air hangat sedikit demi sedikit. Jangan dibalik prosesnya (jangan menuangkan air
hangat ke larutan NaOH karena dapat menimbulkan reaksi letupan, jika terkena mata
mengakibatkan kebutaan dan jika kena kulit mengakibatkan iritasi bakar). Jadi prosesnya adalah
menuangkan larutan NaOH ke dalam air hangat sedikit demi sedikit.
10. Mengaduk menggunakan sendok stainless steel secara perlahan hinggamerata. Biasanya
larutan akan menghasilkan reaksi panas mengepul dan berwarna keputihan. Hindari menghirup
asapnya karena berbahaya. Setelah kedua bahan tersebut menyatu, simpan sementara waktu di
tempat yang aman.
11. Kemudian menyiapkan blender. Menuangkan minyak lalu secara perlahan-lahan campur
dengan larutan NaOH, blender dengan putaran terendah. Hati-hati jangan sampai muncrat
terkenal kulit atau mata anda. Setelah 15 menit menghentikan proses pemblenderan, kemudian
memeriksa apakah telah memasuki tahap “trace” apa belum. ( Trace adalah kondisi dimana
sabuntelah terbentuk dan merupakan proses akhir dari pengadukan. Tandanya adalah larutan
tersebut telah mengental).
12. Pada kondisi trace tersebut, menuangkan air perasan mengkudu dan bahan parfum.
Memblender beberapa detik kemudian hentikan. Menunggu sekitar30 menit sembari sesekali
mengaduk secara manual dengan sendok.
13. Menyiapkan cetakan sabun. Jangan lupa untuk melapisi bagian dalamcetakan dengan
plastik/kertas minyak supaya memudahkan dalam pengambilan sabun jika sudah jadi.
14. Menuangkan adonan sabun ke dalam cetakan.
15. Setelah menuangkan adonan sabun ke media cetak, tutup dengan kain untuk proses insulasi.
( Insulasi adalah proses penetralan suhu area).
16. Menyimpan sabun dalam cetakan tersebut selama dua hari, kemudianmengeluarkannya dari
cetakan dan memotong atau menghaluskan permukaan sabun sesuai selera anda. Menyimpan
selama 40 hari untuk masacuring (lebih awet) sebelum mengemasnya.
17. Langkah terakhir adalah pengemasan, khususnya memberikan lapisan plastik tipis atau kertas
agar sabun awet dan terlindung.

3.3 Tahap Pelaksanaan Kegiatan


a) Kegiatan Tahap I : Pra-Produksi
Tahap pra-produksi ini meliputi penyiapan tempat produksi, penentuan pemasok bahan baku,
pembelian peralatan, perencangan kemasan dan label, sertamengurus perijinan usaha.Tahap
selanjutnya merupakan tahap penyediaan lokasi produksi yaitutempat yang strategis, mudah
diakses dan higenis. Proses produksi akan dilakukandi Jl. Iwenisari, Tembalang, Semarang. Tahap
pra-produksi ini juga memuatsurvei pasar dan kontrak kerjasama dengan mitra yang akan
disupply produksabun mengkudu.
b) Kegiatan Tahap II : Tahap Penentuan Harga dan Promosi
Proses penentuan besarnya perolehan keuntungan telah dianalisis, sehinggaterciptanya harga
sesuai yang telah dijelaskan pada Bab II. Proses promosi yangakan dilakukan meliputi
pemanfaatan teknologi informasi dengan internet danmelalui media cetak utamanya brosur di
tempat penjualan serta secara tradisionalyaitu dari mulut ke mulut.
c) Kegiatan Tahap III : Produksi dalam Skala Kecil
Setelah alat produksi telah siap, tahap selanjutnya meliputi pemilihan mitra pembeli produk
sabun mengkudu. Tes produk secara berkala dilakukan dengantujuan untuk mengetahui
permintaan pasar. Pemilihan bahan baku dilakukanmelalui proses penyortiran guna menjaga
mutu dan kualitas bahan baku yang akan diolah.
d) Kegiatan Tahap IV : Produksi, Pemasaran dan Evaluasi
Tahap ini merupakan tahap utama berjalannya program ini. Target kapasitas produksi program ini
adalah 440 unit produk sabun mengkudu setiap bulan danmenghasilkan profit bersih sebesar Rp.
830.000.Pemasaran dilakukan melalui kerjasama kemitraan dengan warung, kantin,rumah
makan, toko, dan ritel sehingga program ini dapat memenuhi supply produk sabun mengkudu
sampai pada mitra. Evaluasi juga dilakukan untukmembuat perencanaan pengembangan usaha
pada waktu yang akan datang.

3.4 Pengembangan Produk


Pengembangan produk usaha dilakukan dengan tujuan untuk menjagaeksistensi dari produk
sabun mengkudu yang akan dirintis pengembangan usaha jangka pendek berupa standar halal
oleh MUI, hak paten produk sabun mengkududan juga PIRT. Sedangkan untuk pengembangan
usaha jangka panjang,mendirikan pabrik sabun mengkudu milik sendiri, serta
mendistribusikannya keseluruh wilayah Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai