Anda di halaman 1dari 6

PROPOSAL PENELITIAN OPSI

Keefektivan Getah Pohon Pisang Sebagai Alternatif Antiseptik Alami


Pada Luka Luar

DARMA ARDIANTO
GAYATRI BAGUS OKA

MST

SMA Negeri 3 Unggulan Kayuagung


Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan
Tahun 2022
BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Salah satu tanaman tropis yang tumbuh subur di Indonesia adalah pohon pisang. Pohon
pisang merupakan pohon yang memiliki bentuk cukup unik, karena memiliki berbagai jenis
(varietas) yang beraneka ragam. Ada yang berbuah besar, kecil, berbatang ramping, lonjong,
serta berdaun lebar atau sempit. Pohon pisang dijuluki sebagai tanaman seribu guna karena
memiliki banyak manfaat. Terdapat bagian dari pohon pisang yang biasa dimanfaatkan antara
lain, yaitu buah, daun, dan batangnya.
Pada bagian pohon pisang tersebut sering digunakan untuk konsumsi maupun diolah
menjadi jajanan tradisional. Selain itu, pohon pisang memiliki getah yang sangat bermanfaat
bagi dunia kesehatan. Ternyata getah pohon pisang dapat dibuat menjadi antiseptik alami untuk
obat luka luar. Inovasi ini merupakan terobosan herbal tradisional dari pemanfaatan getah pisang
sebagai produk penunjang kesehatan yang bernilai guna tinggi.
Antiseptik merupakan senyawa kimia yang digunakan untuk membunuh atau menghambat
pertumbuhan mikroorganisme pada jaringan yang hidup seperti pada permukaan
kulit dan membran mukosa. Antiseptik juga berfungsi untuk membasmi atau menghambat
pertumbuhan kuman seperti virus, bakteri, atau jamur. Antiseptik sering digunakan untuk
membersihkan kulit dari kuman, mencegah iritasi, mengurangi peradangan kulit bahkan sebagai
pengobatan luka luar. Pada getah pohon pisang terdapat kandungan flavonoid yang juga berperan
sebagai stimulus regenerasi sel kulit sehingga mempercepat proses pembekuan darah dan proses
penyembuhan luka.
Berdasarkan latar belakang di atas menilai dan meneliti kegunaan getah pohon pisang yang
belum banyak diketahui namun menyimpan berbagai manfaat, sehingga penulis tertarik untuk
mengkaji Efektivitas Getah Pohon Pisang Sebagai Alternatif Antiseptik Alami Luka Luar.
Penelitian yang dilakukan oleh penulis dilakukan dengan pengamatan dan praktek secara
langsung (Eksperimen) dari sumber yang kredibel sehingga informasi yang di dapat lebih akurat.

1.2 RUMUSAN MASALAH


1. Bagaimana cara membuat antiseptik alami dari getah pohon pisang?
2. Mengapa getah pohon pisang dapat bermanfaat sebagai antiseptik untuk menyembuhkan
luka luar?
3. Bagaimana keefektifan getah pohon pisang sebagai antiseptik alami luka luar?

1.3 TUJUAN PENELITIAN


1. Untuk mengetahui cara pembuatan antiseptik alami dari getah pohon pisang
2. Untuk mengetahui kandungan yang terdapat dalam getah pohon pisang sebagai antiseptik
alami luka luar
3. Untuk mengetahui efektivitas (cara kerja) getah pohon pisang sebagai antiseptik alami luka
luar

1.4 HIPOTESIS
Berdasarkan rumusan masalah diatas maka hipotesis penelitian ini yaitu, getah pohon pisang
dapat dimanfaatkan sebagai alternatif antiseptik alami pada luka luar
1.5 MANFAAT PENELITIAN
1. Menambah pengetahuan pembaca bahwa getah dari pohon pisang bisa dimanfaatkan
menjadi alternatif antiseptik berbahan dasar alamiah untuk mengobati luka luar.
2. Memanfaatkan getah pisang sebagai antiseptik alami pada luka luar
3. Untuk mengetahui seberapa keefektivan getah pohon pisang sebagai antiseptik luka
luar
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Pisang


Pisang merupakan buah yang sangat mudah didapatkan dan tersebar di seluruh Indonesia.
Berkulit kuning dan lazim berbentuk lonjong setengah lingkaran atau arit (clurit). Bentuk pisang
sendiri sangat beraneka ragam jenis dan ukuran buahnya. Sekitar 246 jenis pisang terdapat di
Indonesia. Pisang juga sangat bermanfaat bagi manusia karena banyak sekali mengandung gizi
baik seperti, protein, kalori, karbohidrat, serat, gula dan juga lemak. Cara mengkonsumsi pisang
beraneka ragam ada yang langsung bisa makan secara langsung dan ada yang perlu diolah
terlebih dahulu, seperti digoreng, dikukus dan direbus. Baik anak anak, remaja, hingga orang tua
menyukai buah kuning ini.

2.1.1 Pohon pisang


Pohon pisang merupakan pohon yang berhabitat tumbuh didaerah tropis garis khatulistiwa,
tersebar mulai dari Indonesia, Asia Tenggara, Afrika, Eropa hingga Amerika. Pohon pisang
identik memiliki struktur batang yang cukup keras, berserat, dan agak licin. tidak sedikit orang
memanfaatkan batangnya untuk pakan ternak atau jembatan. Di Inonesia hampir setiap
daerahnya ditanami pohon pisang, karena letak geografis Indonesia yang strategis dan
merupakan daerah yang dilewati oleh garis khatulistiwa serta beriklim tropis, membuat Indonesia
sangat cocok untuk rumah berkembang biak bagi pohon pisang. Perawatan dan perkembang
biakannnya juga tidak terlalu sulit, sehingga dapat dengan mudah untuk dibudidayakan.

2.1.2 Getah Pohon Pisang


Getah pohon pisang merupakan cairan yang agak kental dan berwarna bening yang berada di
dalam batang pohon pisang. Getah dari pohon pisang terkenal sulit hilang jika terkena pada
pakaian. Pada getah pohon pisang terkandung zat aktif yang bersifat antibakteri, berupa
flavonoid dengan kadar 8.18%, saponin 6.73%, dan tanin 4.38%.flavonoid dapat menyebabkan
pecahnya membran sel dan berakibat terhadap terganggunya pertukaran zat yang dibutuhkan
bakteri untuk mempertahakan hidupnya sehingga terjadi kematian bakteri. 

2.2 Alternatif
Alternatif dapat didefinisikan sebagai dua pilihan atau beberapa kemungkinan yang dapat
diambil, dapat berupa pilihan untuk membuat keputusan, keinginan atau inovasi yang mampu
menunjang kebutuhan lokal maupun universal. Alternatif juga merupakan pemanfaatan dari
barang-barang yang telah habis dipakai dan tersisa kemudian diolah menjadi sebuah produk atau
jasa pengganti barang yang lain. Seperti contoh energi alternatif terbarukan yaitu bio solar,
biomassa, biofuel, biogas dan getah pohon pisang sebagai antiseptik alami pada luka luar.

2.3 Antiseptik
Antiseptik adalah suatu zat kimia yang memiliki fungsi untuk membasmi kuman dan
melawan bakteri penyebab penyakit. Antiseptik juga digunakan untuk membersihkan luka
memar, luka iris, luka memar, luka lecet dan juga luka bakar ringan, yang terjadi akibat sebuah
kecelakaan, baik itu kecelakan kerja ataupun kecelakaan lainnya. Antiseptik juga bisa disebut
sebagai bahan yang digunakan untuk mencegah infeksi pada jaringan tubuh yang hidup seperti
permukaan kulit.
2.4 Luka
Luka adalah kondisi dimana seseorang mengalami pendarahan pada bagian tertentu, yang
disebabkan oleh ketidaksengajaan atau tergoresnya bagian organ maupun jaringan. Apabila pada
organ dan jaringan tersebut terkena goresan atau benda tajam sehingga mengenai bagian tersebut
dan didalamnya terisi banyak darah, maka hal itu akan mempercepat keluarnya darah, sehingga
pendarahan tidak terelakkan. Hal ini biasanya membuat si penderita merasakan rasa sakit yang
cukup serius.

2.5 Luka Luar


Luka luar merupakan Sebuah luka yang apabila terjadi merusak atau merobek lapisan kulit
paling luar. Lapisan kulit yang rusak ini akan memperlihatkan jaringan di bawahnya. Bila tidak segera
ditangani, jaringan bawah yang terpapar dengan lingkungan luar dapat berisiko terkena infeksi. Ketika
luka telah terinfeksi, hal ini akan memperlama proses penyembuhan luka. Bakteri dan kotoran juga
dapat mengeluarkan zat-zat racun yang turut mempersulit kesembuhan luka. Oleh karena itu, penting
untuk mencegah infeksi yang berdampak negatif terhadap pemulihan luka.
BAB 3. METODE PENELITIAN

3.1 Waktu dan Tempat Penelitian

a. Waktu penelitia : 2 Februari s.d. 3 Maret


b. Tempat penelitian : Desa Lempuing Indah, Kec. Lempuing Jaya, Kab.
Komering Ilir, Prov. Sumatera Selatan

3.2 Sumber Data, Alat, dan Bahan

a. Sumber data
 Sumber data primer pada penelitian ini menggunakan metode eksperimen dan
observasi
 Sumber data sekunder diambil dari sumber terpercaya baik dari artikel
maupun jurnal

b. Alat dan Bahan


1. Pisau
2. Mangkuk
3. Sendok
4. Getah Pohon Pisang

3.3 Metode Pemerolehan Data

Metode yang digunakan untuk memperoleh data pada penelitian ini adalah

3.4 Metode Pengolahan dan Analisis

Anda mungkin juga menyukai