Anda di halaman 1dari 13

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

TACI OPPA (TANAMAN CIPLUKAN SEBAGAI OBAT PARU-PARU)

BIDANG KEGIATAN :

PKM KEWIRAUSAHAAN

Diusulkan oleh:

NAMA : DEWI FORTUNA


NIM : 18312241004
PRODI : PENDIDIKAN IPA A 2018

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

YOGYAKARTA
2018/2019

1
HALAMAN PENGESAHAN

2
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL............................................................................................i

HALAMAN PENGESAHAN................................................................................ii

DAFTAR ISI.........................................................................................................iii

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang...........................................................................................1

1.2 Perumusan Masalah...................................................................................2

1.3 Tujuan........................................................................................................2

1.4 Luaran yang Diharapkan............................................................................3

1.5 Manfaat......................................................................................................3

BAB 2 GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA

2.1 Analisis Produk..........................................................................................4

2.2 Analisis Pasar.............................................................................................4

2.3 Perhitungan Ekonomi................................................................................5

BAB 3 METODE PELAKSANAAN

3.1 Alat dan Bahan...........................................................................................7

3.2 Proses Pembuatan......................................................................................7

3.3 Proses Pemasaran......................................................................................8

3
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia merupakan salah satu negara tropis yang terkenal dengan


keanekaragaman tanamannya yang dapat digunakan sebagai obat. Bagian
tanaman yang dapat digunakan sebagai obat berupa daun, batang, buah,
bunga, dan akar (Adiwiganda dan poeloengan, 1996). Salah satu tanaman
yang dapat digunakan sebagai obat adalah tanaman ciplukan atau dengan
nama latin (Physalis angulata)(gambar 1.1).

Di Indonesia sendiri, tanaman ciplukan ini sangat mudah ditemukan


karena dapat tumbuh dengan sendirinya tanpa perawatan khusus. Tanaman ini
banyak tumbuh di area persawahan atau ladang. Oleh karena itu, sangat
disayangkan apabila tanaman yang jumlahnya banyak ini kurang
termanfaatkan.

Gambar 1.1 Tanaman ciplukan

Pemanfaatan tanaman ciplukan oleh masyarakat masih jarang dilakukan


padahal ketersediaannya cukup banyak. Sebagian besar masyarakat terutama
petani hanya banyak mengambil buahnya dan dimakan begitu saja. Physalis
angulata L., dikenal di Indonesia sebagai "ciplukan" atau "Ceplukan".
Tanaman ini tersebar luas di seluruh daerah tropis dan subtropis di dunia.
Ciplukan (Physalis angulata L.) memiliki manfaat sebagai antidiabetik. Pada
batang, daun, dan akar dari Physalis angulata L. secara tradisional di
Indonesia telah digunakan sebagai obat antidiabetes. Di Indonesia sendiri
penggunaan ramuan akar sebagai obat untuk postpartum, nyeri otot dan
hepatitis (Rosita, et al, 2007).
Menurut Sediarso, Sunaryo dan Amalia tahun 2013 Physalis angulate
L. dapat memperbaiki pencernaan, antiinflamasi, desinfektan, asma, batuk

1
rejan, bronkitis, orkitis, bisul, borok, kanker, tumor, leukemia dan kencing
manis.
Famili Solaneceae yang memiliki banyak efek farmakologi seperti
hepatoprotective, immunomodulatory, antibacterial, antifungal,
antiinflammatory, antitumor, cytotoxic activity, insect-antifeedant dan
insectrepellent activities, kandungan tersebut terdapat pada Physalis yang
diisolasi dari akar, batang dan daun (Kusumaningtyas, Laily, dan Limandha,
2015).
Studi fitokimia terhadap Physalis angulata. mengungkapkan hal itu
telah mengandung flavonoid, alkaloid dan memiliki perbedaan jenis steroid
pada tanaman. Komponen utamanya adalah Physalins adalah konstituen
laktone steroid dari Physalis dan genus lain yang terkait erat, milik keluarga
Solanaceae. (Kusumaningtyas, Laily, dan Limandha, 2015).
Masyarakat saat ini menginginkan apapun yang praktis, mudah, cepat,
dan sehat. Termasuk dalam penanganan penyakit paru-paru yang praktis
menggunakan teh celup yang mudah diguakan. Melihat ketersediaan tanaman
ciplukan yang melimpah dengan manfaat yang beragam, maka perlu
dilakukan inovasi untuk memanfaatkan tanaman ciplukan tersebut dan
memanfaatkan peluang pasar untuk menawarkan produk baru yaitu teh celup
dengan bahan baku tanaman ciplukan. Keunggulan produk ini adalah produk
menggunakan bahan alami hasil pengujian serta aman bagi tubuh,
mengandung zat-zat alami yang baik untuk kesehatan dan, praktis, dan harga
terjangkau.
Selain itu, dilihat dari peluang usaha, teh celup dari tanaman ciplukan
ini memiliki keunggulan karena belum banyak beredar di pasaran dengan
kandungan herbal bahan alam sehingga memiliki potensi untuk diproduksi
lanjut dalam jangka panjang serta dikembangkan karena ketersediaan sumber
daya atau bahan baku yang mudah didapat dan mudah dibudidayakan.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka permasalahan yang muncul


dapat dirumuskan sebagai berikut

1. Bagaimana cara pembuatan teh celup menggunakan bahan tanaman


ciplukan untuk mengobati penyakit paru-paru?

2. Bagaimana cara pemasaran teh celup menggunakan bahan tanaman


ciplukan untuk mengobati penyakit paru-paru agar mendapat keuntungan
yang diinginkan?

1.3 Tujuan

Berdasarkan permasalahan diatas, program kreativitas mahasiswa ini


bertujuan untuk :

2
1. Mengetahui cara membuat pembuatan teh celup menggunakan bahan
tanaman ciplukan untuk mengobati penyakit paru-paru.

Mengetahui cara pemasaran teh celup menggunakan bahan tanaman


ciplukan untuk mengobati penyakit paru-paru agar mendapat keuntungan
yang diinginkan.

1.4 Luaran yang Diharapkan

Luaran yang diharapkan dari program kreativitas mahasiswa ini yaitu


terciptanya produk teh celup herbal dengan bahan utama Physalis angulata
yang bermanfaat dan laku dijual. Selain hal tersebut, hasil program kreativitas
mahasiswa ini diharapkan mampu membentuk sosok jiwa kewirausahaan
dikalangan mahasiswa serta mampu menjaga kelestarian lingkungan dengan
cara memanfaatkan secara bijak tanaman Physalis angulate dan mampu
menghasilkan artikel ilmiah mengenai peluang usaha dalam pemanfaatan
tanaman Physalis angulata menjadi teh celup herbal untuk mengatasi
penyakit paru-paru.

1.5 Manfaat

Berdasarkan permasalahan diatas, maka program kreativitas mahasiswa


ini diharapkan memberi manfaat yaitu

1. Mampu menumbuhkan jiwa wirausaha, sehingga timbul jiwa


kemandirian, kepekaan terhadap lingkungan dan peluang agar
semakin mantap meraih masa depan yang lebih baik.
2. Meningkatkan sikap kritis, inovatif dalam mencermati keadaan suatu
wilayah yang mempunyai peluang usaha serta mampu meningkatkan
nilai ekonomis bahan herbal yang kurang dimanfaatkan oleh
masyarakat.

3. Meningkatkan keterampilan dan kreativitas dalam mengolah tanaman


Physalis angulate sebagai obat penyakit paru-paru.

3
BAB 2

GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA

2.1 Analisis Produk

Physalis angulata dapat diproduksi menjadi teh celup herbal yang bernilai
jual karena Physalis angulate L. dapat memperbaiki pencernaan, antiinflamasi,
desinfektan, asma, batuk rejan, bronkitis, orkitis, bisul, borok, kanker, tumor,
leukemia dan kencing manis. Famili Solaneceae yang memiliki banyak efek
farmakologi seperti hepatoprotective, immunomodulatory, antibacterial,
antifungal, antiinflammatory, antitumor, cytotoxic activity, insect-antifeedant
dan insectrepellent activities, kandungan tersebut terdapat pada Physalis yang
diisolasi dari akar, batang dan daun. Menurut Rahimsyah, 1990 cara untuk
mengonsumsi tanaman ciplukan sebagai obat paru-paru yaitu dengan
mengambil akar, batang, dan daun ciplukan . Rebus sampai mendidih. Setelah
dingin minumkan pada penderita 3x sehari masing-masing 1 gelas selama 6
bulan.

Terlebih dilihat dari segi ketersediaan bahan baku, tumbuhan ini sangat
mudah dibudidayakan, serta banyak tumbuh di area persawahan atau ladang.
Jadi, untuk keberlangsungan usaha dapat terjamin dari segi pemenuhan bahan
dasar. Produk ini diharapkan dapat menjadi terobosan baru sebagai teh celup
herbal obat penyakit paru-paru. Produk ini dikemas dan disajikan dalam
kemasan pack yang berisi 30 kantong teh celup yang praktis dan menarik.
Produk ini hadir sebagai solusi untuk mengatasi penyakit paru-paru secara
praktis, mudah, dan aman bagi kesehatan karena dari bahan alami. Sebelum
di pasarkan secara luas, akan dilakukan uji klinis terhadap produk. Selain itu,
akan dilakukan survey terhadap beberapa konsumen mengenai produk ini
khususnya kepada penderita penyakit paru-paru.

2.2 Analisis Pasar

Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi konsumen untuk membeli


produk harus dilakukan sebagai tahap awal kegiatan. Setelah mengetahui
faktor-faktor yang mempengaruhi pertimbangan konsumen, perlu juga
menganalisis kekuatan usaha yang dimiliki (strength), kelemahan (weakness),
kesempatan (opportunities) dan ancaman yang mungkin terjadi (treath).
Analasis tersebut disebut dengan analisis SWOT.

Berikut ini adalah analisis SWOT usaha pembuatan dan penjualan “ TACI
OPPA” yang nantinya dapat digunakan sebagai uji kelayakan usaha yang
diusulkan.

a. Strength (Kekuatan)

1. Bahan bakunya mudah ditemukan dan dibudidayakan.

4
2. Unik

3. Tidak menggunakan bahan kimia berbahaya.

4. Aman bagi tubuh dan dapat menjadi alternatif pengobatan herbal

5. Meningkatkan nilai ekonomis tanaman ciplukan.

6. Penggunaan praktis dan mudah.

b. Weakness (Kelemahan)

1. Teh celup “TACI OPPA” merupakan produk inovasi yang baru dan
belum dikenal masyarakat sehingga memerlukan sosialisasi agar
masyarakat percaya bahwa produk ini aman dan tidak membahayakan
kesehatan.

2. Belum adanya jaringan pemasaran yang baik dan kuat.

c. Opportunity (Kesempatan)

1. Kebutuhan obat penyakit paru-paru yang praktis, aman, alami,


ekonomis, serta tanpa efek samping.

2. Produk yang ditawarkan belum ada dipasaran.

3. Memiliki keunggulan dalam segi kepuasan dan kemanfaatan bagi


konsumen.

d. Threat (Ancaman)

1. Munculnya usaha baru yang memproduksi produk serupa

2. Banyak obat serupa lain yang lebih dipercaya aman bagi kesehatan.

5
e. Biaya produksi

Biaya Produksi untuk satu box teh TACI OPPA (30 pcs)
Rincian Kuantitas Harga Satuan (Rp) Harga Total (Rp)

Sewa loyang 2 buah 3.000,00 6.000,00

Sewa oven 1 buah 10.000,00 10.000,00

Sewa blender 1 buah 5.000,00 5.000,00

Listrik - 10.000,00 10.000,00

Tanaman
ciplukan 60 gram 15,00 900,00

Pisau 1 3.000,00 3.000,00

Sarung tangan 1 2.000,00 2.000,00

Kantong teh 30 pcs 100,00 30.000,00

Box kemasan 1 box 2.000 2.000,00

Masker 1 buah 1000,00 1.000,00

Label 10 pcs 250,00 2.500,00

Plastik
kemasan 10 pcs 150,00 1.500,00

Total = Rp. 76.900,00

6
BAB 3

METODE PELAKSANAAN

3.1 Alat dan Bahan

Bahan utama yang digunakan dalam penelitian ini adalah tanaman ciplukan
yang hanya diambil akar, batang, dan daunnya. Sementara itu alat-alat dan
bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah

a. Loyang
b. Oven
c. Blender
d. Timbangan
e. Sendok
f. Pisau
g. Kantong teh celup

3.2 Proses Pembuatan

a. Menyiapakan bahan baku berupa tanaman Physalis angulata dapat


diperoleh dari sekitar area persawahan atau ladang masyarakat
Sleman tanpa dipungut biaya.
b. Menyiapkan alat yang diperlukan.
c. Memisahkan baik akar, batang, dan daun tanaman ciplukan.
d. Mencuci akar, batang, dan daun tanaman ciplukan dengan air bersih
yang mengalir.
e. Menempatkan bahan tersebut pada loyang / wadah lain yang lebar
dan menatanya dengan rapi serta tidak bertumpuk.
f. Menjemur akar, batang, dan daun tanaman ciplukan tersebut
dibawah sinar matahari secara langsung. Apabila sinar matahari
kurang memenuhi maka dapat menggunakan bantuan oven.
g. Setalah benar-benar kering, akar, batang, daun tanaman ciplukan
diblender agar mendapatkan tingkat kehalusan yang diinginkan.
h. Menimbang setiap 2gram serbuk tanaman ciplukan tersebut untuk
dimasukkan dalam setiap kantong teh.
i. Mengemas teh celup Physalis angulate dalam box.

7
3.3 ProsesPemasaran
a. Produk

Produk yang dihasilkan berupa teh celup tanaman ciplukan sebagai


obat penyakit paru-paru yang berbahan dasar serbuk akar, batang, dan
daun tanaman ciplukan yang mengandung flavonoid, alkaloid dan
memiliki banyak efek farmakologi seperti hepatoprotective,
immunomodulatory, antibacterial, antifungal, antiinflammatory,
antitumor, cytotoxic activity, insect-antifeedant dan insectrepellent
activities, kandungan tersebut terdapat pada Physalis yang diisolasi
dari akar, batang dan daun. Teh calup ini didesain praktis dengan
ukuran per kantong tehnya yaitu 0,07 oz yang di kemas dalam
kemasan box karton dengan ukuran 12cm x 8,5cm x 6,5cm. 1 box
karton berisi 30 pcs kantong teh”TACI OPPA” yang memiliki masa
simpan selama 2 tahun. Produk ini merupakan inovasi obat herbal
sebagai penyembuh panyakit paru-paru.

b. Harga

Dalam program ini, produk yang dihasilkan adalah teh celup yang
dipasarkan dengan harga Rp. 25.000,00/pack. Dengan harga yang cukup
terjangkau, produk ini tentu dapat dipasarkan kepada masyarakat.

c. Lokasi

Pemasaran produk “TACI OPPA” diupayakan dapat dijual di


beberapa tempat seperti toko-toko herbal, minimarket, dan secara
online melalui media social.

d. Promosi

1) Melalui brosur-brosur yang disebarkan secara meluas ke


masyarakat sekitar Yogyakarta dan mempromosikannya langsung
kepada konsumen.

8
DAFTAR PUSTAKA

Adiwiganda, R., A. Purba., dan Z. Poeloengan. 1996. Pengolahan tanah areal


peremajaan kelapa sawit berdasarkan sifat tanah pada tingkat sub
grup (macam). Warta PPKS (411): 9-22.

Kusumaningtyas R., Laily N. and Limandha P. 2015. Potential of ciplukan


(Physalis angulata L.) as source of functional ingredient. Procedia
Chemistry, 14, 367–372. Terdapat di:
http://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S1876619615000510.

Rahimsyah. 1990 . Obat kuno warisan leluhur. Surabaya: Karya Ilmu.

Rosita, S.M.D., Rostiana, O., Pribadi, dan Hernani. 2007. Penggalian iptek
etnomedisin di Gunung Gede Pangrango. Bul, Littro. 18 (1) : 13-28.

Sediarso.,Sunaryo H., Amalia N. 2011. Efek anti diabetes dan identifikasi


senyawa dominan fraksi kloroform herba ciplukan (Physalis angulata L.).
M Ilmu Kefarmasian.8:15.

9
10

Anda mungkin juga menyukai