i
1
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indonesia merupakan sebuah negara yang dikenal dengan kekayaan alamnya
termasuk dengan tumbuhnya berbagai tumbuhan yang berkhasiat untuk kesehatan,
salah satunya yaitu tumbuhan pegagan (Centella asiatica L.) atau masyarakat
Lombok biasa menyebutnya bebele. Tumbuhan bebele merupakan tumbuhan liar
yang biasanya banyak tumbuh di pekarangan, ladang, hingga tepi jalan. Penelitian
yang dilakukan oleh Sutardi pada 2016 menunjukkan bahwa tumbuhan bebele
mengandung berbagai bahan aktif seperti alkaloid, saponin, tanin, flavonoid,
steroid, dan triterfenoid yang bermanfaat sebagai antipikun, antistres, obat lemah
syaraf, demam, bronkhitis, kencing manis, wasir, dan tekanan darah tinggi, serta
bermanfaat untuk menambah nafsu makan dan vitalitas. Tumbuhan bebele juga
disebut sebagai sumber alternatif antioksidan sintesis dengan aktivitas antioksidan
yang lebih tinggi dibandingkan tumbuhan obat lainnya seperti jahe merah dan
temulawak, dimana aktivitas antioksidan dalam tanaman ini berfungsi untuk
menangkal radikal bebas sehingga mampu memperkuat fungsi otak,
meningkatkan daya kognitif termasuk daya ingat, dan menghambat kematian sel
saraf otak (Saputri, 2014).
Di lombok sendiri, tumbuhan bebele biasa dikonsumsi dengan cara menyeduh
daunnya menggunakan air hangat atau sebagian lagi mengonsumsinya dalam
bentuk kapsul. Namun, pada umumnya hanya kalangan tertentu yang
mengonsumsi tumbuhan ini seperti kalangan dewasa dan lanjut usia (lansia).
Dengan berbagai manfaat yang dimiliki oleh tumbuhan bebele khususnya dalam
meningkatkan daya kognitif membuat tumbuhan ini sangat penting untuk
dimanfaatkan secara inovatif sehingga kalangan yang mengonsumsinya tidak
hanya kalangan dewasa dan lansia, namun mampu diperluas hingga kepada anak-
anak, pelajar, dan mahasiswa. Salah satu inovasi untuk memanfaatkan tumbuhan
bebele adalah dengan mengolahnya menjadi produk pangan yang digemari hampir
seluruh kalangan masyarakat mulai dari anak-anak hingga kalangan dewasa yaitu
berupa mie instan. Inovasi olahan tumbuhan bebele berupa produk mie instan ini
diberi nama “Minstanbel”.
Mie instan bebele (Minstanbel) merupakan inovasi terbaru dari olahan yang
telah ada saat ini sehingga selain mampu menciptakan peluang bisnis baru, produk
Minstanbel juga mampu menjawab salah satu kekhawatiran masyarakat yaitu
terkait konsumsi mie instan. Tidak dapat dipungkiri bahwa sebagian besar
masyarakat mulai dari anak-anak hingga kalangan dewasa menyukai mie instan
karena selain mengenyangkan, makanan ini juga dapat disajikan dengan praktis
dan memiliki beragam varian rasa. Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS)
pada 2020 menunjukkan bahwa 92% masyarakat Indonesia mulai dari anak-anak
hingga lansia merupakan konsumen mie instan (Luthfi, 2021). Dengan adanya
produk Minstanbel, konsumen juga tidak perlu khawatir untuk mengonsumsi mie
instan dikarenakan dalam proses pembuatannya tidak ada tambahan bahan kimia.
2
1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari program ini diantaranya:
1. Untuk mengetahui metode pembuatan mie instan bebele (Minstanbel).
2. Untuk mengetahui strategi pemasaran dari mie instan bebele (Minstanbel).
3. Untuk mengetahui prospek dan daya saing mie instan bebele (Minstanbel)
dibanding produk olahan mie instan lainnya.
= 157,4
= 158 kemasan
Dengan demikian, diketahui bahwa modal awal akan kembali setelah
produksi sebanyak 158 kemasan. Jadi apabila dalam satu kali produksi dihasilkan
230 kemasan, maka akan diperoleh keuntungan sebanyak 72 kemasan.
b) BEP harga produksi
BEP =
=
= 6.159,42
= 6.160 / kemasan
Dengan demikian harga satu kemasan paper bowl Minstanbel sebesar Rp
6.160, dimana harga tersebut merupakan harga biaya produksi atau modal bisa
kembali. Sehingga untuk mendapatkan keuntungan, harga jual per kemasan harus
6
diatas Rp 6.160. Ketika harga jual per kemasan paper bowl Rp 9.000, maka
diperoleh keuntungan sebesar Rp 2.840 per kemasan.
=
= 1,46
Berdasarkan hasil perhitungan kelayakan usaha di atas dapat dilihat bahwa
nilai B/C ratio lebih besar dari 1, hal ini membuktikan bahwa kegiatan wirausaha
produk Minstanbel merupakan produk yang layak dijalankan.
Bulan ke-
Uraian
13, 14, 15 16, 17, 18 19, 20, 21 22, 23, 24
Kas Awal 15.680.000 19.600.000 23.520.000 27.440.000
Jumlah Produksi 1380 1380 1380 1380
Harga jual per unit 9.000 9.000 9.000 9.000
Penjualan 12.420.000 12.420.000 12.420.000 12.420.000
Biaya pembelian bahan 5.248.000 5.248.000 5.248.000 5.248.000
Biaya penyewaan barang 1.312.000 1.312.000 1.312.000 1.312.000
Biaya perjalanan 923.000 923.000 923.000 923.000
Biaya lainnya 1.017.000 1.017.000 1.017.000 1.017.000
Sub total biaya 8.500.000 8.500.000 8.500.000 8.500.000
Laba 3.920.000 3.920.000 3.920.000 3.920.000
Kas akhir 19.600.000 23.520.000 27.440.000 31.360.000
7
• Masukkan minyak goreng sedikit demi sedikit sambil terus diuleni hingga
tercampur rata. Lakukan hingga adonan kalis.
• Giling mie menggunakan alat penggilingan agar lembaran adonan mie yang
dihasilkan ketebalannya sama.
• Beri taburan tepung maizena pada adonan mie yang sudah dipotong untuk
membuatnya tidak lengket satu sama lain.
• Rebus mie hingga terapung. Angkat lalu beri sedikit minyak goreng.
• Aduk merata lalu dinginkan.
• Kemudian oven mie selama 5 menit agar kadar airnya berkurang dan
simpan pada wadah yang bersih.
c. Proses Pembuatan Bumbu Mie
• Siapkan bawang putih dan bawang merah yang sudah digoreng, gula pasir,
garam, merica, dan kaldu bubuk rasa ayam.
• Blender semua bahan tersebut hingga halus dan tercampur merata.
• Masukkan ke dalam kemasan plastik kecil. Kemas pula kecap manis, saus
sambal, minyak sayur, penyedap rasa soto, rasa ayam bawang, rasa kari,
dan bubuk cabai dalam kemasan plastik kecil.
d. Proses Pengemasan
Belmawa 6.750.000
Perguruan Tinggi 1.750.000
Rekap Sumber Dana Jumlah 8.500.000
DAFTAR PUSTAKA
Luthfi, W. 2021. Doyan Mi, Indonesia Jadi Salah Satu Negara dengan
Konsumsi Mi Instan Terbanyak di Dunia. URL:
https://www.goodnewsfromindonesia.id/2021/08/10/doyan-mi-
indonesia-jadi-salah-satu-negara-dengan-konsumsi-mi-instan-
terbanyak-di-dunia. Diakses tanggal 30 Januari 2022.
Praptiwi. Wulansari, D. dan Chairul. 2010. Efek toksisitas ekstrak pegagan
(Centella asiatica Linn.) pada organ dan jaringan mencit (Mus
musculus). Majalah Farmasi Indonesia. 21(1): 40-47.
Rizati, M.A. 2021. Indonesia Konsumsi 12,6 Miliar Porsi Mi Instan pada
2020. URL:
https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2021/08/18/indonesia-
konsumsi-126-miliar-porsi-mi-instan-pada-2020. Diakses tanggal 28
Maret 2022.
Saputri, I. 2014. Pengaruh Penambahan Pegagan (Centella Asiatica) Dengan
Berbagai Konsentrasi Terhadap Sifat Fisiko Kimia Cookies Sagu
Antioksidan. Skripsi. Institut Pertanian Bogor.
Sianturi, D.P. dan Marliyati, S.A. 2014. Formulasi Flakes Tepung Komposit
Pati Garut dan Tepung Singkong dengan Penambahan Pegagan
sebagai Pangan Fungsional Sarapan Anak Sekolah Dasar. Jurnal Gizi
dan Pangan. 9(1): 15-22.
11
LAMPIRAN
Harga Satuan
No Jenis Pengeluaran Volume Total (Rp)
(Rp)
1 Belanja Bahan
Baking powder 4 bungkus 4.570 18.280
Bawang merah 8 kg 20.000 160.000
Bawang putih 6 kg 30.000 180.000
Bubuk cabai 9 kg 75.000 675.000
Gula pasir 7 kg 13.000 91.000
Garpu plastic 1380 buah 200 276.000
Kaldu bubuk rasa ayam 8 bungkus 5.000 40.000
Kecap manis 14 botol 12.900 180.600
Maizena 5 kg 15.000 75.000
Merica Bubuk 6 bungkus 28.000 168.000
Minyak sayur 10 liter 16.000 160.000
Paper bowl 1380 buah 724 999.120
Penyedap rasa ayam bawang 12 bungkus 5.000 60.000
Penyedap rasa kari 12 bungkus 5.000 60.000
Penyedap rasa soto 12 bungkus 5.000 60.000
Saus sambal tomat 14 bungkus 30.000 420.000
Telur 315 butir 1.600 504.000
Tepung tapioca 21 kg 9.000 189.000
Terigu 104 kg 8.000 832.000
Plastik kemasan bumbu 20 bungkus 5.000 100.000
SUB TOTAL 5.248.000
2 Belanja Sewa
Alat penggiling Mie 1 unit 60.000 60.000
Blender 1 unit 45.000 45.000
Hand sealer 1 unit 45.000 45.000
Instagram ads 2 kali 50.000 100.000
Kompor gas 1 unit 60.000 60.000
Oven Listrik 1 unit 200.000 200.000
Panci Besar 1 unit 22.000 22.000
Tabung gas + isi 1 unit 60.000 60.000
Timbangan 1 unit 30.000 30.000
Jasa desain 1380 buah 500 690.000
SUB TOTAL 1.312.000
23
3 Perjalanan Lokal