Anda di halaman 1dari 7

RINGKASAN

Proposal ini berjudul “tekukuc” teh kumis kucing dengan pemanis dari daun stevia dapat
digunakan sebagai antiinflamasi dan aman dikonsumsi bagi penderita diabedes yang dibuat oleh
mahasiswa inovasi dan kreatifitas yang tinggi dari Sekolah Tinggi Farmasi Bandung. Proposal
kewirausahaan ini disusun mengenai pemanfaatan kumis kucing sebagai tanaman yang tumbuh
subur dan banyak di Indonesia dan bagaimana memanfaatkan sumber daya yang melimpah di
indonesia kedalam suatu produk baru yang memiliki banyak manfaat, salah satu manfaat yaitu
dapat mengatasi hipertensi dan produk ini juga aman untuk penderita diabetes dan obesitas
karena stevia memiliki rasa yang manis tanpa kalori.

Teh kumis kucing dengan pemanis dari daun stevia dapat digunakan sebagai
antiinflamasi dan aman dikonsumsi bagi penderita diabetes berdasarkan hasil penelitian,
senyawa flavonoid diketahui mampu berperan dalam menangkap radikal bebas atau berfungsi
sebagai antioksidan alami. Aktivitas antioksidan tersebut memungkinkan flavonoid untuk
menangkap atau menetralkan radikal bebas seperti reactive oxygen species (ROS)atau reactive
nitrogen species (RNS) terkait dengan gugus OH fenolik, sehingga dapat memperbaiki keadaan
jaringan yang rusak dengan kata lain proses inflamasi dapat terhambat. Garam kalium memiliki
efek diuretic dan peluruh batu ginjal sehingga dapat mencegah terjadinya endapan batu ginjal.

Proposal ini bertujuan untuk memberikan inovasi baru berupa minuman sehat dalam
bentuk teh Bahan dasar teh tersebut yaitu daun kumis kucing. Dan untuk meningkatkan
kesadaran pada masyarakat dalam pentingnya menjaga kesehatan.Tujuan lainnya adalah untuk
meningkatkan skill kewirausahaan pelaksana, dimana mahasiswa dituntut tidak hanya bisa
menjadi pekerja namun juga dapat menciptakan lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat luas.

Kata kunci : daun kumis kucing, diuretik, antiinflamasi


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Teh adalah minuman yang mengandung kafeina, sebuah infusi yang dibuat dengan cara
menyeduh daun, pucuk daun, atau tangkai daun yang dikeringkan dari tanaman Camellia
sinensis dengan air panas. Teh yang berasal dari tanaman teh dibagi menjadi 4 kelompok: teh
hitam, teh oolong, teh hijau, dan teh putih. Istilah "teh" juga digunakan untuk minuman yang
dibuat dari buah, rempah-rempah atau tanaman obat lain yang diseduh, misalnya,
teh rosehip, camomile, krisan dan Jiaogulan. Teh yang tidak mengandung daun teh disebut teh
herbal.Teh merupakan sumber alami kafeina, teofilin dan antioksidan dengan kadar
lemak, karbohidrat atau proteinmendekati nol persen. Teh bila diminum terasa sedikit pahit yang
merupakan kenikmatan tersendiri dari teh.
Orthosiphon aristatus atau dikenal dengan nama kumis kucing termasuk tanaman dari
famili Lamiaceae/Labiatae. Tanaman ini merupakan salah satu tanaman obat asli Indonesia yang
mempunyai manfaat dan kegunaan yang cukup banyak dalam menanggulangi berbagai penyakit.
Kumis kucing merupakan tanaman obat berupa tumbuhan berbatang basah yang tegak. Tanaman
ini dikenal dengan berbagai istilah seperti: kidney tea plants/java tea (Inggris), giri-giri marah
(Sumatera), remujung (Jawa Tengah dan Jawa Timur) dan songot koneng (Madura). Tanaman
Kumis kucing berasal dari wilayah Afrika tropis, kemudian menyebar ke wilayah Asia dan
Australia.

Pada umumnya, kumis kucing memiliki kandungan kimia berupa alkaloid, saponin,
flavonoid dan polifenol (Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 1987), zat samak,
orthosiphon glikosida, minyak lemak, sapofonin, garam kalium (0,6-3,5%) dan myoinositol
(Hariana, 2005), serta minyak atsiri sebanyak 0,02-0,06 % yang terdiri dari 6 macam
sesquiterpenes dan senyawa fenolik, glikosida flavonol, turunan asam kaffeat. Hasil ekstraksi
daun dan bunga Orthosiphon stamineus Benth. Ditemukan methylripariochromene A atau 6-(7,
8-dimethoxyethanone). Juga ditemukan 9 macam golongan senyawa flavon dalam bentuk
aglikon, 2 macam glikosida flavonol, 1 macam senyawa coumarin, scutellarein, 6-
hydroxyluteolin, sinensetin.

Secara empiris daun kumis kucing telah digunakan oleh masyarakat dalam pengobatan
tradisional, antara lain sebagai peluruh air seni, mengobati batu ginjal, mengobati kencing manis,
penurun tekanan darah tinggi serta mengobati encok. Pada prinsipnya kumis kucing digunakan 8
sebagai diuretik, ekstrak alkohol-air dari kumis kucing memicu urinasi dan sekresi ion Na+

Saat ini pemanfaatan daun kumis kucing dan daun stevia untuk minuman teh orang
diabetes belum dimanfaatkan secara maksimal karena masih di anggap sebagai tanaman yang
kurang popular di dunia kesehatan jika dibandingan dengan jagung, bit, dan lain sebagainya.
Berdasarkan latar belakang tersebut, kami mengangkat judul ‘tekukuc’ teh manis dari kumis
kucing dan daun stevia yang aman dikonsumsi oleh penderita penyakit diabetes.
1.2 Identifikasi Masalah

a. Kurangnya pengembangan bahan baku terutama daun kumis kucing di Indonesia yang
kaya akan kumis kucing
b. Kurangnya pemanfaatan daun kumis kucing dan dalam pembuatan minuman

1.3 Perumusan Masalah

a. Bagaimana cara membuat bahan baku terutama daun kumis kucing yang dijadikan bahan
dasar minuman penderita batu ginjal?
b. Bagaimana strategi pemasaran minuman sehat yang diharapkan dapat memberikan
peluang baru dan merangsang berkembangnya skill entrepreneurship mahasiswa berbasis
bahan dasar pelestarian tanaman Indonesia yang dapat diterima konsumen?

1.4 Tujuan

a. Mengetahui cara membuat teh kumis kucing yang dapat dijadikan sebagai bahan dasar
minuman yang berkualitas serta mampu menjadi produk unggulan.
b. Mengetahui strategi pemasaran minuman sehat yang diharapkan dapat memberikan
peluang baru dan merangsang berkembangnya skill entrepreneurship mahasiswa berbasis
bahan dasar pelestarian tanaman Indonesia.
c. Membuat minuman sehat untuk para penderita penyakit batu ginjal
d. Memantapkan jati diri intelektual sebagai cerminan masyarakat ilmiah, karena
menemukan produk baru bagi praktisi tata kecantikan.

1.5 Luaran yang Diharapkan

Bila dilihat dari segi penggunaannya, daun kumis kucing masih terbatas pada pembuatan
makanan, obat dan kosmetik sebagai bahan dasar. Target luaran yang diharapkan dari
pengaplikasian inovasi ini diharapkan dapat membuat suatu produk minuman sehat dengan
bahan dasar berasal dari tumbuhan asli Indonesia sebagai upaya untuk memanfaatkan sumber
daya lokal yang berasal dari kumis kucing yang disukai oleh berbagai elemen masyarakat, dan
meningkatkan kreatifitas mahasiswa yang mendapatkan keuntungan dari bisnis untuk dijalankan
sehingga dapat membuka lapangan usaha baru.

1.6 Kegunaan Program

1) Manfaat pengembangan dari pembuatan produk adalah sebagai berikut:


a. Menghasilkan produk minuman yang dapat disukai oleh masyarakat secara luas.
b. Menambah nilai guna daun kumis kucing sebagai bahan minuman yang berguna
sebagai antiinflamasi

2) Bagi masyarakat.
a. Program ini secara tidak langsung akan membuka lapangan kerja baru.
b. Program ini diharapkan dapat meningkatkan tingkat kreativitas masyarakat dengan
terus-menerus menemukan produk baru yang berkualitas dan berdaya saing.
3) Bagi pemerintah daerah.
Program ini diharapkan dapat semakin memperkuat posisi kota Bandung khususnya
sebagai kota wisata dan pendidikan yang banyak dikunjungi wisatawan dan pelajar.
Diharapkan para wisatawan dan pelajar semakin puas berkunjung dan belajar di kota
Bandung dan dapat memberikan citra yang baik kepada masyarakat luas.
4) Bagi pelaksana.
a. Program ini diharapkan dapat menjadi wahana pelaksana mengenai berbagai macam
inovasi mengenai pengembangan produk, dan mendapatkan keuntungan.
b. Program ini diharapkan dapat meningkatkan skill kewirausahaan pelaksana, dimana
mahasiswa dituntut tidak hanya bisa menjadi pekerja namun juga dapat menciptakan
lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat luas.
BAB III

METODE PELAKSANAAN

3.1 Tahap Persiapan Produksi

Untuk menciptakan sistem produksi yang efektif dan efisien serta mampu
mempertahankan mutu produk secara optimal dipasaran maka perlu dilakukan persiapan, antara
lain : (Lihat Tabel 4)

a. Survey Pasar
b. Persiapan Media Pemasaran dan Desain Publikasi
c. Pembelian Bahan Baku dan Penunjang Produksi
d. Percobaan Pembuatan Tekukuc
e. Pembuatan Desain Tekukuc

3.2 Tahap Pelaksanaan Kegiatan

a. Produksi
Produksi dilakukan di alamat Komplek Cipadung Indah Jl. Ekadasa Nomor 16, RT 03/01

b. Publikasi dan Pemasaran Produk


Pemasaran dilakukan dengan menggunakan dua jaringan utama pemasaran
TeKuKuc yaitu internal dan eksternal Sekolah Tinggi Farmasi Bandung. Untuk internal
STFB, produk akan dipasarkan melalui himpunan, fakultas, Koperasi mahasiswa,
jaringan antar universitas seperti ITB, Unpad, Al-Gifari, dan lain-lain. Untuk pemasaran
eksternal dilakukan di Pasar Besar Kota Bandung dan warungwarung kecil yang tersebar
di Kota Bandung.
Adapun pada teknik pemasaran kami menggunakan metode marketing ODOL
(Online, Distributor, Obral Langsung). (Lihat Tabel 5)

c. Kuisioner

Dimaksudkan untuk mengevaluasi hasil produk untuk dikembangkan pada produksi


dan pemasaran dalam rangka melayani dan memuaskan keinginan konsumen. ( Lihat
Tabel 6. Quisoner)

3.3 Tahap Pemeliharaan

a. Riset Market
Untuk mengetahui keadaan pasar yang berkaitan dengan produk, harga produk, dan
pesaing disekitar lingkungan.
b. Konsultasi rutin dengan pembimbing mengenai proposal PKM-K

Konsultasi kepada pembimbing untuk meminimalkan kekurangan atas kegiatan.

c. Melakukan kegiatan produksi rutin

d. Evaluasi

Evaluasi meliputi uji organoleptik: rasa, warna, tekstur, aroma, penyajian. Kemudian menyusun
laporan yang berisi untung atau rugi dari usaha, dari evaluasi dan laporan ini dibuat rencana ke
depan untuk keberlanjutan usaha.

3.4 Tahapan Produksi

3.4.1 Bahan dan Alat

 Alat

1. oven

2. kemasan (botol)

3. panci

 Bahan

1. daun kumis kucing kering

2. air

3. gula

3.4.2 Pembuatan Teh Kumis Kucing

a. Pembuatan simplisia

1.
cuci bersih daun kumis kucing dengan air mengalir
2.
Keringkan daun kumis kucing dari air
3.
Iris tipis daun kumis kucing, semakin tipis semakin baik
4.
Keringkan daun kumis kucing dibawah sinar matahari sampai daun kumis
kucing mengering
5. Setelah daun kumis kucing mengering, pilih daun kumis kucing yang baik dan
hindarkan daun kumis kucing yang telah kering dari kotoran
b. Pembuatan TeKuKuc
1. Rebus simplisia daun kumis kucing dengan air mendidih sampai terambil cairan
yang diinginksn
2. Sambil direbus, masukan gula kedalam panic
3. Setelah matang, dinginkan TeKuKuc dan masukan TeKuKuc ke dalam botol
4. Kemas TeKuKuc dengan indah
BAB IV
BIAYA

4.1 Anggaran Biaya

Jenis Pengeluaran Biaya (Rp.)


1 Peralatan penunjang sesuai kebutuhan 600.000,00
2 Bahan habis pakai 588.000,00
3 Perjalanan, ongkos pengiriman 30.000,00
4 Lain – lain : administrasi, publikasi, 450.000,00
seminar, laporan, lainnya
jumlah 1.380.000,00

Daftar pustaka

1) Rahmat Rukmana, Ir. Kumis Kucing. Penerbit Kanisius. Yogyakarta, Februari 2000 Sumber : Sistim
Informasi Manajemen Pembangunan di Perdesaan, BAPPENAS Editor : Kemal Prihatman

2) Anonimous. 1994. Hasil Penelitian Dalam Rangka Pemanfaatan Pestisida Nabati. Prosiding Seminar di
Bogor 1 – 2 Desember 1993. Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat. Bogor. 311 Hal.

3) Anonimous. 1989. Vademekum Bahan Obat Alam. Departemen Kesehatan Republik Indonesia.
Jakarta. 411 Hal

Anda mungkin juga menyukai