Anda di halaman 1dari 30

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

JUDUL PROGRAM
TEH MORIFERA
TEH MORINGA OLEIFERA (KELOR)

BIDANG KEGIATAN :
PKM KEWIRAUSAHAAN (PKM-K)

Muhammad Mukhsin
Ahmad Fauzi Surahman
Uci Nurhayati
Retno Syarifah Febriani
Randi Bayu Agusta

Diusulkan oleh :
(Ketua)
NIM. 214121641
(Anggota) NIM. 214121623
(Anggota) NIM. 214121654
(Anggota) NIM. 216132737
(Anggota) NIM. 214121900

TA.2014
TA.2014
TA.2014
TA.2016
TA.2014

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI WIDYA GAMA


LUMAJANG
TAHUN 2016

DAFTAR ISI
Halaman
Halaman Sampul.......................................................................................
Halaman Pengesahan ..............................................................................
Daftar Isi...................................................................................................
Daftar Lampiran.......................................................................................
Daftar Tabel..............................................................................................
Ringkasan.................................................................................................
BAB 1

BAB 2

BAB 3

BAB 4

i
ii
iii
iv
v
vi

PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang.....................................................
1.2. Identifikasi Peluang Usaha..................................
1.3. Prioritas Masalah..................................................
1.4. Luaran .................................................................
1.5. Manfaat................................................................

1
2
3
3
3

GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA


2.1. Kondisi Umum Lingkungan Usaha.....................
2.2. Potensi Sumber Daya dan Peluang pasar.............
2.2.1. Potensi Sumber Daya...............................
2.2.2. Peluang Pasar...........................................
2.3.Analisis Ekonomi Usaha (Kelayakan Usaha)..........

4
4
4
4
4

METODE PELAKSANAAN
3.1. Rancangan Kegiatan...........................................
3.2. Tahapan Pekerjaan..............................................

7
9

BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN


4.1. Anggaran Biaya..................................................
4.2. Jadwal Kegiatan.................................................

10
10

LAMPIRAN-LAMPIRAN

iii

DAFTAR TABEL

Halaman
Tabel 3.1
Tabel 4.1
Tabel 4.2

Nama dan Jenis Kepakaran yang Dibutuhkan...................


Ringkasan Anggaran Biaya...............................................
Jadwal Kegiatan Usaha......................................................

8
10
10

iv

DAFTAR GAMBAR

Halaman
Gambar 3.1

Rancangan Kegiatan......................................................

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1
Lampiran 2
Lampiran 3
Lampiran 4
Lampiran 5

Biodata Ketua, Anggota dan Dosen Pembimbing


Justifikasi Anggaran
Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas
Surat Pernyataan Ketua Kegiatan
Surat Pernyatan Kesediaan dari Mitra

vi

BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Mahasiswa pada umumnya telah dipandang oleh masyarakat sebagai
kalangan intelektual, diharap mampu untuk membantu memecahkan masalah
yang tejadi dalam masyarakat, salah satu masalah yang terjadi di dalam
masyarakat ialah masalah pengangguran, hal ini terjadi akibat meningkatnya
jumlah tenaga kerja produktif namun tidak dibarengi dengan meningkatnya
jumlah lapangan pekerjaan, selain itu tingkat kreativitas tenaga kerja produktif
untuk menciptakan lapangan pekerjaan sangat minim, dalam mindside merkan
masih tertanam untuk mencari pekerjaan bukan menciptakan, oleh sebab itu kita
mencoba untuk melakukan perubahan pola pikir yang kita mualai dari diri kita
sendiri dengan cara melakukan wirausaha kreatif. Disekitar kita banyak sekali
peluang yang sebenarnya dapat dijadikan sebagai usaha untuk menambah
pendapatan, namun tidak semua orang dapat melihat potensi tersebut, dibutuhkan
kepekaan, tekad, pengetahuan dan kreativitas untuk menjadikan peluang tersebut
bernilai.
Minuman jenis teh pasti sudah tidak asing lagi bagi masyarakat luas, teh
dapat dikategorikan sebagai minuman yang paling sering dikonsumsi oleh
masyarakat baik di indonesia maupun di dunia, selain karena cita rasanya yang
unik dan cara membuatnya yang mudah, harga standart teh yang di jual di pasaran
juga terbilang cukup terjangkau, mungkin hal ini yang membuat minuman jenis
teh ini populer di kalangan masyarakat baik dari kelas bawah, menengah, bahkan
atas. Dalam sejerahnya teh berasal dari daerah Yunnan bagian barat daya Cina.
Sekitar pada abad ke-8 SM teh masih dingunakan hanya sebatas untuk obat
obatan, seiring dengan berjalannya waktu penggunaan teh mulai mengalami
perubahan yang awalnya hanya sebuah obat menjadi minuman sehari sehari,
puncaknya hingga saat ini minuman teh banyak mengalami inovasi mulai dari
bahan tambahan hingga inovasi bahan utamanya. Di Indonesia telah banyak
dikembangkan produk teh dengan bahan utama yang bermacam macam seperti
Teh Daun Kopi dan Teh Bunga Sepatu.
Kelor merupakan tumbuhan yang berasal dari India, yang kemudian tumbuh
subur di Indonesia, masyarakat di Indonesia biasa menggunakan daun dan buah
kelor untuk dijadikan sebagai sayur pelengkap terutama di daerah pedesaan yang
mana tumbuhan ini banyak tumbuh, masyarakat di pedesaan biasa mengolah daun
dan buah kelor untuk dijadikan sayur bening, keterbatasan pengetahuan dan
kreativitas membatasi masyarakat dalam mengolah daun dan buah kelor, sehingga
terjadi keengganan dalam masyarakat untuk mengonsumsi tumbuhan ini karena
terlalu monoton terhadap satu jenis menu masakan, padahal dalam daun kelor
terdapat banyak sekali kandungan yang sangat bermanfaat bagi kesehatan, Fuglie

Lj dalam The Miracle Tree: The Multiple Attributer of Moringa menyebutkan


bahwa dalam berat yang sama, daun segar kelor mengandung : 1) Vitamin C, 7
kali lebih banyak dibanding jeruk. 2) Vitamin A, 4 kali lebih banyak dibanding
wortel. 3) Kalsium, 4 kali lebih banyak dibanding susu (tanpa laktosa). 4) Kalium,
3 kali lebih banyak dibanding pisang. 5) Protein, 2 kali lebih banyak dibanding
yoghurt. 6) Zat besi, 25 kali lebih banyak dibanding bayam. 7) Kalsium, sampai
8,79 kali lebih banyak dalam bentuk bioavailable. 8) Kromium, sampai 25 kali
lebih banyak dalam bentuk bioavailable. 9) Tembaga, 1,85 lebih banyak yang
disimpan dalam hati. 10) Besi, 1,77 kali lebih banyak yang disimpan dalam hati.
11) Magnesium, sampai 2,20 kali lebih banyak bioavailable. 12) Mangan, 1,63
kali lebih banyak yang disimpan dalam hati. 13) Molybdenum, 16,49 kali lebih
banyak yang diserap ke dalam darah. 14) Selenium, sampai 17,60 kali efek
antioksidan. 15) Zinc, 6,46 kali lebih diserap ke dalam darah.16) 46 antioksidan
kuat alami. 17) 36 senyawa anti-inflamasi alami. 18) 18 Asam amino, 8
diantaranya merupakan asam amino essensial.
sangat disayangkan sekali ketika terdapat tumbuhan yang mana memiliki
kandungan dan manfaat yang tinggi bagi kesehatan dan keberadaannya sangat
banyak dilingkungan sekitar namun pemanfaatan dan cara pengolahannya masih
sangat minim. Atas dasat itulah maka kami berinisiatif untuk melalukan
pemanfaatan terhadap tumbuhan kelor yang banyak tumbuh di daerah pedesaan
terutama di daerah lumajang ini untuk dijadikan peluang bisnis dengan cara
inovasi pada proses pengolahan, yakni dengan menjadikan daun kelor sebagai
bahan utama teh, selain untuk tujuan itu kami juga ingin mensosialisakan dan
memberikan pemahaman kepada masyarakat khususnya didaerah lumajang
mengenai kandungan dan manfaat dari daun kelor untuk kesehatan.
1.2. Identifikasi Peluang Usaha
Teh ini berbahan baku daun kelor yang kemudian diproses sesuai dengan
cara pembuatan teh pada umumnya, yang menjadikan teh ini menarik adalah
bahan baku utama yang merupakan daun kelor yang biasa hanya dibuat sebagai
sayur bening oleh masyarakat. Peluang usaha dari teh morifera ini pun sangat
cukup menjanjikan karena di daerah Lumajang sendiri masih minim terhadap
pemanfaatan dan pengolahan kelor yang tidak biasa.
Secara keseluruhan, usaha ini memiliki peluang berhasil yang besar, dengan
pemikiran matang sebagai berikut:
a. Peluang keberhasilan cukup tinggi karena dari segi produksi, teh morifera
memiliki beberapa keunggulan seperti biaya bahan baku yang murah, mudah
untuk di dapat dan memiliki kandungan yang bermanfaat untuk kesehatan.
b. Dari segi pemasaran, tingkat pengetahuan minin masyarakat lumajang
terhadap kandungan dan manfaat daun kelor dapat diatasi dengan tehnik
promosi strategis dan konsisten.

c.

Dari segi efisiensi usaha, usaha ini dapat dikatakan efisien karena
pemanfaatan tumbuhan yang keberadaannya melimpah sebagai ide untuk
bahan teh morifera serta mampu menekan biaya produksi dengan
memberikan hasil yang optimal.

1.3. Prioritas Masalah


Pemanfaatan daun kelor ini akan dapat meningkatkan nilai tambah kelor,
dan merubah padangan masyarakat bahwa daun kelor tidak hanya bisa dijadikan
sayur bening. Salah satu masalah yang ada yaitu pemasaran. Dalam bidang
pemasaran kendalanya yaitu bagaimana caranya menyakinkan konsumen terhadap
khasiat dari daun kelor dan mau mengganti tehnya dengan Teh Morifera.
Berdasarkan uraian diatas, dikewirausahaan ini dan identifikasi kami
terhadap prioritas masalah yang harus kami pecahkan adalah sebagai berikut:
a. Bagaimana dapat terbentuk kelompok wirausaha baru bagi mahasiswa?
b. Bagaimana dapat dihasilkan Teh Morifera (teh kelor) yang memiliki cita rasa
unik serta bermanfaat untuk kesehatan?
c. Bagaimana Teh Morifera ini dapat berhasil dipasarkan?
d. Bagaimana dapat terbentuk kelompok wirausaha mahasiswa yang mandiri
dan berkelanjutan ?
1.4. Luaran
Kegiatan kewirausahaan ini diharapkan dapat menghasilkan luaran sesuai
dengan harapan mahasiswa sebagai berikut: a). Produk Teh Morifera. b). Artikel
hasil kegiatan kewirausahaan c). Poster.
Kegiatan PKM kewirausahaan ini juga diharapkan mampu mengajak
masyarakat untuk memanfaatkan bahan baku di sekitar mereka menjadi sebuah
peluang usaha.
1.5. Manfaat
Manfaat dari program kewirausahaan dapat membuat mahasiswa lebih
berani berinovasi dalam berwirausaha dan menciptakan lapangan pekerjaan baru
juga kepada masyarakat pada umumnya. Implementasi program ini dapat
memberi pendapatan baru dan bisa menjadi sebuah usaha yang mandiri.
a. Terbentuknya kelompok kewirausahaan yang dapat melatih kerjasama dalam
berwirausaha yang mandiri dan berkelanjutan.
b. Mampu membuat produk yang bercitarasa unik, ekonomis dan bermanfaat
untuk kesehatan dari daun kelor dengan teh.
c. Meningkatkan dan merubah nilai jual serta pandangan masyarakat terhadap
kelor.
d. Meningkatkan pengetahuan secara langsung dengan modal teori yang dimili
mahasiswa.
e. Menambah penghasilan atau pendapatan.

BAB 2
GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA
2.1.

Kondisi Umum Lingkungan Usaha


Seperti yang sudah dijelaskan dilatar belakang masalah bahwa tumbuhan
kelor ada disekitar kita dan mudah diperoleh, serta kondisi yang ada sekarang ini
persaingan terjadi di segala usaha bisnis, untuk mendapatkan atau mencari
pekerjaan membuat kita sebagai mahasiswa harus mengerti untuk menangkap
peluang usaha dengan berinovasi untuk menciptakan pekerjaan sendiri dengan
berwirausaha. Banyaknya usaha dan pesaing yang selalu saja mengikuti akan
produk produk usaha yang ada membuat kita harus mampu berkreasi,
berinovasi, dan berani dalam berwirausaha.
Pengolahan daun kelor untuk dijadikan sebagai teh merupakan suatu
inisiatif dan inovasi dari kami dalam membuat usaha baru guna mengurangi
tingkat pengangguran. Rasa unik serta banyaknya manfaat untuk kesehatan dari
teh yang terbuat dari kelor ini akan dapat membuat warna baru di dalam produk
olahan teh yang berbeda, berhasiat dan digemari oleh konsumen.
2.2. Potensi Sumber Daya dan Peluang Pasar
2.2.1. Potensi Sumber Daya
Potensi sumber daya tumbuhan kelor di Kabupaten Lumajang yang cukup
banyak disekitar kita, dan memungkinkan kami tidak kesulitan dalam mencari
bahan baku utama dalam pembuatan teh yang terbuat dari kelor.
Banyaknya usia produktif yang masih sulit untuk mencari atau mendapatkan
pekerjaan, sehingga kami bisa mengajak untuk bekerjasama dalam pembuatan
usaha teh kelor yang juga dapat membuka lapangan pekerjaan dengan
berwirausaha.
2.2.2. Peluang Pasar
Persaingan bisnis dalam bidang wirausaha yang semakin berkembang
pesat, yang membuat pelaku bisnis wirausaha untuk memutar otak guna
menciptakan produk dan inovasi yang baru. Dengan melihat peluang pasar dan
potensi sumber daya yang ada diwilayah Lumajang maka kami mempunyai
inisiatif untuk membuat teh morifera yang berbahan dasar kelor, merupakan bisnis
yang sangat menguntungkan dikarenakan belum ada pelaku usaha yang membuat
teh dengan bahan dasar kelor.
2.3.

Analisis Ekonomi Usaha (Kelayakan Usaha)


Besarnya potensi kelor yang ada dan hanya dijadikan konsumsi dalam
jenis olahan sayur bening oleh masyarakat, maka kami mempunyai keinginan
untuk melakukan inovasi terhadap proses pengolahan daun kelor dengan bentuk
yang berbeda yakni dengan mengolah menjadi Teh Morifera atau teh kelor, bisnis

ini kami anggap sangat menguntungkan dilihat dari bahan baku utama yang
muarah dan mudah didapat dan dapat memberikan sumber pendapatan baru dan
tambahan pemasukan keuangan. Teh kelor ini akan lebih menarik minat dan daya
beli konsumen apabila dikemas dengan menarik sehingga konsumen bersedia
untuk mencoba dan menikmati produk teh yang kami hasilkan. Bahan analisis
kelayakan usaha teh morifera, berikut adalah analisa menggunakan 4P (Product,
Price, Place, Promotion).
a.
Product (Produk)
Produk ini inovasi dari pengembangan bahan baku kelor yang biasanya
hanya di olah untuk menjadi sayur bening dan merupakan salah satu produk
inovatif. Keunggulan yang ada di produk ini yaitu membuat teh seduh dengan
bahan kelor yang memiliki banyak kandungan yanag bermanfaat untuk kesehatan.
b.
Price (Harga)
Harga dari Teh Morifera ini dijual dengan harga Rp. 8.000 per bungkus,
sedangkan margin yang kami harapkan sebesar Rp. 1.000 per bungkus. Produk ini
dihargai dengan mempertimbangkan pangsa pasar di masyarakat kawasan
Lumajang yang notabennya telah memiliki tehnya sendiri tetapi teh kelor ini
merupakan produk baru dengan harga yang terjangkau dan memiliki manfaat
untuk kesehatan serta dapat dinikmati oleh berbagai kalangan masyarakat.
c.
Place (Tempat)
Tempat lokasi produksi Teh Morifera ini terletak di Jl. Yos Sudarso RT. 01
RW. 06 Kelurahan Tompokersan Kabupaten Lumajang Provinsi Jawa Timur
dengan pertimbangan lokasi yang strategis dekat dengan lokasi lokasi
pemasaran dan mudah dalam mengakses bahan baku.
d.
Promotion (Promosi)
Pemasaran dalam produk ini memerlukan promosi yang harus menggunakan
prioritas strategis dan alternatif strategis dalam promosi. Kami mempromosikan
produk ini dengan cara ;
1) Penyebaran informasi secara langsung dari teman ke teman, orang ke orang
sehingga dapat memperluas penyebaran informasi tentang produk kami secara
efektif.
2) Penyebaran melalui media massa seperti brosur, pamflet dnegan
mencantumkan contact person agar memudahkan konsumen untuk
mendapatkan produk yang di inginkan.
3) Melalui media teknologi dan informasi di jejaring sosial seperti facebook,
blackberry massanger (BBM), Blog, serta media elektronik sehingga akan
memudahkan kami dalam memasarkan produk dan membuat konsumen mudah
dalam melakukan pemesanan.
Selain analisis menggunakan 4P (Product,Price,Place,Promotion), sebagai
bahan analisis kelayakan usaha teh morifera yakni menggunakan analisa SWOT
(Strenght,Weakness,Oportunity,Threat) sebagai berikut :

a.

Strenght (kekuatan)
Ditinjau dari segi modal usaha produksi teh morifera mudah dan hemat
sehingga memungkinkan produksi teh morifera dalam jumlah besar. Usaha ini
didukung dengan pelatihan manajerial dan studi lapangan yang dapat menambah
bekal wawasan proses produksi teh morifera. Dari segi produk, teh morifera
memiliki keunggulan seperti rasa yang unik dan memiliki banyak sekali
kandungan yang sangat bermanfaat untuk kesehatan.
b.
Weakness (kelemahan)
Masih minimnya pengetahuan masyarakat terhadap kandungan dan manfaat
dari kelor, serta masih asingnya produk berbahan dasar kelor, akan tetapi dapat
diatasi dengan melakukan promosi dengan intensitas yang tinggi agar masyarakat
dapat mengenal dan memahami manfaat dari produk ini.
c.
Opportunity (peluang)
Setelah mencoba dengan jumlah kecil, usaha produksi teh morifera sangat
menjanjikan karena bahan baku yang murah dan melimpah. Budaya ngeteh yang
ada di masyarakat akan membuat usaha memiliki tempat dan posisi untuk
menggatikan teh yang biasa masyarakat konsumsi dengan kelebihan dan manfaat
untuk kesehatan dari teh morifera .
d.
Threat (ancaman)
Ancaman yang mungkin dapat terjadi adalah masih belum terbiasanya cita
rasa teh morifera di lidah masyarakat lumajang, sehingga hal tersebut dapat
mempengaruhi proses pemasaran awal tem morifera. Namun bisa diatasi dengan
memberikan promosi bersamaan dengan testter pada saat ada kegiatan kegiatan
dimana massa berkumpul.

BAB 3
METODE PELAKSANAAN

3.1. Rancangan Kegiatan


Gambar 3.1.
Rancangan Kegiatan
PERSIAPAN

PELATIHAN MANAJEMEN
& OBSERVASI LAPANGAN

PELAKSANAAN DAN PRODUKSI

PEMASARAN HASIL

MONITORING & EVALUASI

a.

Persiapan
Persiapan berupa musyawarah kerja dengan kelompok guna membahas
proses produksi, promosi dan pemasaran, serta melakukan Pelatihan Manajemen
dan observasi lapangan guna melihat peluang dan alternatif alternatif lain yang
dapat di gali lebih dalam guna kesuksesan produksi, promosi dan pemasaran teh
morifera.
b.
Pelatihan Manajemen dan Observasi Lapangan
Manajemen yang baik selalu dibutuhkan dalam setiap usaha baik usaha
kecil, sedang, dan besar. Demikian pula dalam kegiatan ini, kelompok kami
membutuhkan beberapa pelatihan manajemen diantaranya manajemen
kewirausahaan, manajemen keuangan, manajemen pemasaran. Observasi
lapangan juga dibutuhkan untuk mendapatkan hasil yang diharapkan. Oleh karena
itu ada beberapa ahli yang kami butuhkan tersebut dalam tabel dibawah ini.

Tabel 3.1.
Nama dan Jenis Kepakaran yang Dibutuhkan
No.

Nama

Ainun
Jariah,
S.E., M.M.

Fauzan
Muttaqien,
S.E., M.M.

c.

Instansi

Kepakaran

STIE Widya
Gama
Lumajang

Manajemen
Keuangan

Konsultan
KlinikKoperasi
&UMKM
Provinsi Jatim
M. Taufiq, STIE Widya
S.E., M.M. Gama
Lumajang
Pabrik teh PTPN
Manajer
Kertowono,
Bagian
Gucialit,
Produksi
Lumajang

Alokasi
Uraian
Waktu
Tugas
1
Konsultan
Keuangan

UMKM dan
Kewirausah
aan

Konsultan
Kewirausaha
an

Manajemen
Pemasaran

Manajemen
Pemasaran

Teknik
Proses
Produksi
dan
Pengolahan
Teh

Pelatih
Teknik
Proses
Produksi dan
Pengolahan
Teh

Pelaksanaan dan Produksi


Pelaksanaan dimulai dari pengadaan pengadaan peralatan penunjang.
Kemudian proses penyediaan bahan baku teh morifera. Setelah itu proses
produksi dari tahap penyortiran bahan baku kemudian proses pembuatan sampai
pengemasan.
d.
Pemasaran Hasil
Pemasaran dapat dilakukan dengan menawarkan ke warung warung,
minimarket, pemasaran secara online, dapat juga dilakukan pemasaran pada saat
ada kegiatan dimana massa berkumpul dengan cara membuka stand, seperti Car
Free Day di alun alun kota Lumajang.
e.
Monitoring dan Evaluasi
Monitoring dan evaluasi bertujuan untuk mengoreksi berjalannya produksi,
promosi dan pemasaran Teh Morifera tersebut mulai dari awal hingga akhir.
Dengan ini diharapkan mendapat kesimpulan tentang apa kekurangan dalam
proses produksi, promosi dan pemasaran Teh Morifere sebagai bahan
pertimbangan pada periode selanjutnya. Monitoring dan evaluasi juga
dimaksudkan agar pelaksanaan berlangsung secara transparan dalam kelompok.
Tolok ukur terberat keberhasilan suatu usaha adalah aspek finansial. Metode
analisis yang digunakan dalam penilaian investasi adalah PayBack Period(PP),
Net Prevent Value(NPV), Provitability Index(PI), Internal Rate of Return(IRR)
dan dilengkapi dengan perhitungsn Break event Point(BEP) untuk estimasi biaya.

3.2. Tahapan Pekerjaan


Tahapan pekerjaan pada kegiatan kewirausahaan ini dilakukan sebagai
berikut:
a. Menentukan target pemasaran
Penentuan target di butuhkan bagi para pebisnis, sasaran yang di tuju harus
sesuai dengan kapasitas produksi teh, dan penyesuaian harga yang murah
dengan bentuk sederhana.
b. Pemilihan bahan baku
Untuk membuat teh ini tentu harus di sesuaikan dengan besar kecilnyajumlah
daun kelor yang ada, mana yang dapat di olah dan mana yang belum bisa di
olah menjadi sebuah teh, hal tersebut akan menghemat biaya bahan baku
maupun bahan produksi, selain itu juga harus memperhatikan mengenai
pemilihan daun kelor yang baik, yang masih fresh atau segar dan berkualitas
baik. Sehingga dapat menghasilkan produksi teh yang berkualitas tinggi.
c. Tahap produksi teh kelor
1) pengolahan produksi teh ini diawali dengan pemilahan daun kelor yang
sesuai denga kriteria yang telah ditetapkan.
2) Pencucian daun kelor diperlukan setelah proses penyortiran guna
menghilangkan kotoran yang menempel pada daun kelor.
3) Tahap selanjutnya yakni proses pengovenan daun kelor, suhu yang
diperlukan yakni sekitar 60 C, dan diperlukan waktu kurang lebih sekitar
30 40 menit hingga daun mengering.
4) Tahap selanjutnya yakni tahap pengepakan, pengepakan ke dalam
kemasan serta pemberian brand/label produk dengan menggunakan mesin
agar lebih cepat, efesien, dan terlihat menarik serta ekonomis.
d. Tahap Pengemasan Teh
Teh yang sudah jadi bisa langsung di kemas menggunakan mesin pengemas.
Dalam pengemasan juga memerlukan tampilan yang menarik, jangan lupa
untuk mencantumkan brand/ produk
kemasan teh dan dalam tahap
pengemasan juga menggunakan kemasan plastik yang lebih tebal untuk
mempertahankan kualitas serta mutu hasil teh morifera yang akan dijual.
e. Tahap Pemasaran Teh
Cara memasarkan produk teh kita di wajibkan untuk menentukan harga jual
yang ada. kita dapat melakukan strategi pemasaran dengan berbagai sarana
yang ada, baik melalui cara online maupun off line.
Pemanfaaatan akses internet atau media social juga bisa di gunakan untuk
memasarkan bisnis teh ini. Cara mempermainkan harga juga harus kita
perhatikan, kita jangan menjual harga yang terlalu tinggi juga jangan terlalu
rendah, gunakan harga yang pas dan seimbang dengan modal yang di
butuhkan.

10

BAB 4
BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
4.1. Anggaran Biaya
Berdasarkan rencana kegiatan usaha produksi TEH MORIFERA teh
moringa oleifera (kelor) yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, maka berikut
kami sajikan ringkasan anggaran biaya yang kami susun berdasarkan justifikasi
anggaran biaya pada lampiran 3.
Tabel 4.1.
Ringkasan Anggaran Biaya
No
1
2
3
4

Jenis Pengeluaran
Peralatan Penunjang
Bahan Habis Pakai
Perjalanan
Lain-lain
Jumlah

Biaya
Rp 6.920.000,Rp 1.905.000,Rp 1.000.000,Rp 1.450.000,Rp. 11.275.000,-

4.2. Jadwal Kegiatan


Kegiatan usaha produksi TEH MORIFERA teh moringa oleifera (kelor)
ini dibagi dalam sub aktivitas selama 5 (lima) bulan yang disajikan dalam tabel
4.2 berikut ini :
Tabel 4.2
Jadwal Kegiatan Usaha
NO
JENIS
BULAN KE
KEGIATAN
I
II
III
IV
V
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Persiapan
2 Pelatihan
Manajemen
dan Observasi
Lapangan
3 Pelaksanaan
dan Produksi
4 Pemasaran
Hasil
5 Monitoring
dan Evaluasi

Lampiran . Biodata Dosen Pendamping


A. Identitas Diri : Ketua Tim Peneliti
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

Nama Lengkap (dengan gelar)


Jenis Kelamin
Jabatan Fungsional
NIP/NIK/Identitas lainnya
NIDN
Tempat dan Tanggal Lahir
E-mail
No telepon/HP
Alamat Rumah

10. Alamat Kantor


11. Nomor Telepon/Faks.
12. Lulusan yang Telah Dihasilkan
13. Mata Kuliah yang Diampu

Nawangsih
Perempuan
-

3509035402790002
07-1402-7903
Lumajang, 14 Februari 1979
lovinawang@gmail.com
(0334) 883370 / 082140738834
Jl. Bengawan Solo No. 59 Lumajang

Jl. Gatot Subroto no. 4 Lumajang


0334-881924
S-1=. Orang
1. Pengantar Manajemen
2. Ekonomi Makro
3. Manajemen UMKM
4. Manajemen Operasional 2
5. Manajemen Strategi

B. Riwayat Pendidikan
Nama Perguruan Tinggi
Bidang Ilmu
Tahun Masuk-Lulus
Judul Skripsi/Tesis

Nama Pembimbing/Promotor

S-1
Universitas Brawijaya Malang
Administrasi Bisnis
2001 2004

S-2
Universitas Negeri Jember
Manajemen
2013 2015

Pengaruh Kualitas Pelayanan


Komplain Terhadap Kepuasan
Pelanggan (Studi Pada
Pelanggan PDAM Kelurahan
Jogoyudan, Kecamatan
Lumajang, Kabupaten
Lumajang)

Branding Desa Kandangtepus


Sebagai Kampung BNI
Pisang Berkarakteristik Lokal
Membangun Semangat
Nasional Menuju Pasar
Global

1. Drs. Zainul Arifin., MS


2. Drs. Kadarisman Hidayat.,
M.Si

1. Dr. Imam Suroso, SE.,

M.Si
2. Dr. Mohamad Dimyati,

M.Si
C. Pengalaman Penelitian dalam 5 Tahun Terakhir
No.

Tahun

1.

2016

Upaya Melestarikan Nilai Kearifan Lokal STIE


Kawasan Wisata Hutan Bambu Dengan
Widyagama
Menggunakan Pendekatan Green
Lumajang
Marketing Berbasis Masyarakat

Rp. 3.000.000

2.

2016

Aplikasi Strategi Diferensiasi Produk


Bagi Start Up Business Karya Generasi
Muda Berbasis Creative Entepreneur

Rp. 3.000.000

3.

Judul Penelitian

Pendanaan
Sumber
Jumlah (Rp)

STIE
Widyagama
Lumajang

D. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat dalam 5 Tahun Terakhir


No

Tahun

Judul Pengabdian Masyarakat

Pendanaan
Sumber
Jumlah (Rp)

1.
2.
3.

E. Publikasi Artikel Ilmiah Dalam Jurnal dalam 5 Tahun Terakhir


No.

Tahun

Judul Artikel Ilmiah

Nama Jurnal

Volume/
Nomor/Tahun

1.
2.
3.

F. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation) dalam 5 Tahun Terakhir


No.

Tahun

Nama Pertemuan Ilmiah/


Seminar

Judul Artikel Ilmiah

Waktu dan Tempat

1.
2.
3.

G. Karya Buku dalam 5 Tahun Terakhir


No.

Judul Buku

Tahun

Jumlah
Halaman

Penerbit

1.
2.
3.

H. Perolehan HKI dalam 5-10 Tahun Terakhir


No.
1.
2.
3.

I.

Judul/Tema HKI
-

Tahun
-

Jenis
-

Nomor P/ID
-

Pengalaman Merumuskan Kebijakan Publik/Rekayasa Sosial Lainnya dalam 5 Tahun


Terakhir
No.
1.
2.
3.

Judul/Tema/Jenis Rekayasa Sosial


Lainnya yang Telah Diterapkan
-

Tahun
-

Tempat
Penerapan
-

Respon
Masyarakat
-

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari ternyata dijumpai ketidaksesuaian
dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.

Lampiran 2. Justifikasi Anggaran


1.Peralatan Penunjang
Material
Justifikasi Pemakaian
Oven
Tabung
gas
3kg
Kompor gas

1
1

Harga
Satuan (Rp)
750.000
130.000

450.000

450.000

Mesin
plastik
Loyang Kue

1`

250.000

250.000

20.000

60.000

500.000
1.500.000

1.000.000
1.500.000

200.000

800.000

250.000
50.000
25.000

250.000
50.000
100.000

50.000
50.000
50.000

50.000
100.000
50.000

500.000

500.000

80.000
500.000
100.000
50.000

80.000
500.000
200.000
100.000

SUB TOTAL Rp.

6.920.000

Untuk mengeringkan kelor


Untuk membantu proses
pemasakan
Untuk membantu proses
pemasakan
Pres Untuk mengemas produk

Kuantitas

Untuk membantu proses 3


pemanggangan
Meja Lipat
Untuk proses penjualan
2
Tenda
kafe Untuk proses penjualan
1
lipat
Termos
air Untuk menyimpan air
4
panas
panas
Termos es
Untuk menyimpan es
1
Sendok
Untuk mengaduk teh
1 lusin
Baki
Untuk tempat daun kelor 4
kering
Box kecil
Untuk tempat gula
1
Bak besar
Untuk mencuci daun kelor 2
Penyaring
Untuk meniriskan daun
1
kelor
Blender
Untuk mencincang daun
1
kelor
Panci
Untuk memasak air
1
Timbangan
Untuk menimbang produk 1
Galon
Untuk menyimpan air
2
Pompa galon
Untuk mempompa air
2
galon

Jumlah
(Rp)
750.000
130.000

2. Bahan Habis Pakai

500
4kg
500

Harga
Satuan (Rp)
1.000
15.000
2.000

Jumlah
(Rp)
500.000
60.000
1.000.000

500

400

200.000

3
500

15.000
200
SUB TOTAL Rp.

45.000
100.000
1.905.000

Material

Justifikasi Pemakaian

Kuantitas

Gelas plastik
Gula
Label kemasan

Untuk wadah teh kelor


Untuk pemanis
Untuk memberikan label
pada produk
Untuk mengemas produk
Untuk konsumen
Untuk konsumen

Kantong
kresek
Tissue
Sedotan

3. Biaya Perjalanan
Material
Biaya
perjalanan

Justifikasi Pemakaian

Kuantitas

Untuk biaya perjalanan


pembelian
keperluan
selama 5 bulan

Harga
Jumlah (Rp)
Satuan (Rp)
1.000.000
1.000.000

SUB TOTAL Rp

1.000.000

4. Biaya Lain-lain
Material
Banner
Pembuatan
brosur
Pembuatan
stiker/label
Kursi
Plastik

Harga Satuan
(Rp)
200.000
250

Jumlah
(Rp)
600.000
250.000

1.200

300.000

77.500

300.000

SUB TOTAL Rp.


TOTAL ANGGARAN YANG DIPERLUKAN
(Sebelas Juta Dua Ratus Tujuh Puluh Lima Rupiah)

1.450.000
11.275.000

Justifikasi Pemakaian
Sebagai promosi
Sebagai promosi
Sebagai promosi
Sebagai tempat tunggu
konsumen

Kuantitas
3
1.000
lembar
250
4

Lampiran 3. Susunan Organisasi dan Pembagian Tugas

No.

Nama / NIM
Muhammad
Mukhsin
NIM:214121641

Program
Studi

Bidang
Ilmu

Alokasi
Waktu
(jam/minggu)

Ilmu

Manajemen

15

Ekonomi

jam/minggu

Uraian Tugas
a. Pengkoordinasian
tim
b. Pembuatan Teh
Morifera
c. Pemasaran
d. Penjualan

Uci Nurhayati

Ilmu

NIM : 214121654

Ekonomi

Ahmad Fauzi
Surahman

Ilmu

NIM : 214121623

Ekonomi

Manajemen

Manajemen

15

a. Pemasaran

jam/minggu

b. Penjualan

15
jam/minggu

a. Pembelian bahan
baku
b. Pembuatan Teh
c. Pemasaran

Retno Syarifah
Febriani

Ilmu

NIM : 216132737

Ekonomi

Akuntansi

15
jam/minggu

d. Penjualan
a. Pembelian bahan
baku
b. Pembuatan Teh
c. Pemasaran

Randi Bayu
Agusta

Ilmu

NIM : 214121900

Ekonomi

Manjemen

15
jam/minggu

d. Penjualan
a. Pembelian bahan
baku
b. Pembuatan Teh

Anda mungkin juga menyukai