Anda di halaman 1dari 19

PROPOSAL PEMBUATAN MINUMAN SEHAT

“SERBUK JAHE INSTAN”

Proposal ini diajukan untuk memenuhi tugas individu pada mata kuliah Bahasa
Indonesia Farmasi Semester 2

Dosen Pengampu : Eka Pujiastuti, M.Pd

Disusun Oleh :

Rizky Rahmawati

202048032

PROGRAM STUDI DIII FARMASI

POLITEKNIK MITRA KARYA MANDIRI KETANGGUNGAN

2021
Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala Rahmat-Nya
sehingga proposal ini dapat tersusun selesai.

Dan harapan kami semoga proposal ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, untuk kedepannya dapat memperbaiki bentuk
maupun menambah isi proposal agar menjadi lebih baik lagi.

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, kami yakin


masih banyak kekurangan dalam proposal ini, oleh karena itu kami sangat
mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan proposal ini.

Ketanggungan, 8 Maret 2021

Penyusun
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Mobilitas masyarakat yang semakin tinggi memerlukan kondisi kesehatan
yang optimal. Kondisi kesehatan tubuh tentunya tidak bisa lepas dari
konsumsi makanan yang sehat. Banyaknya penyakit yang ditimbulkan karena
cara mengkonsumsi makanan yang salah ataupun keamanan makanan yang
tidak terjaga menyebabkan masyarakat cenderung bersikap hati-hati.
Saat ini banyak makanan dan minuman yang ditawarkan sebagai produk
suplemen yang dapat meningkatkan kesehatan tubuh jika dikonsumsi.
Minuman kesehatan merupakan minuman yang mengandung unsur-unsur zat
gizi atau non zat gizi dan jika dikonsumsi dapat memberikan pengaruh
posistif terhadap kesehatan tubuh (Muchtadi, 1996). Minuman kesehatan
sebagai salah satu produk yang sudah dikenal masyarakat, banyak dijumpai di
pasaran dengan berbagai merek dan bentuk, seperti dalam bentuk cair, serbuk
instan ataupun tablet. Kecenderungan masyarakat saat ini adalah lebih suka
menggunakan produk yang kemasan dan penyajiannya lebih praktis dan
cepat, karena tidak perlu membutuhkan banyak waktu dalam
mempersiapkannya. Salah satu contoh minuman kesehatan yang dapat
dijumpai adalah minuman instan ekstrak jahe, dimana produk tersebut
umumnya dibuat dengan mengambil sari dari rimpang jahe kemudian
dilakukan pengolahan lanjut. Kebanyakan produk tersebut dijumpai dalam
bentuk serbuk, di samping ada beberapa yang dibuat dalam bentuk tabled
maupuncair.
Pemanfaatan dalam bidang kesehatan, zat aktif berupa zingeron dan
senyawa antioksidan lain yang terkandung dalam jahe dapat digunakan
bumbu masak, pemberi aroma dan rasa pada makanan seperti roti, kue,
biskuit, kembang gula dan berbagai minuman. Jahe juga digunakan dalam
industri obat, minyak wangi dan jamu tradisional. Jahe muda dimakan
sebagai lalaban, diolah menjadi asinan dan acar.
Besarnya potensi kesehatan dan kimia/gizi yang terkandung dalam jahe,
menggugah peneliti untuk mencoba menuangkan ide dan inovasi
menciptakan produk baru yaitu minuman kesehatan berbentuk serbuk/instan
dengan memanfaatkan jahe. Ide pembuatan ini didasarkan pada sifat bahan
yang memungkinkan untuk dapat dibuat minuman instan dengan mengacu
pada proses pembuatan minuman instan secara umum.
Khasiat minuman instan ekstrak jahe dan untuk menciptakan produk yang
praktis dan efisien, sehingga diharapkan diperoleh manfaat kesehatan. Hal ini
didasari juga oleh tingginya kebutuhan masyarakat akan kesehatan dan
kecenderungan masyarakat untuk mengkonsumsi minuman kesehatan yang
lebih praktis dan efisien, sehingga diperlukan kemudahan untuk
mendapatkannya. Di samping itu, bahan pembuatannya dapat diperoleh
dengan mudah dan harganyapun terjangkau oleh masyarakat, karena
ketersediaanya cukup banyak di pasar atau di lingkungan masyarakat sekitar.
Bahan yang dimaksud adalah jahe, dan gula yang telah dipilih dengan
kualitas terbaik. Hal yang mendasari penggunaan minuman instan adalah
minuman instan lebih praktis karena hanya menyeduh serbuk dengan air
hangat kemudian diminum. Serbuk minuman instan dapat digunakan dalam
jangka lama karena berbentuk serbuk sehingga tahan dalam penyimpanan.

B. Tujuan
Mahasiswa dapat mempelajari dan membuat beberapa minuman kesehatan
yang instan khususnya serbuk minuman jahe instan.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Jahe

Jahe(Zingiber officinale), adalah tanaman rimpang yang sangat populer


sebagai rempah-rempah dan bahan obat. Rimpangnya berbentuk jemari yang
menggembung di ruas-ruas tengah. Rasa dominan pedas disebabkan senyawa
keton bernama zingeron.

Divisi                    : Spermatophyta

Sub-divisi             : Angiospermae

Kelas                    : Monocotyledoneae

Ordo                     : Zingiberales

Famili                   : Zingiberaceae

Genus                   : Zingiber

Species                 : Zingiber officinale

Jahe (Zingiber officinale Rosc) adalah tanaman yang tumbuh tegak dengan


tinggi 30–60 cm. Daun tanaman jahe berupa daun tunggal, berbentuk lanset
dan berujung runcing. Mahkota bunga berwarna ungu, berbentuk corong
dengan panjang 2 – 2,5 cm. Sedangkan buah berbentuk bulat panjang
berwarna cokelat dengan biji berwarna hitam.
Berdasarkan ukuran dan warna rimpangnya, jahe dapat dibedakan menjadi 3
(tiga) varietas, yaitu jahe besar (jahe gajah), jahe kecil (jahe emprit), dan jahe
merah (jahe sunti). Jahe merah dan jahe kecil banyak dimanfaatkan sebagai
bahan obat-obatan. Sedangkan jahe besar dimanfaatkan sebagai bumbu masak
(Matondang, 2005).
Jahe memiliki kandungan aktif yaitu oleoresin. Oleoresin adalah minyak
dan damar yang merupakan campuran minyak atsiri sebagai pembawa aroma
dan sejenis damar sebagai pembawa rasa. Oleoresin jahe mengandung
komponen gingerol, paradol, shogaol, zingerone, resin dan minyak atsiri.
Persenyawaan zingerone tidak dalam bentuk persenyawaan keton bebas,
melainkan dalam bentuk persenyawaan aldehid alifatis jenuh, terutama
senyawa n-heptanal (Ravindran et al., 2005).

Secara tradisional ekstrak jahe digunakan antara lain sebagai obat sakit
kepala, obat batuk, masuk angin, untuk mengobati gangguan pada saluran
pencernaan, stimulansia, diuretik, rematik, menghilangkan rasa sakit, obat
anti-mual dan mabuk perjalanan, karminatif (mengeluarkan gas dari perut) dan
sebagai obat luar untuk mengobati gatal digigit serangga, keseleo, bengkak,
serta memar (Shukla, 2007). Berbagai penelitian membuktikan bahwa jahe
mempunyai sifat antioksidan dan antikanker. Beberapa komponen utama
dalam jahe seperti gingerol, shogaol dan gingerone memiliki antioksidan di
atas Vitamin E (Kikuzaki dan Nakatani, 1993). Selain itu, jahe mampu
menaikkan aktivitas salah satu sel darah putih, yaitu sel natural killer (NK)
dalam melisis sel targetnya, yaitu sel tumor dan sel yang terinfeksi virus.
(Zakaria et al., 1999). Berbagai penelitian membuktikanbahwa jahe
mempunyai sifat antioksidan.Beberapa komponen utama dalam jaheseperti
gingerol, shogaol, dan gingeronmemiliki aktivitas antioksidan di atasvitamin E
(Kikuzaki dan Nakatani 1993).Selain itu jahe juga mempunyai
aktivitasantiemetik dan digunakan untuk mencegahmabuk perjalanan.Radiati
et al. (2003) menyatakanbahwa konsumsi ekstrak jahe dalamminuman
fungsional dan obat tradisionaldapat meningkatkan ketahanan tubuh
danmengobati diare.

B. Minuman Kesehatan
Pada uraian berikut, minuman kesehatan akan dibagi menjadi beberapa
penjelasan, yaitu : bentuk dan jenis minuman kesehatan, fungsi dan kegunaan
minuman kesehatan, dan efek/pengaruh minuman kesehatan terhadap tubuh.
Berikut uraiannya :
1. Bentuk dan Jenis Minuman Kesehatan
Minuman kesehatan adalah minuman yang mengandung
unsurunsur zat gizi atau non zat gizi baik dalam bentuk cair, serbuk
maupun tablet, dapat diminum dan memberikan efek/pengaruh terhadap
satu atau sejumlah terbatas fungsi dalam tubuh tetapi yang bersifat positif,
sehingga
dapat menyehatkan pada tubuh (Muchtadi,1996). Berbagai produk
minuman kesehatan dengan bentuk dan jenisnya yang berbeda dapat
ditemui di pasaran, yaitu jenis produk susu probiotik
tradisional seperti yogurt, kefir dan coumiss, diikuti dengan pemunculan
produk baru seperti produk susu rendah lemak siap konsumsi yang
mengandung serat larut. Selain itu terdapat juga produk minuman
kesehatan tanpa lemak (mengandung fat substitue) yang diperkaya
denganmineral yaitu produk nonkolestrol atau kadar kolestrol dan
lemaknya telah diturunkan. Produk minuman kesehatan yang terbuat dari
ekstrak sayuran dan buah-buahan yaitu produk juice buah, juice sayuran,
sari kunyit asem, minuman sari jahe instan, dan sari jahe (Bonio,
1994 :48).
Berbagai jenis minuman tersebut merupakan produk pangan yang
diperuntukkan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan pangan dan
kesehatan. Umumnya, produk minuman kesehatan berbentuk instan (cair
atau serbuk). Hal ini dikarenakan produk pangan berbentuk instan akan
memberikan kemudahan dan kepraktisan dalam penggunaannya, sehingga
masyarakat lebih leluasa menggunakannya.

2. Fungsi dan Kegunaan Minuman Kesehatan

Makanan atau minuman mempunyai fungsi yang berhubungan dengan


rasa, aroma dan atau nutrien essensial. Minuman kesehatan sebagai produk
pangan fungsional lebih menekankan pada peningkatan status kesehatan
dan mencegah timbulnya penyakit tertentu. Dahulu istilah health food
untuk makanan sehat yaitu menarik dan berarti bagi konsumen, tetapi hal
ini tidak dapat digunakan lagi karena pada prinsipnya semua bahan pangan
akan menyehatkan tubuh bila dikonsumsi secara baik dan benar. Saat ini
makanan atau minuman yang menyehatkan adalahmakanan atau minuman
yang mempunyai komponen aktif yang dapat menyehatkan dan
menyegarkan tubuh, sehingga layak disebut sebagai pangan fungsional.
Ada tiga faktor yang harus dipenuhi oleh produk pangan termasuk
minuman kesehatan agar dapat dikategorikan sebagai pangan yang
memenuhi kesehatan (sifat fungsional) yaitu :

1. Produk tersebut haruslah suatu produk pangan


2. Produk tersebut dapat dan selayaknya dikonsumsi sebagai bagian dari
pangan sehari-hari
3. Produk tersebut mempunyai fungsi tertentu pada waktu dicerna, serta
memberikan kegunaan tertentu dalam proses metabolisme tubuh,
misalnya ;

 Memperkuat mekanisme pertahanan tubuh


 Mencegah timbulnya penyakit tertentu (seperti penyakit
kanker,
kardiovaskuler dan jantung koroner, pencernaan, osteoporosis,
dan berbagai gangguan kesehatan akibat kekurangan atau
kelebihan zat gizi tertentu)
 Membantu untuk mengembalikan kondisi tubuh setelah
terserang penyakit tertentu
 Menjaga kondisi fisik dan mental
 Memperlambat proses penuaan(Anonim, 2004:m)
 Efek / Pengaruh Minuman
 Kesehatan terhadap Tubuh
3. Efek / Pengaruh Minuman Kesehatan terhadap Tubuh

Minuman kesehatan sebagai produk pangan mempunyai


kandungan komponen aktif yang dapat memberikan pengaruh terhadap
kesehatan tubuh. Produk ini baik untuk mengurangi efek negatif racun dan
radikal bebas akibat proses metabolisme tubuh dari berbagai konsumsi
pangan yang masuk dalam tubuh. Golberg (1994) berpendapat,
“komponen aktif yang terdapat dalam suatu bahan pangan nabati maupun
hewani, dapat memberikan efek fisiologis atau efek menyehatkan dan
menyegarkan tubuh” (Anonim, 2004:n)

Efek/pengaruh positip minuman kesehatan yang dapat ditimbulkan


dalam tubuh yaitu dapat memberikan efek farmakologis (pengobatan),
efek imunomodulasi (kekebalan/ketahanan tubuh), efek reparasi dan
peremajaan sel, efek vasoproteksi (perlindungan/ketahanan jantung),
efekantioksidan, efek hepatoproteksi (perlindungan hati), efek antibiotika
(antibakteri/kuman) dan efek antijamur sehingga dapat meningkatkan
status kesehatan dan mencegah timbulnya penyakit-penyakit tertentu.

4. Parameter kelayakan minuman instan sebagai minuman kesehatan

Untuk menentukan kelayakan minuman instan sebagai minuman


kesehatan diperlukan parameter tertentu yang menjadi dasar atau landasan
penerimaan masyarakat terhadap produk tersebut. Parameter tersebut
ditetapkan agar keamanan dan konsistensi produk tersebut terjamin,
sehingga produk tersebut aman dan sehat untuk dikonsumsi sebagai
produk pangan. Khusus untuk penelitian ini, tinjauan kelayakan minuman
instan sebagai minuman kesehatan yang menjadi parameter aman dan
sehat untuk dikonsumsi secara umum, yaitu : parameter kelayakan
minuman instan sebagai minuman kesehatan dilihat dari komponen mutu
inderawi, parameter kelayakan minuman instan sebagai minuman
kesehatan dilihat dari kandungan komponen nonzat gizi (zingiberin), dan
parameter kelayakan minuman instan sebagai minuman kesehatan dilihat
dari persyaratan kesehatan.
Belum adanya standar mutu bahan baku alami di Indonesia, maka
penentuan parameter terhadap kadar konsumsi senyawa tertentu secara
tepat dan benar belum dapat dilakukan dalam penelitian ini. Untuk
mengukur kadar konsumsi terhadap komponen/senyawa tertentu secara
tepat dan benar perlu dilakukan pengujian lanjut/khusus (Wawancara :
Bambang Sudibyo, September 2004). Berikut uraian masing-masing
tinjauan parameter kelayakan minuman instan sebagai minuman
kesehatan.

a. Dilihat dari komponen mutu inderawi

Kelayakan minuman instan sebagai minuman kesehatan harus


memenuhi persyaratan mutu sesuai dengan bentuk dan jenisnya.
Bentuknya yang berupa serbuk, maka persyaratan mutu didasarkan
pada SNI 01-4320-1996 tentang serbuk minuman tradisional, yang
didefinisikan sebagai produk bahan minuman berbentuk serbuk atau
granula yang dibuat dari campuran gula dan rempah-rempah dengan
atau penambahan bahan makanan lain dan bahan tambahan yang
diijinkan.

Unsur-unsur yang dinilai secara inderawi, meliputi :

 Warna

Warna minuman instan yaitu normal.Minuman instan ekstrak jahe dan


ekstrak mengkudu yang dihasilkan harus mempunyai warna
normal/ideal, yaitu berwarna khas seperti menyerupai warna jahe. Hal
ini, disebabkan karena zat
warna pada jahe lebih dominan dari warna yang lain, sehingga warna
minuman jahe khas seperti warna kuning jahe.

 Bau/aroma

Bau/aroma minuman instan yaitu normal/ideal, khas rempah.


Bau/aroma minuman instan ekstrak jahe beraroma khas seperti
bau/aroma jahe pada minuman jahe.
 Rasa

Rasa minuman instan yaitu normal/ideal, khas rempah. Rasa minuman


instan ekstrak jahe .

b. Dilihat dari kandungan komponen aktif Non Zat Gizi (oleorisin)


Parameter kelayakan minuman instan sebagai minuman kesehatan
dapat dilihat dari adanya kandungan aktif nonzat gizi. Hasier (1995)
berpendapat, Sebagai bagian dari produk pangan fungsional, minuman
kesehatan harus memenuhi sifat fungsional secara fisiologis yaitu
mengandung komponen aktif zat gizi dan nonzat gizi dan dapat
digunakan untuk pencegahan atau penyembuhan sesuatu
penyakit, atau mencapai kesehatan tubuh optimal (Anonim, 2004:o).

c. Dilihat dari persyaratan kesehatan

Dalam uraian sebelumnya, disebutkan bahwa makanan atau


miuman yang memenuhi syarat kesehatan (fungsional) adalah
makanan atau minuman yang mengandung komponen aktif zat gizi
dan nonzat gizi yang dapat menyehatkan dan menyegarkan tubuh,
mempunyai fungsi tertentu pada waktu dicerna serta memberikan
kegunaan tertentu dalam proses metabolisme tubuh (Anonim, 2004:q).

Syarat kesehatan makanan atau minuman juga dapat ditentukan


oleh adanya komponen-komponen tertentu yang menentukan
keamanan pangan. Komponen-komponen tersebut harus mempunyai
batas ukuran/kadar aman dalam tingkatan tertentu, sehingga dapat
dijadikan parameter syarat sehat pangan. Komponen syarat kesehatan
pangan yang menjadi parameteradalah, kadar air, kadar abu, jumlah
gula, cemaran logam, dan cemaran mikroba.

Minuman kesehatan adalah minuman yang mengandung unsur


unsur zat gizi atau nonzat gizi baik dalam bentuk cair, serbuk maupun
tabled, dapat diminum dan memberikan efek/pengaruh terhadap satu
atau sejumlah terbatas fungsi dalam tubuh tetapi yang bersifat positif,
sehingga dapat menyehatkan pada tubuh (Muchtadi, 1996)

4. Kebutuhan masyarakat terhadap minuman kesehatan (Jamu Tradisional)

Di Indonesia, masih banyak orang yang tergolong fanatic mengkonsumsi


jamu untuk menghilangkan rasa sakit atau peningkat stamina tubuh. Hal
ini telah berlangsung selama belasan tahun dan telah menjadi tradisi yang
dilakukan secara turun temurun. Bagi mereka yangsudah terbiasa, jamu
tradisional dianggap lebih mujarab dan lebih aman dibandingkan dengan
obat-obatan sintetis. Ide pengembangan teknik pengolahan ini didasarkan
pada sifat bahan yang dapat dibuat minuman kesehatan berbentuk serbuk,
sehingga diharapkan dapat mengangkat potensi ekonomi dan potensi
kesehatan secara optimal pada tanaman tersebut. Keunggulan teknik ini
yaitu dapatmenghasilkan produk minuman kesehatan yang diharapkan
mempunyai manfaat ganda dalam bidang kesehatan. Manfaat ganda ini
didukung oleh karena adanya kandungan senyawa kimia dan zat aktif
penting dalam kedua bahan yang diperlukan dalam metabolisme tubuh,
sehingga sangat baik untuk dikonsumsi sebagai produk minuman yang
menyehatkan. Disamping itu, wujudnya yang berbentuk serbuk instan
akan memberikan kemudahan untuk dikonsumsi karena hanya menyeduh
air kemudian diminum serta tahan dalam masa simpan.
BAB III

MATERI DAN METODE

A. Tempat dan Waktu


Praktikum pembuatan jahe instan dilaksanakan di Laboratorium Farmasi
Industri, Politeknik Mitra Karya Mandiri Ketanggungan, Pada Hari Sabtu
tanggal 6 Maret 2021 Pukul 09:50 WIB.

B. Bahan dan Alat


Bahan :
1. Jahe ½ Kg
2. Gula Jawa Secukupnya
3. Gula pasir 1 kg
4. Kayu manis secukupnya
5. Air 1 liter

Alat :

1. Parut
2. Baskom
3. Penyaringan
4. Panci
5. Wajan
6. Susuk
7. Sendok
8. Plastik
9. Timbangan
C. Cara Kerja

1. Ditimbang jahe ½ kg
2. Jahe dicuci dan bagian yang busuk dibuang, perlakuan yang sama
dilakukan juga untuk rempah lainnya.
3. Jahe dihancurkan/diparut

4. Jahe yang sudah hancur, disaring sehingga terpisah antara filtrat (cairan)
dengan ampasnya.
5. Fitrat direbus dengan api sedang (apabila ditambahkan rempah-rempah
lain, maka rempah tersebut direbus terpisah dengan air bersih secukupnya.
Disini ditambahkan kayu manis secukupnya.

6. Setelah fitrat mendidih masukan gula pasir dengan perbandingan gula


pasir:fitrate=1:1 atau 2:1 serta dilakukan penambahan gula jawa
secukupnya.
7. Lakukan pengadukan sampai gula larut sempurna, pengadukan dilakukan
sesekali saja. Filtrate akan mendidih dan menimbulkan busa. Api kompor
dikecilkan

8. Ketika busa mulai turun dan fitrat berubah menjadi tepung, matikan api
dan pengadukan, dilakukan terus menerus dan semakin dipercepat.

9. Setelah menjadi tepung dilakukan pengayakan, tepung yang masih


menggumpal dihancurkan kemudian diayak. Pengayakan harus
diselesaikan selagi jahe instan masih panas.

10. Setelah proses pengayakan selesai. Jahe instan didiamkan sampai dingin
11. Setelah dingin jahe instan siap dikemas, pengemasan dapat menggunakan
botol plastik ataupun plastik sachet.
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil

Berat Jahe mentah Jahe  setelah di masak

½ kg 904,5 gram

B. Pembahasan

Pada praktikum kali inibahan utama yang digunakan yaitu jahe.


Jahe merupakan jenis rempah-rempah yang paling banyak digunakan
dalam berbagai resep makanan dan minuman. Secara empiris jahe biasa
digunakan masyarakat sebagai obat masuk angin, gangguan pencernaan,
sebagai analgesik, antipiretik, anti-inflamasi, dan lainlain.

Dalam praktikum ini praktikan mengambil  atau menimbang jahe


sebanyak ½  kg, setelah melalui proses di masak dan menjadi bubuk,
bobot yang dihasilkan menyusut menjadi 904,5 gram. Penyusutan ini
mungkin terjadi dikarenakan adanya penguapan pada waktu
pemasakannya dan penyusunan bobot ini mungkin juga terjadi karena
larut bersama air dan tambahan kayu manis yang di masak pada waktu
pemrosesa pembuatan jahe instan ini.

Instan jahe tidak berwarna putih tapi agak kekuning-kuninan ini


diperkirakan pengaruh dari warna jahe yang kita gunakan. Instan jahe ini
juga rasa nya masih terasa pedas, dan untuk rasa manisnya sudah bisa di
katakan cukup. Di dalam pembuatan instan jahe ini praktikan
menambahkan gula sebanyak 1 kg, air putih sebanyak 1 liter dan untuk
aromanya praktikan menambahkan kayu manis sebanyak 10 gram.
Pada pembuatan atau pemrosesan jahe menjadi jahe instan/bubuk
di butuhkan waktu kurang lebih 3 jam. Pembuatan jahe instan ini cukup
lama dan ketelitian dalam mengaduknya sampai menjadi bubuk kasar dan
mengayaknya. Pengayakan ini di lakukan agar bubuk halus dan bubuk
kasar terpisah.

Salah satu teknologi alternatif yang sederhana dan murah yang


dapat menghasilkan produk serbuk instan adalah teknologi kristalisasi.
Teknologi ini didasarkan pada pemanfaatan sifat gula pasir (sukrosa) yang
dapat kembali membentuk kristal setelah dicairkan. Secara umum,
mekanismenya adalah sebagai berikut : sukrosa dipanaskan akan mencair
dan bercampur dengan bahan lainnya, ketika air menguap akan terbentuk
kembali menjadi butiran-butiran padat. Sifat sukrosa sangat dipengaruhi
oleh pH, jika pH larutan rendah (asam) maka proses kristalisasi tidak akan
terbentuk dan larutan menjadi liat, atau orang Sunda mengenalnya dengan
istilah  gula liâ alias gula liat. Jadi, semua bahan pangan pada dasarnya
dapat dijadikan serbuk instan asalkan larutannya memiliki pH yang tidak
asam. Beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa pH optimum yang
dapat menghasilkan produk yang baik sekitar 6,7-6,8.Pembuatan serbuk
instan dengan metode kristalisasi hanya membutuhkan bahan dan
peralatan yang sederhana, seperti gula pasir, air bersih, ingredien pangan,
pewarna makanan, blender, kain kasa, takaran, timbangan, wajan, kompor
dan pengaduk. Beberapa produk yang menggunakan metode kristalisasi
dan sudah banyak dikenal umum adalah jahe instan. Teknologi kristalisasi
ini merupakan teknologi tepat guna yang cocok diterapkan di industri kecil
dan menengah (UKM) yang memiliki modal yang terbatas.Salah satu
contoh produk yang sudah dikembangkan adalah sari jahe instan
BAB V

KESIMPULAN

Untuk praktikum pembuatan jahe instan ini dapat di tarik kesimpulan bahwa :

1. Jahe yang digunakan mempunyai bobot 1 kg dan setelah di proses menyusut


menjadi 904,5 gram ( dalam bentuk bubuk ).
2. Gula dalam pembuatan jahe instan ini digunakan sebagai penambah rasa
manis dan untuk aromanya disini praktikan menggunakan kayu manis
sebanyak 10 gram.
3. Penambahan air juga sangat berpengaruh untuk pelarutan jahe agar menjadi
bubuk.
4. Rasa yang di hasilkan masih agak sedikit pedas, untuk rasa manis dan
aromanya sudah cukup pas.
DAFTAR PUSTAKA

Id.wikipedia.org/wiki/jahe diakses 26 desember 2012


Mrwindu dot com. 2011.minuman jamu instan “jahe putih
instan” http://www.mrwindu.com/2011/05/minuman-jamu-instan-jahe-putih-
instan.html diakses 29 desember 2012
Radiati, L.E., E.P. Nabet, P. Franck, B. Nabet, J.Capiaumont, D. Fardiaz, F.R.
Zakaria, I.Sudirman, dan R.D. Haryadi. 2003. Pengaruhekstrak diklormetan jahe
(Zingiberofficinale) terhadap pengikatan toksin koleraB-subunit conjugasi (FITC)
pada reseptor selhibridoma LV dan Caco-2. Jurnal Teknologidan Industri Pangan
XIV(1): 59−67.
Safadajahe.blogsome.com/jahe diakses 26 desember 2012
Teknologi pembuatan jahe instant departemen pertanian bptp jakarta
Zakaria, F.R. dan T.M. Rajab. 1999. Pengaruh ekstrak jahe (Zingiber officinale
Roscoe)terhadap produksi radikal bebas makrofagmencit sebagai indikator
imunostimulansecara in vitro. Persatuan Ahli PanganIndonesia (PATPI).
Prosiding SeminarNasional Teknologi Pangan: 707−716.
Zakaria, F.R., Y. Wiguna, dan A. Hartoyo. 1999.Konsumsi sari jahe (Zingiber
officinaleRoscoe) meningkatkan aktivitas sel naturalkiller pada mahasiswa
pesantren Ulil Albaabdi Bogor. Buletin Teknologi Industri PanganX(2): 40−46.
 

Anda mungkin juga menyukai