Anda di halaman 1dari 14

PROPOSAL

TEH HERBAL “DAUN PANDAN WANGI”

DOSEN PENGAJAR :

Risky Asta, M.Kep

DI SUSUN OLEH :

Kelompok 8
1. Azizah Ayu Puspitasari 1902012745
2. Dianna Ika Ernawati 1902012732
3. Friska Nanda Eka Faiza 1902012736
4. Haepy Azelia Zahra 1902012774
5. Ilham Akbar Maulana 1902012756
6. Meri Selviani Putri 1902012751
7. Resthalia Icha 1902012757
8. Yuli Setya Ningsih 1902012775

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH LAMONGAN

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal yang berjudul “TEH
HERBAL DAUN PANDAN WANGI” sesuai waktu yang ditentukan. Proposal ini
di susun sebagai salah satu persyaratan mengikuti proses belajar mengajar Mata
Kuliah Enterpreneur Prodi S1 Ilmu Keperawatan, Universitas Muhammadiyah
Lamongan.
Selama penyusunan, penulis mendapat banyak pengarahan dan bantuan dari
berbagai pihak. Untuk itu pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih
kepada yang terhormat Bapak/Ibu:

1. Dr.Abdul Aziz Alimul Hidayat, S.Kep.,Ns,M.Kes selaku Rektor Universitas


Muhammadiyah Lamongan
2. Arifal Aris, S.Kep., Ns., M.Kep selaku Dekan Universitas Muhammadiyah
Lamongan
3. Ns.Suratmi,M.Kep selaku Kaprodi S1 Keperawatan Universitas
Muhammadiyah Lamongan
4. Risky Asta, M.Kep Selaku Dosen Pembimbing Mata Kuliah Enterpreneur
5. Teman-teman sekalian yang telah membantu dan memberi saran dalam
penulisan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa penulisan makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan, oleh karena itu segala kritik dan saran yang bersifat membangun
sangat penulis harapkan. Akhirnya penulis berharap semoga makalah ini dapat
diterima, serta bermanfaat bagi penulis pada khususnya dan bagi semua pembaca
pada umumnya.

Lamongan,22 April 2022

Penulis
RINGKASAN

Teh Herbal merupakan racikan bunga, daun, biji, akar, atau buah kering
yang dibuat menjadi sebuah minuman. Indonesia negara tropis memiliki beraneka
tanaman yang dapat dimanfaatkan untuk kepentingan manusia. Masyarakat
indonesia sejak jaman dahulu telah mengenal dan memanfaatkan tanaman yang
mempunyai khasiat obat atau menyembuhkan penyakit. Tanaman tersebut dikenal
dengan sebutan tanaman obat tradisional atau obat herbal. Salah satu tanaman
tersebut adalah daun pandan wangi Hasil pemeriksaan terhadap kandungan kimia
daun pandan wangi (Pandanus ammaryllifolius menunjukkan bahwa daun tanaman
tersebut mengandung flavonoid, polifenol tanin, saponin, minyak atsiri dan
alkaloid. Tujuan dari kegiatan Kewirausahaan ini yaitu membuat Teh daun pandan
wangi dalam kemasan celup yang mudah diseduh dan bermanfaat bagi kesehatan.
Produk teh herbal ini berisi daun pandan. Pembuatan Teh daun pandan wangi
dilakukan dengan cara mengeringkan bahan-bahan, menghaluskan dan
mengemasnya dalam kantong teh. Dengan cara tersebut masyarakat dengan mudah
melakukannya dirumah-rumah. Perhitungan analisis ekonomi dari produk ini,
untuk kapasitas produksi 30 Kg dibutuhkan daun pandan kering sebanyak 15 Kg.
Untuk pengenalan produk ini, dilakukan dengan menjual produk Teh Daun Pandan
Wangi kepada masyarakat disekitar wilayah lamongan. Produk dipasarkan melalui
media sosial, leaflet dan brosur.
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pada era globalisasi saat ini semakin maraknya minuman berbahan kimia
yang tidak sesuai dengan standar hidup manusia berkembang pesat di negara
Indonesia. Seiring perkembangan ilmu pengetahuan dan perubahan gaya hidup,
masyarakat menjadi lebih selektif dan kritis terhadap konsumsi pangan untuk
menunjang kesehatan. Tuntutan akan minuman yang bermutu tinggi serta
bermanfaat bagi kesehatan manusia saat ini sangat dibutuhkan.
Rempah-rempah yang banyak terdapat di Indonesia dapat dimanfatkan
sebagai alternatif bahan pembuatan minuman yang bermanfaat bagi kesehatan
tubuh manusia. Remah-rempah sudah terbukti dapat menghambat proses
terbentuknya senyawa oksigen reaktif atau Reactive oxygen species (ROS),
serta kandungan antioksidannya dapat menangkal radikal bebas. Teh
merupakan minuman yang tidak asing dan sangat familiar dikalangan
masyarakat Indonesia. Teh dapat dibuat dari dedaunan dan berbagai campuran
rempah-rempah yang sangat bermanfaat bagi kesehatan manusia. Tradisi
mengkonsumsi teh telah dilakukan oleh masyarakat Indonesia sejak lama.
Strategi pengembangan teh yang memanfaatkan sumber daya alam di
Indonesia harus dikembangkan lebih lanjut. Banyakanya varietas tumbuhan
yang ada di Indonesia yang memiliki manfaat bagi kesehatan tubuh manusia
dapat dijadikan sebagai sumber bahan untuk pembuatan teh. Namun kurangnya
pengetahuan serta pengembangan pemanfaatan sumber daya alam potensial
pada sector ini belum maksimal.

Pandan wangi (Pandanus ammaryllifolius atau biasa disebut pandan saja


adalah jenis tanaman monokotil dari famili Pandanaceae. Daunnya merupakan
komponen penting dalam tradisi masakan Indonesia di negara-negara Asia
tenggara lainnya. Dibeberapa daerah tanaman ini dikenal dengan berbagai nama
antara lain: Pandan Rampe, Pandan Wangi (Jawa), Seuke Bangu, Pandan Jau,
Pandan Bebau, Pandan Rempai (Sumatra), Pondang, Ponda, Pondago
(Sulawesi), Kelamoni, Haomoni, Kekermoni, Ormon, Foni, Pondak, Pondaki,
Pudaka (Maluku), Pandan arrum (Bali), Bonak (Nusa Tenggara) (Rohmawati,
1995).Pandan wangi merupakan tanaman perdu, tingginya sekitar 1-2 m.
Tanaman ini mudah dijumpai di pekarangan atau tumbuh liar di tepi-tepi
selokan yang teduh. Batangnya bercabang, menjalar, pada pangkal keluar akar
tunjang. Daun pandan wangi berwarna hijau, di ujung daun berduri kecil, kalau
diremas daun ini berbau wangi. Daun tunggal dengan pangkal memeluk batang,
tersusun berbaris tiga dalam garis spiral. Helai daun tipios, licin, ujung runcing,
tepi rata, bertulang sejajar. Panjang 40-80 cm, lebar 3-5 cm dan berduri tempel
pada ibu tulang daun permukaan bawah bagian ujung-ujungnya. Beberapa
varietas memiliki tepi daun yang bergigi (Dalimarta, 2008). Kandungan kimia
daun pandan wangi (Pandanus ammaryllifolius menunjukkan bahwa daun
tanaman tersebut mengandung flavonoid, polifenol tanin, saponin, minyak atsiri
dan alkaloid.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana cara membuat Teh daun pandan wangi yang murah dan praktis
dengan daya saing tinggi?
2. Apakah daun pandan dapat digunakan sebagai alternative bahan utama
pembuatan teh untuk kesehatan?
3. Apakah Teh Daun pandan wangi dapat menciptakan peluang usaha dan
lapangan pekerjaan baru untuk mahasiswa mandiri dan masyarakat luas?

1.3 Tujuan
1. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan variasi produk yang lebih
bermanfaat, ekonomis, dan praktis berbahan daun pandan.
2. Memanfaatkan daun pandan penghilang bau badan.
3. Mengembangkan peluang usaha bagi mahasiswa untuk menjadi
enterpreneur muda.
BAB II

GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA

2.1 Deskripsi
Kegiatan ini adalah usaha yang bergerak di bidang pengolahan minuman
berupa inovasi teh dari bahan daun pandan. Teh daun pandan memiliki
kandungan kimia daun pandan wangi (Pandanus ammaryllifolius
menunjukkan bahwa daun tanaman tersebut mengandung flavonoid,
polifenol tanin, saponin, minyak atsiri dan alkaloid.
Manfaat daun pandan sebagai berikut :
1. Untuk membantu menurunkan gula darah
2. Menetralkan racun dalam tubuh
3. Menjadi pereda nyeri alami untuk sakit kepala
4. Kram perut, dan nyeri dada.
5. Meredakan gejala arthritis, seperti nyeri, bengkak, peradangan, serta
kaku pada persendian.
6. Mengurangi bau badan.
7. Membantu mengatasi gusi berdarah.

Dalam hal ini, daun pandan akan dikemas sebagai minuman fungsionalis
berbentuk teh yang nantinya dapat dinikmati disela-sela istirahat maupun
beraktivitas. Selain rasanya enak dan segar, Teh daun pandan juga
menyehatkan.

1. Prospek pengembangan usaha: Teh daun pandan saat ini belum


dioptimalkan dengan baik sehingga tidak banyak diminati pula untuk
dikonsumsi. Padahal, teh daun pandan mengandung banyat zat
bermanfaat pencegah.menghilangkanbau badan dan membantu
menurunkan gula darah. Oleh karena itu, peluang yang ada untuk
memasarkan manfaat yang terkandung dalam daun pandan menginspirasi
kami mengolahnya menjadi teh.
2. Target penjualan: Target kami adalah seluruh masyarakat Indonesia,
walaupun dari masyarakat kalangan menengah bawah dapat tejangkau
produk kami ini sehingga dapat membantu pemerintah dalam proses
pemerataan kualitas hidup di Indonesia. Setelah itu, merambah ke luar
Indonesia. Entah itu pada negara maju ataupun negara berkembang
lainnya yang sangat membutuhkan keseimbangan gizi. Targetan untuk
produksi tiap harinya yang terjual adalah 10 pch.

2.2 Visi Dan Misi


Visi
Menjadi usaha yang bergerak di bidang minuman, ekonomis, praktis,
dan menyehatkan bagi masyarakat serta memiliki daya saing dalam
menghadapi globalisasi.

Misi
b. Mengembangkan Teh daun pandan wangi agar dikenal dan diterima
masyarakat
c. Mengembangkan inovasi-inovasi variasi rasa dan diversifikasi baku
d. Ikut serta membantu meningkatkan kesejahteraan dengan menyediakan
lapangan pekerjaaan bagi masyarakat.
e. Ikut serta dalam meningkatkan kesehatan masyarakat
Usaha pembuatan Teh daun pandan wangi dilakukan sebagai upaya
untuk meningkatkan kesehatan masyarakat. Usaha ini lebih dikhususkan
pada produk olahan dari daun pandan yang memiliki khasiat untuk
kesehatan masyarakat.
2.3 Harga Unit Produksi
Analisa biaya produksi
Jika basis produksi adalah 5.000 gram/minggu
No. Nama Bahan Jumlah Harga satuan Harga Total
1. Daun pandan segar 10 kg Rp. 7.000 Rp. 70.000
2. Pouch Kemasan 50 pch Rp. 700 Rp. 35.000
3. Label 50 pcs Rp. 500 Rp. 25.000
Total Biaya Produksi Awal / 5000 gram Rp. 130.000,-

Harga unit produksi diperoleh dari perbandingan antara biaya total produksi
dengan total unit yang di produksi. Adapun harga unit produksi dan harga
jual tiap unit sebagai berikut :
Harga unit Produksi = Rp. 130.000 / 50 pch
= Rp. 2.600 / pch
Harga Jual tiap Unit = Rp. 6.000,- / pch

2.4 Perolehan Profit


Perolehan profit wirausaha ini didapat dengan menghitung selisish antara
harga jual produk/pch dengan harga produksi/pch. Jadi dengan 50 produk
yang dibuat mampu menghasilkan profit usaha sebesar :
Profir Usaha = (Rp. 6.000,- – Rp. 2.600,-) x 50 pch
= Rp. 170.000,-

2.5 Perhitunga BEP


Perhitungan BEP diperoleh dengan membagi total biaya produksi dengan
harga jualnya :
BEP (Break Event Point) = Rp. 170.000,- / Rp. 6.000,-
= 28 pch
Jadi, modal akan kembali setelah mampu menjual 28 pch.

2.6 Strategi Pemasaran


 Tingkat persaingan : Untuk usaha teh saat ini sudah lumayan banyak
tetapi untuk teh dengan bahan dasar daun pandan ini masih sedikit
sekali. Sehingga tingkat persaingan antar produsen bisa dibilang kecil.
 Sasaran konsumen: Bidikan kami adalah masyarakat sekitar
Lamongan mahasiswa, birokrat sekitar, orang lansia, dan anak-anak.
 Analisa pasar sasaran: Target penjualan tiap hari adalah sekitar 10
pch. Untuk memenuhi targetan ini, produk di distribusikan ke
swalayan-swalayan skala besar ataupun kecil serta membuka stand di
acara-acara sekitar Lamongan. Selain itu, promosi dapat kita
tampilkan lewat media elektronik seperti jejaring sosial, internet, atau
pun media cetak seperti pamflet, leafleat, ataupun brosur.
 Bauran Pemasara :
- Produk: Teh Daun Pandan Wangi komoditas produk lokal yang
multi-manfaat bagi kesehatan.
- Harga Jual: harga jual disesuaikan dengan harga pasar Rp.
6.000,- /pch
- Tempat: swalayan-swalayan skala kecil maupun besar, stand-
stand promosi, toko-toko, dan kantin-kantin disekitar Lamongan
- Promosi: Promosi dapat kita tampilkan lewat media elektronik
seperti jejaring sosial, internet, atau pun media cetak seperti
pamphlet, leafleat, ataupun brosur..
BAB III

METODE PELAKSANAAN

Kegiatan ini dilakukan dengan langkah uji coba pembuatan Teh Daun
Pandan Wangi dengan membuat beberapa sampel percobaan dan memilih
sampel yang memiliki nilai ekonomis untuk dijual, kemudian melakukan proses
produksi. Seiring dengan berjalannya proses produksi kami melakukan
rancangan produk kemasan, setelah itu kami menjalankan sistem pemasaran
dengan menjual produk kepada konsumen. Adapun alur pembuatan Teh Daun
Pandan Wangi meliputi: persiapan bahan dan alat, proses pembuatan/produksi.

Segel kemasan
Daun pandan

Teh diberi label


kemasan

Dicuci dan dipotong-


potong Campuran bahan
dimasukkan dalam
pouch

Dikeringkan dimesin Diblender sampai halus


pengering
3.1 Perancangan Produk
Bentuk rancangan produk yang dibuat sebagai berikut:

3.2 Pengadaan Bahan


Bahan pembuatan daun Pandan
3.3 Produksi
Pada tahap pertama, yaitu persiapan bahan dan alat, kita
melakukan serangkaian kegiatan persiapan untuk pendirian usaha,
persiapan alat bahan yan digunakan dalam proses produksi, dan
pembuatan.
Adapun alat dan bahan, serta cara kerja pembuatan teh daun
pandan wangi antara lain sebagai berikut:
a. Alat: Pisau, pengering daun pandan, oven, tatakan, baskom, ember,
dll
b. Bahan: daun pandan.
c. Cara kerja:
Pengelohan daun pandan menjadi teh antara lain sebagai berikut:
1. Mencuci daun pandan sampai bersih
2. Memotong daun pandan menjadi bagian-bagian kecil
3. Memasukkan potongan daun pandan pada alat pengering
agarkandungan air dapat berkurang
4. Menjemur potongan daun pandan pada udara terbuka sampai
kering
5. Setelah kering daun pandan di blender hingga menjadi
serbukankering

Tahap kedua, pengemasan. Pada tahapan ini sangatlah


mempengaruhi hasil produk yang dihasilkan dari segi penampilan
pada suatu produk itu. Adapun prosesnya adalah sebagai berikut:
1. Siapkan pembungkus teh yang berupa pouch
2. Masukan teh dalam kemasan pouch hingga pada ukuran
batas maksimum, lalu rekatkan clip
3. Setelah itu sortir satu persatu teh yang sudah dibungkus

4. Teh yang telah tersortir diberi label


5. Proses tersebut dilakukan sampai secara berulangan.

3.4 Quallity Control


Menguji Teh Daun Pandan Wangi pada keadaan yang sebenarnya
agar diketahui apakah Teh Daun Pandan Wangi yang dihasilkan
sesuai harapan atau tidak.
3.5 Pemasaran
Memasarkan sekaligus mempromosikan hasil produk melalui
sampel danedukasi kepada konsumen.
3.6 Penyusunan Kesimpulan
Penyusunan kesimpulan dan saran dilakukan berdasarkan data-
data yang telah dikumpulkan dan pengaplikasian Teh Bacan pada
kondisi sebenarnya (real condition).
3.7 Laporan Akhir
Penyusunan laporan akhir dibuat sebagai bentuk dari pertanggung-
jawaban kami atas kegiatan yang telah kami laksanaka
DAFTAR PUSTAKA
Agromedia. 2008. Buku Pintar Tanaman Obat. Agromedia Pustaka.

Ayuningtyastuty, Hilda. 2009. Quality Control pada Pengolahan The Hijau.


Tugas Akhir. Teknologi Hasil Pertanian Universitas Sebelas Maret.
Surakarta.

Herdianan D.D, Utami Rohula, Anandito R.B.K. 2014. Kinetika Degradasi


Termal Aktivitas Antioksidan pada Minuman tradisional Wedang
UwuhSiap Minum. Jurnal Teknosains Pangan Vol. 3 No. 3.

Hernawan U.E, Sutarno, Setyawan A.D. 2004. Aktivitas Hipoglikemik dan


Hipolipidemik Ekstrak Air Daun Bungur (Lagerstroemia speciosa [l.]
pers.) terhadap tikus Diabetik. Jurnal BioFarmasi Vol. 2 No.1.

Setyamidjaja, Djoehana. 2000. The Budi Daya dan Pengolahan


Pacapanen.Kanisius. Jogjakarta.

Anda mungkin juga menyukai