KLINIK TANAMAN
(PNA4651)
Oleh :
A. Sejarah
Postulat Koch berkembang pada abad ke-19 sebagai panduan umum untuk
mengidentifikasi patogen yang dapat diisolasikan dengan teknik tertentu. Waktu
dalam masa Koch, dikenal beberapa penyebab infektif yang bertanggung jawab
pada suatu penyakit dan tidak memenuhi semua postulatnya. Usaha untuk
menjalankan postulat Koch semakin kuat saat mendiagnosis penyakit yang
disebabkan virus pada akhir abad ke-19. Masa itu virus belum dapat dilihat atau
diisolasi dalam kultur. Hal ini merintangi perkembangan awal dari virologi
(Rivers, 1989).
Menurut Bollard (1993), pada tahun 1880, Koch memanfaatkan kemajuan
metoda laboratorium dan menentukan kriteria yang diperlukan untuk
membuktikan bahwa mikroba spesifik merupakan penyebab penyakit tertentu.
Kriteria ini dikenal dengan Postulat Koch yaitu:
1. Mikroorganisme tertentu selalu ditemukan berasosiasi dengan penyakit
yang ditimbulkan.
2. Mikroorganisme dapat diisolasi dan ditumbuhkan sebagai biakan murni di
laboratorium.
3. Biakan murni tersebut bila diinjeksikan pada tanaman yang sesuai dapat
menimbulkan penyakit.
4. Mikroorganisme tersebut dapat diisolasi kembali dari tanaman yang telah
terinfeksi tersebut.
B. Pengertian
Buah yang bergetah kuning, diamati/diambil sebanyak 3 (tiga) kali yaitu pada
umur 5 Minggu Setelah Bunga Mekar (MSBM), 10 MSBM, dan 15 MSBM.
Masa pengamatan ini merupakan masa perkembangan dan kematangan buah
menurut kriteria Rai (2007). Pengamatan buah yang terserang getah kuning
dibedakan menjadi persentase buah yang bergetah kuning di kulit buah
bagian luar dan persentase buah yang bergetah kuning di kulit buah bagian
dalam (Suada & Suniti, 2014).
Buah contoh diambil dari pohon yang menunjukkan gejala getah kuning
sebanyak 10 buah manggis dan diamati di laboratorium. Bagian jaringannya
kemudian diinkubasi selama lima hari pada media PDAkloramfenikol untuk
mendapatkan isolat jamur dan media CPGA-PCNB untuk isolat bakteri.
Jamur dan atau bakteri yang tumbuh disubkultur pada media baru masing-
masing sampai didapatkan biakan murni (Suada & Suniti, 2014).
Setelah didapatkan biakan murni, tiap isolat diinokulasikan satu persatu pada
buah manggis sehat baik di laboratorium maupun di pohon menggunakan
kapas steril yang sebelumnya telah disentuhkan/dicolekkan pada biakan
mikroba (Suada & Suniti, 2014).
DAFTAR PUSTAKA
Aisah, A.R. 2014. Identifikasi dan Patogenitas Cendawan Penyebab Primer Penya
kit Mati Pucuk pada Bibit Jabon (Anthocephalus cadamba (Roxb.) Miq). Te
sis. Institut Pertanian Bogor, Bogor.
Bollard, T., & Braille. 1993. A simple greenhouse climate control model
incorporating effects on ventilation and evaporative cooling. Agricultural
and Forest Meteorology, 65(2): 145-157.
Rai, I.N. 2007. Bunga dan buah gugur pada tanaman manggis (Garcinia
mangostana L.) asal biji dan sambungan. Agritrop. 26(2): 66–73.
Rai, I.N., Wiratmaja, W., & Arsana, D. 2009. Pengendalian getah kuning pada
buah manggis dengan irigasi tetes, pemberian antitranspiran, dan
pemupukan kalsium. Kerjasama Kemitraan antara Badan Penelitian dan
Pengembangan Pertanian Kantor Pusat Jakarta dengan Universitas Udayana.
Universitas Udayana, Denpasar.
Saida, I.K. & Suniti, N.W. 2014. Isolasi dan identifikasi patogen getah kuning ma
nggis melalui pendekatan postulat kocah dan analisis secara molekuler. J.
HPT Tropika. 14(2): 142 – 151.
Sakbani, L. 2017. Identifikasi dan Uji Postulat Koch Cendawan Penyebab Penyak
it Daun pada Jabon Merah (Anthocephalus macrophyllus (Roxb.) Havil). Sk
ripsi. Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor, Bogor.
Verheij EWM. 1992. Garcinia mangostana L. In: Verheij EWM & Coronel RE.
(Eds.). BuahBuahan yang Dapat Dimakan, pp. 77–181. Sumberdaya Nabati
Asia Tenggara (PROSEA).