Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
CVPD (Citrus vein Phloem Degeneration) Pada Buah Jeruk (Citrus spp)
OLEH :
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS NASIONAL
JAKARTA
2017
BAB I
PENDAHULUAN
1.3. Tujuan
TINJAUAN PUSTAKA
Kingdom: Plantae
Divisi: Magnoliophyta
Kelas: Magnoliopsida
Subkelas: Rosidae
Ordo: Sapindales
Famili: Rutaceae
Subfamili: Aurantioideae
Bangsa: Citreae
Genus: Citrus sp
Daerah penyebaran tanaman jeruk sangat luas, karena tanaman ini bisa
tumbuh bagus di daerah tropis maupun subtropis. Suhu terendah yang dapat
diterima pohon jeruk adalah 150 C sedang di daerah subtropis suhu terendah
adalah 6 C. Suhu tinggi yang dapat ditolerir jeruk adalah 250 300 C
(Sarwono, 1986). Tanaman jeruk menyukai daerah dataran rendah, dapat
tumbuh pada ketinggian 0- 1400 m dpl.Iklim terbaik bagi jeruk adalah iklim
subtropis, di daerah antara garis 35 LS, suhu rata-rata 200 C dengan
kelembaban antara 50-85 %.Dimasa pertumbuhannya memerlukan banyak
sinar matahari dan cukup air tanah/air pengairan.Tanaman jeruk menghendaki
tanah gembur serta banyak mengandung unsur hara, drainase yang lancar,
tanah yang banyak mengandung pasir dan permukaan air tanah pada musim
kemarau tidak terlalu daam/tidak lebih dari 150 cm (Dirjen Tanaman Pangan,
1992).
PEMBAHASAN
CVPD adalah nama penyakit jeruk, singkatan dari Citrus Vein Phloem
Degeneration. Dalam bahasa Indonesia nama ini berarti kerusakan pembuluh
floem tanaman jeruk. Di luar negeri penyakit ini dikenal dengan nama
berbeda-beda di setiap negara. Nama CVPD sendiri, meskipun dalam bahasa
Inggris, adalah nama yang digunakan di Indonesia. Nama resmi yang kini
digunakan di seluruh dunia adalah huanglongbing, disingkat HLB, nama
dalam bahasa Mandarin yang berarti pucuk menguning.
Penyakit ini merupakan penyakit yang sangat ditakuti oleh petani jeruk
di seluruh dunia. Banyak pusat produksi jeruk di Indonesia telah dirusakkan
oleh CVPD, demikian juga pusat produksi jeruk di negara-negara lain.
Penyakit ini ditakuti karena mudah menular dan begitu tanaman terkena
penyakit maka akhirnya pasti akan mati. Selama masih hidup tanaman
memang masih dapat berproduksi, tetapi buah jeruk menjadi berkurang,
bentuk buah menjadi tidak normal, ukuran buah menjadi lebih kecil, dan
rasanya menjadi kecut.
Sedang gejala dalam apabila dibuat irisan melintang dari ibu tulang
daun/tangkai daun yang helaian daunnya memperlihatkan gejala, akan terlihat
kelainan pada floemnya. Jaringan floem daun dewasa memperlihatkan gejala
yang khas yaitu jauh lebih tebal daripada jaringan floem daun yang berwarna
hijau.Disamping itu terjadi pengempisan pembuluh-pembuluh tapis dalam
floem sehingga seolah-olah terjadi penebalan dinding-dinding sel. Penebalan
ini merupakan jalur-jalur putih mulai di dekat sklerenkim sampai xilem terjadi
dari dinding-dinding sel yang berdempetdempetan karena rongga sel telah
hilang/tinggal sedikit. Sel-sel parenkim yang masih berongga biasanya penuh
berisi butir-butir pati (Semangun, 1991; Departemen Ilmu Hama Dan
Penyakit Tumbuhan, 1981; Sarwono, 1986) .
3.3 Penyebab Penyakit
Gejala klorosis pada daun mirip dengan klorosis yang terjadi karena
kelaparan unsur Zn, Fe, Mn atau N. Tetapi percobaan pemupukan dan
penyemprotan dengan bermacam-macam unsur tidak dapat tidak dapat
menyembuhkan penyakit ini. Demikian pula telah dibuktikan bahwa penyakit
ini tidak disebabkan oleh nematoda / jamur.Dengan dikenalnya gejala Tristeza
semula terdapat dugaan bahwa kemunduran yang terjadi pada jeruk
disebabkan oleh Tristeza (di Jawa).Menurut Tirtawidjaya 1964 diketahui
bahwa CVPD berbeda dengan Tristeza.CVPD menyebabkan tulang-tulang
daun berwarna hijau tua sedangkan Tristeza menyebabkan tulang-tulang daun
menjadi pucat (Vein Clearing).Penyakit ganas pada jeruk ini semula diduga
disebabkan oleh suatu virus kemudian dilaporkan disebabkan oleh virus dan
organisme yang menyerupai mikoplasma.Sekarang diketahui bahwa
penyebabnya bukan suatu virus tetapi suatu organisme yang menyerupai
mikoplasma (MLO), seperti halnya penyebab penyakit Greening dan
sebangsanya yang terdapat di banyak negara.
KESIMPULAN
Wahyuningsih, Endang. 2009. CVPD PADA JERUK (Citrus spp) DAN UPAYA
PENGENDALIANNYA 2 (2) : 65-73. Vis Vitalis