Anda di halaman 1dari 18

Jaminan Pemeliharaan Kesehatan bagi Masyarakat Miskin

Kota Yogyakarta
==========================================================
Oleh: Haeruddin

ABSTRACT

This study tried to describe the health care insurance program for the
poor implemented by regional health insurance provider at
Yogyakarta city. A qualitative approach has been used in this study.
The finding of this study indicated that the successful implementation
and development of the care program provides benefits to the
government. The successful of the program includes (1) development
budget expenditure in the health sector be more efficient, (2) partial
subsidies can be allocated to communities in need (3) government get
people healthier and more productive. Nevertheless, the fact in
Indonesia nowadays, also in Yogyakarta, the development of Managed
Care Program still runs slowly.

Kata Kunci : Jaminan Kesehatan, Masyarakat Miskin, Unit Pelaksana


Teknis (UPT)

I. PENDAHULUAN
Kemiskinan merupakan masalah sendiri tetapi saling mempengaruhi
multi dimensi yang sangat kompleks satu sama lain sehingga tidak ter-
dan tidak dapat secara mudah dilihat penuhinya satu hak dapat mempe-
dari suatu angka absolut. Kemiskinan ngaruhi pemenuhan hak lainnya.
bukan hanya diukur dari pendapatan Indonesia masih menghadapi
(ketidakmampuan secara ekonomi) masalah kemiskinan yang ditandai
saja, tetapi juga mencakup kegagalan oleh jumlah penduduk yang hidup di
pemenuhan hak-hak dasar dan bawah garis kemiskinan dan yang
perbedaan perlakuan bagi seseorang rentan jauh di bawah garis kemis-
atau sekelompok orang, baik laik-laki kinan. Pada tahun 2004, jumlah
maupun perempuan dalam menjalani penduduk miskin berdasarkan data
kehidupan secara martabat dan BPS sekitar 36,1 juta dari jumlah
manusiawi. Hak-hak dasar yang penduduk. Meskipun jumlah pen-
diakui secara umum antara lain duduk miskin mengalami penurunan
meliputi terpenuhimya kebutuhan sekitar 1,3 juta jiwa pada tahun 2004
pangan, kesehatan, pendidikan, dari tahun 2003 (berdasarkan data
pekerjaan, perumahan, air bersih, BPS tahun 2003 jumlah penduduk
pertanahan, sumber daya alam dan miskin sekitar 37,4 juta jiwa) akan
lingkungan hidup, rasa aman dari tetapi tidak tetutup kemungkinan akan
tindak kekerasan, dan hak partisipasi bertambah lagi jumlah penduduk
dalam kehidupan sosial politik. Hak- miskin disebabkan karena banyaknya
hak dasar tersebut tidak dapat berdiri masyarakat yang rentan jatuh di

Jaminan Pemeliharaan Kesehatan bagi Masyarakat Miskin …


149
bawah garis kemiskinan. Hal ini dalam memenuhi kebutuhan hidup-
tergantung komitmen dan keseriusan nya. Pada umumnya tingkat kesehatan
pemerintah baik pusat maupun daerah masyarakat miskin masih rendah.
dalam menanggulangi masalah ke- Begitu pula akses pemanfaatan
miskinan di negara kita. layanan kesehatan untuk masyarakat
Sementara itu dengan men- miskin masih rendah sehingga
dasarkan pada basis data Biro Pusat pemberian pelayanan kesehatan untuk
Statistik tahun 2006, melalui Kepu- masyarakat miskin masih dikesam-
tusan Menteri Kesehatan RI Nomor: pingkan. Padahal masyarakat miskin
125/MENKES/SK/II/2008 tentang juga mempunyai hak untuk men-
Pedoman Penyelenggaraan Program dapatkan pelayanan, termasuk pela-
Jaminan Kesehatan Masyarakat yanan kesehatan sebagaimana yang
Tahun 2008, Departemen Kesehatan diatur dalam UUD 1945 pada pasal 28
RI pada tahun 2008 meluncurkan H ayat (1) yang mengatakan secara
program baru sebagai penyempurnaan tegas bahwa kesehatan adalah hak
dari program Jaminan Pemeliharaan asasi manusia. Demikian pula, dengan
Kesehatan Masyarakat Miskin adanya komitmen global dan nasional
(JPKMM) dengan diberi nama Pro- yang harus disikapi dalam fokus
gram Jaminan Kesehatan Masyarakat pelayanan kesehatan bagi masyarakat
(Jamkesmas) 2008. Jumlah sasaran miskin, yaitu komitmen dari WHO
program Jamkesmas tahun 2008 dan UUD 1945 yang menyebutkan
sebesar 19,1 juta Rumah Tangga bahwa kesehatan adalah investasi.
Miskin (RTM) dengan jumlah sekitar Melalui investasi kesehatan,
76,4 juta jiwa bersumber dari data maka dengan kondisi seseorang yang
BPS tahun 20061. Hal ini berarti sehat akan dapat meningkatkan
bahwa asumsi besarnya jumlah produk-tivitas kerja, meningkatkan
masyarakat miskin yang digunakan panda-patan dan tingkat pendidikan,
Depkes dalam menetapkan jumlah menurunkan angka kematian serta
sasaran program tahun 2008 ini menurunkan angka kemiskinan. Oleh
meningkat lebih dari 100 persen karena itu, negara mengembangkan
dibandingkan dengan tahun 2004. Ini sistem jaminan sosial dan kesehatan
juga menunjukkan bahwa angka bagi seluruh rakyatnya dan mem-
kemiskinan di Indonesia bukannya berdayakan masyarakat yang lemah
semakin berkurang tetapi sebaliknya dan tidak mampu sesuai martabat
terus mengalami kenaikan. kemanusiaan. Negara bertanggung-
Salah satu kondisi yang terkait jawab menyediakan fasilitas pelayan-
dengan kemiskinan adalah persoalan an kesehatan dan fasilitas pelayanan
kesehatan. Kesehatan merupakan umum yang layak. Berkaitan dengan
modal bagi masyarakat miskin untuk hal tersebut, maka pemerintah
dapat bekerja dan mencari nafkah seoptimal mungkin mewujudkan
amanat ini, antara lain dengan
1
Departemen Kesehatan RI. 2008. Pedoman diundangkannya Undang-Undang Sis-
Pelaksanaan Jaminan Kesehatan tem Jaminan Sosial Nasional (SJSN)
Masyarakat (Jamkesmas) 2008. Lampiran dengan Jaminan Pemeliharaan Kese-
Keputusan Menteri Kesehatan Nomor: hatan Masyarakat (JPKM) sebagai
125/Menkes/SK/II/2008 tanggal 6 Februari
2008. Jakarta: Depkes RI.
salah satu komponennya. Dan salah

150 DEMOKRASI Vol. IX No. 2 Th. 2010


satu bentuk perwujudan amanat UUD mencakup penduduk di 14 wilayah
1945 yang harus dilaksanakan peme- kecamatan. Dari sejumlah tersebut
rintah adalah kepedulian terhadap masing-masing pengalokasian sumber
pemenuhan kebutuhan pelayanan dananya berasal dari 3 sumber yakni
kesehatan dengan mengupayakan sejumlah 68.456 jiwa dijaminkan
agar setiap penduduk terlayani melalui PT Askes, 21.000 jiwa dengan
kebutuhan kesehatannya tanpa mem- dana dari Jamkesos Dinas Kesehatan
bedakan status sosial, wilayah geo- Propinsi DIY, dan sisanya dialo-
grafis, suku, agama, dan bahkan kasikan dari dana UPT PJKD Dinas
kewarganegaraannya. Kesehatan Kota Yogyakarta2. Semen-
Program Jaminan Pemeliharaan tara untuk program penjaminan tahun
Kesehatan selanjutnya disebut JPKM 2008 melalui program Jamkesmas
merupakan salah satu bentuk penye- Departemen Kesehatan, bagi masya-
lenggaraan asuransi kesehatan yang rakat miskin kota Yogyakarta
dalam pelaksanaannya berorientasi dialokasikan sejumlah 19.681 Rumah
pada sistem managed care. Menurut Tangga Miskin (RTM), dengan jumlah
Depkes, program JPKM dianggap jiwa sebesar 68.456 orang3.
cara yang tepat untuk mengatasi Untuk mendapatkan gambaran
masalah akses dan mutu pelayanan tentang pelaksanaan Program Jaminan
kesehatan, karena JPKM dapat meng- Pemeliharaan Kesehatan di Kota
efisienkan pengeluaran langsung Yogyakarta maka suatu penelitian
masyarakat (direct payment out of telah dilakukan untuk mendeskripsi-
pocket) sekaligus mengefektifkan kan pelaksanaan program jaminan
pemberian pelayanan kesehatan pemeliharaan kesehatan bagi masya-
dengan memperhatikan peningkatan rakat miskin kota Yogyakarta melalui
mutu dan pelayanan paripurna Unit Pelaksana Teknis Penyelenggara
mencakup semua aspek, yaitu Jaminan Kesehatan Daerah (UPT
preventif, promotif, kuratif dan PJKD) Dinas Kesehatan Kota Yogya-
rehabilitatif. karta; mengetahui mekanisme pelak-
Pada hakekatnya pemerintah sanaan pemberian jaminan pemeliha-
propinsi maupun pemerintah kabu- raan kesehatan bagi masyarakat kota
paten dan kota memiliki kewenangan Yogyakarta; dan mengetahui kendala-
untuk memprakarsai terbentuknya kendala yang dihadapi dalam meng-
Badan Penyelenggara JPKM (Bapel implementasikan program jaminan
JPKM), jika dilihat dari momentum peneliharaan kesehatan bagi masya-
ketika dicetuskannya program Jaring rakat kota Yogyakarta.
Pengaman Sosial Bidang Kesehatan
(JPSBK) tahun 1998, karena program II. TINJAUAN KEPUSTAKAAN
ini dirancang khusus oleh pemerintah Sebagai akibat makin majunya ilmu
untuk menanggulangi krisis ekonomi di dan teknologi kedokteran serta makin
Indonesia yang terjadi pertengahan meningkatnya pendidikan, pengha-
tahun 1997, termasuk di kota silan serta kesadaran masyarakat
Yogyakarta.
Berdasarkan data dari Dinas
2
Kesejahteraan Sosial Kota Yogya- Wawancara dengan Heri Purwanto, staf UPT
karta sejumlah 89.818 jiwa yang PJKD, pada hari Sabtu 17 Mei 2008
3
Ibid

Jaminan Pemeliharaan Kesehatan bagi Masyarakat Miskin …


151
terhadap kesehatan, disamping men- nama asuransi social (social
datangkan banyak manfaat yang insurance) yang termasuk di dalam
ditandai dengan makin meningkatnya asuransi kesehatan (health insurance).
mutu pelayanan kesehatan serta status Asuransi kesehatan tidak lain adalah
kesehatan masyarakat, ternyata juga suatu program jaminan pemeliharaan
mendatangkan banyak masalah. Salah kesehatan kepada masyarakat yang
satu dari masalah yang dimaksud biayanya dipikul bersama oleh
yang memperihatinkan semua pihak masyarakat melalui suatu sistem
adalah makin meningkatnya biaya kontribusi yang dilaksanakan secara
kesehatan (health cost). Mudah dipa- pra upaya5.
hami karena pelayanan kesehatan, Pada hakekatnya, asuransi kese-
apalagi yang dikelola oleh rumah hatan merupakan pelimpahan resiko
sakit adalah usaya yang padat karya, (risk shifting) oleh tertanggung kepada
padat teknologi serta padat modal. penanggung agar kerugian finansial
Untuk mengatasi masalah ini banyak yang diderita oleh tertanggung karena
jalan keluar yang pernah diajukan serangan penyakit, dijamin oleh
yang kesemuanya sebagai satu penanggung. Resiko yang dilimpah-
kesatuan disebut dengan nama kan oleh tertanggung kepada penang-
program pengendalian biaya kese- gung bukanlah hilangnya/merosotnya
hatan (health cost containment). kemampuan karena sakit, juga bukan
Kegiatan yang dilaksanakan dalam hilangnya jiwa yang direnggut oleh
program pengendalian biaya ini penyakit, tetapi kerugian financial
banyak pula macamnya. Salah satu yang diderita oleh tertanggung yang
diantaranya yang dinilai menjanjikan ditimbulkan oleh penyakit yang
banyak harapan ialah penerapan menyerangnya. Selaku makhluk yang
program asuransi kesehatan (health memiliki martabat tertinggi dari
insurance)4. Berbicara tentang segala makhluk di muka bumi, maka
asuransi kesehatan, maka tidak dapat hidup manusia mempunyai nilai, yaitu
dilepaskan dari kegiatan asuransi itu nilai hidup dan nilai ekonomi. Yang
sendiri, sebab asuransi kesehatan paling berkepentingan atas nilai
pada dasarnya menggunakan prinsip- ekonomi hidup seseorang adalah
prinsip usaha asuransi, khususnya orang yang bersangkutan, istri dan
asuransi di bidang kesehatan. anak-anaknya, sanak keluarga maupun
orang-orang yang dekat kepadanya
Asuransi Kesehatan yang menjadi tanggungannya. Bagi
suatu keluarga, nilai ekonomi kepala
Dalam perkembangannya pengertian
keluarga sama dengan kemampuannya
asuransi tidak terbatas hanya pada
menghasilkan income. Bila nilai
perjanjian antara si penanggung
ekonomi kepala keluarga berkurang/
dengan tertanggung saja, tetapi lebih
hilang karena ia diserang oleh
diperluas yakni kepada seluruh
penyakit, maka nilai ekonomi istri dan
anggota masyarakat. Pengertian
anak-anaknya juga terganggu. Selain
asuransi seperti ini dikenal dengan
dari nilai ekonominya terganggu, ia
4
Azrul Azwar. 1995. Catatan Tentang
Asuransi Kesehatan. Jakarta: Yayasan
5
Penerbitan Ikatan Dokter Indonesia. Ibid

152 DEMOKRASI Vol. IX No. 2 Th. 2010


juga harus mengeluarkan biaya sistem asuransi, karena pada dasarnya
pengobatan dan perawatannya. asuransi dalam pelaksanannya mene-
Asuransi kesehatan tidak rapkan sistem manajemen resiko,
menanggung berkurangnya atau dimana peserta secara bersama-sama
hilangnya nilai ekonomi seorang menanggung kerugian ekonomi yang
tertanggung karena diserang oleh mungkin terjadi, dengan cara mem-
penyakit. Asuransi kesehatan hanya bayar premi kepada pihak perusahaan
menaggung kerugian finansial yang asuransi. Lebih lanjut disebutkan ada
ditimbulkan oleh serangan penyakit, beberapa cara yang dilakukan sese-
yaitu untuk mengganti biaya orang untuk menghadapi kemung-
pengobatan dan perawatan dan biaya- kinan terjadinya kerugian terhadap
biaya lainnya dalam rangka menyem- kehidupannya, yaitu (a) menghilang-
buhkan penyakitnya, sekalipun ter- kan resiko dengan cara mencegah
tanggung tidak jadi sembuh (mati). penyebabnya (prevention), (b) mengu-
Menurut Thabrany6, asuransi rangi besarnya resiko dengan mela-
adalah suatu transfer resiko dengan kukan pencegahan atau mengurangi
membayar premi/iuran (certain sums) kerugian kalau terjadi (reduction), (c)
dengan jaminan (guarantee) untuk menghadapi resiko itu dengan apa
mendapatkan kompensasi berupa adanya (retention) dan (d) memin-
benefit jika terjadi kerugian tertentu dahkan sebagian atau seluruh resiko
menimpa seseorang (specified loss) kepada pihak lain (perusahaan
akibat suatu resiko (termasuk resiko asuransi) dengan cara membayar
sakit). Adanya mekanisme transfer premi (sharing).
resiko, maka terjadi subsidi dari Menurut Bhisma Murti7, prinsip-
orang sehat kepada oranag sakit, atau prinsip asuransi kesehatan yaitu
dari yang mampu kepada yang tidak pengeluaran biaya pemeliharaan
mampu, proses tersebut terjadi ketika kesehatan merupakan sesuatu yang
peserta membayar premi pada tidak pasti. Bagi sebagian orang
perusahaan asuransi (risk pooling and bahwa datangnya penyakit bersifat
risk sharing). Kemudian kata jaminan langka, ireguler dan sulit diketahui.
(guarantee) berarti adanya ikatan Sementara menurut Azrul Azwar8,
kontrak dan specified loss mem- bentuk klasik asuransi kesehatan
punyai arti adanya paket pelayanan terdiri dari tiga pihak yang saling
yang disetujui dalam kontrak antara berhubungan dan mempengaruhi.
peserta dan perusahaan asuransi atau Ketiga pihak yang dimaksud adalah
yang disebut benefit. (1) Tertanggung/peserta atau client,
Menurut Asosiasi Asuransi (2) Penanggung/Badan asuransi atau
Kesehatan Amerika (HIAA), keru- Health insurance instituion, dan (3)
gian finansial yang diakibatkan oleh Penyedia pelayanan (health provider).
suatu kejadian bisa dikurangi melalui Tertanggung/peserta atau client ialah
mereka yang terdaftar sebagai
6
Thabrany. 1998. ”Rasional dan Perhitungan
anggota, membayar sejumlah iuran
Pembayaran Kapitasi”, dalam Thabrany H, (premi) dengan mekanisme tertentu
dan Hidayat B., (editor). Pembayaran
7
Kapitasi, Asuransi Kesehatan, JPKM, Bhisma Murti. 2000. Dasar-Dasar Asuransi
Managed Care. Jakarta: Fakultas Kesehatan. Yogyakarta: Kanisius.
8
Kesehatan Masyarakat UI, Depok Asrul Azwar, Op cit

Jaminan Pemeliharaan Kesehatan bagi Masyarakat Miskin …


153
yang telah ditetapkan dan karenanya diwajibkan membayar sejumlah dana
memperoleh hak pelayanan kese- (biasanya secara berkala) kepada
hatan. Penanggung/Badan asuransi badan asuransi (penanggung) yang
ialah pihak yang bertanggungjawab disebut premi. Besarnya premi
mengumpulkan dan mengelola iuran tergantung dari kesepakatan tentang
dan karena itu bertanggugjawab pula jenis pelayanan kesehatan yang
membayar biaya pelayanan yang ditanggung. Secara umum disebutkan
dipergunakan oleh peserta. Sedang jika jenis pelayanan kesehatan yang
Penyedia pelayanan atau health ditanggung bervariasi dan lengkap,
provider ialah sarana pelayanan maka jumlah premi yang dibayarkan
kesehatan yang bertanggungjawab akan besar pula. Perjanjian secara
menyelenggarakan pelayanan kese- hukum antara penanggung dan
hatan yang dibutuhkan oleh peserta tertanggung ini disebut polis. Dalam
dan untuk itu mempunyai hak polis inilah tercantum tentang hak dan
mendapatkan imbal jasa dari bada kewajiban yang harus dipatuhi oleh
asuransi. masing-masing pihak. Hubungan
Antara peserta dan badan ketiga pihak ini secara sederhana
asuransi terjalin suatu ikatan perjan- dapat digambarkan sebagai berikut:
jian dimana peserta (tertanggung)

Gambar 1. Hubungan Pihak-pihak dalam Perjanjian Asuransi Kesehatan

PESERTA

premi pelayanan

BADAN PENYEDIA
ASURANSI imbal jasa

Jaminan Kesehatan Masyarakat tersebut mengikat kontrak dan


(Jamkesmas) membayar secara pra upaya kepada
jaringan pemberi pelayanan kesehatan
Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jam-
berjenjang untuk melayani peserta
kesmas) merupakan penyempurnaan
tersebut9. Program Jaminan Kesehatan
dari program jaminan pelayanan
Masyarakat secara yuridis dilandasi
kesehatan masyarakat (JPKM) yang
oleh Undang-Undang Nomor 23
telah diselenggarakan oleh pemerintah
Tahun 1992 tentang Kesehatan
semenjak tahun 2004. Pada
terutama pasal 1 ayat (15) dan pasal
hakekatnya Jaminan Pemeliharaan
66 ayat (1). Pasal 1 ayat (15)
Kesehatan Masyarakat (JPKM) meru-
menyebutkan “Cara penyelenggaraan
pakan sistem jaminan pelayanan
pemeliharaan kesehatan paripurna
kesehatan paripurna yang diperoleh
seseorang setelah membayar kontri-
9
busi/iuran kepada suatu badan Departemen Kesehatan RI. 2001. Rencana
penyelenggara. Badan penyelenggara Pengembangan JPKM Tahun 2000-2004.
Jakarta: Depkes RI.

154 DEMOKRASI Vol. IX No. 2 Th. 2010


berdasarkan usaha bersama dan keke- penyelenggara tidak menanggung
luargaan, berkesinambungan, dengan resiko10.
mutu terjamin, pembiayannya secara Atas dasar pertimbangan untuk
pra-upaya”. “Pemerintah mengem- pengendalian biaya pelayanan kese-
bangkan, membina dan mendorong hatan, peningkatan mutu, transparansi
jaminan pemeliharaan kesehatan yang dan akuntabilitas dilakukan perubahan
pembiayaannya secara pra-upaya” pengelolaan program jaminan kese-
(pasal 66 ayat 1). hatan masyarakat miskin pada tahun
Untuk menjamin akses pendu- 2008. Perubahan mekanisme yang
duk miskin terhadap pelayanan mendasar adalah adanya pemisahan
kesehatan sebagaaimana diamanatkan peran pembayar dengan verifikator
dalam UUD 1945, sejak awal agenda melalui penyaluran dana langsung ke
100 hari pemerintahan Kabinet pemberi pelayanan kesehatan (PPK)
Indonesia Bersatu telah berupaya dari Kas Negara, penggunaan tarif
untuk mengatasi hambatan dan paket jaminan kesehatan masyarakat
kendala tersebut melalui program di Rumah Sakit (RS), penempatan
Jaminan Pemeliharaan Kesehatan pelaksana verifikasi di setiap rumah
Masyarakat Miskin. Program ini sakit, pembentukan tim pengelola dan
diselenggarakan oleh Departemen tim koordinasi di tingkat pusat,
Kesehatan melalui penugasan kepada propinsi dan kabupaten/kota serta
PT Askes (Persero) berdasarkan SK penugasan PT Askes (Persero) dalam
Nomor: 1241/Menkes/SK/XI/2004 manajemen kepesertaan. Untuk
tentang Penugasan PT. Askes menghindari kesalahpahaman dalam
(Persero) dalam pengelolaan program penjaminan terhadap masyarakat
pemeliharaan kesehatan bagi masya- miskin yang meliputi sangat miskin,
rakat miskin. Program ini telah miskin dan mendekati miskin,
berjalan memasuki tahun keempat dan program ini berganti nama menjadi
telah banyak hasil yang dicapai Jaminan Kesehatan Masyarakat yang
terbukti dengan terjadinya kenaikan selanjutnya disebut Jamkesmas
yang luar biasa dari pemanfaatan dengan tidak ada perubahan jumlah
program ini dari tahun ke tahun oleh sasaran11.
masyarakat miskin dan pemerintah Pada bagian lain disebutkan
telah meningkatkan jumlah masya- dalam situs JPKM bahwa pokok
rakat yang dijamin maupun penda- utama dalam pembiayaan kesehatan
naannya. Namun disamping keberha- adalah (a) Mengupayakan kecukupan/
silan yang telah dicapai, masih adekuasi dan kesinambungan pem-
terdapat beberapa permasalahan yang biayaan kesehatan pada tingkat pusat
perlu dibenahi antara lain: kepeser- dan daerah (b) Mengupayakan
taan yang belum tuntas, peran fungsi pengurangan pembiayaan dan
ganda sebagai pengelola, verifikator meniadakan hambatan pembiayaan
dan sekaligus sebagai pembayar atas untuk mendapatkan pelayanan
pelayanan kesehatan, verifikasi belum kesehatan terutama kelompok miskin
berjalan dengan optimal, kendala dan rentan melalui pengembangan
dalam kecepatan pembayaran,
kurangnya pengendalian biaya, 10
Departemen Kesehatan RI. 2008. Op cit
11
Ibid

Jaminan Pemeliharaan Kesehatan bagi Masyarakat Miskin …


155
jaminan (c) Peningkatan efisiensi dan a. Administrasi Kepesertaan
efektifitas pembiayaan kesehatan. Jumlah sasaran peserta program
Pengembangan jaminan kese- Jamkesmas tahun 2008 sebesar 19,1
hatan dilakukan dengan beberapa juta Rumah Tangga Miskin atau
skema sebagai berikut: (1) Pengem- sekitar 76,4 juta jiwa bersumber dari
bangan Jaminan Pemeliharaan Kese- data BPS tahun 2006 yang dijadikan
hatan Keluarga Miskin (JPK-Gakin) dasar penetapan jumlah sasaran
(2) Pengembangan Jaminan Kese- peserta secara nasional oleh Menkes,
hatan (JK) sebagai bagian dari Sistem selanjutnya menteri membagi alokasi
Jaminan Sosial Nasional (SJSN) (3) sasaran kuota kabupaten kota. (data
Pengembangan Jaminan Kesehatan terlampir). Administrasi kepesertaan
berbasis sukarela: (a) Asuransi Kese- meliputi: registrasi, penerbitan dan
hatan Komersial, (b) Jaminan Peme- pendistribusian Kartu sampai ke
liharaan Kesehatan Masyarakat peserta sepenuhnya menjadi tang-
(JPKM) Sukarela (4) Pengembangan gungjawab PT Askes (persero). PT
Jaminan Kesehatan sektor informal: Askes (Persero) melaporkan hasil
(a) Jaminan Kesehatan Mikro (Dana pendistribusian Kartu Peserta kepada
Sehat) (b) Dana Sosial Masyarakat. bupati/walikota, Gubernur, Depkes
Atas dasar Keputusan nomor RI, Dinas Kesehatan Propinsi dan
125/Menkes/SK/II/2008, tanggal 6 Kabupaten/kota serta rumah sakit
Februari 2008 disebutkan tujuan setempat.
penyelenggaraan Jamkesmas menca-
kup tujuan umum dan tujuan khusus. b. Prosedur Pelayanan Kesehatan
Tujuan umumnya adalah mening-
katnya akses dan mutu pelayanan Peserta yang memerlukan pelayanan
kesehatan terhadap seluruh masya- kesehatan dasar berkunjung ke
rakat miskin dan tidak mampu agar Puskesmas dan jaringannya, dengan
tercapai derajat kesehatan masyarakat menunjukkan kartu yang keab-
yang optimal secara efektif dan sahannya merujuk daftar masyarakat
efisien. Tujuan khusus dari program miskin yang ditetapkan oleh Bupati/
jamkesmas yaitu: (a) meningkatnya walikota setempat. Apabila peserta
cakupan masyarakat miskin dan tidak Jamkesmas memerlukan pelayanan
mampu yang mendapat pelayanan kesehatan rujukan, maka yang
kesehatan di Puskesmas serta bersangkutan dirujuk ke fasilitas
jaringannya dan di Rumah Sakit (b) pelayanan rujukan disertai surat
meningkatnya kualitas pelayanan rujukan dan kartu peserta yang
kesehatan bagi masyarakat miskin, ditunjukkan sejak awal sebelum
dan (c) terselenggaranya pengelolaan mendapatkan pelayanan kesehatan,
keuangan daerah yang transparan dan kecuali pada kasus emergency.
akuntabel. Sasaran program adalah
masyarakat miskin dan tidak mampu c. Pembayaran dan Pertanggung-
di seluruh Indonesia sejumlah 76,4 jawaban Dana di PPK
juta jiwa, tidak termasuk yang sudah Pembayaran pelayanan kesehatan di
mempunyai jaminan kesehatan Rumah Sakit atau Balai Pengobatan
lainnya. lainnya yang ditetapkan dilakukan
dalam dua tahap, sebagai berikut :

156 DEMOKRASI Vol. IX No. 2 Th. 2010


1) Pembayaran Dana Luncuran keberhasilan. Ruang lingkup peman-
Pertama (awal) tahun 2008 tauan dan evaluasi: (1) Pendataan
masyarakat miskin meliputi data base
Depkes mengucurkan dana awal
kepesertaan, kepemilikan kartu Jam-
pada bulan Februari 2008 ke
kesmas, dokumentasi dan penanganan
rekenening RS, besarnya diper-
keluhan. (2) Pelaksanaan pelayanan
hitungkan berdasarkan rata-rata
kesehatan meliputi jumlah kunjungan
pembayaran per bulan di RS pada
masyarakat miskin ke Puskesmas dan
tahun sebelumnya. Dana luncuran
Rumah Sakit, jumlah kasus rujukan,
tersebut langsung disalurkan dari
pola penyakit rawat jalan dan raway
Depkes melalui KPPN Pusat ke
inap. (3) Pelaksanaan penyaluran dana
Rekening RS. RS dapat langsung
meliputi pencairan dana ke Pus-
mengambil dan menggunakan
kesmas, verifikasi klaim tagihan dan
dana tersebut untuk pelayanan
pencairan dana ke RS, pertanggung-
kesehatan peserta. Pertanggung-
jawaban keuangan.
jawaban dana awal tersebut
Pemantauan dan evaluasi
berupa klaim pelayanan RS/
diarahkan agar pelaksanaan program
BKMM yang besarannya mengacu
berjalan secara efektif dan efisien
pada Jenis paket dan tarif
sesuai prinsip-prinsip kendali mutu
pelayanan kesehatan tahun 2008.
dan kendali biaya. Pemantauan
Dana luncuran berikutnya dapat
merupakan bagian program yang
disalurkan bila dana luncuran awal
dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan
telah dipertanggungjawabkan.
Propinsi dan Kabupaten/Kota. Peman-
2) Pembayaran Dana Luncuran tauan dan evaluasi dilakukan secara
Kedua berkala, baik bulanan, triwulanan,
semester maupun tahunan melalui:
Apabila telah terbentuk tenaga (1) pertemuan dan koordinasi, (2)
pelaksana verifikasi, maka akan pengelolaan pelaporan program
dilakukan verifikasi dengan (pengolahan dan analisis), (3)
mengacu pada jenis paket dan tarif kunjungan lapangan dan supervisi, (4)
pelayanan kesehatan tahun 2008, penelitian langsung (survei/kajian).
dengan demikian pembayaran
dilakukan berdasarkan klaim RS III. METODE PENELITIAN
yang sudah diverifikasi. Rumah
sakit mengajukan klaim (setiap Untuk mencapai tujuan penelitian ini
minggu), sedangkan verifikasinya telah dilakukan suatu penelitian
setiap hari oleh tenaga verifikasi. kualitatif deskriptif, yakni dengan
cara menelusuri sumber-sumber
d. Pemantauan dan Evaluasi Pro- bacaan yang ada baik berupa text-
gram books, terbitan berkala (jurnal), dan
data sekunder dalam bentuk laporan
Pemantauan dilakukan untuk menda- termasuk laporan penelitian yang
patkan gambaran tentang kesesuaian pernah ada, serta dokumen-dokumen
antara rencana dengan pelaksanaan pendukung dalam berbagai bentuk
program penyelenggaraan Jamkes- seperti leaflet, buku panduan, dan
mas, sedangkan evaluasi dilakukan sebagainya. Untuk melengkapi
untuk melihat pencapaian indikator informasi yang dibutuhkan untuk

Jaminan Pemeliharaan Kesehatan bagi Masyarakat Miskin …


157
kedalaman analisis juga dilakukan dibentuk Unit Pelaksana Teknis
wawancara dengan informan secara Penyelenggara Jaminan Kesehatan
terbatas terutama dari unsur pelaksana Daerah atau disingkat dengan UPT-
program yang ada pada Dinas PJKD. UPT-PJKD dibentuk atas
Kesehatan Kota Yogyakarta maupun dasar Peraturan Walikota Yogyakarta
pada Unit Pelaksana Teknis (Perwal) Nomor 203 Tahun 2005
Penyelenggara Jaminan Kesehatan tentang Pembentukan Unit Pelaksana
Daerah. Selanjutnya dari beberapa Teknis Penyelenggara Jaminan
inifromasi yang didapat kemudian Kesehatan Daerah pada Dinas
dilakukan analisis secara deskriptif Kesehatan12.
yang dipaparkan dalam beberapa Lebih lanjut tentang kedudukan,
bagian atau bab per bab dalam paper fungsi dan tugasnya dijelaskan dalam
ini. Penelitian ini secara khusus Perwal Bab III, bahwa UPT-PJKD
ditujukan sebagai evaluasi terhadap adalah unit pelaksana teknis untuk
program Jamkesda Kota Yogyakarta menunjang operasional Dinas Kese-
yang diselenggarakan tahun 2007 hatan dalam bidang pelayanan
asuransi kesehatan masyarakat dan
IV. HASIL PENELITIAN DAN pegawai daerah. UPT-PJKD dipimpin
PEMBAHASAN oleh seorang Kepala yang berada di
bawah dan bertanggungjawab kepada
Implementasi Program Jamkesmas
Kepala Dinas (pasal 3 ayat 1 dan 2).
di Kota Yogyakarta Tahun 2007
UPT-PJKD mempunyai fungsi pelak-
Progam jaminan kesehatan daerah sanaan kegiatan operasional penye-
(Jamkesda) Kota Yogyakarta adalah lenggaraan jaminan kesehatan masya-
sebuah program yang dirancang oleh rakat dengan tugas sebagai berikut
Pemerintah Kota Yogyakarta untuk (pasal 5) :
meng-cover program nasional yang (a) mengumpulkan, mengolah data
dicanangkan pemerintah pusat yakni dan informasi, menginventarisasi
program Menuju Indonesia Sehat permasalahan-permasalahan serta
2010. Pertimbangan lain dalam melaksanakan pemecahan perma-
pembentukan program Jamkesda bagi salahan yang berhubungan dengan
masyarakat kota Yogyakarta adalah tugas-tugas pelayanan jaminan
bahwa pelaksanaan jaminan kesehatan pemeliharaan kesehatan masya-
bagi masyarakat kota Yogyakarta rakat dan pegawai daerah
dalam rangka menuju Universal b) merencanakan, melaksanakan,
Coverage 80% tahun 2010 maka mengendalikan, mengevaluasi dan
masyarakat kota Yogyakarta perlu melaporkan kegiatan penyeleng-
memperoleh Jaminan Pemeliharaan garaan jaminan pemeliharaan
Kesehatan Paripurna yang terkendali kesehatan masyarakat dan pega-
mutu dan biayanya. Secara kelem- wai daerah;
bagaan pelaksanaan program jaminan
kesehatan daerah (Jamkesda) dilak- 12
Pemerintah Kota Yogyakarta. 2005.
sanakan oleh sebuah unit organisasi Peraturan Walikota Yogyakarta Nomor 203
yang bersifat otonom di bawah Tahun 2005 tentang Pembentukan Unit
tanggungjawab Kepala Dinas Kese- Pelaksana Teknis Penyelenggara Jaminan
hatan Kota Yogyakarta dengan Kesehatan Daerah pada Dinas Kesehatan.
Yogyakarta.

158 DEMOKRASI Vol. IX No. 2 Th. 2010


c) menyiapkan bahan kebijakan, satu orang Ahli Gizi, satu orang
bimbingan dan pembinaan serta perawat gigi, satu orang sarjana ilmu
petunjuk teknis sesuai bidang politik, satu orang sarjana ekonomi
tugasnya dan dua orang lainnya dari latar
d) melaksanakan pelayanan pemeli- belakang pendidikan SLTA13 .
haraan kesehatan masyarakat dan
pegawai daerah; Penyelenggaraan Program Jamkesda
e) melaksanakan penerbitan kartu Kota Yogyakarta Tahun 2007
peserta jaminan pemeliharaan Maksud penyelenggaraan jaminan
kesehatan bagi masyarakat dan kesehatan daerah adalah tercapainya
pegawai daerah 80% wilayah dengan kepesertaan
f) menyusun pedoman pemanfaatan semesta di kota Yogyakarta pada
dan mekanisme penyelenggaraan tahun 2011, yaitu masyarakat kota
jaminan pemeliharaan kesehatan Yogyakarta memperoleh Jaminan
bagi masyarakat dan pegawai Pemeliharaan Kesehatan paripurna
daerah yang terkendali mutu dan terkendali
g) menyiapkan bahan kerjasama biayanya. Tujuannya, mendorong
dengan PPK datau sarana pela- kemandirian masyarakat untuk hidup
yanan kesehatan lain; sehat dimana kesehatan adalah
h) melaksanakan ketatausahaan dan tanggungjawab bersama dari setiap
urusan rumah tangga UPT individu, masyarakat, pemerintah dan
i) melaksanakan analisis dan pe- swasta, sehingga dapat dicapai derajat
ngembangan kinerja UPT; kesehatan yang setinggi-tingginya14.
j) melaksanakan tugas lain sesuai Pemberian Jamkesda menganut
bidang tugasnya yang diberikan azas (a) Menyeluruh (komprehensif)
oleh Kepala Dinas. sesuai Standar Pelayanan Kesehatan,
Susunan organisasi UPT-PJKD seba- (b) Terstruktur, berjenjang dan diuta-
gaimana tertuang dalam Lampiran makan ke Puskesmas dan jaringannya
Keputusan ini terdiri atas 1 (satu) sebagai pemberi pelayanan kesehatan
orang Kepala dengan membawahi dua dasar, (c) Rujukan oleh Puskesmas
Urusan, yakni Urusan Umum dan untuk pelayanan spesialistik dan
Urusan Teknis dan Pengembangan. rawat inap ke Rumah Sakit yang
Urusan Umum dan Urusan Teknis ditunjuk. Jenis Jaminan Kesehatan
dan Pengembangan merupakan unsur Daerah meliputi :
organisasi non struktural di ling- (1) Pelayanan Kesehatan Dasar di
kungan UPT-PJKD. Jumlah personil Puskesmas dan jaringannya (PPK
yang ada pada UPT Penyelenggara 1) meliputi: (a) pemeriksaan kese-
Jaminan Kesehatan Daerah selu- hatan umum, tindakan medis
ruhnya sebanyak 10 personil, dengan ringan dan sedang, (b) peme-
latar belakang pendidikan masing-
masing sebagai berikut: Kepala UPT 13
Wawancara dengan staf UPT PJKD Bapak
1(satu) orang dengan latar belakang Heri Purwanto, 17 Mei 2008
pendidikan Bidan plus Ijazah S-1 14
Pemerintah Kota Yogyakarta. 2007
Pendidikan, satu orang dokter umum, Peraturan Walikota Yogyakarta Nomor 66
satu orang dokter gigi, satu orang Tahun 2007 tentang Penyelenggaraan
diploma III kesehatan lingkungan, Program Jaminan Kesehatan Daerah Kota
Yogyakarta Tahun 2007. Yogyakarta

Jaminan Pemeliharaan Kesehatan bagi Masyarakat Miskin …


159
riksaan kesehatan gigi dan tin- (3) Pelayanan kesehatan Rawat Inap
dakan gigi, (c) laboratorium seder- di puskesmas rawat inap, RSUD,
hana, (d) obat-obatan sesuai indi- RS Swasta: (a) pelayanan rawat
kasi medis, (e) pelayanan kese- inap, (b) pelayanan gawat darurat/
hatan masyarakat (promotif dan emergency, (c) pelayanan tin-
preventif), (f) pelayanan KB, dakan medik termasuk operasi, (d)
penanganan efek samping (alat pelayanan rehabilitasi medis, (e)
kontrasepsi dari BKKBC) untuk obat-obatan sesuai daftar dan
masyarakat miskin, (g) pelayanan plafon harga obat (DPHO)/ gene-
persalinan di Puskesmas pera- rik. (f) penunjang diagnostik =
watan. laboratorium, radiologi.
(2) Pelayanan Kesehatan Rujukan Penyelenggaraan Jaminan Kesehatan
spesialis di Dokter Spesialis Daerah dilaksanakan oleh Dinas
Swasta dan Rumah Sakit, Kesehatan Kota Yogyakarta melalui
meliputi: (a) pemeriksaan kese- UPT PJKD. Berdasarkan data yang
hatan/rawat jalan lanjutan/ diperoleh dari instansi yang terkait,
spesialistik, (b) pemeriksaan pen- dapat dilihat dalam tabel 1 berikut ini.
unjang diagnose (laboratorium,
radiologi)

Tabel. 1 Kelompok Sasaran Program Jamkesda Tahun 2007

No. Kelompok Sasaran Sumber Data

1 Masyarakat miskin Dinas Kesejahteraan Sosial


2 Ketua RT, RW, LPMK Kelurahan se kota Yogyakarta
3 Pengurus PKK RW Kelurahan se kota Yogyakarta
4 Kader Kesehatan Puskesmas se kota Yogyakarta
5 Usia Lanjut Kelurahan se kota Yogyakarta
6 Anak Sekolah Puskesmas se kota Yogyakarta
7 Bayi dan Balita Posyandu dan Puskesmas
8 Korban KDRT Puskesmas/RS yang menangani
penderita/aparat yang berwenang
9 Korban Kekerasan terhadap Puskesmas/RS yang menangani
Perempuan/Anak penderita/aparat yang berwenang
10 Penderita HIV/Aids Bidang P2 & PL Dinkes kota Yogyakarta,
RS yang merawat, Puskesmas
11 Korban Kerusuhan Puskesmas/RS yang menangani/aparat yang
berwenang
12 PTT dan Guru Bantu BKD Kota Yogyakarta
13 PNS BKD Kota Yogyakarta
14 Anggota Lembaga Tertentu Keputusan Walikota Yogyakarta
Sumber : Perwal Nomor 66 tahun 2007

Besaran jaminan kesehatan daerah kesehatan dasar, retribusi RSUD


disesuaikan dengan plafon yang untuk rawat inap, plafon yang telah
tersedia berdasarkan tarif retribusi diadakan kesepakatan dengan RS
Puskesmas untuk pelayanan Swasta.

160 DEMOKRASI Vol. IX No. 2 Th. 2010


Penyelenggaraan Program Jamkes- yang diselenggarakan yakni (a) Rawat
da Bagi Masyarakat Miskin di jalan tingkat pertama, dilaksanakan di
Kota Yogyakarta Puskesmas, Puskesmas pembantu dan
Dokter keluarga yang disetujui di kota
Semua penduduk miskin kota
Yogyakarta. (b) Rawat jalan tingkat
Yogyakarta berhak mendapatkan
lanjutan, dilaksanakan di RSUD
pelayanan kesehatan yang dibiayai
Wirosaban, dan RS Swasta yang
oleh Pemerintah di Puskesmas,
bekerjasama dengan Dinas Kesehatan
Rumah Sakit Pemerintah, dan Rumah
Kota Yogyakarta. Jenis pelayanan
Sakit Swasta yang ditunjuk dengan
yang dibatasi adalah kacamata, intra
mengikuti persyaratan dan prosedur
oculer lens, alat bantu dengar dan alat
yang telah ditetapkan. Sasaran
bantu gerak, dan pelayanan penunjang
Program ini adalah masyarakat
diagnostik canggih.
miskin kota Yogyakarta yang
Pelayanan diberikan dengan
dibuktikan dengan kepemilikan Kartu
memegang prinsip: (1) menyeluruh
Identitas Penduduk Miskin, seperti
(komprehensif) sesuai standar pela-
(1) Kartu Menuju Sejahtera (KMS)
yanan kesehatan, (2) terstruktur, ber-
dari Dinas Kesejahteraan Sosial Kota
jenjang dan diutamakan ke Puskesmas
Yogyakarta, atau (2) Kartu Askeskin
terlebih dahulu, (3) rujukan oleh
dari PT Askes. Dari hasil wawancara
Puskesmas untuk pelayanan spesialis-
dengan salah seorang staf UPT PJKD
tik dan rawat inap ke RS yang
Bapak Heri Purwanto (Sabtu, 17 Mei
ditunjuk.
2008) disebutkan bahwa jumlah
masyarakat miskin tahun 2007 yang
menjadi sasaran program ini Penyelenggaraan Jamkesda Bagi
didasarkan pada data Dinkessos Kota Kelompok Khusus di Kota Yogya-
Yogyakarta sejumlah 89.818 orang. karta
Dari sejumlah tersebut masing- Penyelenggaraan Jaminan Kesehatan
masing pengalokasian sumber bagi masyarakat miskin di Kota
dananya berasal dari 3 sumber yakni Yogyakarta ternyata tidak semata-
sejumlah 68.456 jiwa dijaminkan mata mendasarkan pada basis data
melalui PT Askes, 21.000 jiwa masyarakat miskin yang ditetapkan
dengan dana dari Jamkesos Dinas oleh Depkes Pusat maupun data
Kesehatan Propinsi DIY, dan sisanya keluarga miskin (gakin) dari Dinas
dialokasikan langsung dari dana UPT Kesatan Propinsi atau Dinkessos Kota
PJKD Dinas Kesehatan Kota saja, tetapi selain ketiga sumber data
Yogyakarta. tersebut Dinas Kesehatan Kota
Program ini bertujuan: (1) me- Yogyakarta juga menyelenggarakan
ningkatkan akses pelayanan kese- jaminan kesehatan bagi kelompok
hatan terhadap masyarakat miskin, (2) masyarakat yang tidak masuk dalam
meningkatkan mutu pelayanan kese- kategori penerima program di tiga
hatan bagi masyarakat miskin di basis data tersebur tetapi faktanya
Puskesmas dan jaringannya, (3) mereka termasuk dalam kategori
meningkatkan mutu pelayanan kese- masyarakat miskin atau masyarakat
hatan rujukan bagi masyarakat miskin yang seharusnya layak memperoleh
di rumah sakit. Tempat pelayanan jaminan pelayanan kesehatan. Mereka
diklasifikan sesuai tingkat perawatan ini dikategorikan dalam penerima

Jaminan Pemeliharaan Kesehatan bagi Masyarakat Miskin …


161
jaminan kesehatan daerah dengan Rawat Jalan Tingkat Lanjutan di
sasaran “Kelompok khusus”. Sasaran RSUD dan RS/RB Swasta yang
dari program jamkesda kelompok ditunjuk, (c) Rawat Inap: RSUD dan
khusus ini adalah penduduk yang ber- RS/RB Swasta yang ditunjuk. Prinsip
KTP/KIPEM (Kartu Identitas Pen- pelayanan yang digunakan sama
duduk Musiman) kota Yogyakarta dengan prinsip dalam pemberian
yang rentan terhadap kesehatan yang pelayan terhadap masyarakat miskin,
meliputi 6 kelompok : (a) Usia lanjut yakni: (1) menyeluruh (komprehensif)
atau Usila (keluarga miskin terlantar), sesuai standar pelayanan kesehatan,
(b) Korban Kekerasan terhadap (2) terstruktur, berjenjang dan
Perempuan/Anak, (c) Korban Keke- diutamakan ke Puskesmas terlebih
rasan Dalam Rumah Tangga, (d) Pen- dahulu, (3) rujukan oleh Puskesmas
derita HIV/AIDS, (e) Masyarakat untuk pelayanan spesialistik dan rawat
miskin di kota Yogyakarta yang inap ke RS yang ditunjuk.
terkena musibah/bencana/bentrokan/
kroyokan/kecelakaan yang tidak Kendala yang Dihadapi
mempunyai identitas miskin, dan (f) Setiap penyelenggaraan program
kelompok khusus lain: anak sekolah apapun, meskipun telah direncanakan
yang dirujukkan dari hasil penja- secara matang, lengkap dan
ringan kesehatan, atau anggota komprehensif, sampai pada tataran
lembaga tertentu yang pengang- implementasi biasanya selalu ada
katannya berdasarkan Keputusan kendala yang dihadapi terkait dengan
Walikota Yogyakarta yang bertugas berbagai aspek dari program tersebut,
membantu pelaksanaan kegiatan termasuk program jaminan
Pemerintahan dan Pembangunan di pemeliharaan kesehatan masyarakat
Kota Yogyakarta15. miskin yang dikelola oleh Jamkesda
Tujuan dari program ini adalah Kota Yogyakarta ini. Permasalahan
(a) meningkatkan akses masyarakat dan kendala yang ditemui di lapangan
terhadap pelayanan kesehatan, (b) antara lain :
meningkatkan mutu pelayanan
kesehatan bagi masyarakat di 1) Kendala yang bersifat Prosedural
Puskesmas dan jaringannya, dan (c) dan Administratif
meningkatkan mutu pelayanan Secara tekstual (berdasarkan doku-
kesehatan rujukan bagi masyarakat di men panduan tertulis yang ada)
Rumah sakit. Pelayanan dapat prosedur penjaminan kesehatan
diberikan di (a) Puskesmas, Pus- bagi masyarakat miskin maupun
kesmas Pembantu dan Dokter kelompok khusus cukup jelas
Keluarga di kota Yogyakarta; (b) dapat dibaca, tetapi sampai pada
tataran implementasi lapangan,
15
Dinas Kesehatan Pemerintah Kota Yogya- ternyata ditemukan masih terdapat
karta. 2007. Panduan Penyelenggaraan ”kegamangan” atau keragu-raguan
Kesehatan Daerah bagi Masyarakat diantara petugas dari pihak-pihak
Miskin, Kader Kesehatan, Pengurus RT, terkait yang berhadapan langsung
RW, LPMK, Pengurus PKK RW, PTT,
dengan masyarakat penerima
Guru Bantu, Kelompok Khusus di
Lingkungan Pemerintah Kota Yogyakarta. pelayanan.
Yogyakarta

162 DEMOKRASI Vol. IX No. 2 Th. 2010


2) Kendala yang bersumber dari pada posisi yang sulit, sehingga
Pendataan (Basis Data yang tidak karena alasan tertentu misal rasa
Baku) takut terpakasa didata juga16
Persoalan data jumlah maupun 3) Kendala Yang bersifat Sosio-
identitas masyarakat yang masuk Kultural
dalam kategori miskin di kota Dari segi sosio-kultural, ada
Yogyakarta, dan barangkali juga beberapa warga masyarakat yang
daerah-daerah lain hampir sama,
pada saat mendaftarkan periksa
yakni terjadinya ketidak cocokan kesehatan ke Puskesmas atau ke
antara data dari Depkes Pusat RSUD ”enggan” menggunakan
(yang mendasarkan pada survei KMS karena rasa malu dikatakan
BPS tahun yang sudah lewat) sebagai ”masyarakat miskin”
dengan keadaan sesungguhnya di sehingga KMS tidak digunakan.
lapangan. Untuk kota Yogyakarta Tetapi begitu pelayanan peme-
biasanya basis data yang diguna- riksaan kesehatan sudah seselai
kan adalah dari Dinkessos kota dilakukan, kemudian mendapat
Yogyakarta. Dapat dipastikan tagihan biaya yang cukup besar
bahwa terjadi perbedaan data di dan dirasa memberatkan barulah
antara kedua sumber data dari
mereka memohon keringanan
kedua institusi ini. Perbedaan ini pembayaran dengan menunjukkan
biasanya akan sangat nampak kartunya KMS atau Jamkesos. Di
dampaknya pada tataran kelom- sinilah akan menyulitkan petugas
pok masyarakat terbawah (grass- karena harus mengulang proses
root) yakni RT, RW, dan Kelu- dari awal lagi dengan mengganti
rahan yakni munculnya konflik form-form yang tadi sudah
atau perselisihan. Persoalan digunakan untuk disesuaikan
lainnya yang dihadapi oleh dengan pelayanan masyarakat
petugas lapangan/petugas penda- miskin.
taan adalah pada saat berhadapan
dengan masyarakat, yakni sangat 4) Kendala yang bersifat Teknis
banyak masyarakat yang meminta Karena terbatasnya jumlah sarana
untuk dicatat dalam daftar dan prasarana ruang rawat inap
penerima KMS (tambahan infor- kelas III yang ada di Puskesmas
masi/untuk diketahui bahwa KMS maupun di RSUD atau RS swasta
selain digunakan untuk mendapat- lainnya, maka pada saat-saat
kan pelayanan kesehatan gratis tertentu seperti saat terjadi wabah
juga sekaligus dapat digunakan penyakit seperti DBD dan diarhea
untuk mendapatkan pelayanan biasanya penyedia pelayanan
bantuan pendidikan bagi anak kesehatan (RS/Puskesmas) sangat
sekolah mulai SD sampai dengan kewalahan menerima pasien rawat
SMA, diatur dalam Perwal), inap kelas III yang hampir setiap
padahal atas dasar kriteria yang hari selalu bertambah, sementara
digariskan oleh Dinkessos, yang Pemerintah melarang RS menolak
bersangkutan mestinya tidak
masuk dalam kriteria masyarakat 16
Wawancara dengan Bapak Heri Purwanto,
miskin. Di sini petugas berada 17 Mei 2008.

Jaminan Pemeliharaan Kesehatan bagi Masyarakat Miskin …


163
pasien masyarakat miskin. Maka ungkapan yang sebenarnya tidak
RS mengambil langkah kebijakan sesuai.
dengan merawat inap pasien 6) Kendala Lain-lain
tersebut dengan cara ”dititipkan”
perawatannya di kelas II sampai Ada kecenderungan semakin
tersedianya fasilitas rawat inap banyaknya jumlah warga masya-
kelas III. Tetapi terkadang pada rakat yang mencari atau mengurus
saat sudah tersedia ruang rawat untuk mendapatkan pembebasan
inap kelas III yang terjadi adalah atau keringanan biaya perawatan
pasien atau keluarga pasien di rumah sakit (rawat inap),
bersangkutan tidak mau dipin- sedangkan yang bersangkutan
dahkan perawatannya ke kelas III tidak memiliki KMS atau Kartu
karena sudah merasa keenakan Jemkesos, maupun kartu identitas
dirawat di kelas II, tetapi kalau lain yang menunjukkan bahwa
diminta membayar dengan fasi- bersangkutan adalah masyarakat
litas perawatan kelas II, dia juga miskin, atau masyarakat yang
tidak bersedia, maunya tetap layak untuk menerima penjaminan
dirawat di kelas II dengan biaya perawatan kesehatannya. Ini bia-
jaminan kesehatan gratis sebagai- sanya akan menyulitkan petugas di
mana di kelas III17. Kantor UPT PJKD pada saat harus
melayani mereka.
5) Kendala SDM
Berkaitan dengan Sumber Daya V. PENUTUP
Manusia (SDM), dari seluruh
Kesimpulan
personil yang ada pada UPT
PJKD Kota Yogyakarta (1 orang Atas dasar deskripsi implementasi
Kepala dan 9 orang staf), ternyata program Jaminan Kesehatan Daerah
tidak ada satupun yang memiliki bagi masyarakat miskin yang telah
kapasitas dengan latar belakang diuraikan, kesimpulan yang dapat
pendidikan yang menguasai ditarik adalah:
bidang asuransi. Kesulitan yang 1) Pemerintah Kota Yogyakarta mem-
sering dihadapi adalah pada saat punyai kepedulian dan perhatian
harus merumuskan kebijakan yang sangat tinggi terhadap
sampai dengan melakukan eva- program jaminan kesehatan bagi
luasi dan penyusuan laporan atas masyarakat warga kota Yogya-
implementasi program, biasanya karta, apalagi terhadap masyarakat
mengalami kesulitan pada saat miskin, terbukti dari implementasi
harus mendiskripsikan dengan Program Jamkesda yang menjang-
bahasa atau konsep-konsep atau kau sasaran tidak hanya bagi
ungkapan peristilahan yang ber- masyarakat miskin saja tetapi
hubungan hal-hal bersifat teknis diperluas dengan komponen-
penjaminan dan istilah-istilah komponen masyarakat lainnya.
perasuransian, sehingga terkadang Selain itu dilihat dari sumber
terjadi penggunaan istilah atau pendanaannya, apabila terdapat
selisih angka data masyarakat
17
miskin yang berasal dari anggaran
Ibid

164 DEMOKRASI Vol. IX No. 2 Th. 2010


Depkes Pusat maupun dari dana dari nara sumber yang benar-benar
Jamkesos Propinsi sehingga alo- paham kondisi masyarakat di
kasi dananya tidak mencukupi, wilayahnya masing-masing berda-
maka sisa atau kelebihan jumlah- sarkan data otentik (bukan atas
nya tetap diberi penjaminan dasar ingatan, feeling atau pertim-
dengan sumber dana yang bangan kedekatan hubungan
dialokasikan melalui APBD Kota semata). Petugas sosial di
dengan ketentuan kepemilikan kecamatan harus benar-benar
Kartu Menuju Sehat (KMS). Jadi turun lapangan untuk meverifikasi
ada tiga sumber anggaran yang kebenaran data masyarakat miskin
dipergunakan untuk mem-back up yang berhak menerima KMS,
pembiayaan jaminan kesehatan jangan percaya begitu saja daftar
daerah ini. yang disodorkan oleh petugas.
2) Untuk kepentingan perluasan 2) Perlu dipertimbangkan oleh UPT
keterjangkauan masyarakat dalam PJKD dan/atau Dinas Kesehatan
pelaksanaan penjaminan ini, Kota Yogyakarta untuk mengang-
penyedia pelayanan kesehatan kat pegawai/staf yang berlatar
(PPK) tidak melulu dilayani oleh belakang pendidikan yang
Puskesmas dan/atau Rumas Sakit menguasai bidang perasuransian,
Pemerintah saja, tetapi lebih atau dapat juga menugaskan staf
diperluas dilaksanakan juga yang sudah ada untuk mengikuti
melalui Rumahsakit-rumahsakit pelatihan atau magang untuk
swasta atau poliklinik swata memperdalam pengetahuan bidang
lainnya yang tersebar di seluruh perasuransian.
kota Yogyakarta. 3) Untuk menghindari ketumpang
3) Masih terdapat beberapa kendala tindihan informasi diantara pihak-
di lapangan yang berkaitan pihak pelaksana lapangan, maka
dengan prosedural administratif, sebagai tindaklanjut atas MoU
kendala yang bersifat teknis, yang sudah diselenggarakan
kendala SDM pada UPT PJKD dengan pihak-pihak penyelenggara
berupa belum adanya tenaga kerja pelayanan kesehatan (PPK) harus
yang memiliki keahlian bidang diadakan briefing kepada para
asuransi maupun kendala yang pelaksana lapangan terkait dengan
bersifat sosio-kultural yang ada implementasi program penjaminan
pada masyarakat miskin di Kota kesehatan ini. Hal-hal yang
Yogyakarta. kelihatannya sepele dan bersifat
teknis harus benar-benar difahami
Rekomendasi mereka sebagai ujung tombak
pelayanan, sehingga tidak berke-
Dari hasil analisis, rekomendasi yang
san membingungkan bagi masya-
dapat diberikan adalah:
rakat penerima pelayanan. Terma-
1) Akurasi data menyangkut iden- suk pemberdayaan secara optimal
titas masyarakat yang berhak petugas atau kader-kader kese-
menerima program penjaminan hatan yang ada pada tingkat RW
kesehatan harus yang benar-benar dan RT dengan bekal pengetahuan
valid atas dasar survei lapangan yang cukup dan detail perihal

Jaminan Pemeliharaan Kesehatan bagi Masyarakat Miskin …


165
seluk-beluk mekanisme penja- program pada forum-forum perte-
minan kesehatan ini dengan cara muan warga yang biasanya pasti
secara aktif mau terjun secara ada di setiap wilayah RT dan RW
langsung untuk mensosialisasikan se kota Yogyakarta.

DAFTAR KEPUSTAKAAN

Azrul Azwar. 1995. Catatan Tentang Asuransi Kesehatan. Jakarta: Yayasan


Penerbitan Ikatan Dokter Indonesia.
Departemen Kesehatan RI. 2001. Rencana Pengembangan JPKM Tahun 2000-
2004. Jakarta: Depkes RI.
Departemen Kesehatan RI. 2008. Pedoman Pelaksanaan Jaminan Kesehatan
Masyarakat (Jamkesmas) 2008. Lampiran Keputusan Menteri Kesehatan
Nomor: 125/Menkes/SK/II/2008 tanggal 6 Februari 2008. Jakarta: Depkes
RI.
Dinas Kesehatan Pemerintah Kota Yogyakarta. 2007. Panduan Penyelenggaraan
Kesehatan Daerah bagi Masyarakat Miskin, Kader Kesehatan, Pengurus
RT, RW, LPMK, Pengurus PKK RW, PTT, Guru Bantu, Kelompok Khusus
di Lingkungan Pemerintah Kota Yogyakarta. Yogyakarta
Bhisma Murti. 2000. Dasar-Dasar Asuransi Kesehatan. Yogyakarta: Kanisius.
Pemerintah Kota Yogyakarta. 2005. Peraturan Walikota Yogyakarta Nomor 203
Tahun 2005 tentang Pembentukan Unit Pelaksana Teknis Penyelenggara
Jaminan Kesehatan Daerah pada Dinas Kesehatan. Yogyakarta.
Pemerintah Kota Yogyakarta. 2007 Peraturan Walikota Yogyakarta Nomor 66
Tahun 2007 tentang Penyelenggaraan Program Jaminan Kesehatan
Daerah Kota Yogyakarta Tahun 2007. Yogyakarta
Thabrany. 1998. Rasional dan Perhitungan Pembayaran Kapitasi, dalam
Thabrany H, dan Hidayat B., (editor). Pembayaran Kapitasi, Asuransi
Kesehatan, JPKM, Managed Care. Jakarta: Fakultas Kesehatan
Masyarakat UI, Depok

166 DEMOKRASI Vol. IX No. 2 Th. 2010

Anda mungkin juga menyukai