LAPORAN PRAKTIKUM
DASAR PERLINDUNGAN TANAMAN
DISUSUN OLEH :
NAMA KELOMPOK :
Marito Agustina 198210029
Alfons Dwi Putra Butar Butar 198210023
Erik Morales Sihombing 198210103
Jan Priagus Sinaga 198210013
Shella M Sihombing 198210107
Surya Pratama Harahap 158210011
Dengan mengenalan alat- alat praktikum yang akan di gunakan ini dapat membantu kita
dalam melakukan praktikum sehingga tidak terjadi keliruan pada saat melakukan
praktikum.Karena pada saat praktikan melakukan praktikum, asisten / dosen tidak lagi
menerangkan mengenai fungsi dan penggunaan alat-alat tersebut. Dalam hal ini asisten / dosen
hanya membimbing bagaimana praktikum harus dilaksanakan, sehingga praktikan harus benar-
benar menguasai penggunaan dan fungsi alat-alat laboratorium.Setiap alat memiliki nama yang
menunjukkkan kegunaan alat , prinsip kerja atau proses yang berlangsung ketika akan
digunakan. Maka untuk dapat lebih mengenal alat-alat laboratorium lebih jelas dan kegunaan nya
dilakukan sebuah pengamatan terhadap alat- alat laboratorium..Seorang yang tidak mengenal
alat-alat laboratorium maka tidak akan bisa melakukan percobaan. Bagi seorang praktikan
mengenal alat-alat laboratorium sangatlah penting. Jika praktikan mengenal, mengetahui fungsi
dan mengetahui cara kerja alat-alatnya maka jalannya percobaan akan berjalan lancar, sedangkan
jika sebaliknya maka praktikan pasti akan mengalami masalah dalam percobaannya. Akibatnya
percobaan akan mengalami hambatan seperti kebingungan, kerusakan pada benda dan bahkan
sampai kegagalan pun akan terjadi. Dengan demikian, maka sangat penting sekali mengenal
setiap alat-alat yang ada di dalam laboratorium.
I.2 TUJUAN
1. Untuk mengetahui apa saja ala-alat yang ada di dalam laboratorium dasar
perlindungan tanaman.
2. Untuk mengetahui mengoperasikan peralatan dan mengetahui cara penanganan agar
dapat berfunsgsi dengan benar.
Dalam sebuah praktikum, praktikan diwajibkan mengenal dan memahami cara kerja serta
fungsi dari alat-alat yang ada dilaboratorium. Selain untuk menghindari kecelakaan dan bahaya,
dengan memahami cara kerja dan fungsi dari masing-masing alat, praktikan dapat melaksanakan
praktikum dengan sempurna (Arista, 2015).
Pengenalan alat- alat praktikum penting dilakukan guna untuk keselamatan kerja dalam
melakukan proses penelitian. Selain itu juga pengenalan alat praktikum bertujuan agar
mahasiswa mengetahui nama dan fungsi dari alat-alat tersebut. Alat-alat praktikum sangat
dibutuhkan dalam proses penelitian ataupun praktikum terutama dalam proses praktikum kimia
banyak sekali alat-alat yang digunakan dan mempunyai fungsi masing-masing didalam bidang
keilmuan atau pun proses penelitian tentu alat-alat ini sangat dibutuhkan sekali alat-alat
laboratorium juga dapat berbahasa jika terjadi kesalahan dalam prosedurpemakaiannya maka
diperlukan pengenalan alat-alat laboratorium agar pengguanaan alat tersebut dapat dipergunakan
dengan fungsi dan prosedur yang baik dan benar, sehingga kesalahan yang terjadi dapat
diminimalisir sedikit mungkin hal ini penting agar mendapatkan hasil penelitian yang baik dan
benar, data–data yang tepat akan meningkatkan kualitas penelitian seseorang (Hokayuruke,
2013).
Secara umum fungsi setiap alat diberikan secara umum karena tidak mungkin semua fungsi
diutarakan dalam melakukan kegiatan di laboratorium. Untuk memudahkan dalam memahami
alat-alat laboratorium, penulisan alat-alat diurut sesuai dengan abjad. Agar supaya alat-alat
laboratorium dapat digunakan dalam waktu relatif lama dalam keadaan baik, perlu pemeliharaan
dan penyimpanan yang memadai (Koesmadja, 2006).
Kesalahan dalam penggunaan alat dan bahan dapat menimbulkan hasil yang didapat tidak
akurat dalam hal ilmu statistika kesalahan seperti ini digolongkan dalaam galat pasti. Oleh
karena itu, pemahaman fungsi dan cara kerja peralatan serta bahan harus mutlak dikuasai oleh
praktikan sebelum melakukan praktikum dilaboratorium kimia. Bukan hal yang mustahil apabila
terjadi kecelakaan dalam laboratorium karena kesalahan dalam pemakaian atau penggunaan alat-
alat dan bahan yang digunakan dalam melakukan suatu praktikum yang berhubungan dengan
bahan kimia yang berbahaya. Disamping itu, pemilihan jenis alat yang akan digunakan dalam
penelitian disesuaikan dengan tujuan penelitian agar penelitian berjalan lancar (Abdullah, 2014).
III. PROSEDUR KERJA
1. Lensa okuler berfungsi untuk memperbesar bayangan yang bersifat maya dan tegak. Lensa
objektif berfungsi untuk mengatur pembesaran ukuran untuk kekuatan 4x, 10x, 40x dan
100x.
2. Kondensor berfungsi untuk mengatur bayangan yang akan diamati atau untuk menaikkan
dan menurunkan kondensor.
3. Reflektor berfungsi untuk menerima cahaya yang masuk atau dapat memperjelas cahaya
yang akan datang.
4. Tubuh mikroskop berfungsi untuk tempat terjadinya proses bayangan antara lensa objektif
dengan lensa okuler.
5. Makrofokus berfungsi untuk mengatur jarak okuler objektif sehingga tepat fokusnya
secara kasar dan jelas.
6. Mikrofokus berfungsi untuk mengatur jarak okuler sehingga tepat fokusnya secara tajam.
7. Revolver berfungsi sebagai tempat lensa objektif.
8. Meja objek berfungsi untuk meletakkan preparat yang akan diamati.
9. Penjepit berfungsi untuk memperkokoh kedudukan preparat agar tidak goyang.
10.Pengatur kondensor berfungsi sebagai pengatur letak lensa kondensor terhadap preparat.
11. Pemegang (lengan) berfungsi untuk memegang mikroskop.
12. Diafragma berfungsi mengatur cahaya yang masuk dalam mikroskop.
13. Kaki atau dasar berfungsi untuk memperkokoh kedudukan mikroskop.
Pengertian sterilisasi ini pada umumnya diartikan sebagai proses pemanasan yang mana
dilakukan untuk mematikan segala bentuk organisme. Satu
benda dikatakan steril jika dipandang dari sudut pandang
mikrobiologi ini berarti benda tersebut sudah bebas dari
mikroorganisme hidup yang tidak diinginkan. Inilah
pengertian sterilisasi secara singkat.
Ada banyak cara untuk melakukan sterilisasi yang efektif. Beberapa cara juga didukung
dengan alat-alat yang dapat membuat proses sterilisasi jadi lebih optimal. Ada beberapa cara lain
yang dapat dilakukan dalam skala rumahan dengan memanfaatkan metode-metode sederhana
dengan prinsip serupa. Gmbar. Autocklaf
Cara pertama ini dilakukan dengan menggunakan oven dengan uap yang sangat tinggi.
Biasanya digunakan untuk mensterilkan benda-benda yang terbuat dari bahan logam. Oven
dengan fungsi sterilisasi ini biasanya digunakan di laboratorium penelitian ilmiah atau di rumah
sakit untuk mensterilkan alat-alat operasi dan sejenisnya. Dengan memanfaatkan uap panas,
Anda bisa mematikan mikroorganisme yang terdapat pada alat-alat tersebut agar barang jadi
steril sebelum siap untuk digunakan kemudian.
Cara kedua untuk melakukan sterilisasi adalah dengan menggunakan lampu yang
memancarkan sinar UV. Lampu sinar UV ini biasanya dipasang pada suatu ruang atau bilik
untuk melakukan sterilisasi secara menyeluruh pada obyek-obyek yang ukurannya juga cukup
besar. Penggunaannya juga disarankan tidak lebih dari lima belas menit, jadi tidak begitu lama
agar tidak membahayakan.
Ini karena caranya yang cukup mudah, hanya dengan merebus substansi tertentu dalam air
yang sedang mendidih selama 15-20 menit untuk mensterilkan benda tersebut. Cara ini mampu
memastikan tidak ada lagi bakteri dan kuman atau mikroorganisme lain pada benda tersebut,
sehingga benar-benar bersih dan dapat digunakan kembali.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
Dari hasil kegiatan praktikum ini praktikan dapat mengenal alat-alat laboratorium dan
fungsinya. Adapun alat laboratorium serta fungsinya yaitu gelas kimia, yang berfungsi sebagai
tempat untuk menyimpan dan membuat larutan yang tidak butuh ketelitian tinggi.,gelas kimia
memiliki takaran namun jarang bahkan tidak di perlukan untuk mengukur volume suatu zat cair.
Gelas ukur berfungsi untuk mengatur volume zat kimia dalam bentuk cair yang tidak
memerlukan tingkat ketelitian yang tinggi.Gelas ukur berupa gelas tinggi dengan skala
disepanjang dindingnya, terbuat dari kaca atau plastik yang tidak tahan panas.Tabung reaksi,
digunakan untuk mereaksikan zat-zat kimia dalam jumlah sedikit.Cara menggunakannya yaitu
dibersihkan terlebih dahulu lalu dikalibrasi dengan aqua dan setelah itu lap dengan lap atau
kertas isap. Kemudian sampel yang akan direaksikan dimasukkan kedalam tabung reaksi
Erlen meyer ,digunakan mencampur dan menyimpan cairan. Erlen meyer dapat digunakan
untuk meracik dan menghomogenkan bahan-bahan komposisi media, menampung akuades,
kultivasi mikroba dalam kultur cair dll. Pipet tetes digunakan untuk memindahkan volume cairan
dalam skala tetesan kecil.Pipet tetes adalah jenis pipet yang berupa pipa kecil terbuat dari plastik
atau kaca dengan ujung bawahnya meruncing serta ujung atasnya ditutupi karet.
Cawan petri digunakan untuk menumbuhkan atau membiakan sel yang berbentuk bundar dan
terbuat dari kaca.Cawan petri juga bisa digunakan sebagai wadah untuk penyelidikan tropi dan
juga untuk mengultur bakteri, khamir, spora, atau biji-bijian. Cultur chamber berfungsi untuk
menumbuhkan bakteri pada suhu tertentu, menumbuhkan ragi, dan jamur, menyimpan biakan
murni mikroorganisme pada suhu rendah.
Mikroskop digunakan untuk memperbesar objek yang tidak dapat dilihat dengan mata
telanjang sehingga memudahkan untuk mengamati objek dalam ukuran yang sangat kecil seperti
virus. Lampu bunsen untuk sterilisasi panas. Bunsen adalah salah satu alat yang berfungsi untuk
menciptakan kondisi yang steril. Timbangan analitik untuk mengukur massa suatu benda.
Timbangan analitik digunakan untuk menimbang zat yang butuh ketelitian tinggi dan dalam
skala kecil atau mikro.Auto clave digunakan untuk mensterilisasi suatu benda menggunakan uap
bersuhu tinggi.Auto clave terutama ditunjukan untuk membunuh endospore, yaitu selresisten
yang diproduksi oleh bakteri, selini tahan terhadap pemanasan, kekeringan, dan antibiotic.
V. KESIMPULAN
5.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari praktikum ini adalah sebagai berikut:
1. Pemahaman tentang nama,fungsi alat laboratorium sangat penting sebagai wawasan alam dalam
melakukan praktikum kedepan.
2. Semua alat laboratorium memiliki standardan karakteristik tertentu dalam penggunaanya.
3. Keberhasilan suatu praktikum di tentukan oleh pengetahuan praktikan tentang prinsip kerja alat
laboratorium tersebut.
5.2 Saran
Dari hasil Praktikum ini saya selaku praktikan memberikan saran untuk melakukan
praktikum dengan secara langsung karna akan lebih memudahkan dalam terlangsungnya
praktikum itu sendiri.
DAFTAR PUSTAKA