Anda di halaman 1dari 16

PENGENALAN LABORATORIUM PERLINDUNGAN TANAMAN (HAMA DAN

PENYAKIT TUMBUHAN) DAN PERALATANYA

LAPORAN PRAKTIKUM
DASAR PERLINDUNGAN TANAMAN

DISUSUN OLEH :

NAMA : Alfons Dwi Putra Butar-butar


NPM : 198210023
KELAS : AGROTEKNOLOGI A1

NAMA KELOMPOK :
Marito Agustina 198210029
Alfons Dwi Putra Butar Butar 198210023
Erik Morales Sihombing 198210103
Jan Priagus Sinaga 198210013
Shella M Sihombing 198210107
Surya Pratama Harahap 158210011

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MEDAN AREA
2020
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis sampaikan kepada kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,atas kasih
dan karunia-Nya yang telah diberikan kepada penulis,sehingga penulis dapat menyelesaikan
Laporan Praktikum yang berjudul “PENGENALAN LABORATORIUM PERLINDUNGAN
TANAMAN (HAMA DAN PENYAKIT TUMBUHAN) DAN PERALATANYA ”. Adapun
pembuatan laporan ini merupakan salah satu syarat untuk memenuhi Tugas yang di berikan
dalam mata kuliah praktikum dasar perlindungan tanaman.
Penulis menyadari atas ketidaksempurnaan penyusunan laporan kegiatan kunjungan
industri ini. namun penulis tetap berharap laporan ini akan memberikan manfaat bagi para
pembaca. Demi kemajuan penulis, penulis juga mengharapkan adanya masukan berupa kritik
atau saran yang berguna. Terima kasih.

Medan, 07 November 2020

Alfons Dwi Putra Butar-butar


I. PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Laboratorium merupakan suatu tempat dimana seorang melakukan penelitian atau


percobaan. Adanya laboratorium untuk memudahkan melakukan suatu percobaan dan atau
penelitian sehingga memperoleh hasil yang maksimal. Terdapat berbagai macam alat di dalam
laboratorium tentunya untuk keperluan laboratorium. Selain alat-alat, di dalam laboratorium juga
terdapat bahan-bahan kimia yang juga berbahaya. Dengan ini, maka perlunya berhati-hati saat di
dalam laboratorium dan sedang dalam mengerjakan percobaan.

Dengan mengenalan alat- alat praktikum yang akan di gunakan ini dapat membantu kita
dalam melakukan praktikum sehingga tidak terjadi keliruan pada saat melakukan
praktikum.Karena pada saat praktikan melakukan praktikum, asisten / dosen tidak lagi
menerangkan mengenai fungsi dan penggunaan alat-alat tersebut. Dalam hal ini asisten / dosen
hanya membimbing bagaimana praktikum harus dilaksanakan, sehingga praktikan harus benar-
benar menguasai penggunaan dan fungsi alat-alat laboratorium.Setiap alat memiliki nama yang
menunjukkkan kegunaan alat , prinsip kerja atau proses yang berlangsung ketika akan
digunakan. Maka untuk dapat lebih mengenal alat-alat laboratorium lebih jelas dan kegunaan nya
dilakukan sebuah pengamatan terhadap alat- alat laboratorium..Seorang yang tidak mengenal
alat-alat laboratorium maka tidak akan bisa melakukan percobaan. Bagi seorang praktikan
mengenal alat-alat laboratorium sangatlah penting. Jika praktikan mengenal, mengetahui fungsi
dan mengetahui cara kerja alat-alatnya maka jalannya percobaan akan berjalan lancar, sedangkan
jika sebaliknya maka praktikan pasti akan mengalami masalah dalam percobaannya. Akibatnya
percobaan akan mengalami hambatan seperti kebingungan, kerusakan pada benda dan bahkan
sampai kegagalan pun akan terjadi. Dengan demikian, maka sangat penting sekali mengenal
setiap alat-alat yang ada di dalam laboratorium.

I.2 TUJUAN
1. Untuk mengetahui apa saja ala-alat yang ada di dalam laboratorium dasar
perlindungan tanaman.
2. Untuk mengetahui mengoperasikan peralatan dan mengetahui cara penanganan agar
dapat berfunsgsi dengan benar.

1.3 MANFAAT PERCOBAAN


1. Agar dapat memahami apa saja ala-alat yang ada di dalam laboratorium dasar
perlindungan tanaman.
2. Agar dapat mengoperasikan peralatan dan mengetahui cara penanganan agar dapat
berfunsgsi dengan benar.
II.TINJAUAN PUSTAKA

Dalam sebuah praktikum, praktikan diwajibkan mengenal dan memahami cara kerja serta
fungsi dari alat-alat yang ada dilaboratorium. Selain untuk menghindari kecelakaan dan bahaya,
dengan memahami cara kerja dan fungsi dari masing-masing alat, praktikan dapat melaksanakan
praktikum dengan sempurna (Arista, 2015).

Pengenalan alat- alat praktikum penting dilakukan guna untuk keselamatan kerja dalam
melakukan proses penelitian. Selain itu juga pengenalan alat praktikum bertujuan agar
mahasiswa mengetahui nama dan fungsi dari alat-alat tersebut. Alat-alat praktikum sangat
dibutuhkan dalam proses penelitian ataupun praktikum terutama dalam proses praktikum kimia
banyak sekali alat-alat yang digunakan dan mempunyai fungsi masing-masing didalam bidang
keilmuan atau pun proses penelitian tentu alat-alat ini sangat dibutuhkan sekali alat-alat
laboratorium juga dapat berbahasa jika terjadi kesalahan dalam prosedurpemakaiannya maka
diperlukan pengenalan alat-alat laboratorium agar pengguanaan alat tersebut dapat dipergunakan
dengan fungsi dan prosedur yang baik dan benar, sehingga kesalahan yang terjadi dapat
diminimalisir sedikit  mungkin hal ini penting agar mendapatkan hasil penelitian yang baik dan
benar, data–data yang tepat akan meningkatkan kualitas penelitian seseorang (Hokayuruke,
2013).

Secara umum fungsi setiap alat diberikan secara umum karena tidak mungkin semua fungsi
diutarakan dalam melakukan kegiatan di laboratorium. Untuk memudahkan dalam memahami
alat-alat laboratorium, penulisan alat-alat diurut sesuai dengan abjad. Agar supaya alat-alat
laboratorium dapat digunakan dalam waktu relatif lama dalam keadaan baik, perlu pemeliharaan
dan penyimpanan yang memadai (Koesmadja, 2006).

Alasan-alasan di atas, mengajarkan kita bahwa pengenalan alat sangatlah penting dan


utama disampaikan pada awal praktikum, selanjutnya kita harus tahu dulu nama, fungsi dan
prosedur penggunaan alat-alat yang ada dilaboratorium agar diharapkan para praktikan dapat
menggunakan alat sesuai dengan fungsinya dan sesuai dengan petunjuk agar memperoleh hasil
praktikum yang baik, cepat dan efisien (Abdullah, 2014).
Kesalahan dalam penggunaan alat-alat ini dapat mempengaruhi hasil dari praktikum. Oleh
karena itu dalam percobaan ini diberikan beberapa pengetahuan dan latihan tentang penggunaan
dan fungsinya. Sering kali di dalam laboratorium terjadi kesalahan dalam melakukan percobaan
di karenakan para praktikan tidak mengetahui cara dan fungsi dari alat-alat laboratorium
(Prayogo, 2015).

Kesalahan dalam penggunaan alat dan bahan dapat menimbulkan hasil yang didapat tidak
akurat dalam hal ilmu statistika kesalahan seperti ini digolongkan dalaam galat pasti. Oleh
karena itu, pemahaman fungsi dan cara kerja peralatan serta bahan harus mutlak dikuasai oleh
praktikan sebelum melakukan praktikum dilaboratorium kimia. Bukan hal yang mustahil apabila
terjadi kecelakaan dalam laboratorium karena kesalahan dalam pemakaian atau penggunaan alat-
alat dan bahan yang digunakan dalam melakukan suatu praktikum yang berhubungan  dengan
bahan kimia yang berbahaya. Disamping itu, pemilihan jenis alat yang akan digunakan dalam
penelitian disesuaikan dengan tujuan penelitian agar penelitian berjalan lancar (Abdullah, 2014).
III. PROSEDUR KERJA

3.1 Pengenalan Alat Gelas

Nama Alat Gambar Fungsi


Gelas ukur  Dapat digunakan
untuk merendam
pipet dalam asam
pencuci
 Gelas ukur yang
dilengkapi dengan
tutup asah digunakan
untuk melarutkan zat
hingga volume
tertentu.

Gelas Beker  Sebagai tempat


melarutkan zat.
 Tempat
memanaskan.
 Menguapkan
larutan / air.

Tabung Reaksi  Mereaksikan


larutan.
 Untuk
memanaskan
sampel atau cairan.
Erlenmeyer  Labu erlenmeyer
digunakan untuk
titrasi dengan
pengocokkan kuat,
lemah hingga
sedang.

Buret  Memberikan secara


tetes demi tetes
sejumlah volume
larutan yang diketahui
dengan teliti pada
proses titrasi.
Corong untuk memindahkan
cairan dari wadah
yang satu ke wadah
yang lain terutama
wadah yang bermulut
kecil.
Pipet Volume  memindahkan
volume cairan
dengan teliti.

Botol Pereaksi menyimpan larutan,


khusus untuk
penyimpanan asam
yang berasap botol
dilengkapi dengan
penutup bahan atau
kap asam.
Bunsen  untuk pemanasaan,
sterilisasi, dan
pembakaran.

Penjepit tabung  untuk menjepit tabung


reaksi pada saat
dipanaskan.

Rak Tabung  untuk menempatkan


tabung reaksi sesuai
ukuran tabung.

Petridish atau Cawan  sebagai tempat untuk


Petri menimbang bahan,
dan juga sebagai
tempat untuk
mengeringkan bahan
sampel.
Kawat Kasa  untuk menahan beaker
atau labu ketika
proses pemanasan
menggunakan
pemanas bunsen atau
pemanas spiritus
Kaki Tiga  digunakan sebagai
penyangga alat dalam
proses pemanasan

3.2 Pengenalan mikroskop

Mikroskop fungsinya untuk mengamati mikroba-mikroba beserta aktivitas-aktivitas yang


dilakukannya dalam setiap siklus hidupnya. Alat ini terdiri dari beberapa lensa dan alat ini sangat
bermanfaat atau dibutuhkan dalam melihat mikroba yang sangat kecil yang tidak dapat dilihat
oleh mata secara telanjang.   Mikroskop dibagi menjadi dua yaitu mikroskop cahaya dan
mikroskop elektron. Pada percobaan ini digunakan mikroskop cahaya yaitu merupakan
mikroskop yang mempunyai bagian – bagian yang terdiri dari alat-alat yang bersifat optik,
berguna untuk mengamati benda-benda atau preparat yang transparan.  Suatu variasi dari
mikroskop cahaya biasa ialah mikroskop ultraviolet, karena cahaya ultraviolet tak dapat dilihat
oleh mata manusia maka bayangan benda harus direkam pada piringan peka cahaya. Mikroskop
ini menggunakan lensa kuarsa. Mikroskop cahaya mempunyai keuntungan yaitu hemat terhadap
penggunaan listrik. Bagian–bagian mikroskop yaitu:

1. Lensa okuler berfungsi untuk memperbesar bayangan yang bersifat maya dan tegak. Lensa
objektif berfungsi untuk mengatur pembesaran ukuran untuk kekuatan 4x, 10x, 40x dan
100x.
2. Kondensor berfungsi untuk mengatur bayangan yang akan diamati atau untuk menaikkan
dan menurunkan kondensor.
3. Reflektor berfungsi untuk menerima cahaya yang masuk atau dapat memperjelas cahaya
yang akan datang.
4. Tubuh mikroskop berfungsi untuk tempat terjadinya proses bayangan antara lensa objektif
dengan lensa okuler.
5. Makrofokus berfungsi untuk mengatur jarak okuler objektif sehingga tepat fokusnya
secara kasar dan jelas.
6. Mikrofokus berfungsi untuk mengatur jarak okuler sehingga tepat fokusnya secara tajam.
7. Revolver berfungsi sebagai tempat lensa objektif.
8. Meja objek berfungsi untuk meletakkan preparat yang akan diamati.
9. Penjepit berfungsi untuk memperkokoh kedudukan preparat agar tidak goyang.
10.Pengatur kondensor berfungsi sebagai pengatur letak lensa kondensor terhadap preparat.
11. Pemegang (lengan) berfungsi untuk memegang mikroskop.
12. Diafragma berfungsi mengatur cahaya yang masuk dalam mikroskop.
13. Kaki atau dasar berfungsi untuk memperkokoh kedudukan mikroskop.

3.3 Pengenalan Cara Sterilisasi

Pengertian sterilisasi ini pada umumnya diartikan sebagai proses pemanasan yang mana
dilakukan untuk mematikan segala bentuk organisme. Satu
benda dikatakan steril jika dipandang dari sudut pandang
mikrobiologi ini berarti benda tersebut sudah bebas dari
mikroorganisme hidup yang tidak diinginkan. Inilah
pengertian sterilisasi secara singkat.

Benda atau substansi tertentu hanya dapat disebut


steril atau tidak steril, tidak pernah terjadi dalam proses
sterilisasi terjadi kondisi setengah steril atau hampir steril. Pengertian sterilisasi jadi jelas di sini,
di mana proses ini berarti membunuh semua jasad renik yang ada, hingga pada akhirnya tidak
ada lagi jasad-jasad renik pada medium atau substansi tertentu yang dapat berkembang biak.

Ada banyak cara untuk melakukan sterilisasi yang efektif. Beberapa cara juga didukung
dengan alat-alat yang dapat membuat proses sterilisasi jadi lebih optimal. Ada beberapa cara lain
yang dapat dilakukan dalam skala rumahan dengan memanfaatkan metode-metode sederhana
dengan prinsip serupa. Gmbar. Autocklaf
Cara pertama ini dilakukan dengan menggunakan oven dengan uap yang sangat tinggi.
Biasanya digunakan untuk mensterilkan benda-benda yang terbuat dari bahan logam. Oven
dengan fungsi sterilisasi ini biasanya digunakan di laboratorium penelitian ilmiah atau di rumah
sakit untuk mensterilkan alat-alat operasi dan sejenisnya. Dengan memanfaatkan uap panas,
Anda bisa mematikan mikroorganisme yang terdapat pada alat-alat tersebut agar barang jadi
steril sebelum siap untuk digunakan kemudian.

Cara kedua untuk melakukan sterilisasi adalah dengan menggunakan lampu yang
memancarkan sinar UV. Lampu sinar UV ini biasanya dipasang pada suatu ruang atau bilik
untuk melakukan sterilisasi secara menyeluruh pada obyek-obyek yang ukurannya juga cukup
besar. Penggunaannya juga disarankan tidak lebih dari lima belas menit, jadi tidak begitu lama
agar tidak membahayakan.

Cara berikutnya menggunakan autoclave kering, yakni alat sterilisasi yang menggunakan


uap bertekanan sangat tinggi dalam ruangan tertutup. Sementara autoclave basah biasanya
menggunakan air mendidih untuk mensterilkan substansi-substansi tertentu dalam beberapa
menit. Cara yang terakhir ini juga yang paling banyak ditiru untuk melakukan proses sterilisasi
mandiri di rumah dengan barang-barang tertentu.

Ini karena caranya yang cukup mudah, hanya dengan merebus substansi tertentu dalam air
yang sedang mendidih selama 15-20 menit untuk mensterilkan benda tersebut. Cara ini mampu
memastikan tidak ada lagi bakteri dan kuman atau mikroorganisme lain pada benda tersebut,
sehingga benar-benar bersih dan dapat digunakan kembali.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 HASIL DAN PEMBAHASAN

Dari hasil kegiatan praktikum ini praktikan dapat mengenal alat-alat laboratorium dan
fungsinya. Adapun alat laboratorium serta fungsinya yaitu gelas kimia, yang berfungsi sebagai
tempat untuk menyimpan dan membuat larutan yang tidak butuh ketelitian tinggi.,gelas kimia
memiliki takaran namun jarang bahkan tidak di perlukan untuk mengukur volume suatu zat cair.

Gelas ukur berfungsi untuk mengatur volume zat kimia dalam bentuk cair yang tidak
memerlukan tingkat ketelitian yang tinggi.Gelas ukur berupa gelas tinggi dengan skala
disepanjang dindingnya, terbuat dari kaca atau plastik yang tidak tahan panas.Tabung reaksi,
digunakan untuk mereaksikan zat-zat kimia dalam jumlah sedikit.Cara menggunakannya yaitu
dibersihkan terlebih dahulu lalu dikalibrasi dengan aqua dan setelah itu lap dengan lap atau
kertas isap. Kemudian sampel yang akan direaksikan dimasukkan kedalam tabung reaksi

Erlen meyer ,digunakan mencampur dan menyimpan cairan. Erlen meyer dapat digunakan
untuk meracik dan menghomogenkan bahan-bahan komposisi media, menampung akuades,
kultivasi mikroba dalam kultur cair dll. Pipet tetes digunakan untuk memindahkan volume cairan
dalam skala tetesan kecil.Pipet tetes adalah jenis pipet yang berupa pipa kecil terbuat dari plastik
atau kaca dengan ujung bawahnya meruncing serta ujung atasnya ditutupi karet.

Cawan petri digunakan untuk menumbuhkan atau membiakan sel yang berbentuk bundar dan
terbuat dari kaca.Cawan petri juga bisa digunakan sebagai wadah untuk penyelidikan tropi dan
juga untuk mengultur bakteri, khamir, spora, atau biji-bijian. Cultur chamber berfungsi  untuk
menumbuhkan bakteri pada suhu tertentu, menumbuhkan ragi, dan jamur, menyimpan biakan
murni mikroorganisme pada suhu rendah.

Mikroskop digunakan untuk memperbesar objek yang tidak dapat dilihat dengan mata
telanjang sehingga memudahkan untuk mengamati objek dalam ukuran yang sangat kecil seperti
virus. Lampu bunsen untuk sterilisasi panas. Bunsen adalah salah satu alat yang berfungsi untuk
menciptakan kondisi yang steril. Timbangan analitik untuk mengukur massa suatu benda.
Timbangan analitik digunakan untuk menimbang zat yang butuh ketelitian tinggi dan dalam
skala kecil atau mikro.Auto clave digunakan untuk mensterilisasi suatu benda menggunakan uap
bersuhu tinggi.Auto clave terutama ditunjukan untuk membunuh endospore, yaitu selresisten
yang diproduksi oleh bakteri, selini tahan terhadap pemanasan, kekeringan, dan antibiotic.
V. KESIMPULAN

5.1 Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari praktikum ini adalah sebagai berikut:
1. Pemahaman tentang nama,fungsi alat laboratorium sangat penting sebagai wawasan alam dalam
melakukan praktikum kedepan.
2. Semua alat laboratorium memiliki standardan karakteristik tertentu dalam penggunaanya.
3. Keberhasilan suatu praktikum di tentukan oleh pengetahuan praktikan tentang prinsip kerja alat
laboratorium tersebut.

5.2 Saran

Dari hasil Praktikum ini saya selaku praktikan memberikan saran untuk melakukan
praktikum dengan secara langsung karna akan lebih memudahkan dalam terlangsungnya
praktikum itu sendiri.
DAFTAR PUSTAKA

Abdullah. 2014. Contoh laporan praktikum pengenalan alat


laboratorium. http://apriansyaabdullah.blogspot.co.id/2014/03/contoh-
laporanpraktikum pengenalan.html.  Diakses pada tanggal 24 November 2016

Hadiutomo. 1990. Mikrobiologi Dasar Jilid I. Jakarta: Erlangga.

Ibnu.1976.Analisa Kimia Kuantitatif.Jakarta:Erlangga.


Khasani.1990. Prosedur alat-alat Kimia. Yogyakarta : liberty

Tim Asisten Dosen. Mikrobiologi. 2009. Petunjuk Praktikum Mikrobiologi.


               Bandar Lampung : Universitas Lampung.

Usman. 2015. Laporan Praktikum Kimia. https://www.scribd.com/doc/89594066/


LAPORAN-PRAKTIKUM-KIMIA. Diakses pada tanggal 24 November 2016

Wahyudi, 2011. Diktat Penuntun Praktikum Mikrobiologi Pangan.Universitas Padjajaran,


Jatinangor.

Anda mungkin juga menyukai