Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PRAKTIKUM

MENGHITUNG NILAI ARAS LUKA EKONOMI PADA TANAMAN

MATA KULIAH PENGENDALIAN HAMA DAN PENYAKIT TERPADU

Disusun oleh :

Kelompok 2

Eva Proditus Sianturi (48416507)

Muhammad Irvan C.F (48416509)

Salifa Quratul Aini Sabrina (48416514)

Dosen pengampu :

Evan Purnama Ramdan, SP. MSi.

Risnawati, SP. MSi.

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

UNIVERSITAS GUNADARMA

JAKARTA
2018
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Pada budidaya tanaman, organisme pengganggu tanaman adalah suatu
kendala yang dapat menyebabkan penurunan populasi hasil yang secara
langsung karena menimbulkan kerusakan fisik, gangguan fisiologis dan
biokimia, atau kompetisi hara terhadap tanaman budidaya. Perkembangan
serangan organism pengganggu tanaman yang tidak dapat dikendalikan akan
berdampak kepada timbulnya masalah-masalah lain yang bersifat sosial,
ekonomi, dan ekologi. Terkadang tumbuhan mengalami gangguan dari
binatang ataupun organisme seperti bakteri, virus maupun jamur. Organisme
atau hewan dapat di sebut hama jika poulasinya cukup banyak sehingga
menyebabkan kerusakan tanaman, mengurangi kualitas, kuantitas hingga
menyebabkan hasil panen mengalami penurunan dan menimbulkan penyakit
bagi manusia dan tumbuhan.
Semakin banyak populasi hama di suatu pertanaman, semakin besar
pula gejala kerusakan yang ditimbulkan, hal ini juga akan mengakibatkan
semakin tingginya tingkat kerugian ekonomi. Untuk menghindari kerugian
ekonomi akibat serangan yang ditimbulkan oleh hama, maka perlu diadakan
suatu pengendalian. Pada pengendalian tersebut hendaknya kita harus
mengetahui ekologi dari masing-masing hama, sehingga hal ini bisa
memudahkan kita dalam mengambil keputusan untuk pengendalian hama
secara tepat. Sebelum melakukan pengendalian hama, yang harus di ketahui
adalah pengenalan terhadap jenis-jenis hama (nama umum, siklus hidup, dan
karakteristik), inang yang diserang, gejala serangan, mekanisme penyerangan
termasuk tipe alat makan serta gejala kerusakan tanaman sangat penting agar
tidak terjadi kesalahan dalam mengambil tindakan pengendalian.
Dalam memahami kerusakan ekonomi, kita dapat menentukan kapan
tindakan pengendalian harus dilakukan, sehingga kerugian akibat penyakit
dapat meminimalkan. Konsep kerusakan ekonomi ini akan berdampak pada
besarnya hasil yang akan diperoleh petani yang diselamatkan dari tindakan
pengendalian dapat dihitung dengan rumus. Perhitungan ini diharapkan dapat
menentukan kapan tindakan pengendalian harus dilakukan agar biaya
pengendalian yang dikeluarkan tidak melebihi nilai kehilangan hasil akibat
penyakit yang dapat diselamatkan.

1.2. Rumusan Masalah


1. Bagaimana cara perhitungan nilai Aras Luka Ekonomi suatu hama?
2. Bagaimana regresi kepadatan populasi hama dengan hasil tanaman?
3. Bagaimana mengetahui batas hama harus dikendalikan?

1.3. Tujuan

Tujuan dari praktikum ini, yaitu:

1. Untuk mengetahui cara perhitungan nilai Aras Luka Ekonomi suatu hama
2. Untuk mengetahui regresi kepadatan populasi hama dengan hasil tanaman
3. Untuk mengetahui batas hama sudah harus dikendalikan

BAB II
METODOLOGI PENELITIAN

2.1. Alat dan Bahan

Alat :

1. Kalkulator
2. Alat tulis
Bahan :
1. Data populasi hama

2.2. Cara Kerja

1. Melakukan perhitungan nilai Aras Luka Ekonomi (ALE) berdasarkan


rumus pada persamaan
2. Menentukan nilai b dan melanjutkan perhitungan untuk mendapatkan nilai
a dan menuliskan persamaan regresinya
3. Menghitung nilai Ambang Pendapatan (AP)
4. Menghitung nilai Aras Luka Ekonomi (ALE) Mutlak
5. Membuat interpresentasi dari persamaan regresi.

BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN

Diketahui data populasi hama (ekor/tanaman) yang mempengaruhi


panen cabai dalam 1 hektar sebagai berikut

Populasi Hama (ekor/tanaman) Populasi Cabai (kw/ha)

0 120
4 100
6 80
8 60
10 40
12 20

Dengan biaya aplikasi pestisida sebesar Rp. 500.000 dan harga produk 38
kw/ha sebesar 2.000.000. Hitunglah :
a. Nilai AP dan ALE!
b. Interpretasikan data tersebut!
c. Buat interpretasi dan persamaan regresinya!

Jawab:

0 120 0 0
4 100 400 16
6 80 480 36
8 60 480 64
10 40 400 100
12 20 240 144

b =
=

= 4

a = (rerata y) b. rerata x)

= 70

= 70 – (-15,07)

= 85,1

y = a + bx

= 85 – 2,26x

AP =

= 2 kw/ha

ALE =

=
= 0,883

Nilai Ambang Ekonomi (AE)

y=

y = 38

500000 = 2000000

500000

-1500000 =

x=

= 663716.814

Dari hasil menunjukkan bahwa nilai AP = 2 kw/ha. Nilai tersebut


menunjukkan bahwa potensi penurunan hasil sebesar 2 kw/ha yang disebabkan
oleh hama pada saat kepadatan populasi hama mencapai ALE. Sedangka nilai
ALE = 1 ekor/ rumpun. Nilai tersebut menunjukkan bahwa tingkat kepadatan
populasi hama 1 ekor/ rumpun menyebabkan penurunan hasil sebesar 2,264 kw/ha
dimana nilai tersebut senilai dengan biaya pengendalian. Menurut Untung (1993)
menyatakan bahwa agar populasi hama tidak mencapai ALE harus diadakan
tindakan pengendalian pada aras populasi digaris AE. Penentuan AE dan ALE
adalah AE harus di bawah ALE, hal ini dimaksudkan agar petani masih
mempunyai waktu untuk menanggapi perubahan yang terjadi di lapangan.
BAB IV

KESIMPULAN

Dari kegiatan praktikum yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa


proses menghitung nilai aras luka ekonomi pada tanaman cabai diperoleh batas
hama yang harus dikendalikan yaitu ketika terdapat 1 ekor hama/rumpun yang
dapat menurunkan kehilangan hasil 2,264 kw/ha dari hasil regresi kepadatan
populasi hama dengan hasil tanaman.

DAFTAR PUSTAKA

Untung K. 1993. Pengantar Pengelolaan Hama Terpadu. Yogyakarta: Gajah Mada


University Press.

Anda mungkin juga menyukai