Anda di halaman 1dari 10

VERTICULTURE DI PERKOTAAN

Oleh:

Eva Proditus Sianturi

Salifa Quratul Aini Sabrina

1.1. Pengertian Vertikultur


Kata “Vertikultur” berasal dari 2 kata bahasa inggris berupa Vertical dan
Culture. Vertical artinya tegak lurus atau menurun, dan Culture memiliki arti
pemeliharaan, sehingga vertikultur dapat diartikan sebagai teknik pemeliharaan
atau pengertian budidaya tanaman dengan pola vertikal (tegak lurus). Teknik
penanaman secara vertikultur dalam sejarahnya dikenalkan oleh sebuah
perusahaan benih di Swiss pada tahun 1944 yang merujuk sebuah ide Vertical
Garden. Kemudian vertikultur di negara Eropa yang memiliki iklim sub-tropis
(Andoko, 2004).
Vertikultur adalah cara bertani atau bercocok tanam menggunakan media
tanam dalam wadah-wadah yang disusun secara vertikal (bertingkat) guna
memanfaatkan ruang atau lahan terbatas (Nitisapto, 1993).
1.2. Jenis – jenis Vertikultur
Menurut Nitisapto (1993) Jenis – jenis Vertikultur yaitu:
1. Vertikultur Vertikal
Vertikultur vertikal biasanya menggunakan penopang yang kokoh dan
berbentuk silinder yang dapat berdiri tegak pada lahan. Umumnya vertikultur
jenis ini menggunakan penopang berupa paralon atau kayu yang diberdirikan
tegak pada lahan, kemudian pada sisi penopang tersebut ditambahkan wadah
penanaman seperti gelas bekas air mineral.

Sumber: google.com

2. Vertikultur Horizontal
Vertikultur horizontal adalah vertikultur yang disusun secara bertingkat
seperti rak atau tangga. Wadah penanaman yang digunakan dapat berupa
batang pisang, rak yang dikombinasikan dengan karung bekas, kaleng bekas
dan lain lain.

Sumber: google.com

3. Vertikultur Gantung
Vertikultur gantung adalah vertikultur yang cara peletakkan wadah
penanamannya yaitu dengan digantung pada atap bangunan menggunakan tali
atau kawat. Wadah penanaman biasanya berupa botol bekas, pot dan ditanami
tanaman hias yang menambah nilai estetika area tersebut. Vertikultur jenis ini
sering terlihat diteras-teras rumah atau perkantoran.

Sumber: google.com
4. Vertikultur Susun
Vertikultur susun hampir mirip jenis vertikultur vertikal. Perbedaannya,
vertikultur susun umumnya berupa pot-pot yang disusun secara vertikal tanpa
penopang layaknya vertikultur vertikal.

Sumber: google.com

1.3. Manfaat Vertikultur


Menurut Sutarminingsih (2003), pengembangan dan penerapan
vertikultur dimasyarakat, khususnya masyarakat area perkotaan, memiliki
fungsi dan beberapa manfaat seperti berikut:
1. Mewujudkan keselarasan, kesejukan, dan keindahan wilayah kota yang
dominan dengan berbagai bangunan dan fasilitas umum serta padat
pemukiman penduduk. Sehingga adanya vertikultur dapat meningkatkan
nilai estetika daerah perkotaan.
2. Mengkonservasi sumber daya alam berupa tanah, yang dapat dilakukan
dengan mengelola dan menggunakannya secara tepat dan bijak. Sehingga
tanah yang ketersediaannya minimal dapat dimanfaatkan secara maksimal
untuk kegunaan yang berkelanjutan.
3. Mengkonservasi sumber daya alam berupa air. Tanaman yang ditanam
secara vertikultur akan lebih terkontrol secara optimal pasokan air yang
dibutuhkan, karena air yang diberikan akan terserap seluruhnya oleh
tanaman sampai mencapai kapasitas titik jenuh didalam wadah
penanaman. Sehingga lebih hemat penggunaan air.
4. Mempengaruhi dan merombak secara mikro terhadap iklim di wilayah
perkotaan, karena jumlah tanaman yang bertambah maka meningkatkan
pasokan oksigen yang memberikan dampak peningkatan kesejukan
wilayah tersebut.
5. Memaksimalkan pemanfaatan sampah baik organik maupun non-organik
karena digunakan sebagai bahan vertikultur. Sampah organik dapat
digunakan sebagai media dan pupuk tanaman, sedangkan sampah non-
organik dapat digunakan sebagai wadah penanaman.
6. Membantu mengurangi pengeluaran untuk kebutuhan sehari-hari pada
tingkat rumah tangga, sekaligus dapat memberikan peluang sebagai
penghasilan tambahan untuk keluarga.
7. Membantu ketersediaan kebutuhan pangan seperti sayur-sayuran, buah-
buahan dan lain-lain di wilayah perkotaan, yang umumnya bergantung
dengan pasokan dari pedesaan. Sehingga dapat menciptakan kemandirian
pangan secara mikro dan meningkatkan keterampilan masyarakat
perkotaan.

Apabila ditinjau dari aspek ekologi, pengembangan pertanian perkotaan dapat


memberikan manfaat yaitu
(1) konservasi sumber daya tanah dan air,
(2) memperbaiki kualitas udara,
(3) menciptakan iklim mikro yang sehat, dan
(4) memberikan keindahan karena pertanian perkotaan sangat memperhatikan
estetika (Blyth and Menagh, 2006)

1.4. Persyaratan vertikultur adalah kuat dan mudah dipindah-pindahkan. Tanaman


yang akan ditanam sebaiknya disesuaikan dengan kebutuhan dan memiliki nilai
ekonomis tinggi, berumur pendek, dan berakar pendek. Tanaman sayuran yang sering
dibudidayakan secara vertikultur antara lain selada, kangkung, bayam, pokcoy,
caisim, katuk, kemangi, tomat, pare, kacang panjang, mentimun dan tanaman sayuran
daun lainnya.

1.5. Kelebihan dan Kekurangan teknik pertanian vertikultur (Damastuti, 1996).

(1) efisiensi dalam penggunaan lahan,

(2) penghematan pemakaian pupuk dan pestisida,

(3) kemungkinan tumbuhnya rumput dan gulma lebih kecil,

(4) dapat dipindahkan dengan mudah,

(5) mempermudah monitoring/ pemeliharaan tanaman.

Sementara kekurangannya adalah

(1) rawan terhadap serangan jamur karena kelembaban udara yang tinggi akibat
tingginya populasi tanaman,

(2) investasi awal cukup tinggi,

(3) sistem penyiraman yang harus kontinu dan diperlukan beberapa peralatan
tambahan.

1.6. Jenis tanaman Vertikultur


Tanaman yang dapat ditanam secara vertikultur dapat berupa tanaman
sayur, buah, maupun biofarmaka. Tanaman sayur seperti kangkung, sawi,
pakcoy, seledri, bayam dan lain-lain. Tanaman buah seperti strawberry, timun
dan lain-lain. Tanaman biofarmaka seperti kunyit, jahe, kencur, jeringau dan
lain-lain. Tempat media vertikultur dapat menggunakan bambu, talang, rak kayu
bertingkat dll. Media tanam digunakan bisa campuran tanah, kompos, dan sekam
(Cahyono, 2003).

Contoh vertikultur pada tanaman kangkung

Sumber: google.com
Contoh budidaya tanaman secara vertikultur mengunakan wadah bahan paralon
Sumber gambar (Mariyam, 2014)

Contoh vertikultur mengunakan rak kayu atau rak bambu di lokasi Kawasan Rumah
Pangan Lestari dusun Jelok, desa Kayen, Pacitan.

Sumber gambar (Mariyam, 2014)

Vertikultur menggunakan
wadah bambu

Vertikultur menggunakan paralon, dibuat tegak


Sumber gambar (Mariyam, 2014)

Gambar Tanaman Kangkung Vertikultur Organik, Wadah Tanam Bambu

Sumber gambar (Mariyam, 2014)

Gambar . Tanaman Selada Gambar . Tanaman Sawi


Vertikultur Organik, Wadah Vertikultur Organik,
Tanam Botol Bekas Air Mineral Wadah Tanam Pralon
Sumber gambar (Mariyam, 2014) Sumber gambar (Mariyam, 2014)
Gambar . Tanaman Sawi Vertikultur Organik, Wadah Tanam Bambu

Sumber gambar (Mariyam, 2014)


DAFTAR PUSTAKA
Andoko, A. 2004.  Budidaya Cabai Merah Secara Vertikultur Organik. Jakarta:
Penebar Swadaya.
Cahyono, B. 2003. Teknik dan Strategi Budidaya Sawi Hijau. Yayasan Pustaka
Nusatama. Yogyakarta. Hal: 12-62.

Mariyam, S. 2014. Implementasi Eco-Education di Sekolah Perkotaan Melalui


Budidaya Vertikultur Tanaman Hortikultura Organik. Inotek, Volume
18, Nomor 1.

Nitisapto, M. 1993. Budidaya Sayuran Sistem Pertanian Vertikal. Jurusan Ilmu


Tanah Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada, Yogyakrta.

Sutarminingsih, L. 2003. Vertikultur Pola Bertanam Secara Vertikal. Kanisius:


Yogyakarta.

Damastuti, A. P. 1996. Pertanian Sistem Vertikultur. Penebar Jakarta: Jakarta.

Penanya: Prima
1. Manakah dari semua jenis – jenis vertikultur yang lebih cocok digunakan
diindonesia ?
Jawab: jenis – jenis vertikultur (vertikultur vertikal, vertikultur horizontal,
vertikultur gantung, vertikultur susun) ini semuanya cocok dibudidayakan di
Indonesia tergantung lahan yang tersedia dan modal yang dimiliki. Selain itu,
pemeliharaan yang signifikan juga diperlukan. Pada vertikultur vertikal dapat
memberikan nutrisi dari atas secara vertikal yang akan turun langsung
kebawah. Tetapi kekurangannya tanaman yang berada dibawah akan jadi
kekurangan nutrisi. Untuk vertikultur gantung modal lebih sedikit karena bisa
menggunakan bambu dan botol bekas mineral yang akan menghemat
pembiayaan. Sedangkan jenis vertikultur vertikal, horizontal, dan susun
membutuhkan modal awal untuk pembelian paralon sebagai media tanamnya.

Anda mungkin juga menyukai