A. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Vertikultur diserap dari bahasa Inggris yang berasal dari kata "vertical"
dan "culture" yang artinya, teknik budidaya tanaman secara vertikal,
sehingga penanamannya menggunakan sistem bertingkat. Teknik ini
berawal dari gagasan "vertical garden" yang dilontarkan oleh sebuah
perusahaan benih di Swiss, sekitar tahun 1945 yang lalu. Tujuan utama
aplikasi teknik vertikultur adalah memanfaatkan lahan sempit seoptimal
mungkin (Agus, 2004).
42
43
2. Tujuan Praktikum
a. Mengetahui budidaya secara vertikultur
b. Mengetahui kelebihan kekurangan vertikultur
B. TINJAUAN PUSTAKA
Famili : Brassicaceae
Genus : Brassica
Species : Brassica rapa L (Eko 2007).
Menrut Femmy et.al (2003) Sistem bertanam secara vertiultur memiliki
beberapa kelebihan baik dari segi teknik maupun ekonomis. Namun memiliki
dua kekurangan dari segi investasi dan teknik budidaya. Berikut ini akan
dijelaskan kelebihan dan kekurangan. Kelebihan sistem vertikultur jika ditinjau
dari segi teknik sebagai berikut :
3. Langkah kerja
a. Mencampur tanah, pupuk kendang, dan sekam dengan perbandingan
1:1:1
b. Menyiapkan peralatan vertikultur yang akan digunakan
c. Mengisi peralatan vertikultur dengan campuran media tanam yang
sudah dibuat
d. Menanam setiap lubang dengan bibit yang telah dipersiapkan
e. Menyiram media tanam menggunakan gembor.
D. HASIL PENGAMATAN
Tabel 5.1 Hasil Pengamatan Pertumbuhan Tanaman Sawi Pada Vertikultur
Tinggi Tanaman Pengamatan
Tanaman Jumlah Daun Minggu Ke-
Ke-
Sampel
1 2 3 1 2 3
1 5,7 7 10 7 7 12
2 8 10,5 12 9 9 10
3 8,8 11,5 14 8 12 13
4 6,5 11,5 12 6 10 10
5 9,5 12 12 8 12 12
Rata-rata 7.7 10,5 12 7,6 10 11,4
Sumber : Praktikum Teknologi Budidaya Tanaman 2018
E. PEMABAHASAN
Pada praktikum kali ini membahas tentang budidaya tanaman secara
vertikultur. Vertikultur adalah pola budidaya tanaman secara vertikal
menggunakan wadah untuk pemanfaatan ruang secara vertikal pada lahan yang
sempit seperti di perkotaan. Sebelum membuat vertikultur ada persyaratannya
yaitu tenpat untuk melakukan vertikultur harus kuat dan tidak mudah roboh
48
selain itu mudah untuk dipindahkan. Ukuran wadah untuk vertikultur harus
disesuaikan dengan jenis tanaman yang akan dibudidayakan. Media tanam yang
digunakan harus memiliki unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman. Tempat
untuk melakukan vertikultur harus mudah untuk mendapatkan cahaya matahari
untuk pertumbuhan tanaman. Tidak semua tanaman dapat dibudidayakan
dengan cara vertikultur ada beberapa kriteria tanaman yang cocok untuk
vertikultur yaitu sawi, cabai, bayam, tomat, terung dan tanaman sayur lainnya.
Teknik budidaya vertikultur memiliki kelebihan sekaligus kekurangan
didalamnya. Kelebihan dari budidaya tanaman dengan vertikultur antara lain
dapat memanfaatkan lahan yang sempit untuk bercocok tanam, dapat
memanfaatkan barang barang bekas yang tidak terpakai untuk wadah
vertikultur, dan dapat juga sebagai tempat belajar berkebun ataupun
memanfaatkan hobi berkebun dengan lahan yang sempit. Kekurangan dari
budidaya tanaman dengan vertikultur yaitu biaya untuk pembuatan kerangka
tempat menaruh wadah bagi tanaman relatif mahal, hasil yang diperoleh juga
tidak dapat diperkirakan . Pada pengamatan tanaman sawi dengan budidaya
secara vertikultur selama tiga minggu menggunakan lima sampel didapatkan
hasil sebagai berikut:
Rata-rata tinggi tanaman yang didapatkan pada pengamatan minggu
pertama adalah 7,7 cm dan didapatkan rata-rata jumlah daunnya adalah 7,6
helai. Pada pengamatan kedua rata-rata tinggi tanaman yang didapatkan yaitu
10,5 cm dengan rata-rata jumlah daun adalah 10 helai. Pengamatan pada
minggu ketiga didapatkan rata-rata tinggi tanaman mencapai 12 cm dan rata-
rata jumlah daunnya adalah 11,4 helai. Selama dilakukannya pengamatan
ditemukan hama yang menyerang tanaman ditandai dengan adanya lubang
lubang yang terbentuk pada daun, hama tersebut adalah ulat. Ulat berkembang
biak dengan sangat cepat sehingga larva-larva kecil menyebar dibawah kanopi
daun sangat banyak. Pngendalian hama ini dapat dilakukan dengan pemberian
insektisida dan dapat juga dilakukan dengan cara manual yaitu mengambil satu
49
per satu ulat yang ada dibagian bawah daun tersebut, namun dapat
menyebabkan gatal gatal jika diambil langsung dengan tangan kosong.
F. KESIMPULAN
Budidaya tanaman secara vertikultur adalah penanaman tanaman pada
tempat yang dibuat secara vertikal dengan menggunakan wadah yang bisa dari
barang bekas untuk menghemat biaya sekaligus ruang yang sempit yang
biasanya ada didaerah perkotaan yang padat penduduk.
50
DAFTAR PUSTAKA
Andoko, Agus. 2004. Budi Daya Cabai Merah Secara Vertikultur Organik. Penebar
Swadaya. Jakarta.
Eko, M., (2007), Budidaya Tanaman Sawi (Brassica juncea L.), Penebar
Swadaya, Jakarta