Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN PRAKTIKUM

STEK LADA DENGAN BAWANG MERAH SEBAGAI


PERANGSANG AKAR & SAMBUNG PUCUK KOPI

BUDIDAYA TANAMAN PERKEBUNAN 1

OLEH:

RAFLI ADI WINANTA


20023211032

SEKOLAH TINGGI PERKEBUNAN LAMPUNG


YAYASAN TRI DHARMA LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2022
KATA PENGANTAR

Puji serta syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena
atas kehendaknya sehingga penyusunan makalah ini dapat terselesaikan
dengan baik. Salah satu tujuan penulis dalam menulis makalah ini adalah
sebagai bentuk dari laporan praktikum yang telah penulis selesaikan
tentang PRAKTIKUM STEK LADA & SAMBUNG PUCUK KOPI.
Makalah yang penulis buat ini berdasarkan data-data yang valid yang
telah dikumpulkan dan dikerjakan oleh penulis, dan penulis lakukan
dalam praktikum tersebut dengan berbagai metode.

Tidak lupa penulis menyampaikan banyak terima kasih kepada semua


pihak yang ikut mendukung proses pembuatan makalah ini hingga
selesai. Penulis menyadari atas ketidak sempurnaan penyusunan makalah
ini. namun penulis tetap berharap makalah akan memberikan manfaat
bagi para pembaca. Demi kemajuan penulis, penulis juga mengharapkan
adanya masukan berupa kritik atau saran yang berguna. Terima kasih.

Bandar lampung, 29 JUNI 2022

Penulis Rafli Adi Winanta

ii
DAFTAR ISI

LEMBAR JUDUL

KATA PENGANTAR…………………………………………………........ii

DAFTAR ISI………………………………………………………………..iii

I. PENDAHULUAN……………………………………………….…..4

1.1 Latar belakang…………………………………………………....4

1.2 Tujuan praktikum………………………………………………...4

II. TINJAUAN PUSTAKA………………………………………….....5


III. PELAKSANANN PRAKTIKUM……………………………….....9

3.1 Alat dan bahan………………………………....………………....9

3.2 Cara kerja………………………………………………………..11

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN…………………………………….13

4.1 Hasil……………………………………………………………..13

4.2 Pembahasan……………………………………………………..15

V. KESIMPULAN………………………………………………........16

5.1 Kesimpulan……………………………………………….........16

5.2 Saran…………………………………………………………...16

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………..17

LAMPIRAN…………………………………………………………….….18

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tanaman lada (Piper nigrum L)& tanaman kopi (coffea sp), adalah dua komoditas
unggulan dalam pertanian di Indonesia, kedua tanaman ini masih menjadi pilihan
usaha oleh banyak petani, dikarnakan permintaan pasar untuk kedua komoditas ini
sangatlah tinggi, maka dengan itu budidaya tanaman ini masih exis hingga saat
ini.

Kedua tanaman ini sering di perbanyak dengan cara vegetative, alasan kedua
tanaman ini di perbanyak dengan cara vegetative adalah, dikarnakan kedua
komoditas ini mengalami dormansi pada biji tanaman ini, sehingga jika di
perbanyak menggunakan biji bisa memakan waktu yang cukup lama hingga
berminggu-minggu, bahkan berbulanbulan untuk berkecambah.

Perbanyakan menggunakan cara vegetative ini adalah dengan cara menyetek


untuk lada, dan sambung pucuk untuk tanaman kopi, kedua cara ini lebih cepat di
bandingkan budidaya menggnakan biji pada kedua tanaman ini.

1.2 Tujuan Praktikum


 Mengetahui cara mengstek tanaman lada yang baik dan benar
 Mengetahui cara menyambung pucuk pada tanaman kopi yang baik dan
benar.

4
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

1. Lada

Lada (Piper nigrum L) termasuk tanaman dari family Piperaceae. Famili tersebut
terdiri dari 10-12 genus dan 1.400 spesies yang bentuknya beragam seperti herba,
semak, tanaman menjalar, hingga pohon-pohonan. Lada dari genus Piper
merupakan spesies tanaman yang berasal dari Ghats, Malabar India
(Rismunandar, 2007).

A. Klasifikasi lada
 kingdom : Plantae
 divisi : Spermatophyta
 klas : Angiospermae
 subklas : Dicotyledoneae
 ordo : Piperales
 family : Piperaceae
 genus : Piper
 spesies : Piper nigrum L

B. Syarat pertumbuhan lada


 Iklim
a. Curah hujan 2.000-3000 mm/th
b. Cukup sinar matahari (10 jam sehari)
c. Suhu udara 20c-34c
d. Kelembapan udara 50%-100% lengas dan optimal 60%-80% RH
e. Terlindmg dari tiupan angin yang terlalu kencang
 Media tanam
a. Subur dan kaya bahan organic
b. Tidak tergenang atau terlalu kering
c. pH tanah 5,5-7,0
d. warna tanah merah sampai merah kuning seerti podsolik, lateritic,
latosol dab utisol.
e. Kandungan humus tanah sedalam 1-2,5 m.
f. Kemiringan lahan maksimal kurang lebih 300.
g. Ketinggian tempat 300-1.100 mdpl.

5
2. Kopi

Kopi merupakan salah satu jenis tanaman perkebunan yang sudah lama
dibudidayakan dan memiliki nilai ekonomis yang lumayan tinggi. Kopi berasal
dari Afrika, yaitu daerah pegunungan di Etopia. Namun, kopi sendiri baru dikenal
oleh masyarakat dunia setelah tanaman tersebut dikembangkan di luar daerah
asalnya, yaitu Yaman di bagian selatan Arab (Hamni,2013).

A. Klasifiasi kopi
 Kigdom : Plantae
 Subkigdom : Tracheobionta
 Super Divisi : Spermatophyta
 Divisi : Magnoliophyta
 Kelas : Magnoliopsida
 Sub Kelas : Asteridae
 Ordo : Rubiales
 Famili : Rubiaceae
 Genus : Coffea
 Spesies : Coffea sp.

B. Syarat tumbuh kopi

Persyaratan iklim kopi adalah ketinggian tempat , yaitu 300-600m diatas


permukaan laut. Curah hujan 1 500 – 3000 mm/tahun. Bulan kering (curah
hujan < 60 mm/bulan) 1 ‐ 3 bulan. Suhu udara rata‐rata 24‐30°C. Pada
umumnya kopi tidak menyukai sinar matahari langsung dalam jumlah banyak,
tetapi menghendaki sinar matahari teratur. Angin berpengaruh besar terhadap
jenis kopi yang bersifat self-steril. Hal ini untuk membantu penyerbukan yang
berbeda klon. Tanaman kopi robusta menghendaki tanah yang gembur dan
kaya bahan organik. Tingkat keasaman tanah (pH) yang ideal untuk tanaman
ini 5,5-6,5 dan tanaman kopi tidak menghendaki tanah bersifat basa.

C. Jenis-jenis kopi

1. Arabika ( Coffea Arabica L )


Nama ilmiah kopi arabika adalah Coffea arabica. Carl Linnaeus, ahli
botani asal Swedia, menggolongkannya ke dalam keluarga Rubiaceae
genus Coffea. Sebelumnya tanaman ini sempat diidentifikasi sebagai

6
Jasminum arabicum oleh seorang naturalis asal Perancis. Kopi arabika
diduga sebagai spesies hibrida hasil persilangan dari Coffea eugenioides
dan Coffea canephora (Hamni,2013).

2. Robusta ( Cofea canephora Pierre ex A. Froehner )


Kopi robusta ditemukan pertama kali di Kongo pada tahun 18981 oleh ahli
botani dari Belgia. Robusta merupakan tanaman asli Afrika yang meliputi
daerah Kongo, Sudan, Liberia, dan Uganda. Robusta mulai dikembangkan
secara besar-besaran di awal abad ke-20 oleh pemerintahan kolonial
Belanda di Indonesia. Kopi jenis ini memiliki sifat lebih unggul dan sangat
cepat berkembang, oleh karena itu jenis ini lebih banyak dibudidayakan
oleh petani kopi di Indonesia. Beberapa sifat penting kopi robusta yaitu
resisten terhadap penyakit (HIV) dan tumbuh sangat baik pada ketinggian
0-900 meter dari permukaan laut.

3. Liberlika ( Coffea liberica )


Dahulu, kopi liberika pernah dibudidayakan di Indonesia, tetapi sekarang
sudah ditinggalkan oleh pekebun dan petani. Pasalnya, bobot biji kopi
keringnya hanya 10% dari bobot kopi basah. Selain perbandingan bobot
basah dan bobot kering, rendeman biji kopi liberika yang rendah
merupakan salah satu faktor tidak berkembangnya jenis kopi liberika di
Indonesia. Rendeman kopi Liberika hanya sekitar 10 – 12%. Karakteristik,
biji kopi Liberika hampir sama dengan jenis arabika. Pasalnya, jenis kopi
liberika merupakan pengembangan dari jenis arabika. Kelebihannya, jenis
liberika lebih tahan terhadap serangan hama Hemelia vastatrixi
dibandingkan dengan kopi jenis arabika (Panggabean, 2011).

3. Pengertian setek

Pembiakan vegetatif dengan stek diartikan sebagai upaya perbanyakan tanaman


dengan memisahkan organ vegetatif tanaman (akar, batang, daun) dari pohon
induknya. Potongan bahan perbanyakan yg disebut setek tersebut kemudian
ditanam pada media tumbuh agar terbentuk akar dan kemudian tunas. (Bambang
B. Santoso, 2018).

7
4. Pengertian sambung pucuk

Teknologi sambung pucuk adalah penggabungan dua individu klon tanaman yang
berlainan menjadi satu kesatuan dan tumbuh menjadi tanaman baru. Teknologi ini
menggunakan bibit kakao sebagai batang bawah yang disambung dengan entres
dari kopi unggul sebagai batang atas

8
BAB III.

PELAKSANAAN PRAKTIKUM

3.1. Bahan dan Alat

Bahan yang di gunakan pada praktikum ini adalah :

 Tanaman lada
 Tanaman kopi

Alat yang di gunakan pada pratikum ini adalah :

1. cutter

Alat ini di gunakan untuk memotong bahan stek lada dan bahan sambung pucuk
tanaman kopi.

2. Gunting

Digunakan sebagai alat pototng pada batang stek yang agak keras.

9
3. Golok gergaji

Alat ini berbentuk seperti golok tapi dengan mata golok yang bergerigi seperti
gergaji, alat ini bisa digunakan untuk menebas atau memotong bagian batang yang
tebal dan keras.

4. Pisau okulasi

Digunakan untuk memudahkan dalam mengokulasi tanaman, dan digunkan untuk


membuat sayatan pada kita melakukan sambung pucuk kopi.

10
5. Gunting okulasi serbaguna

Gunting ini sangat fungsional & ergonomis, bisa untuk memotong dahan kecil dan
untuk mempebaiki tanaman, pohon yang terutama merambat.

6. Meteran

Alat ini digunakan untuk mengukur tinggi laju pertumbuhan tanaman

3.2. Prosedur/cara kerja

A. Setek lada

 Siapkan tanaman lada sebagai bahan seteknya


 Siapkan 3 setekan lada dan polybag nya.
 Siapkan bawang merah sebagai perangsang pertumbuhan akar pada setek
lada
 Potong sulur tanaman lada dengan ukuran 1-2 ruas
 Potong dengan cara menyerong
 Kemudian lubangi bawang merah, seukuran besar sulur lada

11
 Tancapkan sulur lada ke bawang yang sudah di lubangi, diamkan selama
1-5 menit
 Tanam bahan setek ke tanah di dalam polybag yang sudah di siapkan

B. Sambung pucuk kopi

 Siapkan bibit tanaman kopi sebagai bahan sambung pucuknya


 Siapkan pucuk atau tunas dari kopi unggul untuk disambungkan nantinya
 Siapkan curter, gunting, pelastik gula, dan tali pelastik.
 Potong sedikit ujung pada batang bibit kopi sampai batang yang agak
sedikit besar, agar bisa di belah
 Belah batang bibit kopi pas di tengah dan jangan terlalu dalam dan jangan
sampai putus.
 Lalu sambungkan tunas kopi ke dalam bibit kopi, selipkan tunas di
belahan pada bibit kopi.
 Ikat sanbungan dengan tali yang sudah di sediakan
 Tutup sambungan dengan pelastik yang sudah di sediakan, kemudian ikat
kembali.

12
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

4.1.1. Setek lada

Gambar 1.1 (setek lada yang berhasil tumbuh dan menjadi bibit lada)

Gambar 1.2 (setek lada yang lambat pertumbuhan nya)

13
4.1.2. Sambung pucuk kopi

Gambar 1.3(bibit kopi yang sudah di sambung pucuk)

Gambar 1.4(sambung pucuk berhasil karna sambungan berhasil tumbuh tunas)

14
4.2 Pembahasan

4.2.1. Setek lada

Pada peraktikum setek lada menggunakan bawang merah sebgai perangsang


akarnya, ternyata terbukti dikarnakan tumbuhan lada tumbuh dengan cepat, di
ketahui juga kalau bawang merah mengandung auksin yang berguna untuk
merangsang pertumbuan akar pada setek lada.

4.2.2. Sambung pucuk kopi

Pada peraktikum sambung pucuk kopi, hal yang harus di perhatikan adalah,
batang bibit kopi dan calon sambungan pucuknya diharuskan memiliki ukurang
yang sama atau pas, di sarankan juga warna batang dan calon sambungan
berwarna sama. Sehingga peraktikum tersebut berhasil seperti yang saya lakukan,
keberhasilan sambung pucuk dapat dilihat, apabila sambungan tersebut
menumbuhkan tunas baru.

15
BAB VN

KESIMPULA

5.1 Kesimpulan

Setek lada dan sambung pucuk kopi yang saya lakukan berhasil dikarnakan
semuanya tumbuh, tetapi ada sedikit ketidak sempurnaan pertumbuhan pada salah
satu setek lada, dikarnakan pertumbuhannya lambat dan terlihat seperti berhenti
tumbuh, namun tidak mati tanman tersebut.

5.2 Saran

Sering-sering lah melihat dan menjaga tanaman yang kita tanam, tak lupa juga
melakukan perawatan seperti membersihkan gulma atau menghindarkan
organisme pengganggu tanaman lainnya.

16
DAFTAR PUSTAKA

17
LAMPIRAN

18

Anda mungkin juga menyukai