Disusun oleh:
Nama : Ivo Andryeni
NIM :4442140560
Kelas :VII A
Kelompok: 3
JURUSAN AGROEKOTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
2016
KATA PENGANTAR
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI.... ii
DAFTAR TABEL iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang. 1
1.2 Tujuan.. 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Lada Piper nigrum L. 3
1. Akar
Pada garis besarnya lada mempunyai 2 jenis akar, yakni akar yang terdapat
di atas tanah, Akar yang terdapat di atas tanah juga disebut akar lekat atau akar
panjat. Akar lekat ini berguna untuk melekat atau memanjat pada tajarnya,
sehingga tanaman bisa tumbuh ke atas. Akar-akar lekat ini hanya tumbuh pada
buku batang orthotrop, sedangkan pada cabang-cabang buah tidak akan tumbuh
akar lekat.
Akar yang terdapat di dalam tanah, akar yang terdapat di dalam tanah juga
disebut akar utama. Akar-akar ini selain tumbuh pada bukunya yang merupakan
perpanjangan dari akar lekat, juga tumbuh pada bekasbekaspotongan batang. Akar
utama tumbuh pada pangkal batang, sehingga padasuatu batang bisa terdapat 10-
20 akar utama. Pada akar utama itu akan tumbuh akar samping dengan bulu akar
yang banyak sekali. Bulubuluakar tersebut bisa berkembang di permukaan tanah
dan berguna untuk menghisap makanan yang diperlukan. Apabila keadaan tanah
memungkinkan, maka akar itu akan dapat menembus tanah sedalam 12
m.Sedangkan panjangnya akar bisa mencapai 2-4 m. Tetapi pada umumnya sistem
perakaran lada cukup dangkal, hanya mencapai kedalaman antara 30-60 cm saja.
2. Batang
3. Cabang-cabang orthotrop
5. Daun
6. Bunga
Tajuk bunga atau dasar bunga. Tajuk bunga ini berwarna hijau atau
melekat pada malai. Apabila sudah tumbuh buah, tajuk ini akan
merupakan dasar buah atau tempat duduk buah, karena buahnya tidak
bertangkai.
Putik. Putik adalah alat betina, bagian ini merupakan terusan dari ovarium.
Putik terdiri dari: Ovarium: mengandung sebuah sel telur yang berdiri
tegak dan bertangkai pendek. Bakal buah yang dilengkapi dengan tangkai
kepala putik dengan bentuk bintang yang terdapat 35 tangkai. Setiap
tangkai panjangnya 1 mm serta terdapat kepala putik basah dengan garis
tengah 10 mu (1 mu = 1/1000 mm).
Benang sari. Benang sari adalah alat jantan, terdiri dari 2 atau 4 tangkai
benangsari dan kepala benangsari. Di dalam kepala benangsari terdapat
tepungsari yang berguna untuk menyerbuk putikputik. Tangkai benang sari
panjangya 1 mm, sedang kepala benang sari besarnya 10 mu, dan bundar.
Karena bunga lada itu memiliki putik dan benang sari, maka disebut bunga
sempurna atau berumah satu. Malai yang tumbuh lebih dulu adalah malai yang
dekat pucuk-pucuk cabang buah, kemudian disusul malaimalai
dibawahnya. Selanjutnya apabila semua ruas cabang buah itu sudah tumbuh
beberapa malai, maka malai itu akan mengarah ke bawah atau menggantung. Tiap
malai bunga panjangnya 7-12 cm, dan tumbuh bunga maksimal 150.
Keadaan kulit buah: kulit buah atau pericarp terdiri dari 3 bagian, ialah:
Biji: di dalam kulit ini terdapat biji-biji yang merupakan produk dari lada,
biji-biji ini juga mempunyai lapisan kulit yang keras.
1. Iklim
Curah hujan 2.000-3.000 mm/th.
Cukup sinar matahari (10 jam sehari).
Suhu udara 200C 34 0C.
Kelembaban udara 50% 100% lengas nisbi dan optimal antara 60% 80%
RH.
Terlindung dari tiupan angin yang terlalu kencang.
2. Media Tanam
Subur dan kaya bahan organik
Tidak tergenang atau terlalu kering
pH tanah 5,5-7,0
Warna tanah merah sampai merah kuning seperti Podsolik, Lateritic,
Latosol dan Utisol.
Kandungan humus tanah sedalam 1-2,5 m.
Kelerengan/kemiringan lahan maksimal 300.
Ketinggian tempat 300-1.100 m dpl.
Pasir dan Lempung berpasir: pH Tanah 3,5 ke 4,5 = 0,6 ton/ha; pH Tanah
4,5 ke 5,5 = 0,6 ton/ha; pH Tanah ke 6,5 = 0,9 ton/ha.
Lempung: pH Tanah 3,5 ke 4,5 = 0,6 ton/ha; pH Tanah 4,5 ke 5,5 = 1,7
ton/ha; pH Tanah ke 6,5 = 0,9 ton/ha.
Lempung Berdebu: pH Tanah 3,5 ke 4,5 = 0,6 ton/ha; pH Tanah 4,5 ke 5,5
= 2,6 ton/ha; pH Tanah ke 6,5 = 3,2 ton/ha.
Lempung Liat: pH Tanah 3,5 ke 4,5 = 0,6 ton/ha; pH Tanah 4,5 ke 5,5 =
3,4 ton/ha; pH Tanah ke 6,5 = 4,2 ton/ha.
c. Cangkul ke-2, haluskan dan ratakan tanah
3. Teknik Penanaman
Sistem penanaman adalah monokultur (jarak tanam 2m x 2m). Tetapi juga
bisa ditanam dengan tanaman lain.
Lubang tanam dibuat limas ukuran atas 40 cm x 35 cm, bawah 40 cm x 15
cm dan kedalaman 50 cm.
Biarkan lubang tanam 10-15 hari barulah bibit ditanam.
Waktu penanaman sebaiknya musim penghujan atau peralihan dari musim
kemarau ke musim hujan, pukul 6.30 pagi atau 16.30-18.00 sore.
Cara penanaman : menghadapkan bagian yang ditumbuhi akar lekat
kebawah, sedangkan bagian belakang (yang tidak ditumbuhi akar lekat)
menghadap keatas.
Taburkan pupuk kandang 0,75-100 gram/tanaman yang sudah dicampur
natural glio.
Tutup lubang tanam dengan tanah galian bagian atas yang sudah dicampur
pupuk dasar :
NPK 20 gram/tanaman
Untuk tanah kurang subur ditambahkan 10 gram urea, 7 gram SP 36 dan 5
gram KCl per tanaman.
Segera setelah ditutup, disiram supernasa :
o Alternatif 1 : 0,5 sendok makan/ 5 lt air per tanaman.
o Alternatif 2 : 1 botol supernasa diencerkan dalam 2 liter (2000 ml)
air dijadikan larutan induk. Kemudian setiap 1 liter air diberi 20 ml
larutan induk tadi untuk penyiraman setiap pohon.
Pemberian supernasa selanjutnya dapat diberikan setiap 3 - 4 bulan sekali.
4. Pemeliharaan Tanaman
Panjatkan pada tiang panjat menggunakan tali. Ikatkan dengan dipilin dan
dilipat hingga mudah lepas bila sulur tumbuh besar dan akar lekatnya sudah
melekat pada tiang panjat.
c. Perempalan
d. Pemupukan Susulan
Penyemprotan POC NASA (4-5 tutup) atau POC NASA (34 tutup) +
HORMONIK (1 tutup) per tangki setiap 3 4 minggu sekali.
Urea SP 36 KCl
3-4 35 15 20
4-5 35 20 25
5-6 35 25 30
6-17 35 30 35
f. Pemberian Mulsa
Usia 3-5 bulan, beri mulsa alami berupa dedaunan tanaman tahunan
ataupun alang-alang.
Sebaiknya gunakan tajar mati dari bahan kayu. Pangkal tajar diruncingkan,
bagian ujung dibuat cabang untuk menempatkan batang lada yang panjangnya
telah melebihi tinggi tajar. Panjang tajar 2,5-3 m..
5. Panen
Panen pertama umur tiga tahun atau kurang. Ciri-ciri: tangkainya berubah
agak kuning dan sudah ada buah yang masak (berwarna kuning atau merah).
b. Cara Panen
Ciri: berwarna hitam, ukuran 3-5 mm. Serangga dewasa lebih suka
menyerang bunga, pucuk daun dan cabang-cabang muda. Akibat lain bila
Nimfanya (serangga muda) berupa ulat akan menggerek batang dan cabang
tanaman. Pengendalian: memotong cabang batang; penyemprotan PESTONA.
b. Hama bunga
c. Hama buah
2.3.2 Penyakit
b. Penyakit kuning
Penyebab: tidak terpenuhinya berbagai persyaratan agronomis serta
serangan cacing halus (Nematoda) Radhophalus similis yang mungkin
berasosiasi dengan nematoda lain seperti Heterodera SP, M incognita dan
Rotylenchus Similis. Gejala: menyerang akar tanaman lada, ditandai
menguningnya daun lada, akar rambut mati, membusuk dan berwarna hitam.
Cepat lambatnya gejala daun menguning tergantung berat ringannya infeksi
dan kesuburan tanaman. Pengendalian: Pemberian pupuk kandang,
pengapuran, pemupukan tepat dan seimbang, pemberian Natural Glio sebelum
dan sesudah tanam.
Meskipun memiliki bentuk yang kecil, namun ternyata lada dapat memberikan
manfaat yang cukup besar bagi kesehatan, diantaranya adalah untuk mengobati
penyakit kanker. Sebuah study yang dilakukan oleh University of Michigan
cancer Center menyatakan bahwa senyawa kimi adalam lada yaitu yang dikenal
sebagau pipering dapat membantu mencegah resiko berkembangnya kanker atau
tumor payudara. Hal ini sangat efektif jika pemakaiannya dikombinasikan dengan
kunyit, baik itu dalam bentuk makanan maupun obat-obatan herbal.
METODOLOGI PRAAKTIKUM
1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan pada praktikum ini
4. Buat lubang tanam di tengah polybag yang sudah diisi media tanam
5. Tanam bibit lada di dalam polybag yang sudah diisi dengan media tanam
tanah dan pupuk kandang
10. Parameter yang di amati adalah tinggi tanaman, jumlah daun, dan buah
BAB IV
4.1 Hasil
4.2 Pembahasan
Kebutuhan pupuk atau unsure hara yang ideal untuk tanaman lada adalah
sebagi berikut: pada umur 3-4 bulan kebutuhan urea adalah 35 gr/tanamn, sp-36
15 gr/tanaman dan KCl 20 gr/tanaman. Pada umur 4-5 bulan kebutuhan urea pada
tanaman lada adalah 35 gr/tanaman, sp-36 20 gr/tanaman, dan KCl 25 gr/tanaman.
Pada umur 5-6 bulan kebutuhan urea 35 gr/tanaman, sp-36 25 gr/tanaman, dan
KCl 30 gr/tanaman. Dan pada umur 6-17 bulan kebutuhan urea 35 gr/tanaman, sp-
36 30 gr/tanaman, dan KCl 35 gr/tanaman. Dan pemeliharaan seperti penyiangan
harus dilakukan jika banyak tanaman pengganggu yang tumbuh di sekitar tanamn
lada dan dapat mengganggu pertumbuhan tanaman lada, jika tidak dilakukan
penyiangan maka akan ada persaingan atau perebutan unsure hara pada tanaman
yang dibudidayakan. Dan jika penanaman dilakukan bukan pada polybag
seharusnya pemberian mulsa dilakukan pada tanaman lada yang sudah berumur 3-
5 bulan. Pemasangan tajir sebaiknya gunakan tajar mati dari bahan kayu. Pangkal
tajar diruncingkan, bagian ujung dibuat cabang untuk menempatkan batang lada
yang panjangnya telah melebihi tinggi tajar. Panjang tajar 2,5-3 m.
Tanamn lada sudah bisa di panen pertama pada umur tiga tahun atau
kurang. Buah lada yang sudah siap panen memiliki ciri-ciri, tangkainya berubah
agak kuning dan sudah ada buah yang masak (berwarna kuning atau merah). Cara
pemanenan lada adalah dengan cara pemetikan dari buah bagian bawah hingga
buah bagian atas, denganmematahkan persendian tangkai buah yang ada diketiak
dahan.
BAB V
PENUTUP
2.4 Simpulan
Tanamn lada yang dibudidayakan mnggunakan media tanamn tanah
dengan campuran pupuk kandang dengan perbandingan 1:1 dan penanamannya
dilkukan didalam polybag. Simpulan dari hasil praktikum budidaya tanaman
bioindustri yaitu budidaya tanaman lada adalah tanamn lada yang dibudidayakan
pertumbuhan tinggi tanamnnya meningkat setiap minggunya, pertumbuhan
daunnya juga cukup bagus, tetapi pertumbuhan buahnya kurang bagus. Hanya ada
beberapa tanaman saja yang berbuah. Pada minggu kesepuluh hanya tersisa dua
tanaman yang masih ada buahnya. Hal ini disebebkan oleh beberapa factor,
diantaranya adalah tanaman lada kekurangan unsure hara sehingga kebutuhan
nutrisi tanamannya tidak terpenuhi.
2.5 Saran
Dalam melakukan pembudidayaan suatu tanaman harus dilakukan dengan
cara yang baik dan benar sesuai dengan aturan yang sudah ada. Agar hasil yang
didapat sesuai dengan apa yang diinginkan. Dan tanaman harus dirawat dan
dipelihara sebaik mungkin.
DAFTAR PUSTAKA