TANAMAN HORTIKULTURA:
Tanaman Hias
Sanksi Pelanggaran Pasal 113
Undang-Undang No. 28 Tahun 2014 Tentang Hak Cipta
Penulis
2022
TEKNOLOGI PRODUKSI TANAMAN HORTIKULTURA: Tanaman Hias
Penulis:
Prof. Dr. Ir. Xxxxx.....
ISBN:
Perancang Sampul:
Tim UB Press
Penata Letak:
Tim UB Press
Penerbit:
UB Press
Redaksi:
Jl. Veteran 10-11 Malang 65145 Indonesia
Gedung INBIS Lt.3
Telp: 0341-5081255, WA: 08113653899
e-mail: ubpress@gmail.com/ubpress@ub.ac.id
http://www.ubpress.ub.ac.id
v
PRAKATA
(Harus ada)
vii
DAFTAR ISI
(Harus ada)
PENGANTAR PAKAR.......................................................................................... v
PRAKATA.................................................Error! Bookmark not defined.
DAFTAR ISI........................................................................................................... ix
DAFTAR GAMBAR.............................................................................................. xi
DAFTAR TABEL................................................................................................ xiii
BAB 1 JUDUL BAB (menggunakan style Heading 1).............................1
1.1. JUDUL SUB BAB (menggunakan style Heading 2)............3
1.2. JUDUL SUB BAB...............Error! Bookmark not defined.
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................... 13
GLOSARIUM........................................................................................................ 15
INDEKS................................................................................................................. 17
BIOGRAFI PENULIS.......................................................................................... 19
ix
DAFTAR GAMBAR
(Jika ada gambar)
xi
DAFTAR TABEL
(Jika ada tabel)
Tabel 1. Contoh tabel 1............................................................................10
xiii
BAB 3
TANAMAN HIAS
(menggunakan style Heading 1)
1
Tujuan Instruksional Khusus (Khusus untuk buku ajar)
1. Pemahaman terkait konsep ..........
2. Pemahaman pengendalian............
3. Pemahaman untuk interpretasi ..............
A. Pemilihan Varietas
Pemilihan varietas anyelir didasarkan pada kebutuhan konsumen,
baik dari jenis, warna bunga, tingkat panjang tangkai hingga lama
kesegaran bunga. Berdasarkan data dari Badan Litbang Pertanian
(2011), beberapa varietas anyelir yang telah dilpepas antara lain:
a. Varietas Alifia. Varietas ini dipersilangkan pada tahun 2005
dan dilepaskan pada tahun 2008. Warna bunga varietas Alifia
berwarna kuning oranye dengan pinggiran berwarna merah
ungu. Varietas ini memiliki ketahanan kesegaran mulai dari
12 hingga 14 hari.
b. Varietas Sitari. Varietas ini dilepas pada tahun 2009 yang
berasal dari persilangan antara Dianthus caryophyllus cv.
White Candy dengan Dianthus caryophyllus cv. Mireila. Sitari
memiliki bunga yang berwarna kuning dengan pinggir
berwarna merah ungu. Keunggulan dari varietas ini antara
lain batang lebih besar dan kokoh, warna menarik, diameter
lebih besar dan jumlah petal lebih banyak. Akan tetapi
varietas ini memiliki kesegaran yang lebih singkat
dibandingkan dengan varietas Alifia, yakni berkisar antara 8-
10 hari.
c. Varietas Laura. Dilepaskan pada tahun 2010 yang berasal
dari Dianthus caryophyllus cv. Rendezvous dengan Dianthus
caryophyllus cv. Orange Triumph. Warna bunga varietas
Laura adalah ungu yang unik. Keunggulan dari varietas ini
ialah tanaman tegar, bunga beraroma, petal bunga rata
sehingga tidak mudah rusak. Daya tahan varietas laura sama
dengan Sitari yakni 8-10 hari.
JUDUL BAB di sebelah kanan/halaman ganjil | 7
d. Varietas Brenda. Dilepas pada tahun 2010 yang berasal dari
persilangan antara Dianthus caryophyllus cv. Liberty dengan
Dianthus caryophyllus cv. Rendezvous. Corak dari bunga ini
adalah putih dengan warna ungu muda dibagian pinggir.
Varietas ini memiliki batang yang kokoh serta kesegaran
bunga yang mencapai 9-11 hari.
a b
Sumber:
c Badan Litbang Pertanian
d (2011)
B. Syarat Tumbuh
Faktor lingkungan sangat mempengaruhi pertumbuhan, hasil
serta kualitas tanaman anyelir. Anyelir termasuk kedalam
tanaman long day plant atau tanaman hari panjang, dengan
intensitas cahaya mencapai 21,5 Kilo Lux. Tanaman akan lebih
cepat berbunga pada penyinaran penuh mulai dari senja hingga
menjelang fajar. Suhu udara juga memiliki peranan yang tidak
kalah penting, fluktuasi suhu akan mengakibatkan bunga menjadi
tidak kokoh dan mudah layu. Suhu yang dikehendaki anyelir
sekitar 10OC-12,7OC pada musim dingin dan musim semi serta 13
O
C -15,4OC pada saat musim panas (Tah and Mamgain, 2013).
Karena anyelir sangat sensitiv dengan suhu, tanaman ini biasanya
dibudidayakan dalam greenhouse dengan jenis polyhouse yang
dilengkapi dengan cooling pad, kipas angin dan ventilasi yang
baik, dengan begitu dapat menurunkan suhu hingga 8 OC -10 OC.
2. Pemasangan jaring
Tanaman anyelir memiliki batang yang mudah roboh, oleh
karena itu diperlukan penopang banyuan untuk mempertahankan
batang tumbuh lutus dan tegak. Teknik yang biasa digunakan
adalah dengan memasang jaring yang terbuat dari tali dan tongkat
bambu. Jawaharlal et al. (2017) menjelaskan bawa jaring untuk
tanaman anyelir terdiri dari 4 hingga 5 lapisan, lapisan pertama
dipasang ketika penanaman dan laipsan selanjutnya
menyesuaikan umur tanam. Ukuran jaring bawah 7,5cm x 7,5 cm,
jaring kedua 10cm x 10cm, jaring ketiga 12,5cm x 12,5 cm dan
jaring atas 15cm x 15 cm. Jarak antar jaring berkisar antara 20 cm.
3. Pengairan
Setelah penanaman anyelir pada bedengan, bibit harus
segera disiram agar kebutuhan air terpenuhi dan media tanam
lebih padat. Pengairan bisa menggunakan teknik apa saja, akan
tetapi teknik yang mudah dan biasa dilakukan ialah dengan cara
spray selama 2 minggu. Setelah 3 mst, pengairan yang dianjurkan
ialah menggunakan irigsi tetes agar tidak mengganggu
pertumbuhan tanaman dan menyebabkan tanaman bengkok dan
roboh. Intensitas air tergantung pada intensitas cahaya,
kelemababan, suhu dan jenis tanah. Anyelir dewasa
membutuhkan air 4-5 l/m2/hari.
4. Pengendalian gulma
Pengendalian gulma merupakan salah satu input terbesar
dalam budidaya tanaman anyelir, mencapai 24,98% (Singh et al.,
2019). Tanaman anyelir tumbuh dengan rimbun sehingga
pengendalian gulma yang mungkin dilakukan hanya
menggunakan cangkil, garpu ataupun manual menggunakan
tangan. Pada saat pengendalian gula, penggemburan tanah
dilakukan secara bersamaan untuk mempertahankan tanah dalam
keadaan gembur dan aerasi yang baik.
G. Pemangkasan
Terdapat dua istilah penting dalam pemangkasan bunga
anyelir yaitu pinching dan disbudding. Pinching merupakan
kegiatan untuk menghilangkan titik tumbuh tanaman dengan
berbagai tujuan. Pinching biasanya dilakukan untuk
menumbuhkan tunas lateral dan kemudian tunas tersebut
dipelihara untuk menghasilkan kuncup bunga yang lebih banyak.
Menurut (Wuryaningsih et al., 2008), pinching dilakukan pada
saat 3-4 mst dengan beberapa kriteria antara lain:
3.2.3 Gerbera
Gerbera atau yang biasa disebut dengan hebras merupakan satu
diantara bunga potong terpenting di Indonesia. Tanaman ini tidak
memiliki batang, hanya terdiri dari bunga, tangkai bunga, daun
dan akar. Bunga gerbera termasuk kedalam bunga yang sempurna
yakni memiliki benang sari, putik, kelopak dan mahkota bunga.
Gerbera merupakan tanaman yang berasal dari Afrika Selatan,
Afrika, Madagaskar dan Asia Tropis. Di Indonesia sendiri gerbera
banyak dibudidayakan di Jawa Barat (Cipanas, Lembang dan
Sukabumi), Jawa Tengah (Bandungan) dan Jawa Timur (Batu dan
Pujon), Brastagi dan Sumatra Utara.
A. Pemilihan Varietas
B. Syarat Tumbuh
C. Penyiapan Lahan
D. Pembibitan
E. Penanaman
F. Pemeliharaan
G. Pemangkasan
H. Pengendalian Hama dan Penyakit
3.2.4 Mawar
3.2.5 Gladiol
3.2.6 Sedap Malam
Contoh gambar
1. Satu penulis
Susilawati, T. 2011. Spermatologi. Malang: UB Press
2. Dua penulis
Solimun dan A.R. Fernandes. 2017. Metode Statistika Multivariat
(SEM) Pendekatan WarpPLS. Malang: UB Press
DAFTAR PUSTAKA | 23
GLOSARIUM
(Jika ada glosarium)
GLOSARIUM | 25
INDEKS
(Optional, disarankan ada)
INDEKS | 27B
BIOGRAFI PENULIS
(Harus ada)
Disertai foto terbaru dari penulis
BIOGRAFI PENULIS | 29