BIOTEKNOLOGI TANAMAN
ISOLASI DNA DENGAM METODE CTAB
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mata Kuliah Bioteknologi Tanaman
Disusun oleh:
Ivo Andryeni
NIM: 4442140560
Kelas : VI A
Kelompok: 5
JURUSAN AGROEKOTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
2017
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatu. Segala puji bagi Allah
SWT yang telah memberikan kemudahan sehingga dapat menyelesaikan laporan
ini. Shalawat dan salam semoga terlimpah curahkan kepada Nabi Muhammad
SAW.
Laporan ini disusun agar pembaca dapat mengetahui alat cara
melakukan isolasi DNA pada tanaman padi. Walaupun laporan ini
kurang sempurna dan memerlukan perbaikan tapi juga memiliki detail yang cukup
jelas bagi pembaca.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada dosen pengampuh mata
kuliah Bioteknologi Tanaman dan asisten laboratorium yang telah membimbing
penulis agar dapat mengerti tentang bagaimana cara menyusun karya tulis ilmiah
yang baik dan sesuai kaidah.
Semoga laporan ini dapat memberikan pengetahuan yang lebih luas
kepada pembaca. Walaupun laporan ini memiliki kelebihan dan kekurangan.
Penyusun membutuhkan kritik dan saran dari pembaca yang membangun. Terima
kasih.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.
1
1.2 Tujuan..
2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Isolasi DNA. 3
2.2 Preparasi (Penghancuran Ekstrak)... 6
2.3 Purifikasi(pemurnian DNA) 7
2.4 Presipitasi (pemekatan DNA).. 7
2.5 Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Padi 7
BAB III METODOLOGI PRAKTIKUM
3.1 Waktu dan Tempat...
14
3.2 Alat dan Bahan.
14
3.3 Cara Kerja
14
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil.
16
4.2 Pembahasan..
16
BAB V PENUTUP
5.1 Simpulan..
19
5.2 Saran
19
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
Untuk mengetahui cara melakukan isolasi DNA pada tanaman padi dengan
metode CTAB.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Pemisahan DNA dari materi seluler lainnya merupakan hal yang signifikan
dan mengharuskan penyallinan DNA menjadi RNA dan translasi RNA menjadi
protein berlangsung dalam kompartemen( ruang ) yang berbeda yaitu secara
berturut-turut dalam nucleus dan sitoplasma ( Elrod, 2007 ). Terdapat organel-
organel bermembran ganda di dalam sitoplasma, termasuk mitokondria baik pada
tumbuhan maupun hewan. Oleh karena itu perlu dilakukan isolasi DNA pada
tanaman dan hewan untuk mengetahui dan mempelajari DNA dari tanaman dan
hewan tersebut. Sel eukariotik memiliki DNA lebih banyak, lengkap dengan
komponen-komponen lain. DNA tanaman dan hewan tersimpan dalam
nucleusyang terbungkus oleh membran. Isolasi DNA merupakan langkah yang
tepat untuk mempelajari DNA. Prinsipnya ada dua, yaitu sentrifugasi dan
presipitasi.Sentrifugasi merupakan teknik untuk memisahkan campuran
berdasarkan berat molekul komponennya. Molekul yang mempunyai berat
molekul besar akan berada di bagian bawah tabung dan molekul ringan akan
berada pada bagian atas tabung. Hasil sentrifugasi akan menunjukkan dua macam
fraksi yang terpisah, yaitu supernatan pada bagian atas dan pelet pada bagian
bawah. Presipitasi merupakan langkah yang dilakukan untuk mengendapkan suatu
komponen dari campuran (Albert, 1994).
DNA pada makhluk hidup dapat diisolasi secara sederhana. Pengisolasian
DNA secara sederhana dapat dilakukan dengan memecahkan dinding sel,
membran plasma dan membran inti baik secara mekanik maupun secara kimiawi.
Isolasi DNA merupakan suatu teknik yang digunakan untuk memperoleh DNA
murni, yaitu tanpa protein dan RNA dari suatu sel dalam jaringan. Pemecahan
dinding sel secara mekanik dapat dilakukan dengan pemblenderan atau penggerus
menggunakan mortar dan pistil. Sedangkan secara kimiawi dapat dilakukan
dengan pemberian detergen. Penambahan sabun cair dan garam dapur adalah
untuk melisiskan membran inti untuk mengeluarkan isi inti sel yang berisi DNA
(Rachmat, 2012).
Dalam isolasi DNA, bahan yang kita gunakan biasanya berupa jaringan
tumbuhan atau jaringan hewan, untuk itu langkah pertama yang harus kita lakukan
adalah memecahkan jaringan menjadi sel-sel yang mandiri. Proses dilakukan
secara mekanik atau fisik dengan menumbuk atau menggerus bahan yang akan
kita gunakan dengan mortar atau blender. Kedua adalah memecahkan dinding sel
dan membran sel lapisan pembungkus DNA. struktur utama pembentuk membran
dan dinding sel adalah lemak, untuk itu kita gunakan deterjen dan garam dapur.
Kedua bahan ini digunakan untuk melubangi dan merusak sel sehingga isi inti sel
(DNA) bisa keluar (Tohib, 2012).
Tunas orde pertama tumbuhnya didahului oleh tunas yang tumbuh dari
sukma pertama, kemudian diikuti oleh sukma kedua, disusul oleh tunas yang
timbul dari sukma ketiga dan seterusnya sampai kepad apembentukan tunas
terakhir yang keenam pada batang tunggal.Tunas-tunas yang timbul dari tunas
orde pertama disebu ttunas orde kedua. Biasanya dari tunas-tunas orde pertama ini
yang menghasilkan tunas-tunas orde kedua ialah tunas orde pertama yang
terbawah sekali pada batang tunggal/ utama. Pembentukan tunas dari orde ketiga
pada umunya tidak terjadi,oleh karena tunas-tunas dari orde ketiga tidak
mempunyai ruang hidup dalam kesesakan dengan tunas-tunas dari orde pertama
dan kedua.
Daun
Padi termasuk tanaman jenis rumput-rumputan mempunyai daun yang
berbeda-beda, baik bentuk, susunan, atau bagian bagiannya. Ciri khas daun padi
adalah adanya sisik dan telinga daun. Hal inilah yang menyebabkan daun padi
dapat dibedakan dari jenis rumput yang lain. Adapun bagian-bagian daun padi
adalah :
Helaian daun: terletak pada batang padi dan selalu ada. Bentuknya
memanjang seperti pita. Panjang dan lebar helaian daun tergantung
varietas padi yang bersangkutan.
Pelepah daun (upih): merupakan bagian daun yang menyelubungi batang,
pelepah daun ini berfungsi memberi dukungan pada bagian ruas yang
jaringannya lunak, dan hal ini selalu terjadi.
Lidah daun: lidah daun terletak pada perbatasan antara helai daun dan
upih. Panjang lidah daun berbeda-beda, tergantung pada varietas padi.
Lidah daun duduknya melekat pada batang. Fungsi lidah daun adalah
mencegah masuknya air hujan diantara batang dan pelepah daun (upih).
Disamping itu lidah daun juga mencegah infeksi penyakit, sebab media air
memudahkan penyebaran penyakit.
Daun yang muncul pada saat terjadi perkecambahan dinamakan coleoptile.
Koleopti lkeluar dari benih yang disebar dan akan memanjang terus sampai
permukaan air. koleoptil baru membuka, kemudian diikuti keluarnya daun
pertama, daun kedua dan seterusnya hingga mencapai puncak yang disebut daun
bendera, sedangkan daun terpanjang biasanya pada daun ketiga. Daun bendera
merupakan daun yang lebih pendek daripada daun-daun di bawahnya, namun
lebih lebar dari pada daun sebelumnya. Daun bendera ini terletak di bawah malai
padi. Daun padi mula-mula berupa tunas yang kemudian berkembang menjadi
daun. Daun pertama pada batang keluar bersamaan dengan timbulnya tunas (calon
daun) berikutnya. Pertumbuhan daun yang satu dengan daun berikutnya (daun
baru) mempunyai selang waktu 7 hari,dan 7 hari berikutnya akan muncul daun
baru lainnya.
Bunga
Sekumpulan bunga padi (spikelet) yang keluar dari buku paling atas
dinamakan malai. Bulir-bulir padi terletak pada cabang pertama dan cabang
kedua, sedangkan sumbu utama malai adalah ruas buku yang terakhir pada batang.
Panjang malai tergantung pada varietas padi yang ditanam dancara bercocok
tanam. Dari sumbu utama pada ruas buku148yang terakhir inilah biasanya
panjang malai (rangkaian bunga) diukur. Panjang malai dapat dibedakan menjadi
3 ukuran yaitu malai pendek (kurang dari 20 cm), malai sedang (antara 20-30 cm),
dan malai panjang (lebih dari 30cm). Jumlah cabang pada setiap malai berkisar
antara 15-20 buah, yang paling rendah 7 buah cabang, dan yang terbanyak dapat
mencapai 30 buah cabang. Jumlah cabang ini akan mempengaruhi besarnya
rendemen tanaman padi varietas baru, setiap malai bisa mencapai100-120 bunga.
Bunga padi adalah bunga telanjang artinya mempunyai perhiasan bunga.
Berkelamin dua jenis dengan bakal buah yang diatas. Jumlah benang sari ada 6
buah, tangkai sarinya pendek dan tipis, kepala sari besar serta mempunyai dua
kandung serbuk. Putik mempunyai dua tangkai putik, dengan dua buah kepala
putik yang berbentuk malai dengan warna pada umumnya putih atau ungu.
Komponen-komponen (bagian) bunga padi adalah:
kepala sari
tangkai sari
palea (belahan yang besar)
lemma (belahan yang kecil)
kepala putik
tangkai bunga
Buah
Buah padi yang sehari-hari kita sebut biji padi atau butir/gabah,sebenarnya
bukan biji melainkan buah padi yang tertutup oleh lemma dan palea. Buah ini
terjadi setelah selesai penyerbukkan dan pembuahan. Lemma dan palea serta
bagian lain yang membentuk sekam atau kulit gabah.
Jika bunga padi telah dewasa, kedua belahan kembang mahkota (palea dan
lemmanya) yang semula bersatu akan membuka dengan sendirinya sedemikian
rupa sehingga antara lemma dan palea terjadi siku/sudut sebesar 30-600.
Membukanya kedua belahan kembang mahkota itu terjadi pada umumnya pada
hari-hari cerah antara jam 10-12, dimana suhu kira-kira 30-320C. Di dalam dua
daun mahkota palea dan lemma itu terdapat bagian dalam dari bunga padi yang
terdiri dari bakal buah (biasa disebut karyiopsis).
Jika buah padi telah masak, kedua belahan daun mahkota bunga itulah
yang menjadi pembungkus berasnya (sekam). Diatas karyiopsis terdapat dua
kepala putik yang dipikul oleh masing-masing tangkainya. Lodicula yang
berjumlah dua buah, sebenarnya merupakan daun mahkota yang telah berubah
bentuk. Pada waktu padi hendak berbunga, lodicula menjad imengembang karena
menghisap cairan dari bakal buah. Pengembangan ini mendorong lemma dan
palea terpisah dan terbuka.
Hal ini memungkinkan benang sari yang memanjang keluar dari bagian
atas atau dari samping bunga yang terbuka tadi. Terbukanya bunga diikuti dengan
pecahnya kandung serbuk, yang kemudian menumpahkan tepung sarinya.
Sesudah tepung sarinya ditumpahkan dari kandung serbuk maka lemma dan palea
menutup kembali. Dengan berpindahnya tepung sari dari kepala putik maka
selesailah sudah proses penyerbukkan. Kemudian terjadilah pembulaian yang
menghasilkan lembaga dan endosperm. Endosperm adalahpenting sebagai
sumbercadangan makanan bagitanaman yang baru tumbuh
BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM
4.1 Hasil
Hasil Uji Isolasi DNA Menggunakan Metode CTAB Pada Tanaman Padi
Varietas Popot.
4.2 Pembahasan
Isolasi DNA adalah proses pengeluaran DNA dari tempatnya berada
(ekstraksi atau lisis) biasanya dilakukan dengan homogenasi dan penambahan
buffer ekstraksi atau buffer lisis untuk mencegah DNA rusak. Pada sel eukariotik
termasuk tanaman dan hewan bagian terbesar dari DNA berada pada nukleus yaitu
organel yang dipisahkan dari sitoplasma dengan membran.
Pengisolasian DNA secara sederhana dapat dilakukan dengan
memecahkan dinding sel, membran plasma dan membran inti baik secara mekanik
maupun secara kimiawi. Isolasi DNA merupakan suatu teknik yang digunakan
untuk memperoleh DNA murni, yaitu tanpa protein dan RNA dari suatu sel dalam
jaringan. Pemecahan dinding sel secara mekanik dapat dilakukan dengan
pemblenderan atau penggerus menggunakan mortar dan pistil. Sedangkan secara
kimiawi dapat dilakukan dengan pemberian detergen. Penambahan sabun cair dan
garam dapur adalah untuk melisiskan membran inti untuk mengeluarkan isi inti
sel yang berisi DNA.
Isolasi DNA dapat dilakukan melalui tahapan-tahapan antara lain:
preparasi ekstrak sel, pemurnian DNA dari ekstrsk sel dan presipitasi DNA.
Meskipun isolasi DNA dapat dilakukan dengan berbagai cara, akan tetapi pada
setiap jenis atau bagian tanaman dapat memberikan hasil yang berbeda, hal ini
dikarenakan adanya senyawa polifenol dan polisakarida dalam konsentrasi tinggi
yang dapat menghambat pemurnian DNA. Jika isolasi DNA dilakukan dengan
sample buah, maka kadar air pada masing-masing buah berbeda, dapat memberi
hasil yang berbeda-beda pula. Semakin tinggi kadar air, maka sel yang terlarut di
dalam ekstrak akan semakin sedikit, sehingga DNA yang terpretisipasi juga akan
sedikit.
Prinsip prinsip dalam mengisolasi DNA yaitu, melisis sel secara fisik,
dengan cara penggerusan, pemecahan dinding sel, pemecahan membran sel,
pemisahan DNA dari bahan yang lain. Dalam isolasi DNA, bahan yang kita
gunakan biasanya berupa jaringan tumbuhan atau jaringan hewan, untuk itu
langkah pertama yang harus kita lakukan adalah memecahkan jaringan menjadi
sel-sel yang mandiri. Proses dilakukan secara mekanik atau fisik dengan
menumbuk atau menggerus bahan yang akan kita gunakan dengan mortar atau
blender. Kedua adalah memecahkan dinding sel dan membran sel lapisan
pembungkus DNA. struktur utama pembentuk membran dan dinding sel adalah
lemak, untuk itu kita gunakan deterjen dan garam dapur. Kedua bahan ini
digunakan untuk melubangi dan merusak sel sehingga isi inti sel (DNA).
Tahap selanjutnya adalah pemisahan DNA dari bahan yang lain.
Pemisahan dilakukan dengan menggunakan ethanol/alkohol dingin berkonsentrasi
90-95%. Ethanol/Alkohol tidak melarutkan DNA dan berat jenis alkohol yang
lebih ringan dari air membuat DNA naik dan melayang-layang di permukaan.
CTAB atau Cetyl trimethylammonium bromide merupakan sejenis deterjen
yang dapat mendegradasi dinding sel, denaturasi protein, memisahkan
karbohidrat, merusak membran sel dan melarutkan DNA. Apabila dinding sel
terdegradasi maka semua isi sel dapat keluar termasuk DNA dan dilepaskan ke
dalam buffer ekstraksi.Dalam proses isolasi DNA tanaman, penambahan senyawa
pereduksi seperti merchaptoetanol dapat mencegah proses oksidasi senyawa
fenolik sehingga menghambat aktivitas radikal bebas yang dihasilkan oleh
oksidasi fenol terhadap asam nukleat. Merchaptoetanol juga berfungsi untuk
melindungi RNA dari senyawa quinon, disulphide, peroksida, poliphenoksidase,
dan protein. Proses pemansan pertama bertujuan untuk melarutkan CTAB dan
mercaptoetanol. Sedangkan pemanasan yang kedua bertujuan untuk
memdegradasi protein dan dinding sel.
Klorofrom dan isoamilalkohol (CIAA) berfungsi untuk mengekstrak dan
dan mengendapkan komponen polisakarida di dalam buffer ektraksi yang
mengkontaminasi larutan DNA. Pemberian isopropanol dan etanol dilakukan agar
terjadi dehidrasi DNA sehingga terjadi presipitasi. Setelah pemberian etanol,
pellet yang dipeoleh dikeringanginkan. Hal ini bertujuan untuk mengeringkan
pellet dari sisa-sisa buffer maupun etanol.Tahapan terakhir dari ektraksi ini adalah
penambahan buffer TE. Buffer TE tris electrophoresisberfungsi untuk melarutkan
DNA yangdihasilkan dan menjagaDNA agar tidak mudah rusak. Dalam buffer TE
mengandung EDTA atau Ethylene Diamine Tetra Acid yang berfungsi sebagai
senyawa pengkelat yang mengikat ion Magnesium, yaitu kofaktor yang
diperlukan untuk altivtas berbagai enzim nuclease. Metode ekstraksi DNA dengan
CTAB akan menghasilkan pita DNA yang berukuran tebal dan dapat memisahkan
DNA dari polisakarida karena adanya perbedaan karakteristik kelarutan
(differensial of solubility). Disamping deperoleh fragmen DNA, dengan metode
CTAB juga akan diperoleh RNA dengan pita tipis yang terletak jauh berada di
bawah pita DNA. Keberadaan pita RNA tergantung bahan yang diekstraksi.
Kelebihan dari ektraksi ini adalah pita DNA yang diproleh lebih tebal bila
dibandinglan dengan ektraksi metode fenol dan tanpa fenol. Akan tetapi, dari hasil
dengan metode ini masih terdapat pita smear dan DNA yang dihasilkan lebih
sedikit daripada ektraksi dengan menggunakan kit. Kendala yang umum terjadi
dalam ekstraksi CTAB adalah adanya inhibitor pada inang, rendahnya konsentrasi
vius dan pengaruh cara maupun lama waktu penyimpanan.
BAB V
PENUTUP
5.1 Simpulan
Pengisolasian DNA secara sederhana dapat dilakukan dengan
memecahkan dinding sel, membran plasma dan membran inti baik secara mekanik
maupun secara kimiawi. Isolasi DNA merupakan suatu teknik yang digunakan
untuk memperoleh DNA murni, yaitu tanpa protein dan RNA dari suatu sel dalam
jaringan. Pemecahan dinding sel secara mekanik dapat dilakukan dengan
pemblenderan atau penggerus menggunakan mortar dan pistil.
Kelebihan dari ektraksi ini adalah pita DNA yang diproleh lebih tebal bila
dibandinglan dengan ektraksi metode fenol dan tanpa fenol. Akan tetapi, dari hasil
dengan metode ini masih terdapat pita smear dan DNA yang dihasilkan lebih
sedikit daripada ektraksi dengan menggunakan kit. Kendala yang umum terjadi
dalam ekstraksi CTAB adalah adanya inhibitor pada inang, rendahnya konsentrasi
vius dan pengaruh cara maupun lama waktu penyimpanan.
5.2 Saran
Saat sedang praktikum sebaiknya menggunakan pakaian yang lengkap
seperti masker, jas lab, dan sarung tangan agar lebih aman. Dan pada saat
menggunakan alat atau bahan yang berbahaya harus hati hati dan harus sesua
dengan prosedur kerja yang sudah di tetapkan.
DAFTAR PUSTAKA
Albert, B., 1994. Biologi Molekuler Sel Edisi Kedua. PT. Gramedia Pustaka
Utama: Jakarta.
Asris., 2010. Definisi Isolasi DNA dan Manfaat Isolasi DNA.http://asris07.
Student.ipb.ac.id. Diakses pada tanggal 17 April 2017, pada pukul 23.00
WIB.
LAMPIRAN
Pengeringan sampel
dengan blower.
Pellet DNA tanamn
Menghomogenkan
padi.
ekstrak tanaman padi.
Tube. Tip
s. DNA tanaman padi
yang sudah di isolasi.
Menumbuk tanaman
Mencetrifuge pellet.
padi.