Oleh :
Nama : Rachmita Mustika Putri
NIM : 170210103005
Kelas :A
Isolasi dan pemurnian DNA dari sel adalah salah satu prosedur yang paling
umum dalam biologi molekuler kontemporer dan mewujudkan transisi dari
biologi sel ke biologi molekuler (in vivo untuk in vitro) (Ekpa et al. 2016).
Prinsip dasar isolasi DNA adalah serangkaian proses untuk memisahkan DNA
dari komponen-komponen lainnya yang harus dilakukan dengan baik dan bebas
dari kontaminasi sehingga diperoleh DNA hasil isolasi dengan kualitas yang
baik (Farmawati et al. 2015). Bakteri epifit dari sayuran segar bias digunakan
untuk diisolasi DNA bakteri (Pérez. 2019). Elektroforesis digunakan untuk
mengamati produk PCR. Hasil elektrofiresis berupa pita (band) DNA hasil
amplifikasi dan menunjukkan potongan-potongan jumlah pasangan bsasanya
(Adrianto. 2017). Namun, pada praktikum kali ini menggunakan gel agarose.
Kualitas DNA yang diisolasi tersebut diuji secara kualitatif dan kuantitatif.
Pengujian kuantitas isolasi DNA dilakukan dengan menggunakan
spektrofotometer (Marshal et al. 2015).
Mengekstraksi DNA
Ekstraksi dan Purifikasi
3.1 Pembahasan
Isolasi DNA adalah suatu tahapan perkerjaan awal yang haris dilakukan
dalam berbagai pemeriksaan analisis DNA. Proses ekstraksi untuk mendapatkan
DNA berkualitas tinggi merupakan kaidah dasar yang harus dipenuhi dalam
analisis molekuler. Berbagai analisis biologi molekuler memerlukan hasil
isolasi DNA dengan tingkat kemurnian dan kualitas yang baik (Narulita, 2019).
DNA isolasi merupakan langkah utama dan penting untuk analisis molekuler
(Handayani et al. 2016). Tujuan isolasi DNA yang dilakukan dalam praktikum
kali ini bertujuan untuk memisahkan molekul DNA dari dua Isolat yang
berbeda yakni, Isolat M dan Isolat O dari molekul lain selain DNA. Hasil
Isolasi DNA tersebut perlu diuji kualitas maupun kuantitasnya (Sorber et al.
2017).
Metode isolasi DNA yang dapat digunakan dalam isolasi DNA bakteri
gram positif sekaligus bakteri gram negatif sangat diperlukan. Salah satu
metode yang umum digunakan untuk isolasi DNA bakteri ialah metode
CTAB/NaCl, tetapi perkembangan teknologi saat ini telah menghasilkan produk
dalam bentuk kit untuk isolasi DNA. Kit untuk isolasi DNA dikeluarkan oleh
beberapa perusahaan dagang, salah satu produknya ialah QIAamp DNA Mini
Kit (Qiagen) (Fitriya et al. 2015). metode pengeditan genom bebas DNA pada
tanaman menggunakan CRISPR (Kim et al. 2017).
Keuntungan dari isolasi DNA dari M. smegmatis menggunakan gDNA
dari M. smegmatis. Keuntungan dari isolasi DNA dari M. smegmatis
menggunakan etanol adalah bahwa proses ini sederhana dan mudah dilakukan,
tanpa protein dan kontaminasi RNA. Konsentrasi etanol meningkatkan
menurunkan kelarutan molekul besar seperti karbohidrat, protein dan asam
nukleat. Namun, dari tiga polimer, asam nukleat yang paling larut dalam etanol
(Gokarn et al. 2016). Alkohol spray digunakan untuk mensterilkan meja yang
akan digunakan untuk melakukan kegiatan praktikum agar steril tidak terdapat
bakteri yang menempel dan untuk menjaga kesterilannya.
Metode yang digunakan untuk perusakan dinding sel ada 2 yaitu metode
fisik dan metode kimiawi. Metode fisik sel akan dipecahkan dengan kekuatan
mekanik atau resonansi, secara kimiawi dengan memanfaatkan senyawa kimia
seperti EDTA (EDTA Ethylen diamnine Tetra Acid), SDS (Soduum Dodecyl
Sulphat), Ammonium – Choridae-Pottasium (ACK). Metode isolasi DNA yang
dapat digunakan dalam isolasi DNA bakteri gram positif sekaligus bakteri gram
negatif sangat diperlukan. Salah satu metode yang umum digunakan untuk
isolasi DNA bakteri ialah metode CTAB/NaCl, tetapi perkembangan teknologi
saat ini telah menghasilkan produk dalam bentuk kit untuk isolasi DNA. Kit
untuk isolasi DNA dikeluarkan oleh beberapa perusahaan dagang, salah satu
produknya ialah QIAamp DNA Mini Kit (Qiagen) (Fitriya et al. 2015).
Secara signifikan bagian yang sama dari rRNA urutan yang jauh terkait
dengan organisme. Sangat mudah untuk mengukur perbedaan yang benar oleh
urutan tepat sesuai dengan organisme terkait jarak jauh. Untuk menentukan
taksonomi, filogeni dan spesies perkiraan keadaan divergen tingkat antara
bakteri, gen yang mengkode rRNA telah banyak digunakan (Tomar et al. 2019).
PCR adalah teknik utama yang digunakan untuk memperkuat urutan asam
nukleat spesifik (Chou et al. 2015).
4.1 Kesimpulan