Oleh
Febbyola Anggelina Cesaria Samaili
NIM. 711345319 053
Instruktur
Elne Vieke Rambi, S.Pd., M.Si
TINGKAT 2A
PRODI DIII JURUSAN TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIS
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN MANADO
TAHUN AKADEMIK 2020/2021
JUDUL : Teknik Isolasi DNA
TUJUAN :
Agar mahasisawa mampu mengetahui dan memahami prisip dan alat bahan serta
prosedur isolasi DNA
PRINSIP
Isolasi DNA diperlukan dengan tujuan untuk memisahkan DNA dari bahan lain
seperti protein, lemak, dan karbohidrat. Terdapat 3 prinsip utama dalam isolasi DNA
yakni 1) penghancuran (lisis), 2) esktraksi atau pemisahan DNA dari bahan padat seperti
selulosa dan protein, serta 3). pemurnian DNA.
DASAR TEORI
DNA atau RNA yang akan diamplifikasi dengan metode PCR dapat diisolasi dari
berbagai sumber baik eukaryot maupun prokaryot. Metode isolasi DNA atau RNA dapat
dilakukan dengan berbagai macam cara antara lain seperti yang dijelaskan oleh
Sambrook et.al (1989) dalam Yuwono (2009).
DNA atau RNA yang akan digunakan dalam PCR tidak selalu harus dalam
kemurnian yang tinggi seperti yang akan digunakan untuk kloning. Tetapi dalam
beberapa hal, seringkali DNA atau RNA yang akan diamplifikasi harus dimurnikan
terlebih dahulu.
Isolasi DNA merupakan tahapan pekerjaan awal yang harus dilakukan dalam
berbagai pemeriksaan analisis DNA. Keberhasilan proses isolasi DNA seringkali sangat
menentukan hasil pekerjaan selanjutnya. Proses ekstraksi untuk mendapatkan DNA
berkualitas tinggi merupakan satu kaidah dasar yang harus dipenuhi dalam analisis
molekuler. Berbagai analisis biologi molekuler memerlukan hasil isolasi DNA dengan
tingkat kemurnian dan kualitas yang baik. DNA hasil isolasi harus terbebas dari berbagai
kontaminan seperti protein dan RNA yang dapat menggangu berlangsungnya proses
PCR. Oleh karena itu, metode isolasi DNA yang tepat sangat diperlukan untuk
mendapatkan DNA dengan kualitas dan kuantitas yang baik. DNA atau RNA yang akan
diamplifikasi dengan metode PCR dapat diisolasi dari berbagai sumber baik eukaryot
maupun prokaryot. Metode isolasi DNA atau RNA dapat dilakukan dengan berbagai
macam cara antara lain seperti yang dijelaskan oleh Sambrook et.al (1989) dalam
Yuwono (2009).
Isolasi DNA diperlukan dengan tujuan untuk memisahkan DNA dari bahan lain
seperti protein, lemak, dan karbohidrat. Terdapat 3 prinsip utama dalam isolasi DNA
yakni 1). penghancuran (lisis), 2). esktraksi atau pemisahan DNA dari bahan padat seperti
selulosa dan protein, serta 3). pemurnian DNA.
Secara umum, tahap isolasi DNA dimulai dari pengambilan sampel, pelisisan
membran dan/atau dinding sel, ekstraksi DNA, presipitasi DNA, pemurnian DNA, dan
pengawetan DNA. Isolasi DNA juga berfungsi sebagai media pembelajaran genetik,
dapat mengetahui kelainan genetik yang diderita, dapat mengetahui agen penyebab
penyakit infeksi, dan lain-lain. (Yuwono, 2006.; Soedjadi, 2008.; Maftuchah, 2014).
Secara kimiawi penghancuran sel dilakukan dengan memanfaatkan senyawa
kimia seperti EDTA ( Ethylen diamnine Tetra Acetic), SDS (Sodium Dodecyl Sulphat),
Ammonium-Choride- Potassium (ACK). Kotoran akibat lisis sel dipisahkan dengan cara
sentrifugasi. Kemudian molekul nukleotida (DNA dan RNA) yang telah dipisahkan
dibersihkan dari protein yang masih ada dengan fenol. Dalam proses ini sebagian kecil
RNA juga dapat dibersihkan. Sedangkan kloroform digunakan untuk membersihkan
sisasisa protein dan polisakarida dari larutan. Enzim RNAase digunakan untuk
menghancurkan RNA sehingga DNA dapat diisolasi secara utuh. Pemurnian atau
purifikasi DNA dapat dilakukan dengan mencampur larutan DNA tersebut dengan NaCl
yang berfungsi memekatkan, memisahkan DNA dari larutan, dan mengendapkan DNA
pada saat dicampur dengan etanol. Proses sentrifugasi dengan kecepatan tinggi akan
mengendapkan tepung berwarna putih (DNA) dan menempel di dasar microtube.
Prinsip dasar isolasi DNA di atas diaplikasikan dengan berbagai macam tahapan
ekstraksi dan purifikasi DNA dengan berbagai modifikasi disesuaikan dengan kebutuhan
atau jenis sampel yang diekstraksi. (Unang Supratman, dkk., 2017).
1. Untuk memulai protokol, pertama-tama perlu mendapatkan sampel (daun lebar dari
pohon maple, salmon, serangga),
2. satu tabung yang telah diberi label untuk setiap sampel. Saat memberi label sampel
hanya akan menggunakan Sharpie. Memberikan tanggal sampel diambil dan
memberi label pada bagian samping dan atas tabung
3. mengumpulkan sampel untuk ekstraksi DNA mengambil sebagian kecilnya, lebih
sedikit sebenarnya lebih banyak. Sebenarnya sangat penting untuk mendapatkan
sedikit sampel.
4. Untuk daun apa yang bisa kita gunakan sebenarnya adalah ujung pipet biru; ini tip
P1000, dan saat Anda menggunakan ujungnya, Anda benar-benar mendapatkan
potongan bulat yang bagus,dengan menggunakan penjepit untuk mengambil ini dari
ujung pipet.
5. Sekarang bekerja dengan ikan atau hal lain, seperti serangga. cari sekitar 10 hingga
20 mg, yang merupakan jumlah sampel yang sangat, sangat kecil.
Prosedur pemeriksaan :
a. Video 2 (Mengekstrak DNA)
1) Sekarang setelah memiliki sampel dan file dan label tabung siap dimulai dengan
ekstraksi apa yang akan kita lakukan
2) yang perlu dilakukan adalah menambahkan 100 mikroliter menggunakan pipet
biru saya disetel ke 100 mikroliter
3) tambahkan solusinya setiap kali saya lisis
4) dapatkan 100 mikroliter tutup itu kembali dan tambahkan 100 mikroliter itu ke
sampel pertama setelah Anda menambahkan solusi untuk sampel, Anda dapat
mengambil bersihkan lalu dan mulailah menggiling sampel dengan selama sekitar
1 menit
5) setelah menggiling sampel secara menyeluruh, larutan berubah warna klorofil
6) tambahkan sisa 500 mikroliter larutan inti pastikan untuk bercampur setelahnya
7) menambahkan pada 500 inti terakhir jadi larutan dan tambahkan ini ke panas blok
setelah sampel diinkubasi selama 15 menit pada suhu 65⁰
8) tambahkan larutan RNA ke larutan RNA. RNA yang ada dalam larutan sehingga
saat kita benar-benar mengendap asam nukleat sebagian besar dari kita akan
mendapatkan kembali adalah DNA yang saya ambil p10 dan saya setel ke 3
mikroliter dan ambil tip baru, ambil 3 mikroliter dari larutan RNA dan tambahkan
itu ke masing-masing tabung setelah menambahkannya ke tabung Anda ingin
membentuk tabung dan kemudian menempatkannya pada 37 derajat jadi jika
Anda memiliki yang lain blok panas tempatkan di yang satu itu jika Anda perlu
membiarkan blok panas ini mendingin dinginkan hingga 37 derajat.
PASCA ANALITIK
Tujuan utama isolasi asam nukleat adalah untuk memisahkan DNA atau RNA dari bahan
lain seperti protein, lemak, dan karbohidrat. Dengan memperoleh DNA atau RNA yang murni,
maka akan diperoleh bahan DNA dan atau RNA untuk digunakan dan dimanfaatkan sebagai
sampel untuk pemeriksaan analisis molekuler tahap selanjutnya sesuai tujuan tertentu, misalnya
untuk dilanjutkan proses amplifikasi untuk mengidentifikasi atau mendeteksi ada tidaknya gen
pada suatu penyakit infeksi tertentu atau gen resisten terhadap suatu antibiotik tertentu (MDR)
dan lain-lain.
Terdapat 3prinsip utama dalam isolasi DNA yakni penghancuran (lisis), esktraksi atau
pemisahan DNA dari bahan padat seperti selulosa dan protein, serta pemurnian DNA. Secara
umum, tahap isolasi DNA dimulai dari pengambilan sampel, pelisisan membran dan/ atau
dinding sel, ekstraksi DNA, presipitasi DNA, pemurnian DNA, dan pengawetan DNA.
Spesimen untuk isolasi DNA dapat berasal dari darah, jaringan dalam, semen, saliva, akar
rambut, urin, gigi, kultur sel hewan, bakteri, jaringan tumbuhan dan fungi.Kualitas hasil isolasi
DNA tergantung pada kualitas spesimen yang digunakan.Hasil isolasi DNA yang baik diperoleh
dengan memurnikan DNA genomik dari sel atau jaringan yang segar. Jika spesimen tidak dapat
segera diproses, perlu dilakukan penyimpanan dengan kondisi khusus untuk menjaga integritas
DNA.
Peralatan yang digunakan untuk isolasi DNA adalah mesin sentrifugasi, tabung
sentrifugasi, vortex, mikropipet, tip, pipet transfer, inkubator atau waterbath, sarung tangan dan
masker. Adapun reagen yang diperlukan berbeda-beda tergantung pada jenis spesimen yang akan
diperiksa maupun kit yang digunakan. Namun secara umum, reagen yang digunakan terdiri dari:
buffer lisis yang berfungsi untuk merusakintegritas barrier dinding sel; ethanol dingin untuk
presipitasi DNA; fenol, fenol:kloroform, isopropanol, Fenol: kloroform:isoamilalkohol untuk
pemurnian DNA dari ekstrak sel; Proteinase-Kuntuk pemurnian DNA dari kontaminan protein;
RNase untuk pemurnian DNA darikontaminan RNA; Cesium Chlorida (CsCl) atau garam
dengan konsentrasi tinggi, seperti 0,25 M sodium acetate atau 0,1 M sodium chloride digunakan
untuk pemisahan DNA dari molekul RNA dan protein; ethanol 70% untuk pencucian DNA; dan
buffer TE atau ddH2O steril untuk melarutkan DNA. Preparasi sampel yang dilakukan pun
berbeda-beda tergantung pada jenis spesimen yang akan diperiksa.
DAFTAR PUSTAKA
Nurhayati B, Darmawati S.2017.Bahan Ajar TLM : BIOLOGI SEL DAN
MOLEKULER.PPSDMK
STEP 1 : https://www.youtube.com/watch?v=xlrwef2Y3f0
STEP 2 : https://www.youtube.com/watch?v=iYaxOwZLIAk
STEP 3 : https://www.youtube.com/watch?v=y7kny3Xy4k4
STEP 4 : https://www.youtube.com/watch?v=buzWMKIHbBI