Anda di halaman 1dari 16

METODE SQUASH

- Mikroteknik -
KELOMPOK 2 :
Maulidya Fitrianoor Dian Susilawati
1911013320005 1911013120008

Tiara Patmawati Muhammad Faiza Rahman Norliana


Muhammad Rizal
1911013120006 1911013310008 1911013320010
1911013210010

Christia Agusti Uhai Vika Maulida Ridho Hairil Herdin Prasetyo


1930309033031 1911013220007 1911013310007

Baiti Rahma
1911013320011
Delany Putri Silika Fiqita Giulleta I. R
1911013220019 1911013320017
TABLE OF
CONTENTS 03 Proses Pembuatan -

Kelebihan & Kelemahan


01 Pengertian – 04 -

02 Alat dan Bahan - 05 Hasil -


Pengertian
Pembuatan preparat metode squash merupakan salah satu metode pembuatan
preparat yang sering digunakan untuk pengamatan mitosis. Metode squash yaitu
suatu metode untuk mendapatkan suatu preparat dengan cara meremas suatu potongan
jaringan atau suatu organisme secara keseluruhan, sehingga didapatkan suatu sediaan
yang tipis yang dapat diamati di bawah mikroskop.

Secara umum tahapan dalam pembuatan preparat mitosis dengan


metode squash yaitu diawali dengan pemilihan bahan, kemudian
memfiksasi, hidrolisis, pemulasan, dan yang terakhir pembuatan
preparat dengan meremas (Squash). Fungsi pewarnaan pada
pengamatan menggunakan mikroskop dengan adanya pewarnaan
pada preparat maka dapat mempertajam dan memperjelas bagian-
bagian sel atau jaringan yang diamati.
Tujuan

Mengenal tahap-tahap pembuatan bahan dan alat untuk praktikum


pembuatan sediaan dengan metode squash
Alat dan Bahan
- Alat -

• Pinset
• Cawan petri
• Kaca objek - Bahan -
• • Kaca • Ujung akar bawang merah (di ambil
Penggaris
• Scalpel penutup pukul 08.00-14.00)
• • Gelas piala • KOH 10%
Pensil
• • Hot Plate • HCL 2%
Mikroskop
• • Pipet tetes • Tripan blue
Kulkas
• Gliserin
• Aceto orcein
• Entellan
• Asam asetat 45%
• HCl 1 N
Cara Kerja
Preparat squash mitosis

• Sampel akar di cuci dengan menggunakan air mengalir, kemudian di potong berukuran 2 cm

• Akar direndam ke dalam KOH 10% selama 12 jam (suhu ruangan) atau selama 20 menit (suhu 90°C).
kemudian ditiriskan.

• Akar di rendam ke dalam HCl 2% selama 12 jam , kemudian di tiriskan.

• Akar di rendam dalam tripan blue selama 18 jam, kemudian di rendam ke dalam gliserin selama 30 menit.

• Akar diletakkan sejajajar di kaca objek. Kemudian di teteskan dengan entelen.

• Akar ditutup dengan kaca penutup. Dengan perlahan pencet akar sampai akar pipih. Diusahakan menekan
kaca penutup selama 2 menit, agar akar biasa terlihat pipih sempurna.
Cara Kerja
Preparat squash meiosis

• Sampel di fiksasi dengan larutan asam asetat 45% (akuades 55ml, asam asetat glasial 45mL) selama 15 menit
(suhu 5°C). Kemudian sampel di cuci dengan akuades 2-3 kali.

• Sampel kemudian di hidrolisa dengan HCl 1 N. Panaskan pada temperature 60°C selama ± 2 menit.

• Sampel kemudian di cuci dengan akuades 2-3 kali. Kemudian pewarnaan dengan menggunakan acetocarmin
selama 1 jam

• Sampel kemudian diletakkan di atas kaca benda di tetesi dengen gliserin dan di tutup dengan gelas penutup.
Tekan gelas penutup tepat di bawahnya ada sampel dengan menggunakan pensil hingga sampel hancur. Kemudian
tutup dengan entelan.
FUNGSI LARUTAN PADA MITOSIS

• Larutan KOH 10% berfungsi sebagai larutan fiksatif. Fiksasi bertujuan agar kondisi fisiologis akar
Allium cepa dalam kondisi stabil untuk jangka waktu tertentu sama dengan kondisi saat dipotong
(Mertha et al., 2019).
• Fungsi perendaman dalam HCl 2% adalah untuk melunakkan jaringan akar, memperkuat struktur sel,
dan membuka ikatan aldehid pada kromosom. Jaringan yang lunak akan memudahkan saat proses
squashing (pemencetan). Ikatan aldehid yang terbuka juga akan memudahkan bahan pewarna berikatan
dengan kromosom (Mertha et al., 2019).
• Pewarnaan menggunakan tripan blue bertujuan untuk mewarnai benang-benang kromatin, dan agar lebih
mudah dalam mengamati pembelahan mitosis pada ujung akar bawang.
• Larutan gliserin berfungsi untuk memudahkan proses squash dan menjernihkan preparat. Selain itu, sifat
gliserin yang kental dan licin serta sulit menguap mampu menjaga kesegaran bahan (Muhlisyah et al.,
2014).
• Entellan berfungsi sebagai perekat sediaan pada gelas objek dengan gelas penutup.
FUNGSI LARUTAN PADA MEIOSIS

• Larutan asam asetat 45% berfungsi untuk mempertahankan kesegaran bahan dan mempertahankan
komponen dari sel-sel agar tetap dalam keadaan hidup (Muhlisyah et al., 2014).
• Larutan HCl 1 N berfungsi untuk melisiskan lamela tengah sel-sel meristematis yang belum kuat
perlekatannya sehingga sel-sel dapat dipisah-pisahkan hingga ketebalannya tinggal selapis saja (Abidin,
2014).
• Acetocarmin (mewarnai sel)
• Gliserin (Pengawet sediaan akar)
• Entelan (sebagai perekat sediaan pada gelas objek dengan gelas penutup)
KELEBIHAN DAN KELEMAHAN

• Kelebihan metode squash yaitu dapat melihat tahap pembelahan mitosis pada tumbuhan yang dapat
digunakan dalam jangka waktu yang lama. Kekurangan metode squash yaitu alat dan bahan yang kurang
lengkap sehingga tidak dapat membuat preparat secara maksimal (Rudyatmi, 2015).
HASIL

Hasil Pengamatan Mitosis Gambar Referensi Pengamatan


perbesaran 40x Mitosis Dafrita&Sari, 2020
HASIL

Hasil Pengamatan Hasil Pengamatan Meisosis


Meiosis perbesaran 10x perbesaran 40x
DAFTAR PUSTAKA

• Abidin, A. Z. (2014). Studi indeks mitosis bawang untuk pembuatan media pembelajaran preparat
mitosis. BioEdu, 3(3), 571-579.
• Dafrita, I. E., & Sari, M. (2020). Senduduk dan ubi jalar ungu sebagai pewarna preparat squash akar
bawang merah. JPBIO (Jurnal Pendidikan Biologi), 5(1), 46-55.
• Mertha, I. G., A. A. Idrus, S. Bahri, P. Sedijani, & D. A. C. Rasmi. (2019). Pelatihan pembuatan preparat
squash ujung akar untuk pengamatan kromosom pada guru-guru biologi di kota Mataram. Jurnal
Pendidikan dan Pengabdian Masyarakat, 2(4), 454-459.
• Muhlisyah, N., C. Muthiadin, B. R. Wahidah, & I. R. Aziz. (2014). Preparasi kromososm fase mitosis
markisa ungu (Passiflora edulis) varietas Edulis Sulawesi Selatan. Biogenesis, 2(1), 48-5
• Rudyatmi, E. 2015. Bahan Ajar Mikroteknik. Semarang: Jurusan Biologi FMIPA UNNES.
MARI KITA TONTON VIDEO
PRAKTIKUMNYA! XIXI
THANKS!
Do you have any questions?

CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, including icons by Flaticon, and
infographics & images by Freepik

Anda mungkin juga menyukai