MEDAN
OLEH :
Puji dan syukur kepada Allah SWT, serta sholawat dan salam kepada Nabi
Muhammad SAW sehingga kami dapat menyelesaikan laporan kegiatan Magang
di Laboratorium Kesmavet Balai Veteriner Medan dengan baik. Laporan ini
merupakan salah satu tugas untuk memenuhi syarat dalam pelaksanaan Magang
Balai Veteriner Medan.
Rasa hormat dan terima kasih kami sampaikan kepada Bapak kepala Balai
Veteriner Medan drh. Azfirman, M.P. dan seluruh staff, serta berbagai pihak yang
telah memberikan dukungan dan berpartisipasi baik secara langsung maupun tidak
langsung dalam pelaksanaan magang ini.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................ii
DAFTAR ISI................................................................................................iii
PENDAHULUAN.......................................................................................1
LABORATORIUM KESMAVET...............................................................2
iii
c. Cara Kerja........................................................................................12
d. Hasil.................................................................................................13
1.6 Uji Residu Antibiotik ............................................................................14
a. Ruang Lingkup.................................................................................14
b. Prinsip..............................................................................................14
c. Media...............................................................................................15
d. Cara Kerja........................................................................................16
e. Hasil.................................................................................................17
1.7 Uji Formalin...........................................................................................18
a. Prinsip............................................................................................18
b. Alat dan Bahan...............................................................................18
c. Cara Kerja......................................................................................18
d. Hasil...............................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................20
iv
PENDAHULUAN
1
LABORATORIUM KESMAVET
- PCA
- BPW 0,1%
d. Cara Kerja
a). Timbang contoh padat dan semi padat sebanyak 25 g atau ukur contoh cair
sebanyak 25 ml secara aseptik, kemudian masukkan dalam wadah steril.
b). Untuk contoh daging, telur dan susu Tambahkan 225 ml larutan BPW 0.1 %
steril ke dalam kantong steril yang berisi contoh, homogenkan dengan stomacher
2
selama 1 menit sampai dengan 2 menit (kecuali untuk contoh susu cair). Ini
merupakan larutan dengan pengenceran 10-1.
d). Buat pengenceran 10-3, 10-4, 10-5 dan seterusnya dengan cara yang sama
seperti pada butir a), sesuai kebutuhan.
Hitung jumlah koloni pada setiap seri pengenceran kecuali cawan petri
yang berisi koloni menyebar (spreader colonies). Pilih cawan yang mempunyai
jumlah koloni 25 sampai dengan 250.
f. Hasil
Penghitungan hasil diambil dari cawan yang memiliki jumlah koloni 25-
250. Penentuan nilai TPC pada pengujian cemaran dilakukan berdasarkan SNI
2897: 2008. Hasil pemeriksaan dibagi atas dua kategori >BMCM (batas maksimal
cemaran mikroba) dan <BMCM. Pertumbuhan bakteri bervariasi pada
masingmasing petri dan pada pengenceran yang berbeda (gambar 1). Pengujian
3
cemaran dilakukan selama program koasistensi (tabel 1) didapatkan 2 sampel
<BMCM.
4
1.2 Uji Escherchia coli dan Coliform
a. Prinsip
Uji ini dimaksudkan untuk mengetahui kelayakan dan kondisi sanitasi baik
proses mapun hasil produksi suatu bahan pangan asal hewan secara kuantitaif
dengan menunjukkan jumlah koloni Escheria coli dan coliform yang terdapat
dalam.suatu produk dengan cara menghitung koloni bakteri yang ditumbuhkan
pada media agar.
c. Cara Kerja
5
Tambahkan ECA (E.coli Coliform Agar ES) cair pada setiap cawan petri tersebut
sebanyak 2\3 cawan. Homogenkan dengan memutar cawan dengan motion
delapan. Biarkan media memadat dilajutkan dengan inkubasi pada suhu 37ºC
selama 24-26 jam.
d. Hasil
Tabel 2. Hasil pemeriksaan uji cemaran Eschericia coli dan Coliform pada media
chromocut
6
Daging yang biasanya terkontaminasi E. coli yaitu daging unggas. Daging
unggas cocok sebagai media perkembangan mikroba, karena unggas cenderung
berada di lingkungan yang kotor, cemaran daging unggas di Indonesia juga dapat
disebabkan oleh rendahnya tingkat pengetahuan peternak, kebersihan kandang,
serta sanitasi air dan pakan. Sanitasi kandang yang kurang baik dapat
menyebabkan timbulnya cemaran bakteri patogen yang tidak diinginkan (Kurniati
dan Shufiyani, 2016).
7
1.3 Uji Cemaran Bakteri Stapylococcus sp.
a. Prinsip
Metode yang digunakan adalah dengan hitung cawan secara sebar pada
permukaan media.
Alat yang digunakan pada kegiatan ini adalah plastik steril, gunting,
pinset, timbangan, stomacher, inkubator, jarum inokulasi (osse), cawan petri,
single channel dan tip, erlemeyer, gelas ukur, dan tabung reaksi, semua alat selain
gunting disterilkan menggunakan oven dengan suhu 150⁰C selama 15 menit untuk
gunting disterilkan dengan alkohol.
Bahan yang digunakan pada uji ini adalah sampel uji (daging) sebanyak 10
gr, BPW 0,1% (Buffered Pepton Water) dan media BPA (Baird Parker Agar).
c. Cara Kerja
d. Hasil
8
Tabel 3. Hasil uji cemaran bakteri Staphylococcus sp. pada sampel daging ayam
9
1.4 Uji Cemaran Bakteri Salmonella sp.
a. Prinsip
Alat yang digunakan pada uji cemaran bakteri Salmonella sp. adalah
plastik steril, gunting, pinset, stomacher, inkubator, tabung reaksi, cawan petri,
jarum inokulasi (osse), dan magnetic stirrer, semua alat selain gunting disterilkan
menggunakan oven dengan suhu 150⁰C selama 15 menit untuk gunting disterilkan
dengan alkohol.
Bahan yang digunakan pada uji cemaran bakteri Salmonella sp. adalah
sampel uji, lactose broth (LB), tetra thionate broth (TTB), iodine, dan xylose
lysine deoxicholate (XLD) agar, TTB di sterilkan di autoclave pada suhu 121°C
selama 15 menit
c. Cara Kerja
1. Pra-pengayaan
2. Pengayaan
10
Ambil dua koloni atau lebih dengan jarum osse dari masing-masing media
pengayaan yang telah diinkubasi dan diinokulasi pada media XLD agar.
Kemudian diinkubasi pada suhu 37℃ selama 24 jam ± 2 jam. Koloni Salmonella
sp. pada media XLD koloni terlihat merah muda dengan atau tanpa titik mengkilat
atau terlihat hampir seluruh koloni hitam.
d. Hasil
Tabel 4. Hasil Uji Cemaran Bakteri Salmonella sp. Pada Sampel Ayam
Hasil negative untuk pengujian Salmonella sp. pada semua sampel bahan
pangan (tabel) menunjukkan bahwa sampel tersebut aman dari bakteri Salmonella
sp.
11
pinggiran rata, adanya perubahan warna media, yaitu kuning pada butt (dasar) dan
merah pada slant (permukaan miring). Salmonella sp., merupakan bakteri patogen
zoonotik yang dapat mencemari pangan asal hewan, karena diketahui bahwa
Salmonella sp., menetap pada saluran intestinal sebagai bagian dari flora normal
makhluk hidup. Sumber daging ayam dan proses produksi yang tidak benar
menjadi salah satu faktor risiko terpaparnya produk asal hewan ini oleh bakteri
patogen seperti Salmonella sp. Kontaminasi bakteri Salmonella sp. pada unggas
dapat terjadi pada tingkat apa pun, dimulai dari lingkungan produksi, melalui
transmisi vertikal (melalui telur, memicu kelahiran anak ayam yang karier) atau
transmisi horizontal (lingkungan, pakan yang terkontaminasi), atau dalam proses
penyembelihan (Zelpina et al., 2020).
Alat dan bahan Alat yang digunakan single chanel, tip, cawan petri, gelas
ukur, tabung sentrifus, plastik sampel steril, water bath, gunting, stomacher,
biosafety cabinet, timbangan, inkubator, anaerobic jar, Kit siglepath
campylobacter. Bahan yang digunakan pada pemeriksaan menggunakan rapid test
adalah bolton broth sebagai media enrichment dan sampel.
c. Cara Kerja
12
Selanjutnya tahap pengayaan dengan menaikkan suhu inkubasi menjadi 42ºC
selama 24-48 jam. Lakukan isolasi dengan mengencerkan 0.1 ml suspense
kedalam 9.9 ml pepton (1:100). Kemudian goreskan menggunakan ose pada
media agar AHB atau MCCDA dilanjutkan dengan inkubasi pada kondisi
mikroaerobik suhu 42ºC selama 48 jam. Identifikasi dilakukan dengan mengamati
koloni pada media agar dan dikonfirmasi melalui uji biokimia dan pewarnaan
gram. Pemeriksaan cemaran Campylobacter rapid test diawali dengan menyiapkan
25 gr atau 25 ml sampel yang ditambahkan 100 ml bolton broth dihomogenkan
menggunakan stomacher. Pisahkan 15 ml suspense kedalam tabung sentrifus
inkubasi pada kondisi mikroaerobik suhu 37ºC selama 4 jam, 13 dilanjutkan pada
suhu 42ºC selama 48 jam. Kemudian pisahkan 1-2 ml suspensi kedalam tabung
panaskan pada suhu 55ºC menggunakan waterbath selama 15 menit. Diamkan
suspense dan kit pada suhu ruang. Teteskan 1 ml suspensi pada bagian susmur
diamkan selama 20 menit
d. Hasil
13
Gambar 5. Hasil Pemeriksaan Uji Camphylobacter
Standar ini menetapkan metode uji tapis residu antibiotika secara bioassay
pada daging, telur dan susu. Pengujian ini berlaku untuk antibiotika golongan
penisilin, tetrasiklin, aminoglikosida, dan makrolida.
b. Prinsip
14
harus dilakukan secara aseptis dengan memperhatikan kaidah berlaboratorium
yang baik di laboratorium mikrobiologi.
c. Media
1. Kuman
makrolida.
2. Bahan kimia/Dapar
- H3PO4(Asam fosfat);
3. Alat
- pengocok tabung;
- penangas air;
15
- homogenizer / ultrasonic homogenizer;
- autoklaf;
- freezer;
55 °C ± 1 °C);
- magnet pengaduk;
- pH Meter
d. Cara Kerja
16
e. Hasil
17
Gambar 6. Hasil Pemeriksaan Uji Residu Antibiotik
18
3. Sampel di stomacher untuk menghomogenkan sampel dengan aquades.
4. Lalu sampel dimasukkan kedalam tabung reaksi
5. Setelah itu sampel di tetesi Fo-1 5 tetes lalu tunggu 1 menit.
6. Lalu tambahkan 1 sendokan Fo-2 kedalam sampel
7. Tunggu hingga ada perubahan menjadi warna ungu.
d. Hasil
19
DAFTAR PUSTAKA
Jaelani, A., Widaningsih, N., & Hariadi, S. (2018). Jumlah mikroba dan sifat
organoleptik daging ayam broiler yang direndam air perasan kunyit (Curcuma
Domestica VAL) dengan lama penyimpanan yang berbeda. Ziraa'ah Majalah
Ilmiah Pertanian, 43(1), 85-95.
Kartika, E., Khotimah, S., & Yanti, A. H. (2014). Deteksi bakteri indikator
keamanan pangan pada sosis daging ayam di pasar Flamboyan Pontianak. Jurnal
Protobiont, 3(2).111-119.
Kurniati, N., & Shufiyani, S. (2016). Identifikasi cemaran escherichia coli pada
daging ayam dari pasar tradisional dan supermarket di kota Tangerang tahun
2015. Jurnal Medikes (Media Informasi Kesehatan), 3(2), 165-170
Zelpina, E., Walyani, S., Niasono, A. B., & Hidayati, F. (2020). Dampak infeksi
Salmonella sp. dalam daging ayam dan produknya terhadap kesehatan
masyarakat. Journal of Health Epidemiology and Communicable
Diseases, 6(1), 25-32
20