Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PRAKTIKUM GENETIKA

“PERSILANGAN MONOHIBRID PADA DROSOPHILA”

Disusun oleh :

MA’RIFATUL UMAMAH

1401070035

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO

TAHUN 2015
PERSILANGAN MONOHIBRID PADA DROSOPHILA

A. TUJUAN PRAKTIKUM
1. Mengamati persilangan monohibrid pada Drosophila meelanogaster
2. Membuktikan rasio fenotip 3 : 1 pada persilangan monohibrid Drosophila
melanogaster
3. Membuktikan hukum Mendel I dengan perhitungan analisis chi kuadrat
4. Mengetahui parental dari keturunan F2 Drosophila melanogaster yang telah
disediakan
5. Menghitung dan jumlah hasil keturunan dari parental Drosophila melanogaster
yang telah disediakan
B. DASAR TEORI
Hukum Mendel I berlaku pada persilangan monohibrid yaitu menyilangkan 2
individu yang memiliki 1 karakter yang berbeda. Persilangan monohibrid Hukum
Mendel I ini berbunyi : “Pada pembentuan gamet, gen-gen yang berpasangan akan
dipisahkan (disegregasikan) ke dalam dua gamet (sel kelamin) yang terbentuk”. Jika
sel-sel reproduktif di persiapkan, maka faktor-faktor itu berpisah dan disebarkana
sebagai unit-unit pada setiap gamet.
Dalam percobaan monohibrid yang Mendel lakukan adalah dengan
menggunakan tanaman dengan galur murni, yang artinya jenis dari suatu generasi
sampai keturunan-keturunannya adalah menghasilkan sifat yang sama. Misalnya
adalah pada tanaman ercis yang tinggi galur murni dengan genotipe TT akan
menghasilkan keturunan yang semuanya tinggi. Dan tanaman ercis pendek dengan
genotipe tt . keturunan dari persilangan antara kedua jenis tanaman tersebut adalah
heterozigot namun mempunyai fenotipe yang sama dengan induk parentalnya yang
tinggi. Kemudian F1 heterozigot tersebut disilangkan dengan sesamanya sehingga
diperoleh F2 yang bersegregasi menjadi tinggi dan pendek dengan rasio perbandingan
yaitu 3 tinggi : 1 pendek. Hal tersebut membuktikan berlakunya Hukum Mendel I
yang ada.
Drosophila melanogaster merupakan organisme model yang ideal dan sering
digunakan dalam praktikum genetika. Lalat buah mudah dikulturkan di laboratorium
dan dapat hidup dengan baik pada medium buatan. Drosophila melanogaster
merupakan organisme organisme diploid yang memiliki kromosom sebanyak empat
buah kromosom.
Drosophila melanogaster mempunyai siklus hidup. Diantaranya adalah embrio,
larva instar (1,2, dan 3), prepupa, pupa, imago, dan lalat dewasa. Proses siklus hidup
Drosophila melanogaster berlangsung dalam waktu 8 – 10 hari. 24 jam setelah
fertilisasi, embrio dalam telur menetas menjadi larva instar 1. Kemudian pada jam ke
47 , Drosophila melanogaster mengalami pergantian kulit (molting/instat II). Pada
jam ke 70, mengalami pergantian kulit II. Lalu pembentukan pupa pada jam 118. Pada
hari ke 5, mengalami kulit pre puppa. Pigmentasi mata terjadi pada hari ke-7, imago
keluar dari pupa dengan sayap terlipat pada hari yang ke-9. Dan selanjutnya sayap
merentang sampai bentuk dewasa.
Ada beberapa jenis Drosophila melanogaster. Simbol yang digunakan untuk
Drosophila melanogaster adalah sebagai berikut :
a. Individu liar (“wild type”) yang artinya normal , yang disimbolkan dengan
“+”
b. Mutasi diberi simbol dengan tanda huruf alfabetik yang biasa diambil dari
nama mutasi yang terjadi.

c. Mutan resesif di beri kode dengan huruf kecil dan mutan yang dominan di
beri kode dengan huruf besar.

d. Jika terdapat satu kromsosom terjadi mutasi lebih dari satu, maka
penulisannya berurutan sesuai dengan jauhnya jarak dari ujung kromosom.

Beberapa simbol mutan-mutan kromosom adalah sebagai berikut (Sisunandar :


2015) :

a. w : white, warna mata dan oceli putih

b. wa : white apricot, alel dari white. Warna mata kekuning-kuningan.

c. we : white eosin, alel dari white warna mata merah kekuning-kuningan.

d. sn : singed, rambut sikat keriting.

e. v : vermilion, warna mata merah oranye. Kombinasi dengan brown akan

menghasilkan mata putih.

f. m : miniatur, dimensi sayap lebih kecil, berwarna agak gelap, bentuknya

normal.

g. B : Mata sempit sekai dengan dua tonjolan.


h. S : Star, mata lebih kecil dan permukaannya kasar karena bentuk setiap

omatidia abnormal.

i. dp : dumpy , sayap pendek dan tumpul.

j. b : black, earna tubuh hitam.

k. Bl : Bristle, rambut sikat pendeh dan lebih halus.

l. cn : cinnabar, warna mata merah oranye.

m. vg : vestigeal, sayap dan halter rudimen.

n. L : Lobe, ukuran matanya kecil dan berlekuk di bagian anterior.

o. bw : brown, warna mata colat anggur.

p. Cy : Curly, sayap melengkung ke atas.

q. Pm : Plum, warna mata merah keruh, agak keunguan.

r. se : sepia, matanya berwarna merah tua.

s. D : Dichaete, sayapnya melebar keluar.

t. cu : curled, bentuk sayapnya melengkung ke atas.

u. e : ebony, waran tubuhnya hitam.

v. rp : rough, ukuran matanya lebih kecil dan permukaannya kasar.

C. ALAT DAN BAHAN


1. Alat
a. Alat
1) Botol kultur yang telah berisi Drosophila melanogaster
2) Cawan petri
3) Botol pembius
4) Kuas
5) Sterofoam
6) Botol berpipet
7) Kapas
8) Botol pembunuh berisi detergen
b. Bahan
1) Lalat buah (Drosophila melanogaster)
2) Eter
3) Medium
D. CARA KERJA
1. Menyipakan botol kultur yang telah berisi lalat buah normal dan mutan yang akan
diamati.
2. Melakukan pembiusan kepada lalat tersebut dengan cara mengetuk botol kultur
diatas sterofom. Setelah lalat berada dibawah, maka buka penutup botol kultur dan
tutup dengan botol pembius .
3. Menunggu lalat-lalat naik ke botol pembius.
4. Mrnutup botol pembius lalu meneteskan eter ke pipa sumbat dengan pipet tetes,
kemuian menunggu lalat pingsan.
5. Memindahkan lalat yang pingsan di botol pembiusan ke dalam cawan petri yang
telah berisi kapas yang telah di tetesi eter.
6. Mengidentifikasi parental dari lalat-lalat tersebut.
7. Menghitung jumlah lalat normal dan lalat mutan.
8. Menghitung lalat dengan menggunakan analisis chi kuadrat
9. Menyimpulkan hasil perhitungan chi kuadrat
E. HASIL PENGAMATAN
1. No. Botol = M40
Parental = Normal X Curled
+¿
+¿ Cu
( ¿ ) ( )
Cu
¿

2. Perbandingan menggunakan analisis chi kuadrat


Ho = Data yang diperoleh mempunyai ratio normal 3 : 1
Ha = Data yang diperoleh tidak mempunyai ratio normal 3 : 1

+¿ Cu Jumlah (n)
+¿ Curled ( )
Normal ( ¿ ) Cu
¿
Jumlah individu 155 49 204
yang diamati (ft)
Jumlah individu ¾ . n = ¾ . 204 ¼ . n = ¼ . 204 204
= 153 = 51
yang diharapkan
(Ft)

DK = K – 1

=2–1
=1

( ft – Ft )2
x2 =
Ft

(155 – 153 )2 ( 49−51 )2


= +
153 51

( 2 )2 (−2 )2
= +
153 51

4 4
= 153 + 51

= 0,02 + 0,07

= 0,09

Jika dibandingkan dengan tabel chi kuadrat, maka hasil tersebut lebih kecil
dibandingkan dnegan tabel, sehingga menerima hipotesis nol pada taraf
kepercayaan 95%, artinya persilanga tersebut sesuai dengan hukum Mendel I.

Bagan Persilangan

P = Normal X Curled

+¿
+¿ Cu
( ¿ ) X ( )
Cu
¿

G = + cu

+¿
F1 = cu
¿

+¿ +¿
cu X cu
¿ ¿
+¿
+¿
F2 = ¿ = Normal
¿

+¿
cu = Normal 3 Normal
¿

+¿
cu = Normal
¿

cu
cu
= Curled 1 Curled

Jadi, rasio normal : Curled adalah 3 : 1

F. PEMBAHASAN
Praktikum kali ini,adalah praktikum monohibrid dimana ada 2 individu lalat
buah yang mempunyai 1 karakter yang berbeda. Lalat buah digunakan sebagai media
karena lalat buah lebih ideal dibandingkan dengan hewan lain. Lalat buah
(Drosophila melanogaster) berada di dalam botol kultur dan membiarkan lalat buah
tersebut menjadi banyak. Yang artinya, dalam botol kultur berisi F2 dari lalat buah
tersebut.
Nomor botol kultur yang praktikan dapatkan adalah M40. Jenis lalat buah
dalam botol kultur M40 diketahui bahwa parentalnya adalah normal dan curled. Ciri-
ciri dari lalat normal adalah mata merah, tubuhnya coklat, dan sayapnya panjang
melebihi panjang badan lalat tersebut. Kemudian ciri-ciri lalat curled adalah
mempunyai badan dan mata yang sama dengan lalat normal, hanya saja sayap lalat
curled melengkung ke atas.
Setelah melakukan pembiusan terhadap lalat-lalat F2 yang terdapat dalam
botol kultur, lalat yang telah di bius ini kemudian dihitung dan diidentifikasi ke dalam
jenis lalat yang mana, apakah normal atau curled. Dua jenis lalat buah yaitu normal
dan curled yang dikawinkan, semua keturunannya nampak normal. Akan tetapi,
apabila F1 disilangkan dengan sesamanya, maka akan tampak individu-individu
dengan sifat normal dan curled.
F2 yang diperoleh dari percobaan monohibrid ini, jumlah individu yang diamati (ft)
adalah dengan jumlah 204 lalat yang terdapat sejumlah 115 lalat normal dan 49 lalat
curled. Setelah jumlah lalat dihitung dan diidentifikasi, lalu membuat tabel dan
menentukan jumlah individu yang diharapkan (Ft). Jumlah individu yang diharapkan
(Ft) dari lalat normal adalah 153 dan lalat curled adalah 204. Rasio perbandingan
lalat normal dan lalat curled adalah 3 : 1. Setelah itu, menghitung dengan
menggunakan analisis chi kuadrat dan memperoleh hasil 0,09. Kemudian hasil
tersebut dibandingkan dengan tabel chi kuadrat, maka hasil yang diperoleh tersebut
lebih kecil dibandingkan dengan yang ada di tabel, sehingga percobaan tersebut
menerima hipotesis nol pada taraf kepercayaan 95%. Maka, persilangan yang telah
dilakukan yaitu antara lalat normal dan lalat curled tersebut sesuai dengan hukum
Mendel I.

Bagan persilangan dari persilangan lalat buah normal dan curled adalah sebagai
berikut :

P = Normal X Curled

+¿
+¿ cu
( ¿ ( )
cu
¿

G = + cu

+¿ +¿
F1 = cu X cu
¿ ¿

+¿
+¿
F2 = ¿ = Normal
¿

+¿
cu = Normal 3 Normal
¿

+¿
cu = Normal
¿

cu
= Curled 1 curled
cu

Jadi, berdasarkan bagan persilangan, rasio untuk lalat normal dan lalat normal adalah
3 : 1. Yang artinya hal tersebut sesuai dengan Hukum Mendel I.

G. KESIMPULAN
1. Hukum Mendel I berlaku pada persilangan monohibrid yaitu menyilangkan 2
individu yang memiliki 1 karakter yang berbeda.
2. Drosophila melanogaster adalah model organisme yang ideal dan sering
digunakan dalam praktikum genetika.
3. Siklus hidup Drosophila melanogaster antara lain: embrio, larva instar (1, 2, dan
3), pre pupa, pupa, imago, dan lalat dewasa.
4. Jenis lalat buah dalam botol kultur dengan nomor botol M40 diketahui bahwa
parentalnya adalah normal dan curled.
5. Ciri-ciri lalat normal adalah mata yang berwarna merah, tubuhnya coklat, dan
sayapnya panjang melebihi panjang badan lalat tersebut.
6. Lalat curled mempunyai badan dan mata yang sama dengan lalat normal, hanya
saja sayap yang dimiliki lalat curled melengkung ke atas.
7. Dalam botol kultur M40, diketahui jumlah seluruh lalat yang dihitung adalah 204
lalat yang terdapat sejumlah 115 lalat normal dan 49 lalat curled.
8. Perhitungan analisis chi kuadrat dari percobaanya adalah menerima hipotesis nol
dengan taraf kepercayaan 95% sehingga sesuai dengan Hukum Mendel I.
H. DAFTAR PUSTAKA
Kimball, John W. 1992. Biologi . Jakarta : Penerbit Erlangga
Sisunandar. 2015. Penuntun Praktikum Genetika . Purwokerto : UMP
Yatim, Wildan. 1986. Genetika. Bandung : PT.Tarsito

Anda mungkin juga menyukai